Rencanakan Proyek yang Kolaboratif dan Efektif dengan Creative Brief

Diperbarui 04 Feb 2021 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Creative brief adalah dokumen yang digunakan para profesional dan agensi sebagai langkah awal membuat proyek kreatif.

    Nah, karena hal ini sangat penting, penyusunannya tidak boleh asal-asalan.

    Oleh karena itu, inilah penjelasan dari Glints mengenai creative brief dan bagaimana cara membuatnya.

    Baca Juga: 12 Pilihan Aplikasi To Do List untuk Bantu Tingkatkan Produktivitasmu

    Apa Itu Creative Brief?

    creative brief adalah

    © Rawpixel.com

    Creative brief adalah sebuah dokumen yang tersusun dari 1-2 halaman.

    Halaman-halaman ini mendeskripsikan strategi untuk sebuah proyek dalam bidang kreatif, misalnya kampanye marketing.

    Creative brief dapat dianalogikan sebagai peta yang memberikan pedoman bagi tim kreatif agar bisa mencapai tujuan yang sudah ditentukan.

    Biasanya, creative brief dibuat oleh account manager yang telah berkonsultasi dengan klien sebuah proyek yang telah disetujui.

    Pada dasarnya, sebuah creative brief harus mencantumkan beberapa hal, yaitu:

    • brand statement singkat
    • gambaran besar tentang latar belakang dan tujuan proyek atau kampanye tersebut
    • tantangan utama yang harus dilalui
    • target audiens proyek
    • kompetitor utama
    • brand value dan posisinya di pasar
    • kanal komunikasi yang penting agar proyek bisa berjalan dengan lancar

    Nah, berikut merupakan contoh creative brief.

    creative brief adalah

    © HubSpot.com

    Guna Creative Brief

    creative brief adalah

    © Rawpixel.com

    Menurut NewsCred Insights, tujuan membuat creative brief adalah untuk menyusun rancangan proyek atau kampanye marketing yang akan dilakukan agar mudah dipahami oleh semua orang yang terlibat.

    Sebuah creative brief yang disusun rapi akan mempermudah tim kreatif memahami keseluruhan proyeknya, hingga audiens yang harus diraih.

    Selain itu, hal ini juga bisa membantu memahami hal-hal apa saja yang perlu berhasil dilakukan, tujuan utama proyek tersebut, dan pesan apa yang harus disampaikan dengan proyek itu.

    Membuat creative brief bisa membuat komunikasi semakin efektif dan juga efisien. 

    Jika dokumen ini disusun dengan baik, proyekmu bisa terhindar dari perubahan rencana di saat-saat terakhir, salah paham, dan tujuan yang berselisih dengan pihak-pihak tertentu.

    Dengan begitu, proyek akhir yang diawali dengan penyusunan creative brief yang rinci akan menghasilkan output yang berkualitas tinggi.

    Tanpa creative brief, akan sulit untuk sebuah proyek bisa berjalan dengan lancar, tepat waktu, dan efisien.

    Baca Juga: Project Management Tools Terbaik untuk Memudahkan Pekerjaanmu

    Cara Membuat Creative Brief

    ringkasan proyek kreatif

    © Rawpixel.com

    Berdasarkan penjelasan mengenai aspek-aspek yang harus ada dalam creative brief, inilah cara membuatnya menurut HubSpot:

    1. Tulis latar belakang brand dan proyek

    Bagian ini adalah bagian yang penting dalam creative brief, karena latar belakang brand dan proyek merupakan penentu tone brief yang kamu susun.

    Pemahaman tentang visi, misi, motivasi, serta tujuan proyek dapat dilihat dalam bagian ini.

    Mulailah dengan kurang lebih dua kalimat yang merangkum misi brand.

    Kemudian, lanjutkan dengan latar belakang dan jelaskan mengapa proyek ini dijalankan.

    2. Masukkan tantangan dan tujuan

    Untuk membuat creative brief yang baik, hal yang selanjutnya harus dilakukan adalah menulis paragraf singkat tentang tantangan yang perlu dilalui atau diselesaikan proyek tersebut.

    Tuliskan solusinya sedetail mungkin.

    Jika belum menemukan tantangan spesifik, bagian ini bisa hanya berisi tujuannya saja.

    Jelaskan parameter apa saja yang harus diraih untuk proyek yang berhasil.

    3. Deskripsikan target audiens

    Penting bagi tim yang menjalankan sebuah proyek untuk mengetahui orang-orang seperti apa yang menjadi target dari proyek.

    Oleh karena itu, hal ini harus dicantumkan juga dalam creative brief.

    Untuk mendeskripsikannya, kamu harus tahu demografi dasar seperti umur, usia, tempat tinggal, dan faktor-faktor lain seperti customer pain point dan motivasi mereka.

    Akan lebih baik jika tim atau klienmu sudah memiliki buyer persona yang lengkap dan mendetail.

    4. Ketahui lanskap kompetitif

    Memiliki pengetahuan tentang kompetitor adalah hal yang penting dalam penyusunan creative brief.

    Data tentang kompetitor bisa digunakan untuk melihat peluang bagi tim.

    Misalnya, kita bisa mengetahui apa yang belum dicoba oleh pesaing sehingga hal tersebut bisa dicoba agar menjadi unggul.

    5. Buat rencana distribusi creative brief

    Ketika proyek yang dilangsungkan sudah dibuat, penting bagi tim untuk memastikan bahwa hal tersebut tersampaikan dengan baik pada para audiens.

    Untuk melakukannya, buatlah daftar kanal atau platform terbaik untuk mengumumkan peluncuran proyek tersebut.

    Agar tepat sasaran, kamu harus benar-benar memahami target audiensmu dan mengetahui mana tempat-tempat paling tepat agar peluncurannya maksimal.

    Misalnya, jika targetnya adalah anak muda, akan lebih baik mempromosikannya di media sosial dibanding media cetak yang lebih disukai generasi tua.

    Baca Juga: Kenalan dengan 11 Pilihan Metode Manajemen Proyek di Sini, Yuk!

    Nah, demikianlah rangkuman Glints mengenai apa itu creative brief.

    Meskipun sederhana dan cukup ringkas, creative brief bisa berdampak secara signifikan bagi kelancaran dan kualitas sebuah proyek.

    Jadi, jika ingin rencanamu berhasil dengan baik, jangan lupa rancang creative brief dan pastikan seluruh anggota tim serta klienmu memahaminya, ya.

    Selain creative brief, aspek-aspek penyusunan rencana proyek lainnya yang tak kalah penting pun perlu kamu pertimbangkan.

    Temukan tips-tipsnya di artikel Glints dan mulai berlangganan newsletter blog-nya agar tak ketinggalan bacaan terbaru, ya!

    Jika berlangganan, kamu akan mendapatkan artikel-artikel terkini langsung di inbox emailmu secara gratis.

    Yuk, buat akun sekarang dan mulai berlangganan!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.1 / 5. Jumlah vote: 15

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait