Memahami Buyer Persona: Arti, Detail, Cara Membuat, dan Manfaatnya

Diperbarui 15 Mar 2022 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Dalam dunia digital marketing, menciptakan buyer persona menjadi hal yang penting. Buyer persona adalah salah satu strategi yang dilakukan untuk mengidentifikasi keinginan konsumen.

    Setiap bisnis yang dibangun harus didasari dengan keinginan konsumen agar bisa mendapatkan target pasar yang jelas. 

    Tanpa ada target pasar yang jelas dan ideal, dipastikan akan sulit untuk mendapatkan konsumen.

    Lewat buyer persona, kamu akan semakin mudah untuk menemukan target ideal dari konsumen. Hal ini dapat membuat bisnismu akan berjalan lancar, terutama dalam dunia digital.

    Lantas, apa sih sebenarnya buyer persona itu? Berikut Glints akan menjelaskannya kepadamu.

    Apa Itu Buyer Persona?

    buyer persona adalah

    © Freepik.com

    Dilansir dari Social Media Today, buyer persona adalah representasi dari target pelanggan yang didapatkan dari hasil riset yang mendalam.

    Buyer persona menggambarkan siapa pelanggan idealmu, masalah apa yang mereka hadapi, dan bagaimana mereka mengambil keputusan dalam membeli produkmu.

    Pada intinya, kamu perlu membuat profil pelanggan yang seolah-olah terlihat nyata agar dapat menemukan cara menarik pelanggan atau calon pelanggan.

    Sebab, orang-orang dapat membeli produkmu dengan alasan yang berbeda. Hal ini membuatmu harus membuat lebih dari satu persona konsumen.

    Caranya bagaimana? Kamu bisa melakukannya mulai dari pengumpulan data, tingkah laku, hingga cara mereka mengambil keputusan saat membeli produk atau layanan.

    Semakin detail kamu membuatnya, maka akan terlihat semakin baik.

    Kamu mungkin tidak bisa mengenal setiap pelanggan satu per satu. Akan tetapi, dengan membuat persona konsumen kamu setidaknya mampu untuk mengidentifikasi setiap basis pelanggan yang ada.

    Buyer persona akan membantumu dalam memahami pelanggan dan calon pelangganmu dengan baik.

    Dengan begitu, kamu akan lebih mudah dalam penyesuaian konten, pengembangan produk, serta pengiriman newsletter.

    Baca Juga: Yuk, Kenali Pengertian Storytelling dan Proses Kerjanya di Sini

    Detail Buyer Persona

    buyer persona adalah

    © Freepik.com

    Seperti yang sudah Glints jelaskan, buyer persona adalah representasi dari pelanggan dan prospek perusahaan.

    Dokumen satu ini dapat menerangkan masalah yang dihadapi pelanggan serta cara mereka mengambil keputusan saat membeli produkmu.

    Buyer persona pun pada dasarnya akan membantu perusahaan untuk lebih memahami target audiensnya.

    Meskipun demikian, ia perlu diciptakan sedetail mungkin agar dapat berfungsi secara maksimal.

    Nah, untuk membuat buyer persona yang merinci, berikut adalah beberapa hal yang harus kamu analisis dan tentukan.

    1. Data pribadi

    Hal pertama yang perlu dianalisis oleh perusahaan saat menciptakan buyer persona merupakan data pribadi pelanggan.

    Dalam data yang hendak dirancang, perusahaan harus bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut untuk menggambarkan masing-masing individu dalam kelompok audiens mereka.

    • Siapa nama konsumen?
    • Apa jenis kelaminnya?
    • Berapa umurnya?
    • Apa pendidikannya?
    • Apakah sudah bekerja dan apa pekerjaannya?
    • Berapa penghasilan yang dia peroleh?
    • Apakah statusnya sudah menikah atau belum?

    2. Tingkah laku

    Aspek berikutnya yang harus ditentukan perusahaan saat hendak membuat buyer persona adalah tingkah laku pelanggan atau customer behavior.

    Untuk mempelajari dan menentukan hal satu ini, perusahaan dapat membentuknya melalui pertanyaan-pertanyaan berikut.

    • Apa hobinya?
    • Makanan dan minuman apa yang paling ia sukai?
    • Media sosial apa saja yang ia gunakan?
    • Apa saja forum online yang ia ikuti?

    3. Kebiasaan berbelanja

    Faktor terakhir yang harus ditentukan oleh perusahaan saat membentuk buyer persona merupakan kebiasaan berbelanja pelanggan.

    Untuk menentukan hal tersebut, perusahaan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.

    • Bagaimana kebiasaan ia berkomunikasi? Apakah melalui telepon, email, atau secara tatap muka?
    • Bagaimana cara ia mengetahui produk perusahaan? Melalui iklan, saran teman, atau melalui internet?
    • Jika melalui internet, bagaimana cara ia menemukan informasi tersebut?
    • Apa cara berbelanja yang lebih disukai? Secara offline di toko, atau online?

    Cara Membuat Buyer Persona

    buyer persona adalah

    © Freepik.com

    Dilansir dari Hootsuite, penting untuk menentukan orang-orang yang serius ingin membeli produkmu, bukan orang yang kamu harap akan membeli produkmu.

    Dengan demikian, kamu harus melakukan riset yang mendalam untuk mengetahui hal tersebut.

    Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat buyer persona:

    1. Lakukan penelitian pelanggan dengan menyeluruh

    Hal mendasar yang harus dilakukan adalah dengan meneliti seluruh pelanggan yang pernah membeli produk atau layananmu.

    Pelajari pelanggan yang telah menggunakan produk atau layananmu. 

    Kumpulkan informasi mengenai usia, lokasi, tingkah laku, minat, cara pembelian, dan lain-lain.

    Setelah dikumpulkan, catat apa saja yang kamu dapatkan. Usahakan untuk mengonfirmasi informasi tersebut kepada pelanggan secara langsung lewat survei online, focus group, atau bahkan melakukan interview secara langsung.

    Dengan begitu, kamu akan mengetahui persona konsumenmu secara detail.

    Usahakan untuk mencari tahu apakah pelangganmu pernah berinteraksi dengan kompetitor. Jika ada, identifikasi secara jelas agar kamu mengetahui apa yang harus dikembangkan ke depannya.

    2. Ketahui masalah pelanggan

    Selain meneliti pelanggan, langkah selanjutnya dalam membuat buyer persona adalah mencari masalah yang sedang dialami oleh pelanggan.

    Salah satu cara untuk mengetahuinya adalah dengan terlibat di media sosial dan melakukan penelitian secara langsung.

    Selain itu, kamu juga bisa melakukan survei online untuk mencari tahu review mereka terkait produk atau layananmu.

    Apabila ada masalah yang mereka alami terkait produkmu, segera cari solusinya.

    Baca Juga: Mengenal Community Marketing dan Peran Strategisnya untuk Perusahaan

    3. Identifikasi tujuan pelanggan

    Hal yang tidak kalah penting dari mengetahui masalah pelanggan adalah mengidentifikasi tujuan mereka.

    Tujuan mereka dalam menggunakan produkmu tentu berbagai macam. Ada yang memiliki tujuan yang bersifat pribadi bahkan profesional.

    Untuk itu, kenali lebih dalam lagi tujuan mereka masing-masing sehingga kamu dapat menyajikan konten atau produk yang sesuai.

    4. Pahami bagaimana bisnismu dapat membantu

    Setelah mengetahui masalah serta tujuan pelanggan, langkah berikutnya dalam membuat buyer persona adalah memahami bagaimana bisnismu dapat membantu para pelanggan.

    Gali lebih dalam manfaat apa saja yang bisa diberikan dari bisnismu. Simpan sejenak pemikiran mengenai fitur-fitur yang akan diberikan.

    Dengan begitu, perlahan-lahan kamu akan mengetahui bagaimana bisnismu dapat membantu konsumen.

    5. Ubah riset menjadi buyer persona

    Setelah mengumpulkan beragam data dan informasi lewat riset, saatnya untuk mengubahnya menjadi buyer persona.

    Sebagai contoh, kamu mengidentifikasi pelanggan lelaki berusia 25 tahun yang tinggal di kota-kota besar dan sedang berusaha untuk mencari kerja.

    Kelompokkan itu ke dalam satu daftar buyer persona sehingga dapat memudahkanmu dalam pembuatan konten, pengembangan produk, dan lain-lain.

    Ingat, kamu juga bisa membuat lebih dari satu buyer persona sesuai dengan kebutuhan bisnismu.

    Manfaat Buyer Persona

    © Pexels.com

    Pada dasarnya buyer persona adalah cara terbaik bagi perusahaan untuk memahami target audiensnya.

    Dokumen tersebut juga bisa membantu mereka untuk meningkatkan conversion rate dan pendapatan perusahaan.

    Nah, selain kedua hal tersebut, buyer persona juga menawarkan sejumlah manfaat lain yang bisa menguntungkan perusahaan.

    Penasaran apa saja? Berikut adalah daftar dan penjelasannya, sesuai paparan adWhite.

    • pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan pelanggan ideal perusahaan
    • perusahaan memiliki target audiens yang lebih tersegmentasi
    • meningkatkan efisiensi pemasaran perusahaan
    • meningkatkan kesuksesan tim sales perusahaan
    • mengidentifikasi persona yang negatif
    • memahami customer pain point secara menyeluruh

    Baca Juga: Marketing Analysis vs Market Research: Apa Perbedaan Kedua Hal Tersebut?

    Itu dia penjelasan singkat mengenai buyer persona dan langkah-langkah membuatnya. Intinya, buyer persona adalah target ideal konsumenmu supaya bisnismu dapat berkembang ke depannya.

    Nah, apabila masih membutuhkan informasi lainnya dengan topik yang serupa, kamu bisa langsung mendapatkannya di kanal Product Marketing Glints Blog.

    Di sana, Glints sudah siapkan banyak artikel seputar istilah, tips dan, tools pemasaran produk hanya untuk kamu.

    Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, langsung baca berbagai artikelnya sekarang juga. Gratis!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.9 / 5. Jumlah vote: 18

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait