Agency: Apa Itu, Jenis-Jenis, Contoh, dan Cara Kerja
Beberapa tahun belakangan, agency adalah salah satu perusahaan yang menjadi tujuan generasi milenial dan gen-Z.
Alasannya pun beragam. Mulai dari ingin mengejar karier kreatif, menyukai company culture yang cocok dengan anak muda, atau bahkan jam kerja yang fleksibel.
Meskipun begitu, banyak orang yang hanya mengenal advertising agency saja. Padahal, terdapat banyak jenis agency di luar sana.
Penasaran ingin tahu seluk-beluk serta plus minus bekerja di agency?
Yuk, simak lebih lanjut!
Isi Artikel
Pengertian Agency
Sebelum mengetahui jenis-jenisnya, Glints akan memberi tahu secara singkat mengenai apa itu agency.
Agency adalah sejenis perusahaan yang sangat spesial. Menurut Market Business News, agency bisa dikatakan sebagai bisnis, perusahaan, atau organisasi yang menyediakan layanan tertentu.
Tugas utamanya adalah menjadi perantara antara satu pihak dengan pihak lainnya.
Pihak-pihak tersebut bisa saja berupa perusahaan lain atau orang individual yang membutuhkan jasa agency untuk menyelesaikan sebuah proyek.
Meskipu begitu, bukan tidak mungkin agency mengerjakan proyek sendiri tanpa brief dari klien.
Biasanya, agency menawarkan jasa kreatif di bidang marketing, branding, atau mungkin advertising untuk klien.
Jika ingin bekerja di agency, kamu harus memiliki kreativitas tinggi dan siap menghadapi berbagai macam jenis klien.
Baca Juga: Yuk, Pahami KOL Management dan Berbagai Fungsinya di Dunia Marketing
Jenis-Jenis Agency
1. Advertising agency
Jenis agency yang pertama dan paling umum ditemukan adalah advertising agency.
Seperti namanya, agency yang satu ini berfokus pada layanan periklanan dan juga marketing.
Orang-orang yang bekerja di dalamnya akan membantu membuat campaign untuk menyampaikan pesan yang diinginkan oleh klein kepada target pasar.
Hal ini tentu saja dilakukan dengan memikirkan strategi marketing yang efektif dan tepat guna.
2. Digital agency
Jenis agency yang kedua adalah digital agency.
Digital agency biasanya menyediakan jasa seperti web design dan juga development, search engine optimization (SEO), search engine marketing (SEM), campaign untuk media, brand development, dan masih banyak lagi.
Intinya, agency yang satu ini menggabungkan marketing dan juga kreativitas di era yang serba digital, membuahkan kolaborasi yang ciamik dan modern.
Biasanya, untuk bekerja di sini, skill yang dibutuhkan mencakup marketing, copywriting, web design, UI/UIX, dan lainnya.
3. Marketing agency
Berbeda dengan jenis agency sebelumnya, bidang yang dikerjakan oleh marketing agency jauh lebih spesifik.
Melansir Fidelis Creative Agency, marketing agency berfokus pada pemberian konsultasi dan juga pengembangan strategi marketing.
Jika ingin bekerja di agency yang satu ini, kamu harus memiliki latar belakang bekerja di bidang marketing atau setidaknya menguasainya.
Mengapa begitu?
Tentu saja karena orang yang bekerja di marketing agency harus memahami apa itu market research, product development, dan juga program-program marketing.
Baca Juga: Ini Dia 10 Bisnis yang Cocok Dijalankan oleh Kaum Milenial
4. Entertainment agency
Entertainment agency merupakan jenis perusahaan yang berjalan di dunia hiburan.
Biasanya, agency ini berisikan musisi, penari, model, dan pelaku kreatif lainnya yang ada di dunia hiburan.
Peran entertainment agency adalah menjadi jembatan bagi orang-orang berbakat dan ‘memperkenalkan’ mereka ke dunia hiburan.
Biasanya, mereka mengurus semua hal mulai dari branding sampai mencarikan panggung untuk artisnya.
5. Public relation agency
Selanjutnya adalah public relation (PR) agency.
PR agency berfokus pada representasi klien yang ingin membentuk brand image yang baik dan juga dikenal oleh masyarakat.
Biasanya, klien yang menggunakan jasa agency ini membutuhkan layanan PR seperti press release, acara-acara, dan juga talkshow di media.
Intinya, PR agency merepresentasikan klien dan produk yang ingin diperjualbelikan, agar dipahami oleh masyarakat luas.
6. Branding agency
Jenis agency selanjutnya adalah branding agency.
Berbeda dengan PR agency, branding agency lebih berfokus ke pembentukan brand itu sendiri.
Mulai dari tone of voice yang ingin digunakan, identitas brand tersebut dan apa yang ingin disampaikan kepada calon pelanggannya.
Proses ini mencakup pre-produksi, masa produksi, dan juga pascaproduksi.
Selain itu, branding agency juga mengurus logo, moto brand, dan masih banyak lagi.
Intinya, apa pun yang dilihat dan dikenali oleh pelanggan dari sebuah brand masih masuk ke dalam lingkup kerja branding agency.
Baca Juga: Apa Itu Digital Media Planner dan Bagaimana Job Desc-nya?
7. Creative agency
Jenis agency yang terakhir adalah creative agency.
Dari namanya saja pasti kamu sudah tahu bahwa agency yang satu ini mengurus segala hal yang berkaitan dengan kreatif.
Mulai dari membuat arahan kreatif, image brand, produksi konten, dan masih banyak lagi.
Dilansir dari Column Five Media, creative agency membutuhkan beberapa orang penting seperti art director dan creative director, videografer, desainer grafis, dan masih banyak lagi.
Orang-orang kreatif ini nantinya akan berkolaborasi untuk membuat apa pun yang diinginkan oleh klien, sesuai dengan arahan yang diberikan.
Kelebihan dan Kekurangan Bekerja di Agency
Setelah mengetahui pengertian dan jenis-jenisnya, sekarang saatnya kamu mengetahui plus minus bekerja di agency.
Beberapa kelebihan kerja di agency mencakup jam kerja yang fleksibel, meningkatkan pengetahuan akan banyak hal, dan juga menambah networking yang berkualitas.
Ketika kerja di agency, kamu jadi bisa mengembangkan kreativitas dan juga kemampuan bekerja di bawah tekanan.
Bekerja di agency juga memiliki beberapa kekurangan seperti waktu kerja yang tidak menentu, klien yang tidak selalu baik, serta kecepatan dan kecepatan kerja yang tinggi.
Meskipun begitu, itu semua tergantung bagaimana cara kamu melihatnya.
Seperti contohnya tekanan tinggi bisa dilihat sebagai latihan untuk meningkatkan kemampuan menghasilkan karya berkualitas dalam waktu singkat, kan?
Cara Kerja di Agency
Bekerja di agensi menawarkan peluang yang menarik, apalagi dengan semakin berkembangnya teknologi yang membuka jalan untuk berbagai jenis layanan kreatif dan pemasaran.
Jika kamu tertarik bergabung di industri ini, penting untuk memahami alur kerja di agensi. Berikut adalah penjelasannya:
1. Pitching untuk mendapatkan klien
Pitching adalah langkah pertama dalam bekerja di agensi, di mana tim mempresentasikan ide, layanan, dan nilai tambah agensi kepada calon klien.
Tujuan utamanya adalah untuk meyakinkan klien agar memilih jasa agensi yang ditawarkan.
Dalam proses ini, kamu akan menjelaskan layanan, keunggulan, harga, dan ruang lingkup pekerjaan yang akan dilakukan.
Hal yang penting untuk ditekankan adalah kualitas layanan dan seberapa sebanding harga yang ditawarkan dengan hasil yang akan diperoleh.
Menurut ID Comms, pitching yang efektif tidak hanya berfokus pada presentasi layanan, tetapi juga kesempatan untuk membangun kepercayaan dengan klien.
Pitching yang baik melibatkan riset mendalam dan pendekatan strategis yang disesuaikan dengan kebutuhan serta tujuan klien.
2. Menyusun strategi pemasaran setelah pitching berhasil
Ketika agensi memenangkan pitching dan mendapatkan klien, langkah berikutnya adalah menyusun strategi pemasaran yang sesuai. Proses ini mencakup:
- Melakukan riset mendalam tentang target audiens dan pasar.
- Merancang konsep utama dari strategi pemasaran.
- Menyesuaikan rencana dengan tujuan spesifik klien.
Strategi ini menjadi peta kerja yang akan digunakan tim agensi dalam melaksanakan tugas.
3. Menangani proyek sesuai kesepakatan
Setelah strategi disetujui, agensi mulai menjalankan proyek sesuai kontrak. Jenis pekerjaan yang dilakukan dapat bervariasi, seperti:
- Merancang konsep kreatif untuk kampanye.
- Memberikan konsultasi terkait pengembangan bisnis.
- Menjalankan dan mengelola kampanye pemasaran, baik digital maupun tradisional.
Tugas agensi akan disesuaikan dengan spesialisasi layanannya dan perjanjian yang telah dibuat dengan klien.
Jika ada penyesuaian baru di tengah proyek, hal tersebut harus disepakati bersama dalam bentuk dokumen resmi.
4. Menyelesaikan proyek tepat waktu dan berkualitas
Ketepatan waktu dan kualitas adalah prioritas utama dalam setiap proyek.
Agensi perlu memastikan semua tugas selesai sesuai jadwal yang telah disepakati dan memenuhi standar yang diharapkan klien.
Untuk mencapai hal ini, agensi harus memiliki:
- Tim yang profesional dan kompeten.
- Manajemen waktu yang baik.
- Pengaturan prioritas yang jelas.
Hasil yang memuaskan tidak hanya meningkatkan kepercayaan klien, tetapi juga memperkuat hubungan bisnis jangka panjang.
Bahkan, proyek yang berhasil dapat membuka peluang bagi agensi untuk mendapatkan klien baru melalui rekomendasi atau reputasi yang baik.
Baca Juga: Lakukan 5 Tips Berikut Ini untuk Menjaga Hubungan Baik dengan Klien
Itu dia semua hal yang perlu kamu ketahui tentang agency. Bagaimana, tertarik untuk bekerja di salah satu jenis agency yang disebutkan di atas?
Jika iya, kamu bisa langsung mencari peluang kerja di agency yang paling pas dari Glints Jobs, lho.
Glints Jobs merupakan portal pencarian kerja dan pengembangan karier yang dapat membantumu mendapatkan pekerjaan impian dengan sangat mudah.
Tunggu apa lagi? Yuk, segera sign up dan temukan pekerjaan yang selalu kamu impikan!