Dropship Adalah: Apa Itu, Cara Kerja, dan Peluang Kerjanya

Diperbarui 07 Jan 2025 - Dibaca 15 mnt

Jika kamu ingin membangun bisnis tapi masih terbatas dari segi modal dan waktu, dropship adalah pilihan tepat untukmu.

Dilansir dari Oberlo, 33% toko online menerapkan sistem dropship sebagai model bisnis mereka.

Dengan sistem ini, kamu tidak perlu memiliki barang yang ingin kamu jual. Namun, kamu tetap bisa menjual barang tersebut kepada pelangganmu. Menarik, bukan?

Jika kamu tertarik untuk menjalankan bisnis dropship, berikut Glints berikan penjelasan lengkap mengenai apa itu dropship, cara kerja sistemnya, contoh, hingga peluang usahanya, untukmu!

Baca Juga: Ini Dia 10 Bisnis yang Cocok Dijalankan oleh Kaum Milenial

Apa Itu Dropship?

Menurut eCommerceFuel, dropship adalah model bisnis di mana penjual membeli produk dari grosir dan mengirimkannya langsung ke pelanggan. Pelaku bisnis ini dikenal sebagai dropshipper.

Karena tidak memerlukan stok barang, dropship menjadi pilihan bisnis dengan modal yang relatif kecil.

Sementara itu, Shopify menjelaskan dropship sebagai cara toko menjual produk tanpa perlu menyimpan stok. Sederhananya, kamu hanya perlu membeli produk dari pihak ketiga, dan langsung mengirimkannya ke pelanggan.

Bisnis ini sangat fleksibel karena dapat dijalankan kapan saja dan di mana saja, selama kamu memiliki perangkat yang mendukung dan koneksi internet.

Perbedaan Dropship dan Reseller

Melalui penjelasan di atas, mungkin kamu bertanya-tanya, apa sih perbedaan antara dropship dan reseller?

Keduanya memang mirip karena sama-sama menjual produk pihak lain, namun ada perbedaan mendasar di antara keduanya.

Reseller biasanya membeli produk dari brand atau supplier terlebih dahulu untuk disimpan sebagai stok sebelum dijual kembali. Berbeda dengan dropship, model bisnis ini tidak mengharuskan kamu memiliki stok barang.

Lalu, bagaimana dropshipper bisa memenuhi pesanan pelanggan tanpa menyimpan stok?

Untuk menjawabnya, kamu perlu memahami cara kerja dropshipping lebih lanjut.

Bagaimana Cara Kerja Sistem Dropship?

Dalam bisnis dropship, terdapat empat langkah utama:

  1. pelanggan melakukan pemesanan melalui toko online kamu.
  2. kamu meneruskan pesanan tersebut kepada supplier dropship.
  3. supplier memproses pesanan sesuai detail yang kamu berikan.
  4. supplier mengirimkan produk langsung ke pelanggan atas nama toko online kamu.

Proses ini membuat pelanggan merasa bahwa produk yang mereka terima berasal langsung dari toko kamu, meskipun sebenarnya supplier-lah yang menangani pengiriman.

Sebagai dropshipper, kamu tidak perlu memiliki stok produk untuk mendapatkan keuntungan.

Keuntungan diperoleh dari selisih harga antara yang ditawarkan supplier dan yang kamu tetapkan ke pelanggan.

Sebagai contoh, jika supplier menjual kue dengan harga Rp50.000 per kotak, kamu dapat menjualnya kembali dengan harga Rp60.000 per kotak. Selisih Rp10.000 per kotak tersebut menjadi profit atau keuntunganmu.

Dengan sistem yang praktis dan modal yang minim, dropship menjadi pilihan bisnis yang menarik untuk pemula maupun pelaku usaha kecil.

Kelebihan Dropship

1. Fleksibel

Kelebihan pertama dari dropship adalah fleksibel. Banyak orang terjun ke dunia dropship karena alasan yang satu ini.

Fleksibel berarti kamu bisa menjalankan bisnis dari mana saja dan kapan saja. 

Jika kamu masih kuliah atau memiliki pekerjaan utama, kamu tetap bisa menjalankan bisnis dropship.

Pasalnya, kamu tidak perlu berurusan dengan produk yang kamu jual secara langsung. Kamu hanya perlu memanfaatkan gadget untuk keperluan marketing.

Baca Juga :  Buat Calon Pembeli Makin Yakin dengan Produkmu dengan Comparative Advertising

2. Modal kecil

Selain fleksibel, kelebihan utama dari dropship adalah modalnya yang kecil.

Jika membangun bisnis sendiri, umumnya kamu perlu membeli banyak stok produk, menyiapkan tempat untuk menyimpan produk, hingga merekrut karyawan.

Namun dengan dropship, kamu tidak perlu menyiapkan hal-hal tersebut.

Kamu hanya perlu menyiapkan gadget yang akan kamu gunakan untuk menjalankan bisnismu sehari-hari.

3. Risiko rendah

Dropship memiliki risiko yang lebih rendah daripada bisnis pada umumnya. Alasannya kurang lebih sama seperti poin sebelumnya, yaitu kamu tidak perlu memiliki produk sendiri.

Sebagai contoh, kamu membangun bisnis frozen food. Maka, kamu harus siap dengan risiko makanan tersebut sudah kedaluarsa sebelum terjual.

Sementara itu jika kamu memilih untuk dropship, kamu tidak akan menemukan risiko seperti itu.

4. Banyak pilihan produk

Kelebihan lainnya dari dropship adalah banyak pilihan produk.

Kamu bisa memilih produk apa pun yang dijual oleh supplier dropship. Dengan begitu, pelanggan memiliki lebih banyak pilihan produk untuk dibeli.

Baca Juga: 10 Cara Mendapatkan Modal Usaha untuk Bisnis Kecil

Kekurangan Dropship

1. Margin rendah

Kekurangan pertama dari menjalankan bisnis dropship adalah margin yang rendah.

Margin adalah selisih harga yang kamu jual dengan yang supplier dropship jual.

Dilansir dari Fit Small Business, umumnya dropshipper hanya menentukan margin sebesar 20%. Namun, itu semua tergantung pada produk dan cara kamu menjualnya.

Hal ini bisa terjadi sebab ada banyak kompetitor yang menjual produk yang sama denganmu. Jadi, semua berlomba-lomba untuk memberikan harga terbaik bagi pelanggan.

2. Proses panjang

Jika menjual produk sendiri, kamu hanya perlu mengecek persediaan barang dan mengirimnya pada pelanggan.

Namun dengan dropship, kamu perlu menyampaikan order pelanggan kepada supplier. Jika produk tersedia, produk tersebut akan dikirimkan langsung pada pelanggan.

Sementara itu jika produk tidak tersedia, kamu harus memberi tahu pelanggan bahwa produk habis.

3. Sulit mengecek produk

Kekurangan berikutnya dari dropship adalah kamu akan kesulitan untuk mengecek produk.

Kamu mungkin bisa mengecek produk sebelum menjalani kerja sama dengan supplier. Namun ketika sudah menjalankannya, kamu tidak bisa melakukan quality control untuk setiap produk yang kamu jual.

Dengan begitu, ada risiko produk cacat atau supplier melakukan kesalahan.

Namun bagaimana pun, hal tersebut akan tetap menjadi tanggung jawabmu kepada pelanggan.

Baca Juga: Tertarik Memiliki Bisnis Sendiri? Pahami 7 Skill yang Harus Dimiliki oleh Entrepreneur

Contoh dan Peluang Usaha Dropship

Setelah memahami informasi di atas, tentu kamu harus tahu bagaimana peluang usaha dropship beserta contohnya.

Berikut beberapa peluang kerja bisnis dropshipping yang mudah dan menguntungkan untuk kamu coba:

Pakaian

Salah satu peluang usaha dropshipping paling laku dan menguntungkan untuk dijual secara online adalah pakaian.

Kamu mungkin sering melihat model pakaian yang sama, dijual oleh berbagai toko e-commerce dengan brand berbeda.

Berikut contoh produk pakaian yang populer untuk dijual dengan sistem dropshipping:

  • kaos dan kemeja
  • rok dan celana
  • hoodie 
  • pakaian renang
  • pakaian olahraga

Untuk membedakan produk pilihanmu dengan kompetitor, kamu bisa menggunakan layanan print-on-demand untuk menciptakan pakaian custom yang memiliki desain atau logo khas.

Dengan ini, kamu bisa memberikan pengalaman yang lebih eksklusif bagi pelanggan.

Produk kecantikan

Dilansir dari Printful, industri kecantikan diproyeksikan semakin berkembang pesat hingga 2029.

Sebagai contoh, berikut berbagai produk kecantikan yang bisa kamu dengan sistem dropshipping:

  • produk perawatan tubuh (sabun, pelembap, serum)
  • makeup (foundation, lipstik, eyeshadow)
  • perawatan kuku
  • alat kecantikan (kuas makeup, sponge kecantikan, roller wajah)
Baca Juga :  Perawat: Apa Itu, Peran, Tugas Harian, dan Skill yang Dibutuhkan

Dari sini, kamu lakukan riset pasar untuk mengenali tren yang sedang populer agar dapat memilih produk yang sesuai dengan target audiens kamu.

Pastikan produk yang kamu pilih memenuhi standar kualitas dan keamanan yang tinggi, ya.

Aksesoris

Aksesoris juga dapat menjadi peluang bisnis dropshipping yang menguntungkan jika dijual secara online.

Produk seperti tas tangan, dompet, perhiasan, jepit rambut, dan jam tangan banyak diminati karena sering digunakan untuk melengkapi penampilan.

Tak cuma dari kalangan tertentu, peminat aksesoris juga datang dari berbagai usia dan latar belakang.

Kesehatan dan kebugaran

Banyak orang kini lebih peduli dengan kesehatan mental dan fisik mereka dan ingin lebih memprioritaskan perawatan diri.

Kamu bisa memanfaatkan bisnis dropshipping untuk membantu mereka dengan menawarkan produk-produk berikut:

  • matras yoga
  • dumbbell dan kettlebell
  • resistance band
  • tali skipping
  • minyak esensial atau diffuser

Produk-produk ini dapat memenuhi berbagai kebutuhan kebugaran dan kesehatan, mulai dari aktivitas fisik hingga relaksasi dan mindfulness.

Dengan menawarkan produk yang membantu orang mencapai tujuan kesehatan mereka, kamu dapat menjadikan toko dropshipping kamu sebagai sumber terpercaya di industri ini.

Dekorasi rumah

Pasar dekorasi rumah juga mengalami pertumbuhan yang signifikan, terutama karena tren interior desain yang semakin populer di media sosial dan acara renovasi rumah.

Beberapa ide produk untuk dropshipping dekorasi rumah antara lain:

  • hiasan dinding (kanvas, poster, decal)
  • bantal dekoratif
  • karpet
  • lampu (lampu gantung, meja)
  • vases
  • meja estetik
  • rak estetik

Membawa produk dekorasi rumah yang dipersonalisasi bisa menjadi pilihan yang baik, seperti bantal dengan monogram atau karya seni custom.

Tips Menjalankan Dropship

1. Tentukan produk

Hal pertama yang perlu kamu perhatikan dalam menjalankan dropship adalah menentukan produk terbaik.

Saat ini, sudah ada banyak toko online dengan produk yang beragam. Oleh karena itu, kamu harus memilih produk yang tidak pasaran tetapi dicari banyak orang.

2. Riset kompetitor

Dropship memiliki kaitan yang erat dengan kompetitor. Maka, pahami siapa kompetitormu dan apa yang mereka jual.

Dikutip dari Entrepreneur, jika suatu produk jarang dijual di toko online, ada berbagai kemungkinan yang muncul. Bisa jadi produk tersebut memang tidak dicari banyak orang, harganya mahal, atau kualitasnya rendah.

Namun jika suatu produk sudah terlalu banyak dijual orang, kamu butuh usaha besar untuk dapat bersaing dengan mereka.

3. Pilih supplier yang tepat

Hal lain yang harus kamu perhatikan dalam dropship adalah memilih supplier yang tepat. Pastikan mereka profesional, memiliki produk yang berkualitas, dan memiliki cara kerja yang sudah jelas.

4. Tentukan media penjualan

Tips terakhir adalah menentukan media penjualan yang terbaik. Kamu bisa memilih media sosial, e-commerce, bahkan membangun website sendiri untuk memasarkan toko online-mu.

Sesuaikan dengan produk yang kamu jual dan target pelangganmu.

Baca Juga: Kelebihan Bisnis Lewat Media Sosial dan Tipsnya Agar Lebih Efektif

Demikian penjelasan dari Glints tentang apa itu dropship. Intinya, dropship adalah model bisnis di mana kamu membeli produk dari pihak ketiga untuk dikirim langsung pada pelanggan.

Selain tentang dropship, kamu bisa tahu lebih banyak seputar business development dengan baca kumpulan artikel dari Glints.

Ada banyak informasi menarik yang bisa menambah wawasanmu dan tentunya menunjang kariermu di bidang business development.

Menarik bukan? Yuk, klik di sini sekarang untuk baca kumpulan artikel business development secara gratis!


Comments are closed.

Artikel Terkait

Glints TapLoker Icon