• Blog
    • Bidang Profesi
      • Marketing
      • Tech & Data
      • Media & Communications
      • Business Dev & Sales
      • Product
      • Design
    • Tips Karier
      • Mengawali Karier
      • Dunia Kerja
    • Konten Eksklusif
      • Artikel Expert
      • Panduan
      • Laporan
    • Dari Glints
      • Panduan Komunitas & Konten
      • Campaign Berlangsung
      • Kabar Produk
      • Kabar Glints
  • Lowongan Kerja
  • Glints ExpertClass
  • Glints Community
  • Bidang Profesi
  • Marketing
  • SEO

Google Lighthouse: Apa Itu, Cara Menggunakan, dan Metrik-metriknya

Tayang 20 Apr 2022 - Dibaca 13 mnt
Nadiyah Rahmalia Engineering graduate with expertise in content writing and SEO; an aspiring digital/content marketer striving to create and share meaningful works.

Isi Artikel

    Sedang memperdalam ilmu di bidang SEO? Google Lighthouse adalah salah satu tools yang wajib kamu kuasai.

    Menurut Neil Patel, Lighthouse merupakan tool yang bisa membantu kita memahami seperti apa penilaian Google terhadap suatu website.

    Bisa dikatakan, ini merupakan cara kita melihat situs dari pandangan Google, apakah sudah bagus, atau mungkin belum.

    Tools ini akan sangat mempermudah kamu dalam proses audit website dan mengetahui apa kelemahan yang perlu diperbaiki.

    Nah, sebelum mulai mencoba menggunakannya, Glints sudah rangkum penjelasan penting tentang tool ini untukmu.

    Jadi, setelah membaca artikel ini, kamu sudah punya bayangan tentang Lighthouse dan bagaimana cara menggunakannya.

    Yuk, simak selengkapnya!

    Apa Itu Google Lighthouse?

    © onward.justia.com

    Mengutip Semrush, Google Lighthouse adalah tool gratis yang membantu kita meningkatkan performance suatu website.

    Software ini bersifat open-source.

    Jadi, siapa saja bisa menggunakannya untuk website apa pun.

    Tool ini berfokus pada audit aksesibilitas serta SEO suatu website.

    Karena merupakan produk Google, core web vitals sangat diutamakan.

    Secara garis besar core web vitals adalah serangkaian metrik yang digunakan oleh Google untuk mengukur user experience dan kecepatan loading sebuah halaman.

    Ini merupakan penilaian utama Google dalam penentuan ranking di SERP.

    Agar bisa lebih paham tentang metrik ini, Glints punya artikel yang bisa kamu baca untuk mempelajarinya secara mendalam.

    Klik tombol di bawah ini, ya!

    BACA ARTIKELNYA

    Baca Juga: 8 Cara Jadi SEO Expert yang Bisa Kamu Mulai Praktikkan

    Cara Menggunakan Google Lighthouse

    Untuk mengakses Google Lighthouse, browser yang harus kamu gunakan adalah Google Chrome.

    Dari Chrome, ada dua opsi yang bisa dipilih.

    Pertama, kamu bisa menggunakan Chrome DevTools atau dengan extension Google Lighthouse.

    Menggunakan Lighthouse dengan Chrome DevTools

    google lighthouse

    © HubSpot.com

    Menurut HubSpot, Chrome DevTools adalah built-in developer panel yang sudah ada dalam Google Chrome.

    Ini dia langkah-langkah menggunakannya:

    1. Buka halaman web yang ingin dianalisis
    2. Buka DevTools dengan klik kanan di halaman web dan pilih Inspect. Opsi lain: Control+Shift+C di Windows atau Command+Option+C di MacOS.
    3. Pilih Lighthouse di menu tab paling atas.
    4. Klik Generate Report

    Setelah itu, Lighthouse akan secara otomatis melakukan analisis terhadap website-mu dan menampilkan hasilnya.

    Menggunakan Lighthouse dengan extension Chrome

    Dari web browser Chrome, kamu bisa memilih memakai extension.

    Sebenarnya, cara ini tidak terlalu beda dengan DevTools.

    Akan tetapi, mungkin sedikit lebih simpel.

    Inilah langkah-langkahnya:

    1. Instal Google Lighthouse dari Chrome Web Store.
    2. Buka menu extension di pojok kanan atas browser.
    3. Pilih Lighthouse.
    4. Klik Generate Report.

    Jika kamu ingin melakukan pengaturan lebih lanjut,  pilih ikon gear di sebelah kanan atas seperti di bawah ini.

    google lighthouse

    © HubSpot.com

     

    Dari pengaturan ini, kamu dapat menentukan reporting apa saja yang disajikan oleh Lighthouse.

    Nah, untuk bisa memahami report dari Google Lighthouse, berikut adalah penjelasan lengkapnya.

    Baca Juga: 7 Skill Penting untuk Jadi SEO Specialist Andal

    Metrik Google Lighthouse

    Setelah berhasil generate report, kamu akan dihadapkan dengan tampilan seperti di bawah ini.

    google lighthouse

    © HubSpot.com

    Seperti yang terlihat di sana, ada 5 metrik, yaitu:

    • Performance
    • Accessibility
    • Best Practices
    • SEO
    • PWA (Progressive Web Application)

    Semua metrik ini range-nya adalah 0-100.

    Nilai 0-49 berarti buruk, 50-89 cukup, dan 90-100 adalah yang paling baik.

    Untuk memahami masing-masing metrik tersebut, inilah deskripsinya masing-masing

    1. Performance

    Penilaian mengenai performance adalah salah satu yang paling penting dalam Google Lighthouse.

    Secara garis besar, metrik ini mengukur seberapa cepat situsmu dapat ditampilkan pada pengguna yang mengaksesnya.

    Ini menjadi sangat utama, karena jika sebuah situs berat atau lama di-load, pengunjung akan kurang nyaman atau bahkan langsung meninggalkan website-mu.

    Karena saat ini mayoritas traffic di internet datang dari mobile, Lighthouse sangat memperhatikan load speed dari mobile.

    Skor metrik performance ini sendiri terdiri dari enam metrik turunan, yaitu:

    • First Contentful Paint: waktu yang dibutuhkan untuk gambar pertama di-render.
    • Time to Interactive: waktu hingga pengguna bisa berinteraksi dengan suatu halaman.
    • Total Blocking Time: aktu antara First Contentful Paint dan Time to Interactive. Pada momen ini user bisa melihat halaman, tapi belum bisa berinteraksi.
    • Speed Index: waktu yang dibutuhkan untuk elemen visual suatu halaman di-load sepenuhnya.
    • Largest Contentful Paint: waktu yang dibutuhkan untuk teks atau gambar terbesar di-render.
    • Cumulative Layout Shift: total pergerakan layout yang terjadi di halaman situs. Kalau elemen-elemen yang ada tidak stabil dan bergerak-gerak, ini akan berdampak buruk bagi penilaian Google Lighthouse.

    2. Accessibility

    Accessibility adalah penilaian aksesibilitas halamanmu bagi orang-orang dengan keterbatasan fisik maupun kognitif.

    Jadi, sebaiknya, website-mu benar-benar bisa diakses siapa saja tanpa kendala.

    Untuk penilaian aksesibilitas ini, Google Lighthouse akan mengecek HTML tags, ALT text, ARIA landmark, dan masih banyak lagi.

    3. Best practices

    Google Lighthouse menganalisis penggunaan best practices atau cara-cara terbaik untuk membangun sebuah situs.

    Biasanya, yang dinilai adalah penggunaan HTTPS untuk keamanan, outbound link yang aman, dan JavaScript yang terbaru.

    4. SEO

    Tentunya, SEO adalah penilaian Google Lighthouse yang tak kalah penting.

    Lighthouse akan menilai seberapa patuh kontenmu terhadap aturan-aturan algoritma SEO yang berlaku.

    Jadi, pastikan kontenmu dapat di-crawl dengan baik.

    5. PWA

    PWA adalah suatu standar yang ditetapkan oleh Google.

    Salah satu kriterianya adalah apakah suatu situs dapat diakses dari lokasi dan device mana pun.

    Biasanya, metrik ini tidak ditampilkan skornya.

    Akan tetapi, Google akan memberi penilaian apakah situsmu sudah memenuhi kriteria atau belum.

    Baca Juga: Fokus pada Kebutuhan User, Ini 7 Tren SEO di 2022

    Nah, demikianlah pemaparan dari Glints tentang Google Lighthouse yang begitu penting dalam SEO.

    Setelah memahami ini, kamu sekarang siap mempraktikkannya untuk situsmu sendiri.

    Masih banyak lagi, lho, tips-tips dan informasi soal SEO di Glints yang bisa kamu baca.

    Klik tombol di bawah ini untuk menemukan artikel-artikel menariknya, ya!

    BACA ARTIKELNYA

    • What is Google Lighthouse?
    • How to Use Google Lighthouse to Improve Site Speed
    • How to Use Google Lighthouse to Optimize Your Website UX

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    beginner google google lighthouse

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait

    • CV/Portofolio 5 Jenis Cover Letter dalam Dunia Kerja serta Contohnya

      Nadiyah Rahmalia 09 Jun 2022
    • CV/Portofolio 5 Langkah Mudah Mengambil Foto Profesional Sendiri dari Rumah

      Nadiyah Rahmalia 05 Jun 2022
    • Mengawali Karier Kenali 25 Prospek Kerja Lulusan Teknik Elektro yang Bisa Jadi Pilihanmu

      Nadiyah Rahmalia 04 Jun 2022
    • Dunia Kerja Kapan Waktu yang Tepat untuk Kembali Kerja setelah Melahirkan?

      Nadiyah Rahmalia 03 Jun 2022
    Langganan untuk dapatkan info konten karier terbaru di emailmu
    Terima kasih sudah berlangganan! Nantikan info konten terbaru Glints di emailmu.
    Maaf, permintaanmu tidak bisa diproses. Silakan coba lagi.
    Kategori Topik
    • Tips Karier
    • Bidang Profesi
    • Konten Eksklusif
    • Kabar Glints
    Media Sosial
    • Facebook
    • Twitter
    • Instagram
    • LinkedIn
    Solusi Glints
    • Lowongan Kerja
    • Glints ExpertClass
    • Glints Community

    • Blog
      • Bidang Profesi
        • Marketing
        • Tech & Data
        • Media & Communications
        • Business Dev & Sales
        • Product
        • Design
      • Tips Karier
        • Mengawali Karier
        • Dunia Kerja
      • Konten Eksklusif
        • Artikel Expert
        • Panduan
        • Laporan
      • Dari Glints
        • Panduan Komunitas & Konten
        • Campaign Berlangsung
        • Kabar Produk
        • Kabar Glints
    • Lowongan Kerja
    • Glints ExpertClass
    • Glints Community



    • Bidang Profesi
    • Marketing
    • SEO

    Google Lighthouse: Apa Itu, Cara Menggunakan, dan Metrik-metriknya

    Tayang 20 Apr 2022 - Dibaca 13 mnt
    Nadiyah Rahmalia Engineering graduate with expertise in content writing and SEO; an aspiring digital/content marketer striving to create and share meaningful works.

    Isi Artikel

      Sedang memperdalam ilmu di bidang SEO? Google Lighthouse adalah salah satu tools yang wajib kamu kuasai.

      Menurut Neil Patel, Lighthouse merupakan tool yang bisa membantu kita memahami seperti apa penilaian Google terhadap suatu website.

      Bisa dikatakan, ini merupakan cara kita melihat situs dari pandangan Google, apakah sudah bagus, atau mungkin belum.

      Tools ini akan sangat mempermudah kamu dalam proses audit website dan mengetahui apa kelemahan yang perlu diperbaiki.

      Nah, sebelum mulai mencoba menggunakannya, Glints sudah rangkum penjelasan penting tentang tool ini untukmu.

      Jadi, setelah membaca artikel ini, kamu sudah punya bayangan tentang Lighthouse dan bagaimana cara menggunakannya.

      Yuk, simak selengkapnya!

      Apa Itu Google Lighthouse?

      © onward.justia.com

      Mengutip Semrush, Google Lighthouse adalah tool gratis yang membantu kita meningkatkan performance suatu website.

      Software ini bersifat open-source.

      Jadi, siapa saja bisa menggunakannya untuk website apa pun.

      Tool ini berfokus pada audit aksesibilitas serta SEO suatu website.

      Karena merupakan produk Google, core web vitals sangat diutamakan.

      Secara garis besar core web vitals adalah serangkaian metrik yang digunakan oleh Google untuk mengukur user experience dan kecepatan loading sebuah halaman.

      Ini merupakan penilaian utama Google dalam penentuan ranking di SERP.

      Agar bisa lebih paham tentang metrik ini, Glints punya artikel yang bisa kamu baca untuk mempelajarinya secara mendalam.

      Klik tombol di bawah ini, ya!

      BACA ARTIKELNYA

      Baca Juga: 8 Cara Jadi SEO Expert yang Bisa Kamu Mulai Praktikkan

      Cara Menggunakan Google Lighthouse

      Untuk mengakses Google Lighthouse, browser yang harus kamu gunakan adalah Google Chrome.

      Dari Chrome, ada dua opsi yang bisa dipilih.

      Pertama, kamu bisa menggunakan Chrome DevTools atau dengan extension Google Lighthouse.

      Menggunakan Lighthouse dengan Chrome DevTools

      google lighthouse

      © HubSpot.com

      Menurut HubSpot, Chrome DevTools adalah built-in developer panel yang sudah ada dalam Google Chrome.

      Ini dia langkah-langkah menggunakannya:

      1. Buka halaman web yang ingin dianalisis
      2. Buka DevTools dengan klik kanan di halaman web dan pilih Inspect. Opsi lain: Control+Shift+C di Windows atau Command+Option+C di MacOS.
      3. Pilih Lighthouse di menu tab paling atas.
      4. Klik Generate Report

      Setelah itu, Lighthouse akan secara otomatis melakukan analisis terhadap website-mu dan menampilkan hasilnya.

      Menggunakan Lighthouse dengan extension Chrome

      Dari web browser Chrome, kamu bisa memilih memakai extension.

      Sebenarnya, cara ini tidak terlalu beda dengan DevTools.

      Akan tetapi, mungkin sedikit lebih simpel.

      Inilah langkah-langkahnya:

      1. Instal Google Lighthouse dari Chrome Web Store.
      2. Buka menu extension di pojok kanan atas browser.
      3. Pilih Lighthouse.
      4. Klik Generate Report.

      Jika kamu ingin melakukan pengaturan lebih lanjut,  pilih ikon gear di sebelah kanan atas seperti di bawah ini.

      google lighthouse

      © HubSpot.com

       

      Dari pengaturan ini, kamu dapat menentukan reporting apa saja yang disajikan oleh Lighthouse.

      Nah, untuk bisa memahami report dari Google Lighthouse, berikut adalah penjelasan lengkapnya.

      Baca Juga: 7 Skill Penting untuk Jadi SEO Specialist Andal

      Metrik Google Lighthouse

      Setelah berhasil generate report, kamu akan dihadapkan dengan tampilan seperti di bawah ini.

      google lighthouse

      © HubSpot.com

      Seperti yang terlihat di sana, ada 5 metrik, yaitu:

      • Performance
      • Accessibility
      • Best Practices
      • SEO
      • PWA (Progressive Web Application)

      Semua metrik ini range-nya adalah 0-100.

      Nilai 0-49 berarti buruk, 50-89 cukup, dan 90-100 adalah yang paling baik.

      Untuk memahami masing-masing metrik tersebut, inilah deskripsinya masing-masing

      1. Performance

      Penilaian mengenai performance adalah salah satu yang paling penting dalam Google Lighthouse.

      Secara garis besar, metrik ini mengukur seberapa cepat situsmu dapat ditampilkan pada pengguna yang mengaksesnya.

      Ini menjadi sangat utama, karena jika sebuah situs berat atau lama di-load, pengunjung akan kurang nyaman atau bahkan langsung meninggalkan website-mu.

      Karena saat ini mayoritas traffic di internet datang dari mobile, Lighthouse sangat memperhatikan load speed dari mobile.

      Skor metrik performance ini sendiri terdiri dari enam metrik turunan, yaitu:

      • First Contentful Paint: waktu yang dibutuhkan untuk gambar pertama di-render.
      • Time to Interactive: waktu hingga pengguna bisa berinteraksi dengan suatu halaman.
      • Total Blocking Time: aktu antara First Contentful Paint dan Time to Interactive. Pada momen ini user bisa melihat halaman, tapi belum bisa berinteraksi.
      • Speed Index: waktu yang dibutuhkan untuk elemen visual suatu halaman di-load sepenuhnya.
      • Largest Contentful Paint: waktu yang dibutuhkan untuk teks atau gambar terbesar di-render.
      • Cumulative Layout Shift: total pergerakan layout yang terjadi di halaman situs. Kalau elemen-elemen yang ada tidak stabil dan bergerak-gerak, ini akan berdampak buruk bagi penilaian Google Lighthouse.

      2. Accessibility

      Accessibility adalah penilaian aksesibilitas halamanmu bagi orang-orang dengan keterbatasan fisik maupun kognitif.

      Jadi, sebaiknya, website-mu benar-benar bisa diakses siapa saja tanpa kendala.

      Untuk penilaian aksesibilitas ini, Google Lighthouse akan mengecek HTML tags, ALT text, ARIA landmark, dan masih banyak lagi.

      3. Best practices

      Google Lighthouse menganalisis penggunaan best practices atau cara-cara terbaik untuk membangun sebuah situs.

      Biasanya, yang dinilai adalah penggunaan HTTPS untuk keamanan, outbound link yang aman, dan JavaScript yang terbaru.

      4. SEO

      Tentunya, SEO adalah penilaian Google Lighthouse yang tak kalah penting.

      Lighthouse akan menilai seberapa patuh kontenmu terhadap aturan-aturan algoritma SEO yang berlaku.

      Jadi, pastikan kontenmu dapat di-crawl dengan baik.

      5. PWA

      PWA adalah suatu standar yang ditetapkan oleh Google.

      Salah satu kriterianya adalah apakah suatu situs dapat diakses dari lokasi dan device mana pun.

      Biasanya, metrik ini tidak ditampilkan skornya.

      Akan tetapi, Google akan memberi penilaian apakah situsmu sudah memenuhi kriteria atau belum.

      Baca Juga: Fokus pada Kebutuhan User, Ini 7 Tren SEO di 2022

      Nah, demikianlah pemaparan dari Glints tentang Google Lighthouse yang begitu penting dalam SEO.

      Setelah memahami ini, kamu sekarang siap mempraktikkannya untuk situsmu sendiri.

      Masih banyak lagi, lho, tips-tips dan informasi soal SEO di Glints yang bisa kamu baca.

      Klik tombol di bawah ini untuk menemukan artikel-artikel menariknya, ya!

      BACA ARTIKELNYA

      • What is Google Lighthouse?
      • How to Use Google Lighthouse to Improve Site Speed
      • How to Use Google Lighthouse to Optimize Your Website UX

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      beginner google google lighthouse

      Leave a Reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *

      Artikel Terkait

      • CV/Portofolio 5 Jenis Cover Letter dalam Dunia Kerja serta Contohnya

        Nadiyah Rahmalia 09 Jun 2022
      • CV/Portofolio 5 Langkah Mudah Mengambil Foto Profesional Sendiri dari Rumah

        Nadiyah Rahmalia 05 Jun 2022
      • Mengawali Karier Kenali 25 Prospek Kerja Lulusan Teknik Elektro yang Bisa Jadi Pilihanmu

        Nadiyah Rahmalia 04 Jun 2022
      • Dunia Kerja Kapan Waktu yang Tepat untuk Kembali Kerja setelah Melahirkan?

        Nadiyah Rahmalia 03 Jun 2022
      Langganan untuk dapatkan info konten karier terbaru di emailmu
      Terima kasih sudah berlangganan! Nantikan info konten terbaru Glints di emailmu.
      Maaf, permintaanmu tidak bisa diproses. Silakan coba lagi.
      Kategori Topik
      • Tips Karier
      • Bidang Profesi
      • Konten Eksklusif
      • Kabar Glints
      Media Sosial
      • Facebook
      • Twitter
      • Instagram
      • LinkedIn
      Solusi Glints
      • Lowongan Kerja
      • Glints ExpertClass
      • Glints Community

      • Blog
        • Bidang Profesi
          • Marketing
          • Tech & Data
          • Media & Communications
          • Business Dev & Sales
          • Product
          • Design
        • Tips Karier
          • Mengawali Karier
          • Dunia Kerja
        • Konten Eksklusif
          • Artikel Expert
          • Panduan
          • Laporan
        • Dari Glints
          • Panduan Komunitas & Konten
          • Campaign Berlangsung
          • Kabar Produk
          • Kabar Glints
      • Lowongan Kerja
      • Glints ExpertClass
      • Glints Community



      • Bidang Profesi
      • Marketing
      • SEO

      Google Lighthouse: Apa Itu, Cara Menggunakan, dan Metrik-metriknya

      Tayang 20 Apr 2022 - Dibaca 13 mnt
      Nadiyah Rahmalia Engineering graduate with expertise in content writing and SEO; an aspiring digital/content marketer striving to create and share meaningful works.

      Isi Artikel

        Sedang memperdalam ilmu di bidang SEO? Google Lighthouse adalah salah satu tools yang wajib kamu kuasai.

        Menurut Neil Patel, Lighthouse merupakan tool yang bisa membantu kita memahami seperti apa penilaian Google terhadap suatu website.

        Bisa dikatakan, ini merupakan cara kita melihat situs dari pandangan Google, apakah sudah bagus, atau mungkin belum.

        Tools ini akan sangat mempermudah kamu dalam proses audit website dan mengetahui apa kelemahan yang perlu diperbaiki.

        Nah, sebelum mulai mencoba menggunakannya, Glints sudah rangkum penjelasan penting tentang tool ini untukmu.

        Jadi, setelah membaca artikel ini, kamu sudah punya bayangan tentang Lighthouse dan bagaimana cara menggunakannya.

        Yuk, simak selengkapnya!

        Apa Itu Google Lighthouse?

        © onward.justia.com

        Mengutip Semrush, Google Lighthouse adalah tool gratis yang membantu kita meningkatkan performance suatu website.

        Software ini bersifat open-source.

        Jadi, siapa saja bisa menggunakannya untuk website apa pun.

        Tool ini berfokus pada audit aksesibilitas serta SEO suatu website.

        Karena merupakan produk Google, core web vitals sangat diutamakan.

        Secara garis besar core web vitals adalah serangkaian metrik yang digunakan oleh Google untuk mengukur user experience dan kecepatan loading sebuah halaman.

        Ini merupakan penilaian utama Google dalam penentuan ranking di SERP.

        Agar bisa lebih paham tentang metrik ini, Glints punya artikel yang bisa kamu baca untuk mempelajarinya secara mendalam.

        Klik tombol di bawah ini, ya!

        BACA ARTIKELNYA

        Baca Juga: 8 Cara Jadi SEO Expert yang Bisa Kamu Mulai Praktikkan

        Cara Menggunakan Google Lighthouse

        Untuk mengakses Google Lighthouse, browser yang harus kamu gunakan adalah Google Chrome.

        Dari Chrome, ada dua opsi yang bisa dipilih.

        Pertama, kamu bisa menggunakan Chrome DevTools atau dengan extension Google Lighthouse.

        Menggunakan Lighthouse dengan Chrome DevTools

        google lighthouse

        © HubSpot.com

        Menurut HubSpot, Chrome DevTools adalah built-in developer panel yang sudah ada dalam Google Chrome.

        Ini dia langkah-langkah menggunakannya:

        1. Buka halaman web yang ingin dianalisis
        2. Buka DevTools dengan klik kanan di halaman web dan pilih Inspect. Opsi lain: Control+Shift+C di Windows atau Command+Option+C di MacOS.
        3. Pilih Lighthouse di menu tab paling atas.
        4. Klik Generate Report

        Setelah itu, Lighthouse akan secara otomatis melakukan analisis terhadap website-mu dan menampilkan hasilnya.

        Menggunakan Lighthouse dengan extension Chrome

        Dari web browser Chrome, kamu bisa memilih memakai extension.

        Sebenarnya, cara ini tidak terlalu beda dengan DevTools.

        Akan tetapi, mungkin sedikit lebih simpel.

        Inilah langkah-langkahnya:

        1. Instal Google Lighthouse dari Chrome Web Store.
        2. Buka menu extension di pojok kanan atas browser.
        3. Pilih Lighthouse.
        4. Klik Generate Report.

        Jika kamu ingin melakukan pengaturan lebih lanjut,  pilih ikon gear di sebelah kanan atas seperti di bawah ini.

        google lighthouse

        © HubSpot.com

         

        Dari pengaturan ini, kamu dapat menentukan reporting apa saja yang disajikan oleh Lighthouse.

        Nah, untuk bisa memahami report dari Google Lighthouse, berikut adalah penjelasan lengkapnya.

        Baca Juga: 7 Skill Penting untuk Jadi SEO Specialist Andal

        Metrik Google Lighthouse

        Setelah berhasil generate report, kamu akan dihadapkan dengan tampilan seperti di bawah ini.

        google lighthouse

        © HubSpot.com

        Seperti yang terlihat di sana, ada 5 metrik, yaitu:

        • Performance
        • Accessibility
        • Best Practices
        • SEO
        • PWA (Progressive Web Application)

        Semua metrik ini range-nya adalah 0-100.

        Nilai 0-49 berarti buruk, 50-89 cukup, dan 90-100 adalah yang paling baik.

        Untuk memahami masing-masing metrik tersebut, inilah deskripsinya masing-masing

        1. Performance

        Penilaian mengenai performance adalah salah satu yang paling penting dalam Google Lighthouse.

        Secara garis besar, metrik ini mengukur seberapa cepat situsmu dapat ditampilkan pada pengguna yang mengaksesnya.

        Ini menjadi sangat utama, karena jika sebuah situs berat atau lama di-load, pengunjung akan kurang nyaman atau bahkan langsung meninggalkan website-mu.

        Karena saat ini mayoritas traffic di internet datang dari mobile, Lighthouse sangat memperhatikan load speed dari mobile.

        Skor metrik performance ini sendiri terdiri dari enam metrik turunan, yaitu:

        • First Contentful Paint: waktu yang dibutuhkan untuk gambar pertama di-render.
        • Time to Interactive: waktu hingga pengguna bisa berinteraksi dengan suatu halaman.
        • Total Blocking Time: aktu antara First Contentful Paint dan Time to Interactive. Pada momen ini user bisa melihat halaman, tapi belum bisa berinteraksi.
        • Speed Index: waktu yang dibutuhkan untuk elemen visual suatu halaman di-load sepenuhnya.
        • Largest Contentful Paint: waktu yang dibutuhkan untuk teks atau gambar terbesar di-render.
        • Cumulative Layout Shift: total pergerakan layout yang terjadi di halaman situs. Kalau elemen-elemen yang ada tidak stabil dan bergerak-gerak, ini akan berdampak buruk bagi penilaian Google Lighthouse.

        2. Accessibility

        Accessibility adalah penilaian aksesibilitas halamanmu bagi orang-orang dengan keterbatasan fisik maupun kognitif.

        Jadi, sebaiknya, website-mu benar-benar bisa diakses siapa saja tanpa kendala.

        Untuk penilaian aksesibilitas ini, Google Lighthouse akan mengecek HTML tags, ALT text, ARIA landmark, dan masih banyak lagi.

        3. Best practices

        Google Lighthouse menganalisis penggunaan best practices atau cara-cara terbaik untuk membangun sebuah situs.

        Biasanya, yang dinilai adalah penggunaan HTTPS untuk keamanan, outbound link yang aman, dan JavaScript yang terbaru.

        4. SEO

        Tentunya, SEO adalah penilaian Google Lighthouse yang tak kalah penting.

        Lighthouse akan menilai seberapa patuh kontenmu terhadap aturan-aturan algoritma SEO yang berlaku.

        Jadi, pastikan kontenmu dapat di-crawl dengan baik.

        5. PWA

        PWA adalah suatu standar yang ditetapkan oleh Google.

        Salah satu kriterianya adalah apakah suatu situs dapat diakses dari lokasi dan device mana pun.

        Biasanya, metrik ini tidak ditampilkan skornya.

        Akan tetapi, Google akan memberi penilaian apakah situsmu sudah memenuhi kriteria atau belum.

        Baca Juga: Fokus pada Kebutuhan User, Ini 7 Tren SEO di 2022

        Nah, demikianlah pemaparan dari Glints tentang Google Lighthouse yang begitu penting dalam SEO.

        Setelah memahami ini, kamu sekarang siap mempraktikkannya untuk situsmu sendiri.

        Masih banyak lagi, lho, tips-tips dan informasi soal SEO di Glints yang bisa kamu baca.

        Klik tombol di bawah ini untuk menemukan artikel-artikel menariknya, ya!

        BACA ARTIKELNYA

        • What is Google Lighthouse?
        • How to Use Google Lighthouse to Improve Site Speed
        • How to Use Google Lighthouse to Optimize Your Website UX

        Seberapa bermanfaat artikel ini?

        Klik salah satu bintang untuk menilai.

        Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

        Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

        We are sorry that this post was not useful for you!

        Let us improve this post!

        Tell us how we can improve this post?


        beginner google google lighthouse

        Leave a Reply

        Your email address will not be published. Required fields are marked *

        Artikel Terkait

        • CV/Portofolio 5 Jenis Cover Letter dalam Dunia Kerja serta Contohnya

          Nadiyah Rahmalia 09 Jun 2022
        • CV/Portofolio 5 Langkah Mudah Mengambil Foto Profesional Sendiri dari Rumah

          Nadiyah Rahmalia 05 Jun 2022
        • Mengawali Karier Kenali 25 Prospek Kerja Lulusan Teknik Elektro yang Bisa Jadi Pilihanmu

          Nadiyah Rahmalia 04 Jun 2022
        • Dunia Kerja Kapan Waktu yang Tepat untuk Kembali Kerja setelah Melahirkan?

          Nadiyah Rahmalia 03 Jun 2022
        Langganan untuk dapatkan info konten karier terbaru di emailmu
        Terima kasih sudah berlangganan! Nantikan info konten terbaru Glints di emailmu.
        Maaf, permintaanmu tidak bisa diproses. Silakan coba lagi.
        Kategori Topik
        • Tips Karier
        • Bidang Profesi
        • Konten Eksklusif
        • Kabar Glints
        Media Sosial
        • Facebook
        • Twitter
        • Instagram
        • LinkedIn
        Solusi Glints
        • Lowongan Kerja
        • Glints ExpertClass
        • Glints Community
        Scroll Up