Financial Planner: Pengertian, Peran, dan Sertifikasi yang Dibutuhkannya
Isi Artikel
Bagi seseorang yang merasa kesulitan mengelola keuangan, financial planner adalah solusi yang tepat.
Betul bahwa setiap orang memerlukan literasi keuangan. Namun, ada kalanya kamu juga membutuhkan seorang financial planner untuk membantu mencapai tujuan keuangan yang telah kamu tetapkan.
Banyak orang belum mengetahui profesi financial planner. Ada pula yang menyamakannya dengan financial advisor. Padahal, ada hal-hal yang berbeda dari keduanya.
Sebenarnya, apa itu financial planner? Apa saja tanggung jawab yang harus dijalankannya?
Dalam artikel ini, Glints akan memberikan penjelasan tentang apa itu financial planner. Yuk, simak artikel ini hingga akhir!
Baca Juga: Perlukah Kamu Menggunakan Jasa Financial Advisor? Simak Penjelasannya di Sini!
Apa Itu Financial Planner?
Beberapa waktu belakangan, istilah ‘financial planner’ ramai diperbincangkan di Tanah Air.
Pasalnya, ada perusahaan yang menyebut dirinya sebagai financial planner. Namun, banyak klien yang melaporkan perusahaan tersebut karena dianggap justru merugikan mereka.
Sebenarnya, apa itu financial planner?
Dilansir dari Investopedia, financial planner adalah seseorang atau lembaga profesional yang memenuhi syarat untuk membantu individu dan perusahaan memenuhi tujuan keuangan jangka panjang mereka.
Adapun menurut SmartAsset, financial planner adalah seseorang yang fokus membangun rencana keuangan untuk membantu klien mencapai tujuan akhirnya.
Seperti definisi yang telah disebutkan, biasanya seorang financial planner bertanggung jawab pada klien. Mereka bisa saja individu, lembaga, atau perusahaan.
Seorang financial planner bertugas melakukan konsultasi dengan klien untuk menganalisis tujuan, toleransi risiko, kehidupan, tahapan, dan jenis investasi yang sesuai untuk mereka.
Dari hasil analisis tersebut, financial planner akan merencanakan program yang dapat membantu klien meraih tujuan finansial itu.
Caranya yakni dengan melakukan diversifikasi investasi yang akan memberikan penghasilan sesuai tujuan tersebut.
Selain itu, dikutip dari Business Insider, financial planner yang baik adalah mereka yang bisa memberikan perencanaan pada setiap aspek dan situasi keuangan klien.
Hal itu termasuk merencanakan strategi tabungan pensiun, investasi, pengeluaran kecil dan besar, pajak, serta perencanaan tempat tinggal.
Kebanyakan financial planner merencanakan keuangan secara umum. Namun, ada pula yang memiliki spesialisasi di bidang tertentu, seperti perencanaan pensiun dan investasi.
Baca Juga: Terapkan 7 Tips Ini saat Memilih Financial Advisor
Tanggung Jawab
Beberapa tanggung jawab yang harus dilakukan oleh financial planner adalah sebagai berikut.
1. Menganalisis tujuan dan karakteristik klien
Setiap klien tentu memiliki tujuan dan karakteristiknya masing-masing.
Oleh karena itu, hal pertama yang harus dilakukan oleh seorang financial planner adalah menganalisis tujuan dan karakteristik klien.
Kedua hal ini akan menjadi patokan utama dalam merencanakan keuangan.
2. Mengevaluasi kondisi keuangan klien
Setelah mengetahui tujuan dan karakteristik klien, financial planner harus mengevaluasi kondisi keuangan klien saat ini.
Beberapa hal yang perlu dievaluasi antara lain aset, pendapatan, pengeluaran, tabungan, cicilan, dan keperluan lainnya.
Dari sini, financial planner akan memahami hal apa saja yang selama ini belum tepat dijalankan oleh klien.
3. Membuat perencanaan keuangan
Inti dari tanggung jawab seorang financial planner adalah membuat perencanaan keuangan. Perencanaan ini akan disesuaikan dengan tujuan dan kondisi klien saat ini.
Dengan kata lain, financial planner akan menjembatani posisi keuangan klien saat ini dengan tujuan finansial yang ingin dicapainya.
4. Menyampaikan rencana
Usai membuat perencanaan keuangan, seorang financial planner akan menyampaikan rencana tersebut kepada klien.
Tahap ini tidak dilakukan secara satu arah, melainkan dua arah. Financial planner akan menanyakan pendapat dan kesediaan klien.
Jika klien merasa rencana tersebut kurang sesuai dengan harapannya, financial planner dapat mengubah rencana berdasarkan feedback tersebut.
5. Membantu menjalankan rencana
Jika rencana yang dibuat financial planner sudah disepakati oleh klien, kini saatnya rencana tersebut dijalankan.
Pada tahap ini, financial planner bisa membantu beberapa hal yang terkait dengan rencana tersebut, seperti membuka rekening, mengelola aset, dan berbagai hal yang diminta klien.
6. Mengawasi jalannya rencana
Ketika rencana keuangan sudah mulai dijalankan, financial planner tidak bisa lepas tangan begitu saja. Seorang financial planner harus mengawasi jalannya rencana tersebut.
Jika ada suatu hambatan, financial planner harus membantu klien mengatasi masalah tersebut.
Baca Juga: Ingin Mengatur Keuangan? Ini 5 Alternatif Metode Untukmu
Tipe Financial Planner
Menurut Nerd Wallet, ada tiga tipe financial planner yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhanmu. Tipe-tipe financial planner tersebut adalah sebagai berikut.
1. Robo-advisors
Jika ingin membuat perencanaan keuangan yang sederhana, kamu bisa mengandalkan robo-advisors.
Robo-advisors adalah financial planner yang dikelola secara otomatis menggunakan algoritma komputer. Perencanaan akan disesuaikan dengan tujuan keuangan yang kamu input.
Biasanya, biaya yang kamu butuhkan untuk robo-advisor lebih rendah daripada tipe financial planner lainnya.
2. In-person financial planners
Tipe financial planner selanjutnya adalah in-person financial planners.
Kamu bisa memilih tipe financial planner yang satu ini jika membutuhkan perencanaan keuangan yang lebih rumit atau dalam jangka panjang.
Alasannya, in-planner financial planner dapat memberikan perencanaan yang lebih sesuai dengan kondisi sesungguhnya.
3. Online financial planning services
Online financial planning services adalah gabungan antara financial planner robot dan manusia.
Kamu akan mendapat perencanaan keuangan yang dihasilkan oleh algoritma komputer. Namun, kamu juga bisa berkonsultasi dengan seorang financial planner melalui telepon, email, atau video call.
Baca Juga: Ini Dia 5 Kesalahan Umum Fresh Graduate dalam Mengatur Keuangan
Sertifikasi yang Dibutuhkan
Siapa pun bisa menjadi seorang financial planner. Namun, kamu harus memiliki sertifikat yang menandakan bahwa kamu adalah seorang financial planner resmi dan profesional.
Untuk menjadi financial planner di Indonesia, kamu harus mengikuti program Gelar Profesi Certified Financial Planner (CFP).
Sertifikasi ini berskala internasional dan dikeluarkan oleh Financial Planning Standard Board.
Sertifikasi financial planner ini adalah sertifikasi yang telah diakui oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Baca Juga: Ingin Atur Keuangan saat New Normal? Perhatikan 4 Hal Ini
Demikian penjelasan Glints tentang apa itu financial planner. Kesimpulannya, financial planner adalah seseorang atau lembaga yang membantu orang lain mewujudkan tujuan finansialnya.
Nah, jika kamu masih bingung apa yang membedakan financial planner dan financial advisor. Yuk, cek artikel ini untuk temukan jawabannya!