Brand Fatigue, Fenomena Marketing yang Membuatmu Kehilangan Konsumen

Tayang 14 Apr 2021 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Pernahkah kamu terus menerus melihat iklan produk sebuah brand hingga enggan membelinya? Itu berarti kamu sedang mengalami brand fatigue.

    Perasaan ini bisa muncul pada siapa pun. Pada beberapa kasus, perasaan ini juga bisa menyebabkan beralihnya konsumen ke produk kompetitor.

    Akibatnya, brand akan kehilangan konsumen loyal dan kekurangan pemasukan.

    Lantas, apa sebenarnya brand fatigue dan bagaimana cara menghindarinya? Simak selengkapnya dalam artikel berikut.

    Baca Juga: Mengenal Switching Cost dan 3 Strategi Penerapannya

    Apa Itu Brand Fatigue

    brand fatigue adalah

    © Freepik.com

    Dilansir dari Litmus Brandingbrand fatigue adalah istilah yang mengacu pada fenomena marketing di mana terlalu banyak pesan promosi dikirim sekaligus. Fenomena ini tidak terjadi dalam semalam.

    Namun, jika tidak ada tindakan yang diambil, hal ini dapat memengaruhi brand dengan cara yang hampir tidak dapat diperbaiki.

    Brand akan mengalami brand switching dan kehilangan konsumennya.

    Ada dua hal yang dapat menyebabkan kondisi ini.

    1. Minimnya inovasi

    Brand fatigue dapat terjadi ketika brand tidak mengalami inovasi sesuai dengan tren yang sedang diminati konsumen.

    Hal ini akan membuat konsumen beralih ke kompetitor yang menawarkan inovasi menarik.

    Nokia merupakan salah satu contoh fenomena ini. Akibat minimnya inovasi, konsumen kemudian beralih ke brand lain yang menawarkan fitur-fitur terbaru sesuai dengan kebutuhan konsumen saat itu.

    2. Promosi yang terlalu sering

    Mengirimkan newsletter setiap hari atau membombardir iklan di media sosial setiap saat bukanlah strategi marketing yang efektif untuk menarik konsumen.

    Alih-alih tertarik, konsumen akan merasa promosi tersebut mengganggu dan mulai mengabaikannya.

    Beberapa faktor berikut juga dapat berpengaruh pada brand fatigue akibar strategi marketing yang tidak efektif.

    • Format konten yang digunakan dalam strategi marketing tidak menarik bagi konsumen.
    • Topik yang diangkat dalam strategi marketing tidak dapat dipahami konsumen.
    • Jadwal promosi di sosial media yang terlalu mudah ditebak sehingga membuat konsumen bosan.
    • Promosi yang monoton.
    • Minimnya respon brand terhadap konsumen.
    Baca Juga: Brand Language, Istilah Unik yang Mewakili Kualitas Produk

    Cara Menghindari Brand Fatigue

    © Freepik.com

    Lantas, bagaimana caranya menghindari fenomena brand fatigue? Berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan.

    1. Pahami hasil analisis marketingmu

    Menurut Business Mag, salah satu pertanda dari munculnya fenomena ini adalah berkurangnya engagement rate yang dihasilkan dari promosi marketing di berbagai platform.

    Berkurangnya engagement rate ini juga bisa terjadi karena platform tertentu memberikan sanksi akibat pelanggaran aturan dari platform tersebut.

    Akibatnya, promosi yang kamu lakukan tidak dapat dilihat oleh konsumen.

    Untuk menghindari hal ini, kamu perlu memperhatikan analisis yang dihasilkan dari promosi yang telah dijalankan.

    Jika terjadi penurunan yang signifikan, itu pertanda kamu perlu mengubah strategi marketing-mu.

    2. Fokus pada pesan yang ingin disampaikan pada konsumen

    Digital Operative menyebut bahwa konsumen ingin merasa spesial. Sehingga, brand perlu mengolah konten promosi yang disampaikan agar terasa personal bagi konsumen.

    Sesuaikan pesan brand-mu. Buatlah seolah-olah kamu tengah berbicara secara pribadi dengan konsumen. Buatlah konten yang dekat dengan keseharian dan mudah dipahami konsumen .

    Dengan cara ini, brand fatigue dapat dihindari karena konsumen selalu merasa kebutuhannya diperhatikan.

    3. Berikan apa yang diinginkan konsumen

    Sejalan dengan poin di atas, brand juga perlu mengembangkan kemampuan mendengar aktif untuk memahami konsumen.

    Pahami apa yang dibutuhkan konsumen dan berikan layanan terbaik berdasarkan hal tersebut. Jangan membuat asumsi tentang apa yang dibutuhkan oleh konsumen.

    Jika konsumen tahu bahwa brand memahami kebutuhannya, mereka akan lebih mempercayai brand tersebut dan bersedia berinteraksi dengannya.

    Ini juga akan meningkatkan brand loyalty terhadap merek tersebut.

    4. Sesuaikan pesan dan format promosi di setiap platform marketing

    Brand fatigue dapat terjadi akibat pengulangan pesan dan format promosi yang berlebihan di setiap platform marketing.

    Akibatnya, konsumen merasa jenuh dan cenderung menghindari promosi tersebut.

    Untuk menghindari hal ini, kamu perlu menyesuaikan format dari setiap promosi di masing-masing platform yang digunakan dalam strategi marketing.

    Dengan membuat dan mendistribusikan konten yang berharga dan relevan untuk menarik konsumen, kamu dapat memandu mereka sepanjang proses pembelian hingga melakukan konversi.

    Baca Juga: Yuk, Pahami Creative Concept, Kunci Keberhasilan Campaign dan Branding

    Jika kamu menerapkan empat hal di atas, kamu bisa menghindari terjadinya brand fatigue pada konsumen.

    Selain beberapa hal di atas, kamu juga bisa mempelajari lebih lanjut seputar strategi marketing untuk menghindari fenomena ini di Glints ExpertClass.

    Melalui webinar dari Glints ExpertClass, kamu bisa belajar langsung dengan para profesional dari berbagai bidang keahlian.

    Yuk, daftar di sini sekarang dan ikuti webinar dari Glints ExpertClass yang sesuai dengan kebutuhanmu.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait