Memahami Sifat Self Starter dan 4 Cara Mewujudkannya

Diperbarui 01 Mar 2021 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Saat ini, banyak perusahaan yang mendorong karyawannya untuk menjadi seorang self starter. Hal ini berlaku terutama pada startup yang tengah berkembang.

    Perusahaan mendorong karyawannya untuk menjadi self starter agar dapat membangun tim yang dapat menyelesaikan tugas dan mencapai tujuan sebagai unit independen yang efisien.

    Lalu, apa sebenarnya self starter ini? Simak penjelasan Glints berikut.

    Apa Itu Self Starter?

    © Freepik.com

    Self starter adalah seseorang yang mampu mengambil inisiatif dan dapat bekerja tanpa pengawasan dari atasan. Bahkan, orang dengan sifat ini dapat memulai proyek secara independen.

    Dilansir dari Indeed, terdapat empat skill yang dimiliki oleh seseorang dengan sifat ini.

    1. Memiliki motivasi yang tinggi

    Orang dengan sifat ini memiliki motivasi kerja yang tinggi. Ia akan merasa terdorong untuk mengambil tindakan di tempat kerja tanpa membutuhkan dorongan tambahan dari atasan ataupun rekan kerja.

    2. Memiliki rasa percaya diri

    Seorang self starter biasanya mempercayai intuisinya tentang tindakan yang harus dilakukan di tempat kerja.

    Ia dapat menyelesaikan tugas tertentu tanpa memerlukan bantuan tim ataupun atasannya.

    3.Ambisius

    Seseorang dengan sifat ini dikenal sebagai pribadi yang ambisius.

    Ia tahu kapan harus memiliki tahu kapan harus menetapkan tujuan yang lebih tinggi namun tetap realistis untuk dirinya sendiri dan tim.

    4. Mampu beradaptasi terhadap tantangan

    Self starter tahu bagaimana cara melewati tantangan dan mencari solusi alternatif untuk mencapai tujuan.

    Ia juga lebih mampu beradaptasi dengan perubahan dan berkompromi untuk meningkatkan efisiensi.

    Baca Juga: Tips Menjawab Jitu Pertanyaan Motivasi saat Kerja dalam Interview

    Cara Menjadi Seorang Self Starter

    © burst.shopify.com

    Jika kamu ingin menjadi seorang self starter, kamu harus proaktif dalam menemukan solusi dan menyelesaikan konflik di tempat kerja.

    Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengembangkan sifat ini.

    1. Menikmati tantangan

    Seorang self starter senang memberikan tantangan pada dirinya sendiri. Oleh karena itu, ia terbiasa berinisiatif untuk mengambil tugas-tugas yang sulit.

    Untuk menunjukkan kebiasaan ini, cobalah menerima tugas baru di tempat kerja.

    Misalnya, dengan mengambil beban kerja yang lebih besar atau menawarkan diri untuk membantu melatih anggota tim baru.

    2. Beradaptasi dengan ketidaknyamanan

    Orang dengan sifat ini memahami keinginannya untuk berkembang. Sifatnya yang mudah beradaptasi membuatnya dapat bekerja dalam kondisi apapun.

    Ia juga dapat menoleransi ketidaknyamanan saat bekerja.

    Sifat ini membuatnya lebih mengapresiasi perubahan dan kesempatan untuk berkembang. Hal ini termasuk ketika diberikan tugas dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi.

    Kamu bisa menunjukkan apresasimu terhadap perubahan dengan mulai memberikan inisiatif.

    Misalnya, dengan mengajukan diri untuk memmberikan presentasi pada rapat, atau menerima tanggung jawab baru dalam pekerjaan.

    Baca Juga: Adaptasi di Kantor Baru? Ini Beberapa Hal yang Kamu Harus Lakukan

    3. Memiliki ekspektasi kerja yang tinggi

    Orang dengan sifat self starter secara konsisten meningkatkan ekspektasi untuk diri sendiri dan timnya.

    Ia cenderung menuntut lebih banyak dari dirinya, meningkatkan produktivitas kerja dan ingin mencapai tujuan yang lebih maju.

    Untuk menunjukkan ini, tentukan dan tinjau tujuan kamu sesering mungkin. Nilailah apakah kamu bisa meningkatkan ekspektasi atau tujuan kerjamu saat ini.

    Kamu juga dapat menetapkan sasaran minimum dan sasaran ideal untuk memastikan diri termotivasi dalam bekerja.

    Pertimbangkan juga area perbaikan dan tujuan ideal dengan proyeksi pertumbuhan perusahaan untuk meningkatkan kemampuan dan mencapai tujuanmu.

    4. Berani mengambil risiko

    The Economic Times menyebut self starter sebagai orang yang selalu berpikir kritis. Ia sering memberikan ide-ide yang sebelumnya tidak pernah dicoba sama sekali.

    Kamu bisa memulainya dengan menganalisis ide dan informasi yang kamu terima. Kemudian, dari informasi tersebut kamu bisa melakukan analisis risiko dari ide yang akan kamu ajukan.

    Cara ini akan memberimu kesempatan untuk melakukan inisiatif lebih banyak dari yang diharapkan perusahaan.

    Akibatnya, kamu akan menjadi lebih tertantang alih-alih puas terhadap pencapaianmu saat ini.

    Baca Juga: Multitasking vs Task Switching, Mana yang Lebih Baik untuk Produktivitas Kerja?

    Self starter adalah sifat yang saat ini banyak disukai oleh perusahaan dari karyawan. Selain itu, sifat ini juga dapat membantumu meraih pencapaian lebih.

    Selain artikel ini, kamu bisa mendapatkan informasi lain tentang skill penting di dunia kerja lho dari Glints.

    Untuk mendapatkannya, kamu hanya perlu berlangganan newsletter mingguan Glints, dan beragam informasi itu akan masuk ke inbox-mu.

    Tunggu apa lagi? Yuk, daftar sekarang!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait