8 Hal yang Harus Dihindari di Surat Pengunduran Diri untuk Jaga Profesionalitas
Isi Artikel
Meskipun kamu resign karena alasan dan situasi kerja yang kurang nyaman, tapi tetap ada beberapa hal yang harus dihindari di saat menulis surat pengunduran dirimu.
Pasalnya, penting untuk tetap menunjukan profesionalitas lewat surat pengunduran diri tersebut.
Makanya, The Balance Careers menuliskan, kamu harus tetap berhati-hati saat menulis surat pengunduran diri.
Salah satu alasannya, karena kamu masih membutuhkan referensi dari atasan. Jadi, pastikan kamu tidak menulis hal-hal negatif tentang atasan.
Selain itu, masih ada hal-hal lain yang harus dihindari di sebuah surat pengunduran diri. Ingin tahu apa saja?
Yuk, simak rangkuman yang sudah Glints siapkan di bawah ini!
1. Terlalu panjang
Hal pertama yang harus dihindari di surat pengunduran diri adalah isi surat yang terlalu panjang.
Meskipun kamu ingin menuliskan apa saja hal yang menjadi alasan untuk resign, tapi surat pengunduran diri bukanlah tempat yang tepat untuk hal itu.
Kamu tidak perlu bertele-tele dan menjelaskan setiap alasanmu mengapa mengundurkan diri dari perusahaan.
Alasan-alasan detail bisa kamu utarakan saat sedang melakukan exit interview.
2. Alasan membenci pekerjaanmu
Seperti yang disebutkan di atas, jangan menulis surat pengunduran diri terlalu panjang.
Karena itu, kamu tidak perlu menuliskan apa saja hal yang membuatmu benci dengan pekerjaan atau kantormu.
Sebaiknya sebutkan apa saja hal-hal positif yang sudah kamu pelajari selama bekerja di sana.
Bagaimana pun, perusahaan tersebut telah memberimu kesempatan untuk bekerja selama beberapa saat.
3. Komentar buruk terhadap atasan atau perusahaan
Terlepas kamu merasa sangat kesal dengan atasan atau perusahaan, sebaiknya jangan sampai mencantumkan komentar buruk di dalam surat pengunduran diri.
Bos yang sulit dihadapi atau lingkungan kerja yang tak nyaman mungkin jadi alasanmu untuk resign.
Namun, ingat untuk tidak membahasnya dalam surat pengunduran diri. Menurut Onrec sebaiknya selesaikan masalahmu dengan atasan secara langsung.
Sebaiknya, gunakan momen resign untuk berdiskusi dan menyampaikan masukan kepada atasan serta menyelesaikan perselisihan dengannya.
4. Menggunakan bahasa yang tidak profesional
Menggunakan bahasa yang tidak formal juga menjadi hal yang harus dihindari di surat pengunduran diri.
Ingatlah bahwa surat resign tetaplah surat resmi. Jadi, kamu harus tetap menjaga profesionalisme dengan menulisnya dengan baik.
Saat menulis surat pengunduran diri dengan bahasa yang informal, kamu bisa mendapatkan kesan yang buruk baik dari atasan maupun perusahaan.
5. Kurang spesifik
Menulis surat pengunduran diri juga harus spesifik dan jelas.
Tujuan dari menulis surat resign adalah memberikan pemberitahuan resmi bahwa kamu akan meninggalkan pekerjaan.
Jadi sebaiknya hindari penulisan alasan yang kurang jelas seperti “Saya akan mencoba peluang baru” atau “Saya merasa waktu bersama perusahaan segera berakhir.”
Untuk memperjelas bahwa kamu akan mengundurkan diri, sebaiknya langsung tulis dengan singkat alasan resign dan tanggal yang jadi hari terakhirmu bekerja.
6. Kritik terhadap rekan kerja
Selain tidak boleh membicarakan hal buruk soal atasan dan perusahaan, kamu juga harus menghindari memberikan kritik kepada rekan kerja di surat resign.
Kamu harus fokus pada diri sendiri saat membuat surat pengunduran diri. Itu sebabnya, kamu hanya perlu memberikan alasan mengapa resign dan tak perlu membicarakan rekan kerja.
Apabila rekan kerja menjadi salah satu alasanmu resign, kamu tidak perlu membahasnya di surat pengunduran dirimu.
Tak perlu menyalahkan perbuatannya meskipun mereka adalah rekan kerja yang kasar atau sulit diajak bekerja sama.
7. Jangan sebutkan soal pekerjaan barumu
Jobillico menyebutkan bahwa hal yang juga harus dihindari di surat resign ialah informasi soal pekerjaan barumu.
Kamu harus ingat bahwa pekerjaan atau gajimu di perusahaan yang baru sudah bukan urusan atasanmu lagi.
Tidak perlu menyebutkan hal-hal tersebut dalam surat pengunduran diri karena hal itu tidak ada untungnya bagi atasan atau perusahaan yang kamu tinggalkan.
Sebaliknya, kamu bisa memberikan ucapan terima kasih karena sudah diberikan kesempatan untuk bekerja di sana.
8. Kesalahan tata bahasa dan ejaan yang kurang tepat
Hal terakhir yang harus dihindari di surat pengunduran diri ialah kesalahan penggunaan tata bahasa dan ejaan yang tidak benar.
Sempat disinggung di atas bahwa surat resign termasuk surat formal. Jadi saat membuatnya kamu tetap harus menggunakan tata bahasa yang tepat serta ejaan yang formal.
Supaya terhindar dari kesalahan tersebut, sebaiknya kamu menulis surat pengunduran diri dengan singkat. Selain itu, lakukan proofread sebelum menyerahkannya kepada atasan.
Itulah deretan hal-hal yang harus dihindari di surat pengunduran diri. Jika ingin terlihat profesional sampai hari terakhirmu bekerja, sebaiknya perhatikan hal-hal tersebut, ya!
Selain informasi di atas, Glints juga memiliki artikel-artikel seputar pembahasan resign yang mungkin kamu butuhkan:
- 11 Alasan Resign Mendadak yang Masuk Akal agar Diterima HRD
- 9 Cara Resign Mendadak agar Tidak Dicap Buruk
- 10 Cara Tepat agar Resign Berjalan Mulus dan Tetap Dicap Profesional
- Resign Ditolak Atasan? Ini 4 Hal yang Bisa Kamu Lakukan
- Apakah Karyawan Diperbolehkan Resign Tanpa Pamit? Simak Sebab dan Akibatnya!