Lebih Baik Resign atau Bertahan setelah Terkena Demosi?
Isi Artikel
Setiap orang yang bekerja tentu tidak ingin mendapatkan demosi atau turun jabatan dan berkurangnya tanggung jawab dari pekerjaannya. Namun, jika terkena demosi, apakah lebih baik resign atau bertahan?
Sebelum membuat keputusan tersebut, ada beberapa pertimbangan untuk kedua opsi yang bisa kamu pikirkan terlebih dahulu.
Makanya, berikut ini Glints siapkan beberapa pertimbangan untukmu sebelum mengambil keputusan resign atau bertahan.
Pertimbangan Resign Setelah Demosi
Jika kamu berkeinginan untuk resign atau mencari pekerjaan lain dibandingkan bertahan di perusahaan saat ini setelah demosi, maka hal ini adalah hal wajar.
Menurut data dari Robert Half yang mensurvei lebih dari 1.000 orang, 52% pekerja merespons kabar demosi dengan keluar dari pekerjaan tersebut.
Tentunya, ada beberapa alasan saat memilih untuk resign, berikut beberapa di antaranya.
1. Mencari peluang baru
Apabila kamu sudah berniat mencari pekerjaan baru jauh sebelum terkena demosi, hal ini bisa jadi salah satu pertimbangan untuk resign.
Menurut The Balance Careers, mencari pekerjaan baru akan lebih mudah ketika kamu memiliki pekerjaan. Sehingga, ada baiknya kamu tidak mengundurkan diri terlebih dahulu.
Selain itu, jaga kerahasiaan aktivitas mencari kerjamu dari atasan. Jika mereka tahu, bukan tidak mungkin kamu akan terkena masalah atau dipecat.
2. Menyelamatkan karier
Demosi bisa saja terjadi karena restrukturisasi dalam perusahaan, sehingga ada beberapa peran atau tim yang terpaksa harus ditutup atau dibubarkan.
Hal ini pun dapat menyebabkan kamu kehilangan pekerjaan.
Sehingga, ketimbang bertahan atau menempati posisi baru, yang mana baru untukmu dan tidak meyakinkan, tak ada salahnya memilih resign setelah mendapatkan demosi.
3. Apresiasi lebih baik
Mendapatkan demosi tentu akan membuat seseorang merasa sakit hati.
Oleh karena itu, beberapa orang memilih untuk resign daripada bertahan karena merasa bisa mendapatkan apresiasi lebih baik di tempat lain ketimbang di perusahaan saat ini.
4. Tidak ada kesempatan mendapatkan posisi kembali
Apabila kamu merasa tidak ada kesempatan untuk mendapatkan posisi kembali setelah demosi, maka hal ini pun bisa menjadi pertimbangan untuk resign.
Pertimbangan Bertahan Setelah Demosi
Nah, masih mengutip hasil surve Robert Half, 41% pekerja memilih untuk fokus memberikan yang terbaik di peran barunya setelah demosi.
Alasan-alasan untuk bertahan antara lain;
1. Ingin mendapatkan kembali posisi lama
Apabila kamu bertekad untuk meraih kembali posisi sebelumnya setelah mendapatkan demosi, maka hal ini bisa jadi alasan bertahan di perusahaan sekarang ini.
Untuk meraih posisi kembali, menurut Indeed, kamu bisa mulai untuk mengembangkan skill baru, meminta feedback ke atasan, dan tetap memberikan performa terbaik di peran baru.
2. Memberi pembuktian
Beberapa orang yang memilih untuk bertahan di perusahaan ketimbang resign atau mencari pekerjaan baru biasanya bertekad untuk membuktikan bahwa dirinya adalah aset berharga bagi perusahaan.
Selain itu, keinginan untuk memperbaiki reputasi diri di kantor pun bisa menjadi dorongan untuk bertahan setelah demosi.
3. Lingkungan kerja yang familier
Sudah familiernya seseorang dengan lingkungan kerja pun bisa menjadi salah satu pertimbangan untuk bertahan meski didemosi.
Hal ini karena, apabila harus resign dan mengambil pekerjaan di tempat baru, ada keharusan untuk beradaptasi dari awal lagi.
4. Belum ada pekerjaan baru
Belum memiliki pekerjaan baru pun bisa menjadi salah satu pertimbangan seseorang untuk bertahan meskipun telah mendapatkan demosi.
Sehingga, ketimbang resign dan tidak memiliki pekerjaan sama sekali, lebih baik untuk menjalani pekerjaan sekarang sambil menunggu kesempatan lain.
Jadi Lebih Baik Resign atau Bertahan?
Lalu, mana yang lebih baik setelah mendapatkan demosi, resign atau bertahan di perusahaan sekarang?
Tentunya, jawabannya tergantung oleh situasi dan kondisimu saat ini.
Namun perlu diingat, pastikan kamu mengambil keputusan tersebut dengan kepala dingin tanpa terpengaruh oleh emosi.
Menurut NBC News Better, hal ini supaya kamu tidak menyesali keputusan yang telah diambil.
Misal, jika memutuskan untuk bertahan, jangan sampai nantinya kamu selalu mengeluh ketika sedang bekerja.
Hal ini tidak hanya membuat lingkungan kerja menjadi toxic, tapi kamu pun akan dicap sebagai pengaruh negatif oleh atasan maupun rekan kerja.
Itulah beberapa hal yang bisa kamu jadikan pertimbangan ketika mendapatkan demosi. Setelah membaca artikel ini, yang mana pilihanmu? Resign atau bertahan di perusahaan sekarang?
Jika mau tahu pembahasan menarik lainnya seputar dunia kerja, ayo baca lebih banyak artikel di Glints Blog!
Kamu bisa temukan berbagai macam tips berguna yang bisa kamu terapkan di tempat kerja, seperti tips menghadapi burnout, mempertimbangkan resign, dan masih banyak lagi.
Jelajahi kumpulan artikelnya di sini sekarang!