Sedang Tren, Haruskah Kamu Ikut Great Resignation?
Apa dampak pandemi terhadap kariermu? Apakah ada rencana yang harus kamu tunda atau batalkan? Psst, semua itu adalah salah satu akar dari great resignation.
Memangnya, apa itu great resignation? Haruskah kamu mengikuti fenomena kekinian itu?
Yuk, ketahui jawabannya dalam artikel ini!
Isi Artikel
Apa Itu Great Resignation?
Seperti yang sudah Glints singgung, great resignation atau big quit adalah fenomena resign yang dilakukan banyak pekerja secara hampir bersamaan menjelang akhir pandemi.
Istilah great resignation dicetuskan oleh Anthony Klotz, Associate Professor of Management di Texas A&M University, AS.
Menurut Klotz, seperti diberitakan Bloomberg, fenomena ini merupakan akibat dari pandemi Covid-19. Pada masa itu, banyak orang yang mulai memikirkan ulang prioritas dalam hidupnya, termasuk dalam bekerja.
Jumlah pekerja yang berencana ikut great resignation tak tanggung-tanggung, lho. Mengutip studi Microsoft, 41% tenaga kerja global merencanakan pindah kantor tahun depan.
Apa yang Mendorong Great Resignation?
Saat ikut great resignation, tiap orang punya alasannya sendiri-sendiri. Beberapa di antaranya adalah:
1. Ingin resign sejak dulu, namun tertunda
Pada awal pandemi, pekerjaan baru sulit didapatkan. Karyawan yang ingin resign pun mengurungkan niatnya.
Saat akhir wabah mulai terlihat, ekonomi perlahan pulih. Banyak pihak yang jadi yakin berpindah kantor. Mengutip Investopedia, ini adalah salah satu penyebab great resignation.
2. Penundaan promosi dan naik gaji
Penyebab selanjutnya sudah Glints singgung di atas.
Pandemi menyulitkan keuangan banyak perusahaan. Mengutip Vaco, fenomena ini menunda pengembangan karier banyak orang.
Kecewa karena batal promosi dan naik gaji, para pekerja pun memilih resign saat ekonomi mulai pulih.
3. Perusahaan yang meminta work from office
Saat wabah, semua orang dipaksa bekerja dari rumah. Akan tetapi, makin lama, kasus Covid-19 makin surut. Perusahaan akhirnya mulai meminta karyawannya kembali ke kantor.
Sayangnya, banyak pekerja yang nyaman dengan sistem kerja dari rumah. Ini adalah pemicu great resignation selanjutnya.
Pekerja-pekerja itu memilih pindah kantor saja. Mereka mencari perusahaan yang punya kebijakan work from home secara penuh, terlepas dari wabah yang mulai surut.
4. Prioritas hidup yang berubah
BBC menuliskan, saat pandemi, banyak orang yang mengevaluasi kembali prioritas mereka.
Ada yang ingin mengejar karier impian baru. Ada juga yang ingin menjadi orang tua stay-at-home. Semua ini mendorong keputusan untuk resign.
Pertimbangan sebelum Ikut Great Resignation
Sekarang, bagaimana denganmu sendiri? Apakah kamu tertarik mengikuti great resignation?
Sebelum memutuskan, pikirkan dulu dengan matang, ya! Buat saja pertimbangan-pertimbangan ini:
1. Resign atau membutuhkan istirahat?
Apakah kamu betul-betul ingin pindah kantor, atau sekadar butuh istirahat panjang? Ini adalah pertanyaan pertama yang harus dijawab sebelum ikut great resignation.
Seperti dituliskan Fast Company, coba ambil cuti untuk sementara. Siapa tahu, selepas libur, kamu kembali semangat dalam bekerja.
2. Pastikan keinginan dan kebutuhanmu
Sudah mantap ingin pindah kantor? Sekarang, saatnya memilih lowongan dan perusahaan yang tepat untukmu.
Forbes menyarankan, coba pahami apa yang kamu inginkan. Pastikan juga kamu punya daftar hal yang tak bisa ditoleransi. Dengan begitu, pencarian kerja barumu lebih terarah.
3. Bisakah pekerjaan sekarang disesuaikan?
Mengutip CNBC, kamu tak harus pindah kantor untuk mendapat yang kamu inginkan, lho.
Coba ikuti program volunteer atau cari kerja sambilan. Barangkali, kegiatan tambahan ini bisa meningkatkan kepuasan kerjamu.
Kalau pekerjaanmu tak bisa disesuaikan, harus bagaimana? Ikut great resignation adalah jawabannya.
4. Apakah kamu punya dana darurat?
Pertimbangan sebelum ikut great resignation selanjutnya adalah dana darurat. Simpanan ini penting kamu miliki, apalagi kalau kamu mengundurkan diri sebelum mendapat pekerjaan baru.
Mengutip NerdWallet, sebaiknya, besar dana darurat adalah 3-6 kali pengeluaran bulananmu. Dengan begitu, kamu masih bisa beraktivitas meski belum mendapat penghasilan tetap.
5. Pastikan skill-mu memenuhi pekerjaan baru
Terakhir, pastikan kamu menguasai skill yang dibutuhkan untuk pekerjaan baru. Dengan begitu, proses pencarian kerjamu bisa lebih lancar.
Demikian penjelasan Glints soal great resignation.
Sedang mempertimbangkan untuk resign? Ketahui dulu cara membuat surat pengunduran diri. Jangan sampai salah langkah, ya!
- How to Quit Your Job in the Great Post-Pandemic Resignation Boom
- The Great Resignation
- The Great Resignation: what’s driving it and how can employers prepare?
- The Great Resignation: How employers drove workers to quit
- Welcome to the ‘Great Resignation.’ Should you quit your job, too?
- What Is The Great Resignation And How Will This Affect Job Seekers?
- The Great Resignation has prompted many workers to seek better opportunities. Here’s what to think about before you quit your job
- Emergency Fund: What It Is and Why It Matters