10 Cara Tepat agar Resign Berjalan Mulus dan Tetap Dicap Profesional
Isi Artikel
Proses resign yang rapi, tanpa drama, dan berjalan mulus adalah cara terbaik untuk meninggalkan kesan baik ke atasan dan rekan kerja.
Resign sering dianggap sebagai hal yang buruk, padahal, mengundurkan diri bisa berarti seseorang sudah siap untuk menginjak level baru dalam kariernya.
Di artikel ini, Glints akan memberitahu kamu cara untuk melakukannya dengan baik dan profesional. Yuk, simak artikelnya!
Cara Resign yang Baik
1. Pikirkan keputusanmu terlebih dahulu
Menurut Career Sidekick, sebelum mengundurkan diri dari pekerjaanmu, pikirkan apakah keputusanmu untuk resign sudah tepat atau belum.
Jangan memutuskan untuk resign ketika kamu sedang emosi, apalagi setelah bertengkar dengan bos atau rekan kerjamu.
Selalu pikirkan faktor finansial dan karier kamu sebelum memutuskan untuk resign serta jangan buat dirimu menyesali keputusanmu, ya.
2. Memberi notice period
Menurut Indeed, memberi notice period adalah sebuah hal yang perlu kamu lakukan apabila ingin resign. Kewajiban ini juga biasanya tercantum dari kontrak kerjamu.
Biasanya, notice period perusahaan berbeda-beda, paling cepat mulai dari 2 minggu hingga terlama adalah 3 bulan.
Setelah kamu mantap memutuskan untuk resign, berikan notice period ke atasanmu serta HRD kantormu.
3. Menulis surat pengunduran diri
Cara resign yang baik selanjutnya adalah menulis surat pengunduran diri yang dikirimkan ke atasanmu.
Di dalam surat tersebut, cantumkan pernyataan pengunduran diri, tanggal efektif resign, alasan resign, ucapan terima kasih, dan tanda tangan.
Menurut The Street, membuat surat pengunduran diri adalah cara yang etis dan membantumu membangun dan menjaga hubungan positif dengan atasanmu.
Perlu diingat, surat pengunduran diri akan disimpan oleh perusahaan. Jadi, jangan marah-marah di surat ini, ya.
4. Tentukan waktu untuk bertemu dengan atasan atau HR
Selain membuat surat dan notice period, ajak atasanmu dan/atau representasi dari HRD untuk bertemu tatap muka.
Meskipun, menurut Robert Walters, percakapan seputar resign memang selalu membuat orang yang terlibat di dalamnya merasa canggung.
Tetapi, dengan bertemu tatap muka, kamu dapat menjaga hubungan baik dengan perusahaan dan memudahkanmu jika butuh referensi atau koneksi ke perusahaan lain.
Ketika bertemu, kamu pun bisa sekalian memberikan surat dan notice period yang telah kamu buat.
5. Beri feedback mengapa kamu resign
Meskipun hal ini tidak diwajibkan, tapi memberitahu alasan mengapa kamu resign akan sangat dihargai perusahaan, lho.
Di berbagai perusahaan, akan melakukan exit interview yang dijadwalkan oleh HRD ketika kamu memutuskan untuk resign.
Dalam sesi ini, kamu akan ditanya mengenai pengalaman selama bekerja di perusahaan.
Kamu pun bisa memberikan beragam feedback mengenai peraturan perusahaan, company culture, dan hal yang berkaitan dengan tugas serta tanggung jawabmu.
Tetapi ingat, selalu berikan kritik membangun agar menjaga hubungan positif dengan mantan perusahaanmu, ya.
6. Selesaikan pekerjaan yang ada
Setelah kamu memberitahu atasan soal keputusan resign-mu, kamu akan tetap bekerja hingga tanggal di notice period yang dituliskan.
Hingga kamu benar-benar keluar dari perusahaan tersebut, selesaikan pekerjaan dan proyek-proyek yang ada.
Diskusikan juga dengan atasan siapa yang akan mengambil alih proyek atau pekerjaanmu jika kamu tidak bisa menyelesaikannya.
Berikan juga seluruh dokumen atau file yang penting tentang proyek atau kerjaanmu tersebut, sehingga memudahkan orang lain untuk menyelesaikannya.
7. Bersihkan meja kerja dan kembalikan barang-barang perusahaan
Membersihkan meja kerjamu dan mengembalikan barang-barang milik perusahaan adalah salah satu cara resign yang baik.
Hal ini karena, meja kerjamu di kantor lama akan diisi oleh orang baru yang menggantikan posisimu cepat atau lambat.
Dengan membersihkan meja dan mengembalikan barang-barang perusahaan, kamu memudahkan perusahaan dalam mengatur sarana dan prasarana untuk karyawan baru.
Hal ini akan sangat diapresiasi perusahaan dan meningkatkan hubungan baikmu dengan mereka.
8. Memberitahu rekan kerja
Selalu beritahu rekan kerjamu atau anggota tim bahwa kamu akan resign dari pekerjaanmu.
Dengan ini, kamu akan tetap menjaga hubungan baik dengan rekan kerjamu meskipun kamu sudah tidak lagi berkaitan dengan mereka.
Tetapi ingat, jangan memberitahu temanmu terlebih dahulu ketika kamu ingin resign.
Karena, gosip di kantor tidak bisa dihindari dan akan ada risiko atasanmu mendengar perihal resign-mu dari orang lain, bukan dari dirimu sendiri.
Tentunya, atasanmu akan merasa dikhianati dan membuat mereka memandangmu sebagai orang yang tidak profesional.
9. Jangan menyombongkan pekerjaan baru
Menurut The Balance Careers, jangan pernah menyombongkan dan membicarakan pekerjaan barumu secara berlebihan.
Dengan menyombongkan pekerjaan baru kepada orang lain, hal ini hanya akan membuat hubungan kamu dengan rekan kerja lamamu menjadi buruk.
Selain itu, jika mantan atasanmu mendengar hal tersebut, tentu kamu pun akan dianggap sebagai seseorang yang tidak profesional.
Jadi, jangan sombong meskipun pekerjaan barumu lebih baik dari pekerjaanmu sebelumnya, ya.
10. Berterima kasih kepada kantor
Selalu ucapkan terima kasih ke perusahaan, atasan, dan rekan kerjamu ketika kamu resign.
Meskipun, salah satu alasan resign-mu adalah lingkungan kerja, bos, atau rekan kerja yang tidak membuatmu nyaman.
Namun, perlu kamu ingat kalau perusahaan lah yang telah memberimu kesempatan untuk menunjukkan skill dan membuatmu berkembang selama ini.
Dengan menunjukkan rasa terima kasih, kamu menunjukkan profesionalisme dan juga menjaga networking yang telah kamu buat.
Itulah cara resign yang baik agar kamu tidak meninggalkan kesan buruk ke atasan dan rekan kerja di kantor.
Apakah kamu sudah bulat untuk resign dari pekerjaanmu sekarang? Lalu, sudahkah kamu memiliki pekerjaan baru sebelum resign?
Jika belum, kamu bisa, lho, menemukan berbagai lowongan terbaru di Glints.
Yuk, klik di sini untuk membuat akun profesionalmu dan mulai mencari lowongan kerja impianmu bersama Glints.