Essential Oil: Pengertian, Manfaat, dan Efek Samping
Isi Artikel
Essential oil telah lama digunakan untuk relaksasi, terutama bagi para pekerja kantoran yang mungkin tak jauh dari stres.
Rutinitas yang sibuk dan tekanan pekerjaan sering kali menjadi penyebab sakit kepala, yang dapat mengganggu fokus dan semangat bekerja.
Namun, mengandalkan obat pereda nyeri bisa berisiko ketergantungan. Essential oil bisa menjadi alternatif pilihan.
Lantas, apa itu essential oil dan apa saja manfaatnya? Simak pembahasan lengkap dari Glints di bawah ini.
Apa Itu Essential Oil?
Menurut Healthline, essential oil adalah senyawa ekstrak dari tanaman yang menangkap aroma, rasa dan manfaat dari tanaman tersebut, yang dikenal sebagai “esensi”.
Senyawa ini biasa ditemukan dalam biji, bunga, kulit kayu, akar, daun, batang, kulit, buah, dan resin tanaman.
Proses pembuatannya meliputi dua cara:
- Penyulingan dengan mengalirkan air atau uap panas melalui tanaman untuk menarik aroma atau esensi dari bahan tanaman.
- Pengepresan dingin yang bekerja dengan cara menekan atau memeras bahan tanaman untuk mengeluarkan sari atau minyak atsiri.
Beberapa aroma minyak essensial yang cukup popular:
- lavender
- peppermint
- tea tree
- lemon
- kayu putih
- jeruk
- chamomile
Manfaat Essential Oil
Berikut beberapa manfaat dari essential oil:
1. Membantu mengobati sakit kepala dan migrain
Essential oil beraroma peppermint dipercaya dapat meredakan sakit kepala.
Menurut sebuah penelitian, minyak peppermint berpotensi membantu meringankan sakit kepala ketika dioleskan di sekitar kepala dan pelipis.
Hal ini mungkin disebabkan oleh mentol, bahan aktif utamanya yang memiliki sensasi dingin dan dianggap memiliki efek analgesik (pereda nyeri).
Menurut sebuah penelitian acak terhadap 25 pasien yang meneliti tingkat keparahan nyeri migrain setelah mengoleskan gel mentol ke area yang sakit.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbaikan pada intensitas sakit kepala yang signifikan dalam dua jam setelah pemakaian.
2. Meningkatkan kualitas tidur
Menghirup essential oil beraroma lavender telah terbukti meningkatkan kualitas tidur wanita setelah melahirkan, serta pasien dengan penyakit jantung.
Satu tinjauan meneliti 15 penelitian tentang minyak esensial dan tidur.
Mayoritas penelitian menunjukkan bahwa mencium minyak essensial (sebagian besar beraroma lavender) memiliki efek positif pada kebiasaan tidur.
3. Meredakan kecemasan
Sebuah analisis yang diterbitkan di Phytomedicine menelurusi 90 studi acak dan tak acak.
Hasilnya menyimpulkan bahwa, secara umum, menghirup atau menelan minyak esensial lavender (yang diencerkan dan dibuat berdasarkan petunjuk) dapat menurunkan tingkat kecemasan.
Selain itu, menambahkan essential oil lavender ke dalam perawatan pijat dapat membantu mengurangi tingkat kecemasan.
Efek ini mungkin disebabkan oleh linalil asetat dan linalool, senyawa utama dalam lavender yang memiliki sifat menenangkan.
4. Meredakan mual
Dikutip dari Everyday Health, minyak esensial biasanya digunakan untuk mengatasi rasa mual.
Minyak esensial peppermint dan jahe, misalnya, sering digunakan untuk mengatasi ketidaknyamanan pencernaan, termasuk mual.
Menurut sebuah tinjauan yang diterbitkan di Alimentary Pharmacology & Therapeutics, peppermint membantu mengendurkan otot-otot pencernaan dan menurunkan peradangan yang memperburuk rasa mual.
{enelitian lainnya di Journal of Holistic Nursing mengungkapkan bahwa menghirup minyak aroma peppermint dapat mengurangi mual dan muntah secara signifikan pada pasien yang dirawat di rumah sakit.
Hasilnya sebanding dengan pasien yang menggunakan aromaterapi dan obat antimual.
5. Mengurangi peradangan
Essential oil dipercaya dapat membantu melawan kondisi peradangan, karena kandungan antiinflamasi.
Satu penelitian pada tikus menemukan bahwa mengonsumsi kombinasi minyak esensial thyme dan oregano membantu menginduksi remisi radang usus besar.
Dua penelitian pada tikus tentang minyak jintan dan rosemary menemukan hasil yang serupa.
Namun, penelitian efek minyak pada penyakit radang yang dilakukan pada manusia masih sangat terbatas.
Oleh karena itu, efektivitas dan keamanannya masih belum diketahui.
6. Meredakan nyeri haid
Dikutip dari American College of Obstetricians and Gynecologists, beberapa jenis obat-obatan NSAID umum (aspirin, ibuprofen, dan natrium naproxen) tidak direkomendasikan untuk wanita dengan gangguan perdarahan, asma, juga gangguan lambung atau maag.
Obat-obatan tersebut juga dapat menyebabkan efek samping seperti gas, kembung, mulas, sakit perut, mual, muntah, dan diare, menurut Cleveland Clinic.
Nah, aromaterapi dapat menjadi alternatif yang lebih aman untuk meringankan nyeri haid, serta mencegah ketergantungan pada NSAID dan efek sampingnya.
Ada beberapa penelitian menunjukkan bahwa minyak esensial dapat membantu meredakan nyeri haid:
a. Penelitian di Korea soal “Pijat Aromaterapi di Perut untuk Mengurangi Nyeri Haid pada Siswi SMA”
45 siswi SMA dibagi ke dalam dua kelompok, yakni yang menerima pijat aromaterapi/essential oil dan kelompok yang menerima asetaminofen.
Kelompok essential oil mengalami pengurangan rasa sakit yang lebih besar setelah 24 jam dibandingkan dengan mereka yang mendapatkan asetaminofen.
Namun, masih kurang jelas apakah efek penurun rasa sakit disebabkan oleh pijatan perut, minyak esensial, atau keduanya.
b. Kumpulan penelitian tentang penggunaan aromaterapi dalam Journal of Clinical Medicine
Ada 19 penelitian tentang penggunaan aromaterapi, baik melalui hirup, pijat, atau obat minum, untuk membantu meringankan rasa sakit pada wanita yang mengalami dismenore primer, kondisi perubahan hormon pada lapisan rahim.
Hasilnya menunjukkan essential oil berpotensi mengurangi nyeri haid.
Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengatasi kendala-kendala metodologis khusus.
Efek Samping Essential Oil
Dikutip dari Medical News Today, meski merupakan produk alami, essential oil tetap berpotensi memiliki efek samping:
- Untuk menghindari iritasi dan rasa terbakar, selalu oleskan sedikit pada area kecil kulit terlebih dahulu untuk menguji reaksi apa pun.
- Meskipun essential oil aman untuk kebanyakan orang, penderita asma mungkin akan memiliki reaksi berbeda saat menghirupnya.
- Menghirup terlalu banyak dapat menyebabkan sakit kepala pada sebagian orang.
Beberapa faktor yang mendasari apakah essential oil aman untuk digunakan:
- usia
- kondisi kesehatan tertentu
- penggunaan obat dan suplemen
Dalam memilih essential oil, penting untuk dipertimbangkan:
- komposisi
- metode penggunaan
- durasi penggunaan
- dosis
Itu adalah beberapa informasi seputar essential oil.
Jika kamu mengalami stres dan kecemasan, kesulitan tidur, nyeri, mual, dan sakit kepala atau migrain, essential oil mungkin patut dicoba.
Pastikan untuk melakukan tes oles terlebih dahulu untuk menghindari reaksi alergi.
Selain informasi ini, kamu bisa tahu lebih banyak seputar kesehatan kerja dari Glints, seperti:
- 10 Manfaat Minyak Kemiri untuk Pekerja, Lindungi Kulit dari Polusi
- 6 Bahan Alami untuk Mencegah Bau Badan
- 5 Cara Mencerahkan Wajah Secara Alami dan Sehat
- What Are Essential Oils, and Do They Work?
- Essential oils used in aromatherapy: A systemic review
- Lavender fragrance essential oil and the quality of sleep in postpartum women
- A systematic review of the effect of inhaled essential oils on sleep
- Effects of lavender on anxiety: A systematic review and meta-analysis
- Review article: The physiologic effects and safety of Peppermint Oil and its efficacy in irritable bowel syndrome and other functional disorders
- Peppermint Essential Oil for Nausea and Vomiting in Hospitalized Patients: Incorporating Holistic Patient Decision Making Into the Research Design
- Effects of a Combination of Thyme and Oregano Essential Oils on TNBS-Induced Colitis in Mice
- Effects of extract and essential oil of Rosmarinus officinalis L. on TNBS-induced colitis in rats
- Effects of Carum carvi L. (Caraway) extract and essential oil on TNBS-induced colitis in rats
- Dysmenorrhea: Painful Periods
- NSAIDs (Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drugs)
- Aromatherapy Massage on the Abdomen for Alleviating Menstrual Pain in High School Girls: A Preliminary Controlled Clinical Study
- Aromatherapy for Managing Pain in Primary Dysmenorrhea: A Systematic Review of Randomized Placebo-Controlled Trials
- Everything you need to know about essential oils