Suka yang Pasti-pasti? Kantor dengan Budaya Hierarki Mungkin Cocok Untukmu

Diperbarui 21 Feb 2023 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Terdapat beberapa jenis budaya perusahaan yang akan menciptakan lingkungan pekerjaan. Nah, salah satu yang paling populer adalah budaya hierarki.

    Mungkin mendengar namanya kamu sudah berpikir yang buruk duluan.

    Eits, tunggu dulu, meski kesannya membosankan, budaya hierarki atau hierarchical culture bisa jadi cocok untuk kepribadian kamu.

    Makanya, simak lebih lanjut rangkuman Glints soal hierarchical culture berikut ini.

    Apa Itu Budaya Hierarki?

    market culture adalah

    © Freepik.com/pressfoto

    Mengutip dari IGI Global, budaya hierarki adalah sebuah budaya kerja perusahaan yang berfokus pada perkembangan dan kestabilan peraturan, struktur, dan proses bisnis.

    Cara kerjanya adalah dengan menjunjung tinggi struktur manajemen yang ada di perusahaan.

    Dengan kata lain, budaya ini sangat erat dengan kontrol dan kekuasaan. Orang yang punya jabatan lebih tinggi, umumnya memiliki wewenang lebih untuk berkontribusi pada perusahaan, termasuk dalam hal pengambilan keputusan.

    Budaya hierarki ini merupakan kebalikan dari adhocracy culture. Kalau adhocracy culture dapat lebih fleksibel menerima masukan dari seluruh lapisan karyawan, tidak dengan hierarchical culture.

    Sebuah keputusan dalam perusahaan yang menganut budaya hierarki biasanya akan datang dari pimpinan tertinggi. Banyak perusahaan besar yang masih menganut sistem ini

    Baca Juga: Membentuk Lingkungan Lebih Positif di Kantor

    Ciri Perusahaan yang Menganut Budaya Hierarki

    Sebuah perusahaan yang menganut budaya hierarki biasanya dapat dikenali dengan mudah.

    Selain mengandalkan kontrol atasan dan struktur perusahaan, beberapa ciri berikut juga bisa menggambarkan sebuah perusahaan menganut hierarchical culture.

    1. Layout meja kerja cubical

    bencana saat di kantor

    © Unsplash.com

    Sebenarnya, tidak semua kantor atau perusahaan yang layout meja kerjanya cubical atau terkotak-kotak pasti menganut budaya hierarki.

    Namun, ini adalah salah satu ciri yang umum dijumpai pada perusahaan yang amat mengandalkan struktur organisasi.

    Biasanya, dengan tata letak seperti ini, atasan kamu punya ruangan yang terpisah. Nah, ini tentu sangat berbeda dengan kantor yang memiliki layout open space.

    2. Lekat dengan rutinitas dan stabil

    star schema

    © Freepik.com

    Mengingat budaya ini mengagungkan peraturan, segalanya jadi terasa lebih jelas dan “mudah ditebak”. Jadi, hari-hari akan berjalan seperti rutinitas.

    Misalnya, setiap harinya kamu akan datang ke kantor pukul 8 dan pulang jam 5 sore. Kamu punya waktu istirahat satu jam. 

    Semua sudah kamu ketahui dengan jelas. Ini jelas berkebalikan dengan kantor yang menerapkan jam kerja fleksibel.

    Itu sebabnya, kamu yang senang akan segala sesuatu yang teratur, rapi, dan stabil, akan sangat cocok dengan budaya ini.

    3. Gaya kepemimpinan top-to-bottom

    relationship manager adalah

    © Freepik.com

    Artinya, semakin tinggi jabatan seseorang dalam perusahaan, akan semakin dipercaya pula mereka dalam beragam hal terkait perusahaan.

    Beberapa orang yang memiliki pengalaman lebih banyak, tapi berada di level perusahaan yang lebih bawah mungkin memiliki sedikit lebih suara dibandingkan mereka yang sudah berada di top management.

    Baca Juga: 7 Alasan Kamu Perlu Mencoba Kerja di Coworking Space

    Kelebihan dan Kekurangan Budaya Hierarki

    kerja efektif dan efisien

    © Freepik.com

    Kalau melihat berbagai penjelasan di atas, apa iya budaya ini benar-benar membosankan, tidak memberikan ruang gerak, dan benar-benar tidak cocok dengan generasi milenial?

    Nyatanya, tidak selalu, kok. Itu semua akan tergantung sama tujuan masing-masing perusahaan, bahkan karakteristik kamu.

    Malahan, ada juga sejumlah keuntungan yang bisa kamu dapat dari budaya hierarki ini seperti yang telah Glints coba rangkum dari BreatheHR.

    Kelebihan hierarchical culture

    • Struktur dan kewenangannya jelas. Jadi, kamu tahu orang yang harus ditanya ketika menemukan sebuah masalah
    • Merasa lebih aman. Ada penelitian yang menyebutkan bahwa orang yang bekerja di kantornya menganut hierarchical culture merasa lebih aman, dari pembayaran gaji tepat waktu, jenjang karier yang jelas. Saat merasa aman, kamu jadi bisa lebih fokus bekerja.
    • Jenjang karier jelas dan kemungkinan promosi membuat karyawan lebih termotivasi dalam bekerja.
    • Menjadi ahli dalam bidangnya. Ini karena seseorang akan mendapatkan sebuah jabatan atau ditempatkan dalam divisi tertentu telah ditentukan dari mereka yang bekerja keras dan konsisten.
    • Loyalitas tinggi sehingga menciptakan hubungan yang kuat antar anggota tim 

    Kekurangan hierarchical culture

    entitlement mentality

    © Freepik.com

    Setiap pilihan pasti punya plus minus. Tak terkecuali dengan budaya hierarki. Berikut ini adalah beberapa kekurangan yang mungkin jadi tantangan baru untuk kamu.

    • Pendapatmu mungkin lebih sulit didengar jika jabatan yang kamu miliki berada cukup jauh dari pengambil keputusan.
    • Kompetisi dan politik kantor yang kuat. Semakin tinggi jabatan, semakin ketat pula persaingannya.
    • Budayanya cenderung kaku. Jadi, kamu mungkin akan merasa tidak dihargai dan demotivasi ketika bos atau perusahaan terlihat tidak menunjukkan perhatian.
    • Budaya yang cenderung membuat anggota tim “menurut” bisa membuat perusahaan kamu kesulitan melihat peluang untuk berkembang.
    • Biaya yang dikeluarkan mungkin lebih besar karena adanya lapisan jabatan yang cukup banyak. Sebagai konsekuensinya, karyawan yang ada di lapisan bawah mungkin terkena dampaknya.
    Baca Juga: 13 Cara Ampuh Menghadapi Lingkungan Kerja yang Negatif

    Jadi, Apakah Budaya Hierarki Itu Selalu Buruk?

    kepribadian mbti di kantor

    © Freepik.com

    Sebenarnya, tidak ada salah atau benar dalam menentukan sebuah budaya perusahaan yang cocok untuk perusahaan kamu. Soalnya, banyak faktor yang memengaruhi.

    Memahami tujuan perusahaan dapat membantu menentukan mana budaya yang paling cocok untuk perusahaan. 

    Hal penting lainnya;

    • Kamu juga perlu mengenali budaya perusahaan seperti apa yang kamu inginkan?
    • Mana yang paling cocok dengan sifat dan karakteristik kamu?
    • Ketika lingkungan pekerjaan nyaman, bekerja pun jadi lebih menikmati.

    Itulah serba-serbi budaya hierarki di tempat kerja. Apakah menurutmu kamu akan cocok dengan budaya kerja ini?

    Mungkin sulit untuk mengetahui mana yang pas dan tidak untukmu. Apalagi, kalau kamu belum jadi bagian dari perusahaan itu.

    Yuk, pelajari dan cari tahu lebih banyak tentang budaya perusahaan. Glints sudah siapkan kumpulan artikel terkait hanya untuk kamu.

    Cek selengkapnya di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.8 / 5. Jumlah vote: 5

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait