Arti Fast-Paced Environment, Peluang, Tantangan, dan Cara Beradaptasi Dengannya
Isi Artikel
Kamu mudah bosan dan suka belajar hal baru? Kalau iya, fast-paced environment adalah budaya kerja yang cocok untukmu.
Memangnya, apa itu fast-paced environment? Apa saja pekerjaan atau perusahaan yang punya budaya tersebut?
Glints akan mengupasnya secara tuntas dalam artikel ini. Yuk, simak selengkapnya!
Apa Itu Fast-Paced Environment?
Melansir Glassdoor, seperti namanya, fast-paced environment adalah budaya kerja yang bercirikan bekerja secara cepat.
Cepat yang dimaksud bukanlah penyelesaian pekerjaan secara tergesa-gesa. Di sini, cepat yang dimaksud adalah mengerjakan banyak proyek di waktu yang sama.
Akhirnya, proyek-proyek itu bisa selesai hampir bersamaan.
Lingkungan yang fast-paced juga identik dengan kesiapan menghadapi inovasi atau hal baru di kantor.
Itulah mengapa, kamu yang mudah bosan atau sedang ingin mengeksplor hal baru akan cocok dengan lingkungan kerja fast-paced.
Pekerjaan dengan Lingkungan Fast-Paced
Seperti dituliskan Alpha Gamma, startup adalah perusahaan yang identik dengan fast-paced environment. Otomatis, ragam karier di startup juga identik dengan budaya kerja tersebut.
Ada juga pekerjaan lain yang lingkungannya fast-paced. Melansir Monster, beberapa di antaranya adalah:
1. Jurnalis
Seorang jurnalis harus siap jika ada kejadian mendadak dan harus meliputnya. Ini berlaku untuk semua posisi, baik reporter lapangan, pembawa berita, bahkan camera person.
Itulah mengapa, jurnalis adalah salah satu pekerjaan yang fast-paced.
2. Guru
Sifat murid yang beragam bisa menjadi tantangan bagi seorang guru. Mereka juga harus mengoreksi hasil tes, mempelajari kurikulum baru, bahkan menciptakan bahan ajar untuk para murid.
3. Koki
Bagi beberapa orang memasak untuk diri sendiri atau keluarga terkesan biasa saja. Lain halnya memasak di restoran atau kafe.
Di sana, seorang koki harus menyiapkan makanan untuk ratusan, bahkan ribuan tamu per hari. Itu berarti, mereka harus mengupas dan memotong berkardus-kardus bahan makanan.
Itulah mengapa, koki adalah salah satu pekerjaan yang fast-paced.
Peluang dan Tantangan Fast-Paced Environment
Sekarang, kita bahas peluang dan tantangan bekerja di fast–paced environment.
Peluang
Fast-paced environment adalah lingkungan yang tepat untuk belajar manajemen waktu.
Sebab, kamu hanya punya 8 jam kerja. Akan tetapi, kamu harus menyelesaikan banyak pekerjaan selama 8 jam tersebut.
Selain itu, saat kerja di lingkungan fast-paced, kamu bisa punya can-do attitude. Menurut Global Technical Recruiters, can-do attitude bercirikan:
- mau mengambil tantangan
- mau mencari cara menyelesaikan tantangan
- ingin segera menyelesaikan tantangan agar bisa menghadapi tantangan selanjutnya
Tantangan
Tak semua orang bisa mengerjakan banyak tugas di saat yang sama. Itu dapat memicu stres, bahkan burnout.
Melansir World Health Organization, burnout adalah fenomena stres kerja yang kurang ditangani dengan baik. Tiga cirinya yakni:
- perasaan lelah
- muncul perasaan negatif terhadap pekerjaan
- menurunnya profesionalisme
Untuk mencegah semua itu, saat bekerja di fast-paced environment, adaptasi adalah sebuah keharusan.
Cara Beradaptasi dengan Fast-Paced Environment
Ada beragam strategi adaptasi yang bisa dipakai saat kerja di lingkungan yang fast-paced. Dengan begitu, kamu bisa kerja dengan produktif sambil menjaga kesehatan pula.
Berikut berbagai strategi adaptasi yang bisa kamu pakai:
1. Pelajari sebelum masuk ke perusahaan
Tiap perusahaan dan pekerjaan tentu punya budaya fast-paced yang unik. Keunikan itulah yang harus kamu pelajari sebelum masuk ke perusahaan.
Seperti disarankan Glassdoor, saat wawancara, tanyakan pekerjaan sehari-harimu kepada user. Ini bisa membantumu mengatur ekspektasi saat diterima kerja nanti.
2. Buat target yang jelas
Supaya tak ada pekerjaan yang tertinggal, buat target, yuk! Mengutip Indeed, daftar saja tanggung jawabmu dalam sehari atau seminggu.
Kalau ada waktu luang, kamu bisa membuat daftar tugas dengan teknik SMART. Melansir Atlassian, SMART adalah singkatan dari:
- Specific, jelas atau tidaknya tugas yang harus kamu selesaikan.
- Measurable, tugas bisa diukur tingkat kesuksesannya.
- Achievable, tugas realistis hingga bisa kamu capai.
- Relevant, tugas sesuai dengan konteks atau prioritas timmu.
- Time-bound, tugas memiliki deadline yang jelas.
SMART adalah teknik yang tepat untuk fast-paced environment. Sebab, dengan teknik ini, kamu tahu prioritas pekerjaan yang harus diselesaikan. Deadline juga tampak sehingga kamu bisa bersiap sebelum tanggalnya tiba.
3. Cari motivasi
Agar makin semangat, kamu juga bisa mencari motivasi dari luar dirimu.
Misalnya, kalau berhasil menyelesaikan pekerjaan, kamu memberikan reward untuk diri sendiri. Harganya tak harus mahal, kok.
Sekadar menonton film terbaru atau tidur lebih lama dari biasanya bisa menjadi reward. Apa pun bisa menjadi hadiah untuk dirimu sendiri.
4. Istirahat tiap ada kesempatan
Memang, fast-paced environment adalah sistem yang identik dengan bekerja keras. Walau begitu, jangan lupa istirahat, ya.
Ambil cuti kalau ada kesempatan. Jaga juga jam kerjamu agar tak terlalu panjang. Strategi itu bisa mendorong keseimbangan antara kehidupan karier dan pribadimu.
Demikian penjelasan Glints seputar lingkungan kerja yang fast-paced.
Layaknya budaya kerja lainnya, fast-paced punya peluang dan tantangan tersendiri. Layaknya budaya kerja lainnya pula, ada strategi yang bisa dipakai agar kamu bisa beradaptasi dengannya.
- How to Adapt to a Fast-Paced Work Environment
- What it’s like to work in a fast-paced startup
- 11 Jobs for People Who Like a Fast-Paced Environment
- The Truth About Fast-Paced Work Environment: Why They Help Propel Your Career
- Burn-out an "occupational phenomenon": International Classification of Diseases
- How to Adapt to a Fast-Paced Work Environment
- How to Thrive in a Fast-paced Environment
- How to write SMART goals