Video Email Marketing: Apa itu dan 7 Tips Menggunakannya

Tayang 19 Jun 2022 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Apakah kamu akrab dengan istilah video email marketing?

    Memang jenis email marketing ini tidak seumum email marketing yang kontennya disampaikan dalam format teks ataupun gambar.

    Menurut Hubspot, video yang dijadikan konten utama dalam kampanye email marketing berpotensi memberikan angka engagement yang tinggi.

    Hal ini terutama untuk CTR (click through rate).

    Di artikel ini, Glints akan memberimu info tentang apa itu video email marketing dan tips menggunakannya.

    Jadi, langsung saja yuk masuk ke pembahasan utamanya.

    Baca Juga: Email Marketing vs Email Automation: Apa Bedanya?

    Apa Itu Video Email Marketing?

    video email marketing

    © Freepik.com

    Video email marketing sederhananya adalah penggunaan video sebagai konten utama dalam melakukan upaya kampanye email marketing.

    Menurut sumber HubSpot, video email marketing punya potensi besar untuk menarik audiens dari segi visualnya.

    Hal tersebut mungkin tidak akan kita dapatkan dari email marketing yang isi kontennya disampaikan melalui format teks atau gambar.

    Di samping itu, format video juga membuka kesempatan bagi para marketer untuk menyajikan iklan yang padat akan pesan dan catchy untuk audiens.

    Sejak beberapa tahun belakangan, memang video sudah menjadi medium marketing yang paling dinikmati audiens dan banyak diproduksi kreator.

    Menurut data survei Wyzowl, 92% responden yang berprofesi sebagai marketer menyatakan bahwa video akan menjadi bagian penting dari strategi marketing yang diupayakan sepanjang tahun 2022.

    Masih dari sumber yang sama, tercatat bahwa 86% responden bisnis berencana memfungsikan video sebagai alat untuk melakukan marketing selama tahun 2022.

    Baca Juga: Yuk, Ketahui Pentingnya Email Marketing dan 5 Keuntungannya!

    7 Tips Menggunakan Video untuk Keperluan Email Marketing

    Perusahaan teknologi B2B asal Kanada, Igloo Software berhasil meningkatkan CTR (click through rate) kampanye email marketing mereka sebesar 189% dalam waktu tiga bulan.

    Bukan itu saja, mereka juga mendapati persentase email open rate yang mereka kirimkan naik hingga 208%.

    Capaian fantastis tersebut dapat terjadi karena mereka menggunakan 200 buah video sebagai konten utama email marketing mereka.

    Nah, di bagian ini, Glints akan membagikan 7 tips menggunakan video untuk keperluan email marketing.

    1. Menggunakan video sebagai konten bonus untuk para subscribers

    Video dapat kamu manfaatkan sebagai konten bonus pada email yang akan kamu kirimkan untuk subscribers.

    Para email subscribers dari suatu lini bisnis cenderung menikmati konten-konten email yang variatif.

    Jadi, adanya konten kejutan berformat video bisa meningkatkan antusiasme mereka.

    Misalnya, bisnis yang kamu jalankan punya program email newsletter yang dikirim satu minggu sekali.

    Kamu bisa menggunakan program tersebut dan menambahkan video teaser dari produk yang akan dirilis oleh bisnismu dalam waktu dekat.

    Cara ini bisa memancing ketertarikan subscribers untuk mengetahui lebih jauh produk yang akan segera dirilis oleh bisnismu.

    Selain itu, video juga akan berfungsi sebagai pemanis pada email newsletter yang punya potensi untuk mendongkrak angka engagement.

    2. Buat email lebih personal

    video email marketing

    © Freepik.com

    Apakah website dari lini bisnis yang kamu jalankan menyajikan banyak video untuk dinikmati para penonton?

    Jika iya, kamu bisa memanfaatkan video-video tersebut untuk keuntungan marketing.

    Sebagai contoh, ada satu user yang belum habis menonton satu video dari layanan website-mu.

    Kamu bisa menggunakan video tersebut sebagai pengingat dalam email yang kamu kirimkan.

    Biasanya, data semacam ini bisa didapatkan ketika kamu mengakses tools analitik yang terintegrasi dengan website-mu.

    Lewat cara ini, email marketing yang akan kamu kirimkan akan menjadi lebih personal.

    Selain itu, pesan tersebut juga bisa menjadi pengingat agar mereka segera menyelesaikan video yang belum rampung ditonton.

    3. Tampilkan kultur perusahaan lewat video

    Email marketing tidak melulu harus dilakukan dengan cara hard selling.

    Terkadang, kamu juga bisa melakukan promosi secara halus. Misalnya, mempromosikan produk dengan cara menampilkan kultur perusahaan.

    Format video promosi semacam itu cukup banyak dilakukan oleh perusahaan startup yang berstatus unicorn dan decacorn di Indonesia.

    Nah, meletakkan video promosi semacam itu dalam email bukankah merupakan ide yang menarik untuk diterapkan?

    4. Umumkan event menggunakan video

    Apakah perusahaanmu aktif menyelenggarakan event atau bahkan menjual event sebagai produk utamanya?

    Jika iya, mungkin kamu bisa membuat video rekap event yang sudah pernah diselenggarakan untuk dikirimkan kepada customer atau subscribers.

    Cara email marketing ini dapat memberikan gambaran pada customer bagaimana kinerja bisnismu.

    Selain itu, video juga bisa menggugah rasa ingin tahu customer pada produk event yang sedang ditawarkan.

    5. Gunakan leads untuk customer journey

    Email marketing tidak hanya diperuntukkan bagi customer setia saja. Channel marketing ini juga bisa kamu manfaatkan untuk meningkatkan dan memelihara leads.

    Pastikan setiap email marketing yang tersampaikan pada customer dan subscriber terhubung dengan rangkaian customer journey yang sudah disusun untuk bisnismu.

    Misalkan, untuk menyelesaikan konten video menarik yang ditautkan dalam email, kamu meminta customer untuk mengisi formulir tertentu.

    Nantinya, formulir tersebut akan menjadi data pelanggan yang siap digunakan oleh tim sales untuk ditindaklanjuti.

    6. Tambahkan kata “video” pada subject email

    video email marketing

    © Freepik.com

    Merangkai format email merupakan bagian cukup penting ketika kita sedang membuat konsep email marketing.

    Dalam pembuatan format, kita biasanya memulai dari pembuatan subject email.

    Umumnya, customer atau subscribers akan lebih tertarik untuk membuka dan mengetahui email yang menggunakan emoji pada kolom subject-nya.

    Nah, di sini kamu bisa mencoba menuliskan “[VIDEO] “atau menggunakan emoji yang mewakili kata tadi sebagai subject email.

    Lakukan A/B testing untuk mencoba berbagai subject email. Setelah itu, identifikasi mana subject yang paling diminati oleh customer.

    7. Letakkan video di bagian mendekati akhir

    Meletakkan video di bagian paling awal email adalah hal yang bagus. Di sini, customer atau subscriber bisa langsung fokus untuk menerima konten video yang disisipkan.

    Namun, kamu bisa mencoba cara alternatif, yakni meletakkan konten video di bagian yang mendekati akhir.

    Dengan cara ini, customer akan lebih dahulu membaca teks copy yang telah dituliskan pada badan email.

    Jadi, mereka akan lebih memahami isi konten video yang disisipkan.

    Cara ini juga berpotensi untuk membuat customer dan subscriber lebih memahami gambaran produk atau promosi yang kamu lakukan.

    Baca Juga: Jangan Asal Buat, Ini 7 Tips agar Subject Line Email Marketing-mu Menarik

    Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan jika video email marketing merupakan salah satu metode yang berpotensi untuk mendatangkan leads.

    Nah, dari situ, kamu bisa memanfaatkan leads yang ada dengan cara menghubungkannya pada rangkaian customer journey.

    Oh ya, Glints masih punya berbagai informasi menarik lainnya terkait dunia marketing, lho.

    Kamu bisa mengakses informasi yang dimaksud melalui artikel-artikel yang sudah dipublikasi di Glints Blog.

    Dirangkum dari sumber-sumber terpercaya, tentunya informasi yang akan disampaikan bisa meningkatkan skill marketing-mu!

    Jadi, tunggu apa lagi? Langsung deh baca artikel yang kamu minati di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait