Newsletter: Definisi, Manfaat, Cara Membuat, dan Contohnya

Diperbarui 31 Jan 2023 - Dibaca 15 mnt

Isi Artikel

    Kalau sering mengecek email, pasti kamu tahu bahwa newsletter adalah salah satu “alat” yang digunakan oleh perusahaan untuk menjangkau pelanggannya. 

    Dari daftar email yang dimiliki, mereka langsung bisa mengirimkan informasi terbaru terkait perusahaan, promo eksklusif bagi mereka yang mendaftarkan email-nya, dan masih banyak lagi. 

    Ingin tahu lebih lanjut mengenai apa itu newsletter beserta manfaatnya bagi perkembangan bisnis?

    Yuk, simak lebih lanjut!

    Apa Itu Newsletter?

    email newsletter adalah

    © Rawpixel.com

    Kalau dilihat secara harfiah dari namanya, newsletter bisa diartikan sebagai “surat” yang berisikan berita. 

    Menurut SendPulse, newsletter adalah email yang isinya bisa berupa pemberitahuan atau update terbaru dari perusahaan kepada pelanggannya.

    Baik itu fitur terbaru yang bisa digunakan di aplikasi, artikel rekomendasi dari blog perusahaan, dan masih banyak lagi, bisa disampaikan lewat media tersebut.

    Usut punya usut, strategi ini ternyata merupakan salah satu metode email marketing yang paling sering digunakan. 

    Kalau email promosi disebarkan ke target lebih luas agar orang tertarik untuk membeli, newsletter biasanya dikirimkan pada daftar orang tertentu saja.

    Mereka ini adalah orang-orang yang sudah mendaftarkan emailnya dan masuk ke dalam subscriber list, sehingga bisa mendapatkan informasi terbaru terkait dengan bisnis atau perusahaan.

    Tujuannya pun bukan semata-mata agar mereka membeli atau melakukan konversi, tetapi bisa saja hanya untuk dinikmati oleh daftar orang yang menjadi subscriber

    Baca Juga: 5 Tool Email Marketing Automation untuk Strategi Pemasaran yang Sukses

    Contoh Newsletter

    Berikut beberapa contoh newsletter yang dapat kamu jadikan sebagai referensi.

    1. Vox

    Media yang satu ini sering mengirimkan newsletter yang biasanya berisi mengenai rekomendasi artikel berita berkualitas tinggi.

    contoh newsletter

    © Hubspot

    2. Glints

    Glints juga menyediakan newsletter bagi kamu yang tidak ingin ketinggalan informasi terbaru dan insight penting tentang pengembangan karier.

    Berikut merupakan salah satu contoh newsletter yang akan kamu terima jika telah berlangganan newsletter Glints.

    contoh newsletter

    Nah, kamu bisa memperoleh berbagai insight bermanfaat tentang karier, dengan berlangganan newsletter Glints.

    Glints akan membawakan rekomendasi artikel terbaik dan tren terkini di dunia kerja untuk dipelajari, langsung ke email kamu.

    Jadi, kamu tak perlu takut ketinggalan informasi.

    Tertarik? Langsung saja klik link ini lalu temukan kolom untuk mendaftarkan email di bagian atas atau bawah halaman. Klik Mulai Berlangganan dan nantikan newsletter terbaru dari Glints!

    Manfaat Newsletter

    1. Mengedukasi audiens

    Manfaat newsletter yang pertama adalah dapat mengedukasi target audiens mengenai produk dan perusahaan.

    Apakah perusahaan akan mengadakan suatu event atau promosi? Newsletter juga dapat digunakan untuk menginformasikan hal tersebut, lho.

    2. Menjangkau target pasar

    Target pasar tentunya dapat dijangkau melalui berbagai upaya, mulai dari social media marketing, iklan, konten organik, dan lain sebagainya.

    Cara-cara di atas memang sangat membantu, tetapi kamu tidak tahu apakah orang yang dijangkau sudah memiliki minat terhadap produkmu atau belum.

    Di sisi lain, orang-orang yang sudah langganan newsletter adalah mereka yang telah memiliki minat dan ketertarikan terhadap brand.

    3. Mempromosikan produk dengan harga terjangkau

    Dibandingkan dengan biaya iklan, newsletter akan membebankanmu biaya yang jauh lebih rendah.

    Bahkan, kamu dapat memanfaatkan beberapa tools gratis meskipun memang ada sedikit keterbatasan.

    Namun, selama kontennya menarik dan sesuai kebutuhan target audiens, tak ada salahnya untuk mencoba.

    4. Menghasilkan leads

    Karena dapat digunakan sebagai channel promosi, email yang satu ini juga tak jarang mampu mendatangkan leads baru bagi bisnis.

    Kamu bisa menghubungi leads potensial tersebut agar mau melakukan pembelian terhadap produk atau jasa yang dipromosikan.

    5. Meningkatkan kredibilitas perusahaan

    Reputasi positif dapat dibangun melalui berbagai cara, salah satunya adalah membagikan edukasi dan informasi berkualitas bagi audiens.

    Melalui newsletter, kamu juga bisa memberikan konten atau informasi eksklusif yang berharga bagi para audiensmu.

    Beberapa di antaranya adalah studi kasus, tips praktis, laporan in-depth, dan lain-lain.

    Baca Juga: 6 Perbedaan Segmentasi Pasar dan Target Pasar, Jangan Tertukar!

    Kapan Harus Menggunakan Newsletter?

    Setelah mengetahui pengertiannya, mungkin kamu bertanya-tanya, “Apakah newsletter adalah strategi yang paling cocok untuk digunakan?”.

    Untuk menjawab pertanyaan ini, Glints punya beberapa poin yang bisa dijadikan pertimbangan.

    Kalau kamu ingin mendapatkan salah satu dari enam hal di bawah, mengirimkan newsletter sebagai taktik email marketing bisa jadi jawaban yang tepat.

    1. Membangun hubungan dengan pelanggan

    Salah satu keunggulan mengirimkan newsletter secara rutin adalah membangun dan menjaga hubungan baik dengan para pelanggan, seperti yang disebutkan di Hubspot.

    2. Mempromosikan konten

    Punya blog dan ingin strategi content marketing berjalan dengan lancar? Mengirimkan newsletter bisa jadi jawabannya. 

    Dalam newsletter, kamu bisa membagikan konten pilihan dari blog secara rutin. Salah satu contohnya adalah Glints. 

    Kalau kamu mendaftarkan email, Glints akan mengirimkan newsletter berisikan konten dari blog mulai dari pilihan editor sampai artikel populer yang bisa langsung dilihat. 

    Artikel yang masuk ke dalam kurasi tentu saja sudah dipertimbangkan sedemikian rupa, agar memenuhi kebutuhan para user yang sudah mendaftarkan emailnya.

    Dengan begitu, kedua pihak sama-sama diuntungkan. 

    Blog perusahaan mendapatkan kunjungan tambahan, user mendapatkan informasi yang bermanfaat secara rutin.

    3. Mendapatkan dan “membimbing” lead

    Manfaat lain dari newsletter adalah mendapatkan dan “membimbing” lead

    Kamu bisa mendapatkan lead baru dengan mengajak subscriber memasukkan informasi pribadi (email, alamat, dan lainnya). 

    Sebagai timbal balik, mereka bisa saja mendapatkan penawaran menarik atau apa pun itu yang dipilih.

    Nah, untuk membimbing yang dimaksud di sini adalah lead nurturing, yaitu proses pengembangan hubungan bersama user atau pembeli dalam sales funnel.

    Baca Juga: 5 Email Marketing Tools dan Fitur Uniknya

    Proses Perjalanan Newsletter

    newsletter adalah

    © Freepik.com

    Sebelum dikirimkan, tentu saja newsletter memiliki berbagai macam proses yang harus dilewati.

    Hal itu mulai dari pemilihan konten yang ingin dibagikan, menentukan orang-orang yang masuk ke daftar, sampai memikirkan strategi seperti jadwal dan lainnya. 

    Isi newsletter pun pada dasarnya berbeda-beda, tergantung apa yang ingin dicapai.

    Ingin pelanggan terus up-to-date dengan perusahaan? Ingin mereka lebih banyak mengunjungi blog dan melihat penawaran menarik yang ada di sana? 

    Intinya, semuanya akan disesuaikan dengan kebutuhan. Begitu pula dengan komponen yang ada di dalamnya.

    Bisa jadi ada gambar, bisa jadi tidak sama sekali. Bisa jadi ada link yang mengarakan ke website perusahaan, bisa juga tidak.

    Satu hal yang pasti saat membuat newsletter adalah pastikan subject dan preheader dibuat semenarik mungkin, karena dua hal itulah yang pertama dilihat di inbox email.

    Kamu sendiri kalau melihat email dengan subject yang tidak jelas pasti malas membukanya, kan?

    Tak hanya itu, pastikan juga konten yang dipilih relevan, menarik, dan berguna, sehingga penerima email rela meluangkan waktu untuk membacanya.

    Waktu pengiriman newsletter juga berpengaruh terhadap keberhasilannya.

    Metrik Keberhasilan Email Newsletter

    Setelah mengetahui pengertian, kegunaan, dan apa saja komponen dalam newsletter, saatnya untuk mengetahui metrik keberhasilannya. 

    Disarikan dari BigCommerce, berikut adalah penjelasan setiap metrik yang menentukan keberhasilan email newsletter secara keseluruhan.   

    1. Jumlah subscriber

    Banyaknya jumlah subscriber otomatis menunjukkan bahwa recipients atau orang yang menerima newsletter juga meningkat. 

    Hal ini sangat baik, karena orang jadi lebih tertarik dengan layanan dan produk yang diberikan oleh perusahaanmu. 

    2. Open rate

    Metrik selanjutnya dari newsletter adalah open rate. Semakin tinggi tentu semakin baik.

    Pasalnya, open rate merupakan gambaran dari jumlah orang yang membuka dan membaca email.

    Berarti memang subject dan preheader yang dipilih sudah cukup menarik. Bisa jadi juga ada faktor waktu pengiriman.

    Intinya, kalau sampai open rate rendah, kamu bisa memikirkan ulang taktik pembuatan dan pengiriman newsletter.

    3. Click-through rate (CTR)

    Salah satu tujuan utama pembuatan dan pengiriman newsletter adalah untuk meningkatkan engagement dengan pelanggan, bukan?

    Nah, click-through rate (CTR) adalah indikator yang menentukan hal tersebut. 

    CTR menggambarkan persentase orang yang mengklik isi email, baik itu untuk mengunjungi satu artikel yang ditautkan, atau bisa juga untuk lebih mengeksporasi website.

    Intinya, mereka mengklik tombol call-to-action (CTA) yang ada di newsletter.

    Baca Juga: Seluk-beluk Instagram Marketing untuk Bisnis: Dimulai dari Mana, Ya?

    Cara Membuat Newsletter

    Setelah mempelajari serba-serbinya, ini dia beberapa langkah utama dalam membuat sebuah newsletter.

    1. Tentukan tujuan

    Tujuan sangat mempengaruhi langkah-langkah selanjutnya. Jadi, tentukan dulu apa goal newsletter-mu kali ini?

    Menginformasikan produk atau layanan baru? Mendistribusikan konten? Memberi promosi?

    Selain itu, tentukan juga metriks keberhasilan karena hal tersebut mempengaruhi strategi dan fokus pembuatan draft.

    2. Buat strategi dan draft

    Setelah menentukan goal dan metriks keberhasilan, sekarang saatnya tentukan strategi lalu mulai membuat draft.

    Jika goal kamu adalah click rate sebuah link di dalam newsletter, pikirkanlah bagaimana agar link tersebut dapat menarik minat audiens untuk mengekliknya.

    Hal tersebut dapat diupayakan baik melalui strategi copywriting maupun bantuan gambar visual.

    3. Pilih tools

    Ada beberapa tools yang bisa kamu gunakan untuk membuat dan mendistribusikan newsletter, seperti MailChimp, HubSpot, Moosend, Campaign Monitor, dan lain sebagainya.

    Pelajari kekurangan dan kelebihan masing-masing tools agar kamu dapat menemukan tools yang paling cocok.

    4. Buat desain yang menarik

    Desain layout newsletter baru dapat benar-benar diselesaikan ketika kamu sudah memilih tools tersebut dikarenakan pengaturan yang berbeda-beda.

    Jangan lupa cari referensi terlebih dahulu dan bandingkan dengan kompetitor.

    Kamu juga dapat sesuaikan dengan panduan brandbook atau brand guideline agar konsisten.

    5. Tentukan jadwal pengiriman

    Setelah semua diperiksa dengan baik dan dipastikan tak ada kesalahan, segera tentukan jadwal pengirimannya.

    Tools tersebut akan otomatis mengirimkan newsletter sesuai dengan jadwal yang sudah kamu tentukan.

    Bagaimana cara mengetahui jadwal yang pas? Kamu dapat melakukan eksperimen untuk menemukan waktu terbaik di mana audiensmu paling sering membuka email.

    Itu dia penjelasan lengkap seputar newsletter. Intinya, metode marketing yang dikirimkan melalui email ini dapat sangat berpengaruh terhadap perkembangan bisnis. 

    Selain informasi ini, kamu bisa menemukan berbagai artikel lain seputar dunia digital marketing di Glints Blog. Berbagai artikelnya bisa membantumu jadi pemasar yang bisa memikat customer.

    Jangan sampai ketinggalan, yuk, cek berbagai artikelnya di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.1 / 5. Jumlah vote: 10

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait