Pentingnya Quality Assurance bagi Keberlangsungan Bisnis

Diperbarui 11 Nov 2024 - Dibaca 15 mnt

Meski punya peran besar, boleh jadi belum banyak yang menyadari pentingnya quality assurance bagi keberlangsungan bisnis. 

Sebuah perusahaan tentu tidak ingin berbagai produk yang dihasilkannya tidak sesuai dengan requirement product atau bahkan tidak dapat memberi layanan yang sesuai dengan harapan dari user-nya.

Dalam konteks itulah, quality assurance menunjukkan peran dan tanggung jawabnya. 

Memang, seberapa penting peranan quality assurance bagi suatu bisnis? 

Pada artikel ini, saya akan memberikan penjelasannya untukmu.

Baca Juga: Kupas Tuntas Quality Management, Penentu Konsistensi Kualitas di dalam Produksi

Pengertian Quality Assurance

pentingnya quality assurance

© Freepik.com

Menurut Playvox, adanya quality assurance disebut dapat menyukseskan suatu bisnis.

Quality assurance sendiri merupakan divisi yang bertanggung jawab untuk mengetahui masalah yang mungkin terjadi dari suatu produk.

Quality assurance memastikan bahwa sebuah produk yang dibuat dapat memenuhi harapan dari user. 

Dalam suatu bisnis, tentu dibuat suatu produk yang dapat mendatangkan user. Produk tersebut berasal dari berbagai hal yang user butuhkan. 

Dengan adanya quality assurance, bisnis dapat memastikan bahwa produk yang dikeluarkan sesuai dengan harapan bisnis itu sendiri, berdasarkan kebutuhan user-nya.

Oleh karena itu, peran quality assurance dalam bisnis menjadi sangat penting terutama pada masa pengembangan produk.

Quality assurance perlu memastikan bahwa produk tersebut dikembangkan sesuai dengan kebutuhan user

Tak hanya itu, QA juga memastikan tidak adanya kendala kala produk tersebut sampai di tangan user

QA merupakan divisi yang bertanggung jawab untuk menguji kualitas produk dan menjadi orang pertama yang menemukan defect pada produk tersebut.

Selain itu, QA juga berperan dalam menguji produk sebelum diluncurkan ke user (preventif) dan memonitor kualitas produk setelah di-launching

Hal ini untuk mengetahui defect sebisa mungkin sebelum ada user yang mengalami permasalahan dan me-report ke team support internal.

Dengan adanya quality assurance, diharapkan bisnis dapat memastikan bahwa produk yang di-release ke user tidak memiliki defect.

Dengan begitu, user dapat merasakan pengalaman penggunaan produk yang semestinya.

Baca Juga: Yuk, Ketahui Perbedaan Quality Control dan Quality Assurance!

Proses Kerja

Tentu, untuk memastikan kualitas dari suatu produk, QA perlu melakukan proses panjang. Berikut adalah prosesnya.

1. Mencari tahu skenario produk

Proses ini diawali dengan mencari tahu berbagai skenario dari sebuah produk.

Untuk mengetahui berbagai skenario, QA dituntut untuk dapat mengetahui produk apa yang akan dibuat, dan kemudian memposisikannya sebagai user. 

Baca Juga :  Cross Selling: Apa Itu, Manfaat, Cara Penerapannya

2. Menyamakan pandangan dengan tim terkait

Dalam pengembangan suatu produk, quality assurance tidak hanya bekerja sendiri, melainkan bersama dengan tim-tim terkait lainnya.

Untuk itu, agar semakin memahami produk seperti apa yang akan dibuat, seorang QA harus menyamakan pandangan dengan tim terkait seperti seperti product manager, dan developer.

3. Melakukan eksekusi dan testing

Setelah semua tim sepakat dan memiliki pandangan yang sama terhadap produk yang akan dibuat, langkah selanjutnya adalah melakukan eksekusi dan testing.

Testing ini ditujukan agar QA mendapatkan masalah-masalah yang terdapat dalam suatu produk.

Testing dilakukan pada fase environment testing, proses ini ditujukan agar QA dapat menjamin produk yang dibuat tidak memiliki masalah.

Masalah tersebut dapat berupa kesesuaian dengan requirement yang dibutuhkan dan apakah flow penggunaan suatu produk nyaman bagi user

4. Memberikan report

Jika suatu produk dirasa sudah sesuai, QA akan meminta review.

Namun, jika ditemukan berbagai kendala, QA akan menyusun report untuk dikembalikan ke developer dan dilakukan perbaikan.

Hasil testing akan disajikan dalam bentuk test report. Hasil report selanjutnya akan di-review oleh developer dan product manager.

Jika ditemukan masalah dalam proses testing, hasil report adalah “gagal” dan produk akan dikembalikan ke team development untuk dilakukan perbaikan.

Siapa Saja yang Memerlukan Quality Assurance?

Menurut saya, mengingat pentingnya quality assurance bagi keberlangsungan bisnis, tentu menjadikan semua jenis perusahaan membutuhkan seorang QA.

Akan lebih tepat jika pertimbangan butuh atau tidaknya QA bagi perusahaan bukanlah berdasarkan bidang bisnisnya, melainkan lingkupnya.

Jika lingkup perusahaan masih terbilang kecil, peran QA masih sangat mungkin dipegang oleh product developer atau product manager.

Namun, ketika user-nya semakin banyak, peran tersebut memerlukan dedikasi penuh dari seorang quality assurance.

Faktor yang Perlu Diperhatikan

© Freepik.com

Dengan berbagai peran dan tanggung jawab tersebut, terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan seorang quality assurance. Hal-hal tersebut adalah:

1. Mengetahui urusan teknis

Seorang quality assurance dituntut untuk tidak hanya memiliki kemampuan analisis dan membuat skenario, namun juga masalah teknis dalam menggunakan tools/software untuk mendukung proses testing

Hal ini untuk mencegah agar jangan sampai seorang QA bisa membuat skenario namun eksekusinya tidak efisien karena metode yang digunakan terlalu manual.

Selain software testing, QA juga perlu aware dengan arsitektur system yang dibuat supaya bisa mengetahui kemungkinan kemungkinan lain yang mungkin terjadi atas perubahan yang dilakukan development team.

2. Mengetahui seluk-beluk produk

Sebelum bisa menjadi user, quality assurance tentu harus memahami big picture dari sebuah produk terlebih dahulu.

Tanpa pengetahuan yang cukup, QA tidak bisa memposisikan dirinya sebagai user dan membuat business scenario yang akurat.

Baca Juga :  Developer Andal Harus Mempelajari Git, Ini Alasan dan Tipsnya

Hal ini meliputi pengetahuan tentang siapa user dan bagaimana behaviour dari user-nya.

3. Komunikasi

Seperti yang disampaikan sebelumnya, seorang QA juga akan berhubungan dengan tim terkait lainnya.

Oleh karena itu, seorang quality assurance haruslah memiliki kemampuan komunikasi yang baik.

Berbagai Pendekatan yang Bisa Dilakukan

Dalam melakukan testing, terdapat tiga jenis testing yang dilakukan oleh quality assurance.

Testing tersebut adalah functional testing, performance testing, dan load testing.

Namun, perlu menjadi catatan bahwa tidak semuanya perlu kamu gunakan.

Yang jelas, jika produk yang akan kamu terbitkan memiliki skala yang cukup besar, kamu dapat melakukan performance testing dan load testing.

Intinya, perlu kepekaan dari seorang quality assurance terhadap kebutuhan user. Dengan begitu, QA dapat memutuskan mana testing terbaik yang perlu dilakukan. 

Cara Menjamin Keberlangsungan Quality Assurance

Dari berbagai peran dan tanggung jawabnya, pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana, sih, menjamin keberlangsungan quality assurance dalam suatu perusahaan?

Menurut saya, sangat penting untuk bisa membuat sebuah sistem yang scalable.

Hal ini untuk memastikan agar jangan sampai implementasi yang dibuat hanya bekerja ketika skenario jumlahnya hanya ratusan.

Seorang quality assurance juga harus mempertimbangkan berapa lama durasi testing yang akan diperlukan jika jumlah skenario sudah mencapai ribuan, 

Sistem yang scalable ini dapat diwujudkan dengan menanamkan automisasi, sehingga quality assurance dapat bekerja lebih efisien. 

Tantangan yang Dihadapi

© Freepik.com

1. Masih banyak yang memandang QA sebelah mata

Salah satu tantangan yang dihadapi oleh para quality assurance saat ini adalah masih banyak yang memandangnya sebelah mata.

Padahal, jika mengetahui pentingnya quality assurance dalam keberlangsungan bisnis, tentu mereka akan menyadari bahwa quality assurance bukanlah peran yang main-main.

Oleh karenanya, ini menjadi tanggung jawab bersama untuk menumbuhkan kesadaran peran penting quality assurance dalam bisnis.

2. Perkembangan teknologi yang cepat

Jika sebelumnya dikenal aplikasi monolitik, semakin ke sini aplikasi semakin berkembang dan berangsur-angsur berubah memiliki microservice.

Microservice inilah yang menjadi tantangan baru bagi seorang quality assurance.

Pasalnya, perubahan yang dilakukan di tiap-tiap microservice harus disesuaikan dengan layanan lainnya agar selaras.

Tentu ini bukanlah hal mudah karena perlu adanya pemahaman lebih dalam dari tiap-tiap service atau fitur yang dimilikinya.

Baca Juga: Software Tester, Sosok Tak Terpisahkan dalam Pembuatan Perangkat Lunak

Nah, itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang pentingnya quality assurance dalam bisnis.

Tentu informasi dalam artikel ini barulah sebagian kecil dari bagaimana peran quality assurance sebenarnya.

Jika kamu masih penasaran, saya telah menjelaskannya melalui webinar Glints ExpertClass dengan judul Software Quality Assurance and How It Help Your Business pada tanggal 27 Oktober 2020. 

Selain webinar dari saya, kamu masih bisa mengikuti berbagai webinar seputar produk lainnya di Glints ExpertClass.

Yuk, klik di sini dan pilih webinar yang ingin kamu ikuti!


Komentar ditutup.

Artikel Terkait

Glints TapLoker Icon