Manajemen Perubahan: Apa itu, Jenis, dan Manfaat Penerapannya

Diperbarui 26 Des 2023 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Manajemen perubahan merupakan salah satu dari sekian banyak opsi metode manajemen bisnis yang bisa diaplikasikan agar aktivitas perusahaan mengarah pada goals yang diharapkan.

    Ketika sukses diterapkan, metode ini dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja, memangkas anggaran operasional bisnis, hingga mencapai target tertentu yang telah dipatok.

    Nah, untuk mengetahui lebih jauh apa itu manajemen perubahan, kamu bisa membaca artikel ini sampai habis.

    Baca Juga: 3 Perbedaan Administrasi Bisnis dan Manajemen Bisnis, Jangan Tertukar!

    Apa Itu Manajemen Perubahan?

    Manajemen perubahan atau change management adalah metode atau budaya yang coba dibentuk oleh perusahaan agar bisa mendorong terjadinya perubahan pada aktivitas internal dan eksternal bisnis mereka.

    Riset yang dilakukan oleh Prosci mengatakan bahwa, agar sukses melakukan perubahan, perusahaan harus melakukan persiapan, pembekalan, dan pemberian dukungan pada para stafnya supaya bisa bergerak ke arah yang diinginkan.

    Tujuannya diterapkannya metode atau kultur ini tidak lain agar para staf mengadopsi cara kerja baru, yang kemudian bisa berdampak pada berbagai macam aktivitas orgaisasi.

    Cara tersebut diharapkan bisa membuat performa bisnis semakin membaik.

    Jika para staf tidak mengadopsi dengan baik kultur perubahan yang dirancang perusahaan, upaya tersebut tidak akan sukses atau mungkin menghasilkan output yang tidak sesuai dengan rencana awal.

    Di sisi lain, ukuran cakupan dari perubahan yang diupayakan bisa beragam skalanya.

    Semakin besar cakupannya tantangan dalam pengaplikasian manajemen perubahan ini akan semakin meningkat.

    Untuk cakupan perubahan berskala besar, biasanya perusahaan akan mendorong intensitas koordinasi atau kerja sama antartingkatan staf dalam struktur organisasi.

    Melansir ASQ, pendekatan struktural semacam itu bisa menjadi langkah mitigasi ketika transisi perubahan yang diupayakan berlangsung alot.

    Baca Juga: ERP: Pengumpulan Data Terpusat yang Tingkatkan Efisiensi Manajemen Bisnis

    Jenis-Jenis Framework Manajemen Perubahan

    Sumber Prosci merekomendasikan dua jenis framework untuk diterapkan dalam manajemen perubahan.

    Yang pertama adalah framework untuk perubahan individu. Yang kedua, framework untuk perubahan secara struktural.

    Tidak mengherankan jika Prosci merekomendasikan framework perubahan untuk dua target sasaran tadi. 

    Seperti yang kita tahu, aspek individual dan struktural merupakan dua variabel vital untuk mendukung terjadinya perubahan dalam lingkup tim, divisi, hingga organisasi.

    Dua framework yang direkomendasikan Prosci merupakan sebagian kecil dari opsi framework yang bisa dipakai. Kemungkinan, kamu masih bisa menemukan opsi framework yang lain.

    1. Framework untuk perubahan individu

    Seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya, masing-masing individu dalam organisasi akan punya peranan dalam terjadinya perubahan.

    Maka dari itu, tiap-tiap individu perlu mendapatkan treatment agar bisa mendukung tujuan besar yang dirancang perusahaan.

    Prosci merekomendasikan untuk menggunakan framework ADKAR untuk manajemen perubahan ini, yang rincinya adalah:

    • A – Awareness: Masing-masing individu akan dirangsang kesadarannya untuk mengarah pada perubahan yang diinginkan oleh perusahaan.
    • D – Desire: Para staf didorong hasratnya untuk berpartisipasi dan mendukung perubahan.
    • K – Knowledge: Staf dibekali pengetahuan bagaimana cara untuk mengarah ke perubahan yang diinginkan perusahaan.
    • A – Ability: Staf akan diajarkan dan didorong untuk menerapkan skill dan kultur yang diharapkan.
    • R – Reinforcement: Setiap individu diperbantukan untuk menjaga dan mengawasi perubahan yang diupayakan.

    2. Framework untuk perubahan secara struktural

    Sesudah pengenalan dan pembekalan framework ADKAR pada para staf, selanjutnya Prosci merekomendasikan untuk adanya penerapan framework Prosci 3-Phase Process.

    Penerapan framework ini bertujuan untuk mendukung perubahan terjadi pada level organisasi.

    Secara sederhana, berikut rincian dari tujuan dari masing-masing fase framework Prosci 3-Phase Process dalam manajemen perubahan ini:

    • Fase 1 – Mempersiapkan pendekatan: Tujuan dari fase ini adalah untuk memposisikan perubahan yang dirancang agar dapat sukses. Cara yang dilakukan dalam fase ini adalah:
      • membuat strategi manajemen perubahan berdasarkan skala serta goals
      • menentukan seperti apa dukungan yang perlu diupayakan oleh perusahaan
      • menentukan komitmen seperti apa yang dibutuhkan dari para anggota tim manajemen perubahan yang terlibat
    • Fase 2 – Memanajemeni perubahan: Tujuan dari fase ini adalah mendorong terjadinya adopsi dan aktualisasi rancangan dari tim manajemen perubahan serta framework ADKAR yang sudah disampaikan. 
    • Fase 3 – Mempertahankan hasil: Fase ini bertujuan untuk mengetahui seperti apa value yang didapatkan dari perubahan yang sudah diupayakan.

    Manfaat Manajemen Perubahan

    Apabila sukses diupayakan, ada dua sektor yang akan merasakan manfaat dari pengaplikasian metode manajemen perubahan.

    Pertama, organisasi. Yang kedua, manfaat untuk para staf.

    Untuk organisasi, beberapa poin ini merupakan sejumlah manfaat yang bisa diperoleh:

    • meningkatkan produktivitas dan efisiensi proses kerja
    • memangkas anggaran biaya bisnis
    • mencapai target tertentu yang telah dipatok
    • return of investment (ROI) berupa tenaga kerja yang lebih kompatibel, bahkan lebih kompeten

    Sementara itu, bagi para staf, beberapa poin ini menjadi sejumlah efek dari pengaplikasian manajemen perubahan, yang antara lain:

    • Para staf bisa beradaptasi dengan perubahan lebih cepat, lebih mahir, dan memiliki skillset yang lebih luas daripada sebelumnya.
    • Dapat memberikan kontribusi yang membangun selama perubahan dilangsungkan.
    • Mengetahui alasan mengapa perubahan diinisiasi oleh perusahaan.
    • Akan menambah rasa keterikatan yang lebih baik dengan perusahaan.
    Baca Juga: 8 Gaya Manajemen di Tempat Kerja, Mana yang Cocok Untukmu?

    Manajemen perubahan atau change management adalah salah satu opsi tindakan yang cocok untuk dipakai oleh bisnis ketika ada hal-hal yang tidak berjalan secara semestinya.

    Permisalan konkretnya adalah ketika bisnis menilai bahwa langkah pivot harus segera diambil agar nafas perusahaan bisa semakin panjang di industri.

    Masih tertarik untuk membaca artikel sejenis ini?

    Jika iya, kamu bisa mengecek bacaan-bacaan yang sudah dipublikasi di Glints Blog.

    Ada banyak sekali tips, trik, dan pembahasan tentang isu-isu terkini seputar tips di tempat kerja yang pastinya dapat memperkaya sudut pandangmu.

    Tunggu apa lagi? Langsung klik di sini untuk mencari bacaanmu, ya.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.1 / 5. Jumlah vote: 7

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait