Memahami Usability serta Kaitannya dengan UX hingga Hak Asasi Manusia

Diperbarui 25 Feb 2021 - Dibaca 12 mnt

Isi Artikel

    Sebanyak 37% pengguna website pergi karena desain atau navigasinya buruk. Ini merupakan hasil penelitian yang dikutip oleh Interaction Design Foundation. Lewat fakta ini, dapat disimpulkan, usability adalah hal yang penting.

    Lantas, apakah kamu masih asing dengan istilah ini? Mengapa ia memegang peran yang begitu besar?

    Penjelasannya ada di bawah ini. Simak semuanya, ya.

    Apa Itu Usability?

    apa itu usability adalah

    © Freepik.com

    Kita mulai pembahasan dari pengertian, yuk! International Organization for Standardization punya penjelasan lengkapnya. 

    Hal ini tertuang dalam ISO 9241-11, tentang ergonomi dari human system interaction.

    Dikutip dari dokumen tersebut, usability adalah sebuah penanda. Ini menunjukkan sejauh mana produk dapat digunakan.

    Tentu saja, pengguna produknya spesifik pada kelompok tertentu. Tujuan mereka menggunakan produk juga jelas.

    Pada akhirnya, konteks-konteks ini akan menunjukkan beberapa hal. Misalnya, efektivitas, efisiensi, hingga kepuasan pengguna.

    Kata Career Foundry, usability adalah salah satu kunci dalam design hierarchy of needs. Ia juga penting dalam UX Honeycomb milik Peter Morville.

    Mengapa Usability Penting?

    mengapa usability adalah hal yang penting

    © Freepik.com

    Kata UX Planet, usability bukan cuma soal user experience, lho. Memang, pengguna tentu bisa mendapat untung atasnya.

    User lebih mungkin menyelesaikan tujuannya dengan baik. Kepuasannya juga bisa maksimal.

    Selain itu, seorang developer juga diuntungkan oleh usability. Pasalnya, ia bisa menjadi salah satu penentuan suksesnya sebuah sistem.

    Bisnis juga bisa mendapat manfaatnya. Produk dengan usability tinggi bisa membuat pelanggan betah.

    Pada akhirnya, kompetitor bisa kalah karena pengguna setia dengan produkmu.

    Ada juga yang berpendapat bahwa usability adalah bagian dari hak asasi manusia (HAM). Ini merupakan pernyataan dari orang di balik aplikasi Trello, Joel Spolsky.

    Menurutnya, usability merupakan penyuntikan sedikit HAM ke dalam human-computer interaction. Lewatnya, kamu menghargai seorang manusia dan kemanusiaannya.

    Pendapat ini dikutip oleh Interaction Design Foundation.

    Baca Juga: UI Design Ramah Buta Warna, Mengapa Penting dan Bagaimana Membuatnya?

    Ciri Produk dengan Usability Tinggi

    Lantas, apa saja ciri-ciri produk yang memiliki usability tinggi? Melansir Interaction Design Foundation, inilah informasinya:

    1. Efektivitas

    Bagaimana pengguna dapat mencapai tujuan secara tepat sasaran? Ini adalah pertanyaan soal efektivitas dalam usability.

    Contohnya ada di dalam aplikasi pembayaran. Ada spasi di antara deretan nomor rekening seperti gambar di bawah ini.

    efektivitas

    © Interaction-design.org

    Spasi tadi menekan peluang kesalahan saat mengetik. Ini akan membuat pengguna mudah dalam mengisinya.

    2. Efisiensi

    efisiensi usability adalah

    © Devops.com

    Efisiensi adalah soal kecepatan. Berapa lama pengguna bisa mencapai tujuannya?

    Ini bisa ditingkatkan melalui shortcut. Misalnya, kamu bisa menekan tombol Ctrl dan C untuk meng-copy.

    Jalan pintas ini bisa mempersingkat pencapaian tujuan. Kamu tak perlu repot-repot mengeklik tombol mouse kanan, lantas mencari menu copy.

    3. Engagement

    Karakteristik usability selanjutnya adalah engagement. Engagement bisa diartikan sebagai ikatan.

    Masih bingung dengan istilah ini? Maksudnya adalah, seberapa besar kamu berusaha membuat produk menyenangkan dan memuaskan?

    Estetika serta desainlah yang mempengaruhi hal ini. Selain itu, kamu juga wajib memilih font yang tepat. Perhatikan juga desain dari produk sesuai dengan konteksnya.

    Coba kamu lihat desain dari halaman Wikipedia di bawah ini.

    engagement

    © Interaction-design.org

    Sejatinya, desainnya tak muluk-muluk. Akan tetapi, itulah yang jadi keunggulannya. 

    Ingat, orang membaca kontennya untuk memahami sesuatu. Oleh karena itu, dibuatlah desain sederhana dengan navigasi jelas.

    Dengan begitu, pengguna bisa mencapai tujuannya dengan mudah.

    4. Toleransi eror

    Dalam konteks usability, eror yang dimaksud adalah berbagai kesalahan yang mungkin dilakukan pengguna.

    Misalnya, tidak sengaja menghapus email. Pengguna juga bisa salah dalam menekan tombol.

    Untuk mencegahnya, kamu bisa mendesain tombol dengan jelas. Bedakan tampilan tombol dengan fungsi berbeda.

    Jangan lupa, gunakan bahasa yang mudah dimengerti.

    Selain itu, kamu juga bisa menambah fitur undo atau redo. Misalnya, dalam aplikasi Dropbox di bawah ini.

    toleransi eror usability adalah

    © Interaction-design.org

    Tombol undo muncul tiap kali pengguna menghapus dokumen. Jika tak sengaja, pengguna bisa dengan mudah mengembalikan dokumen itu.

    5. Kemudahan untuk dipelajari

    kemudahan untuk dipelajari

    © Freepik.com

    Terkadang, fitur baru memiliki desain yang lebih baik. Efektivitas dan efisiensinya juga tak perlu dipertanyakan.

    Sayangnya, beberapa fitur itu sulit untuk dipelajari. Padahal, ini adalah salah satu ciri dari usability.

    Baca Juga: Ingin Membuat Desain Tombol yang Bagus? Perhatikan 6 Peraturan Ini

    Selain karakteristik di atas, NNgroup punya satu poin tambahan. Tambahan itu adalah soal memorability.

    User tentu tak terus-terusan menggunakan produk. Nah, memorability adalah soal kemampuan pengguna memakai produk kembali.

    Usability Testing

    usability testing

    © Pexels.com

    Kamu telah memahami bahwa usability merupakan hal yang penting. Lantas, bagaimana cara menilai usability dalam produk? 

    Melansir ExperienceUX, usability testing adalah salah satu jawabannya. Kamu akan mengetes produk, langsung pada pengguna nyata. 

    Dalam proses ini, pengguna akan diminta menggunakan aplikasi. Ia akan diberi tujuan tertentu.

    Nantinya, ada peneliti yang mengamati proses ini. Seberapa mudah pengguna menyelesaikan tujuan tadi? 

    Lewat langkah ini, usability dari produk pun bisa terlihat lebih jelas.

    Baca Juga: Mengenali 7 Ciri Produk yang User Friendly untuk Maksimalkan Pengalaman Pengguna

    Demikian informasi dari Glints soal usability. Jangan lupakan salah satu aspek penting desain produk ini, ya!

    Ingat, usability adalah salah satu di antara banyak hal yang bisa buat produkmu sukses. Masih ada faktor lainnya yang perlu kamu perhatikan.

    Tenang saja, penjelasan semuanya ada di Glints ExpertClass. Glints ExpertClass adalah seminar dengan pemateri berbagai pakar.

    Ada banyak sekali bahan belajar di sana. Dunia desain dan produk juga ada di dalamnya. Di akhir seminar, kamu juga mendapat kesempatan bertanya pada ahlinya.

    Jadi, tunggu apa lagi? Ikut kelasnya sekarang, yuk!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.3 / 5. Jumlah vote: 3

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait