7 Strategi Marketing Terbaik untuk Pikat Generasi Z

Tayang 19 Feb 2022 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Setelah milenial, usia produktif sekarang didominasi oleh generasi Z. Tidak heran kalau mereka sekarang juga jadi target pasar terbesar. Makanya, diperlukan strategi marketing yang tepat untuk gen Z.

    Generasi Z lahir sekitar tahun 1995 dan setelahnya. Kehadirannya ini persis setelah generasi milenial, dan keduanya punya karakteristik yang mirip.

    Gen Z adalah generasi yang paling lekat dengan internet.

    Menurut Word Stream, sebagai marketer, kamu harus bisa menarik perhatian mereka dalam 8 detik pertama.

    Durasi ini 4 detik lebih cepat ketimbang milenial.

    Nah, Glints sudah punya rekomendasi strategi marketing untuk menarik perhatian gen Z.

    1. Jual pengalaman, bukan hanya produk

    plus minus kerja di agency

    © Theasianwoman.org

    Gen Z sudah akrab dengan dunia internet sejak dini.

    Itu sebabnya, mereka sudah kebal dengan berbagai iklan produk jenis hard selling.

    Dengan kata lain, Gen Z menginginkan hal yang lebih dari sekadar produk.

    Mereka mau punya pengalaman yang berbeda saat mendapatkan dan menggunakan sebuah produk.

    Misalnya saja, brand sepatu lokal Men’s Republic dinyatakan tutup dan pendirinya, bercerita dengan jujur alasan tutupnya.

    Ceritanya itulah yang dijadikan salah satu caranya memperkenalkan brand baru.

    Hal ini menarik perhatian terbukti dari tingginya antusiasme publik saat launching.

    Pasalnya, bukan hanya mau membeli sepatu, banyak calon konsumen yang terinspirasi dengan cerita si pendiri.

    2. Utamakan produk mobile friendly

    Gen Z dikenal lekat dengan smartphone. Maka, strategi marketing yang tepat untuk gen Z adalah menjadikan semua upaya promosimu mobile friendly.

    Kalau kamu punya website untuk memasarkan produk, pastikan versi mobile-nya bekerja dengan baik.

    Akan lebih baik, kalau website-mu juga optimal secara SEO. Jadi, Google juga bisa membantu mempromosikan secara gratis.

    Selain konten, pastikan kecepatan website juga maksimal.

    Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, kunci mencuri perhatian gen Z terletak di 8 detik pertama.

    Baca Juga: 6 Tools yang Bisa Dimanfaatkan untuk Cek Kecepatan Website

    3. Ciptakan profil media sosial yang engaging

    strategi kampanye media sosial

    © Freepik.com

    Sebagai digital natives, media sosial punya peran yang penting dalam keputusan membeli gen Z.

    Segala informasi awal, hampir selalu mereka dapatkan dari sana.

    Maka itu, media sosial saat ini adalah salah satu channel marketing yang dianggap efektif untuk menyasar generasi Z. 

    Parallel Interactive menyebutkan, Instagram masih menjadi media sosial utama yang digunakan oleh gen Z, khususnya Instagram Story.

    Buat konten-konten post atau Instagram Story yang menarik agar gen Z mau berkomentar, memberi like, hingga follow akunmu.

    4. Membuat video marketing

    Masih mengutip Parallel Interactive, Gen Z bisa menonton 68 video setiap harinya di YouTube.

    Jadi, bisa dikatakan, YouTube adalah platform utama mereka untuk mencari hiburan, bukan lagi media tradisional seperti televisi.

    Hal ini juga menunjukkan kalau video bisa jadi salah satu cara strategi marketing yang patut dicoba.

    Namun, lebih baik upload video marketing-mu ke beberapa platform, seperti YouTube, Instagram, dan TikTok

    Dengan video di beberapa platform sekaligus, kamu bisa meningkatkan engagement, membangun brand loyalty, dan mengembangkan bisnismu.

    5. Manfaatkan influencer

    marketing channel 2021

    © Freepik.com

    Memanfaatkan jasa influencer di media sosial jadi salah satu strategi marketing yang baik untuk gen Z.

    Pasalnya, dengan menampilkan sosok yang familier, kamu sedang membangun hubungan dengan mereka.

    Lama-kelamaan, mereka akan merasa terhubung dengan brand yang kamu miliki.

    Tidak harus influencer dengan jutaan pengikut, micro-influencer juga sebenarnya bisa jadi cara efektif yang luput dari perhatian.

    Micro-influencer adalah mereka yang memiliki follower antara 1.000-100.000.

    Sekalipun jumlahnya tak banyak, influencer ini memiliki engagement rate yang lebih tinggi.

    Wordstream menyebutkan, micro-influencer berpotensi punya engagement rate 60% lebih tinggi dan 22% conversion rate mingguan yang lebih baik dibanding yang ber-follower banyak.

    Baca Juga: Engagement Rate Instagram Tak Kunjung Naik? Ikuti 7 Tips Ini, Yuk!

    6. Buat mereka berkontribusi secara sosial

    Sebuah survei dari Retail Dive menemukan, sebanyak 63% konsumen dari generasi Z mau membeli produk karena bisa sekaligus berkontribusi untuk sosial.

    Maksud dari strategi marketing ini seperti program donasi dalam setiap pembelian.

    Selain itu juga membuat campaign tentang pelestarian lingkungan bisa jadi salah satu pilihan strategi yang menarik gen Z.

    7. Utamakan kepentingan privasi

    membuat cv

    © delimiter.com.au

    Salah satu cara untuk memikat hati gen Z adalah dengan mengutamakan keamanan privasi mereka.

    Soalnya, survei dari IBM bilang bahwa hanya sepertiga remaja yang mengaku tak masalah membagikan informasi personal mereka secara online, selain riwayat pembelian.

    Gen Z cenderung mau membagikannya hanya jika mereka sudah sangat percaya bahwa brand akan menjalankan perlindungan privasi

    Baca Juga: Strategi Digital Marketing yang Wajib Kamu Ketahui

    Itulah rekomendasi strategi yang diperlukan marketer demi menyasar generasi Z.

    Agar produk bisa menyasar hati konsumen, kamu perlu tahu karakteristik yang mereka miliki.

    Itu sebabnya, strategi marketing yang kamu lakukan mungkin bisa saja beda-beda untuk setiap generasi.

    Nah, agar kamu tahu apa saja strategi-strategi marketing terbaik untuk masing-masing target user-mu di Glints Blog.

    Makanya, yuk, klik di sini untuk temukan dan membaca artikel-artikelnya sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.5 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait