Kenalan dengan Generasi Z dan Ekspektasi Karier Mereka
Isi Artikel
Gen Z atau Generasi Z adalah kelompok manusia yang lahir pada tahun 1995 atau setelahnya.
Generasi terbaru setelah Generasi Milenial ini dikenal dengan kemampuannya mengolah segala sesuatu dengan internet.
Nah, di artikel ini Glints akan memberitahu bagaimana karakteristik dari Generasi Z ketika di tempat kerja. Yuk, simak artikelnya!
Sekilas tentang Gen Z
Gen Z dianggap paling sering bersentuhan dengan internet dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Di Indonesia sendiri, internet hadir di sekitar tahun 1990an dan menjadi sesuatu yang komersil sejak tahun 1994.
Mereka yang lahir pada tahun sekian, saat ini sudah memasuki umur 20an yaitu umur di mana orang rata-rata sudah memikirkan jenjang karier, keuangan, serta masa depan.
Perlu diketahui bahwa setiap generasi memiliki keunikan, perbedaan perpesktif, dan karakter dalam membicarakan karier impian.
Misalnya, generasi milenial cenderung memilih kebebasan dan fleksibilitas.
Sedangkan, Gen Z cenderung memikirkan keamanan dan kestabilan walaupun tetap mencintai kebebasan dan fleksibilitas waktu.
Nah, bagaimana dengan karakteristik mereka serta ekspektasi mereka dalam berkarier?
Karakteristik dan Ekspektasi Tempat Kerja Gen Z
1. Keamanan adalah hal utama
Begitu banyak masalah dan konflik kepentingan yang terekspos di sosial media mungkin menjadi faktor utama yang membuat Gen Z merasa bahwa rasa aman adalah hal yang penting.
Mudahnya informasi tersebar di internet dan kemampuan yang baik dalam menggunakan internet membuat mereka sering kali mengetahui sebuah berita baik ataupun buruk dengan cepat.
Hal-hal viral di internet yang tidak selamanya memuat hal baik, membuat Gen Z merasa bahwa rasa aman adalah hal yang penting terutama untuk berkarier.
Rasa aman dalam berkarier dapat berupa pemilihan tempat kerja dengan lingkungan yang aman dari ancaman, kekerasan verbal, kekerasan seksual dan sebagainya.
Selain itu, rasa aman juga meliputi keterbukaan perusahaan terhadap aduan karyawan serta ketegasan perusahaan mengatasi tindak kejahatan di lingkungan kantor.
2. Peduli kesehatan mental
Kelompok manusia yang lahir setelah Generasi Milenial ini juga cenderung memilih tempat kerja yang peduli terhadap isu kesehatan mental bagi pegawainya.
Maraknya kasus bunuh diri, depresi, kegiatan menyakiti diri sendiri, dan berbagai macam kondisi gangguan kejiwaan yang terjadi menyebabkan Gen Z menjadi generasi yang peduli kesehatan mental.
Perusahaan dapat menunjukan kepedulian terhadap isu kesehatan mental ini dengan membentuk sistem kerja work-life balance.
Sistem tersebut dapat menjamin kebahagiaan karyawan dengan tidak memaksakan jam kerja yang terlalu lama.
Adanya apresiasi dan hak-hak karyawan seperti cuti, jaminan kesehatan, dan keperluan lainnya pun menjadi pertimbangan Gen Z ketika melamar kerja.
3. Tidak bisa tanpa internet
Kelompok manusia ini lahir dimana internet sudah dapat diakses oleh banyak orang hampir tanpa hambatan.
Kemudahan mengakses internet tersebut membuat Gen Z sebagai generasi yang paling cakap dalam menggunakan internet.
Kecakapan tersebut bahkan dapat dikatakan menjadi skill atau kemampuan utama para generasi terbaru ini.
Dengan kemampuan ini, Gen Z cenderung tertarik kepada industri dengan modal utama internet seperti start-up yang kini tengah marak menawarkan berbagai produk dan jasa.
Sekalipun masuk ke dalam perusahaan konvensional atau pemerintahan, Gen Z diharapkan untuk mengubah sistem yang ada menjadi lebih mudah dan instan untuk digunakan banyak orang.
4. Toleransi
Dilansir dari Tirto.id, Generasi Z ini adalah generasi yang paling beragam, unik, dan berpengaruh.
Keberagaman dalam kelompok manusia terbaru ini membuat toleransi sebagai hal yang sering digencar-gencarkan.
Berada dalam generasi yang memiliki beragam latar belakang individu membuat generasi ini memiliki manusia yang lebih berpikiran terbuka dan fleksibel dalam menghadapi perbedaan.
Toleransi yang dimiliki Generasi Z meliputi toleransi terhadap isu agama, ras, seksualitas, hingga perspektif politik dan sosial.
Perbedaan bukan hal yang asing karena mereka menemukannya dalam kehidupan sehari-hari secara langsung maupun melalui internet.
Oleh karena itu, generasi yang satu ini pun berekspektasi untuk memiliki karier di dalam lingkungan kerja yang penuh toleransi dan fleksibilitas yang tinggi.
Mereka akan saling menghargai dan menghormati tanpa perlu memandang latar belakang masing-masing.
Meskipun, tetap akan ada kesan individualis karena tidak ingin terlibat dalam urusan personal atau preferensi individu.
Hal tersebut juga membuat Generasi Z tidak suka tempat kerja yang mengatur kehidupan personal seseorang yang berkaitan dengan agama, ras, suku, serta etnis.
5. Kompetitif
Salah satu karakteristik lain dari Gen Z di tempat kerja, menurut Betterteam, adalah karakter yang kompetitif.
Hal ini karena, mereka sudah terbiasa di lingkungan yang penuh kompetisi dan senang untuk menantang diri mereka sendiri dengan orang lain.
Karena itulah, mereka sangat menginginkan feedback untuk setiap hal yang dilakukannya.
Hal ini dipercaya oleh mereka dapat membantu mereka berkembang lebih baik lagi.
6. Cenderung ingin bekerja sendiri
Meskipun bekerja dengan orang banyak bukan menjadi masalah, tapi menurut Indeed, orang-orang dari Generasi Z lebih menyukai bekerja sendiri.
Hal ini selaras dengan jiwa kompetitif mereka yang terbentuk oleh lingkungan. Karakteristik ingin sukses tanpa bantuan orang lain pun menjadi salah satu faktornya.
Selain itu, dengan bekerja sendiri pun, mereka berpikir dapat menunjukkan kemampuannya secara langsung kepada perusahaan.
7. Ingin berkomunikasi secara tatap muka
Meski dibesarkan di masa internet, Gen Z, menurut Empxtrack, lebih menyukai interaksi secara tradisional.
Interaksi tatap muka dan langsung, membuat mereka nyaman dan pasti karena tidak perlu khawatir akan adanya interpretasi yang berbeda dari pesan yang mereka sampaikan.
Selain itu, ketika di tempat kerja pun, mereka akan cenderung lebih aktif ketika berdiskusi ketimbang generasi-generasi lainnya.
Mereka pun lebih menginginkan percakapan yang to-the-point dengan atasannya.
8. Terbuka terhadap perubahan
Besar di dunia yang terus berubah sepanjang waktu membuat Gen Z lebih terbuka terhadap sebuah perubahan yang terjadi.
Sehingga, kebanyakan dari mereka dapat mudah beradaptasi dan fleksibel. Selain itu, mereka pun menjadi pribadi yang resilien di tempat kerja.
Bukan hanya itu, mereka pun cenderung untuk membuat perubahan di tempat kerja apabila ada hal yang bisa diperbaiki untuk membuat pekerjaan semakin efektif dan efisien.
9. Tertarik pada entrepreneurship
Banyak Gen Z yang tertarik untuk menjadi seorang entrepreneur.
Hal ini karena, mereka melihat bagaimana orang dewasa di sekitar mereka yang terkena PHK ketika terjadi sebuah resesi ekonomi yang besar.
Sehingga, hal ini mendorong mereka untuk menjadi bos bagi diri mereka sendiri dan tidak ingin bergantung pada orang lain ketika bekerja.
Banyak dari mereka pun yang memiliki pemikiran kreatif dan senang untuk memecahkan masalah, yang membuat mereka cocok untuk menjadi seorang entrepreneur.
10. Mahir dalam multitasking
Gen Z adalah generasi yang mahir dalam melakukan multitasking karena seringnya mereka membagi waktu untuk berbagai tugas yang ada.
Kemahiran mereka dalam melakukan multitasking pun terbantu oleh seringnya mereka menggunakan teknologi dan internet dalam mengerjakan tugas tersebut.
Namun, kemampuan multitasking mereka bisa menguntungkan ataupun merugikan ketika di dunia kerja.
Terkadang, ada atasan yang lebih suka seseorang bekerja dengan fokus yang penuh pada pekerjaannya saja, bukan berganti fokus pada satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya.
Itulah beberapa insight mengenai Gen Z dan ekspektasi karier yang mungkin mereka miliki.
Jika kamu termasuk ke generasi ini dan sedang mencari pekerjaan, kamu bisa mencarinya di Glints, lho.
Di Glints, ada banyak lowongan pekerjaan dan kesempatan yang bisa membantumu untuk berkembang.
Jadi tunggu apa lagi? Yuk, klik di sini untuk cari dan lamar pekerjaan impianmu!