Ketahui Hal-Hal Ini Sebelum Mempekerjakan Generasi Millennial

Diperbarui 08 Apr 2022 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Belakangan ini, istilah generasi millennial sudah tidak asing lagi untuk didengar dan digunakan dalam pembicaraan sehari-hari. Di dunia pekerjaan, istilah generasi millennial telah menjadi perhatian tersendiri. Hal ini tidak terlepas dari banyaknya perubahan yang diberikan oleh generasi millennial di berbagai macam industri. Di sisi lain, mempekerjakan generasi millenial menjadi topik yang penting untuk dipahami.

    Baca Juga: Cara Menguji Soft Skill Saat Wawancara Kandidat

    Penelitian telah membuktikan bahwa generasi millennial memiliki pandangan yang berbeda terhadap karir jika dibandingkan orang tua mereka. Fakta ini mungkin memang tidak sepenuhnya mengejutkan. Akan tetapi, masih banyak hal yang perlu Anda ketahui sebelum mempekerjakan generasi millennial. Berikut beberapa hal tentang generasi millennial yang dibahas dari beberapa aspek diri serta karir:

    Kesetiaan

    Berbeda dengan generasi sebelumnya yang bisa bertahan selama bertahun-tahun di 1 perusahaan, generasi millennial cenderung tidak memiliki tingkat loyalitas yang sama. Mempekerjakan generasi millennial artinya Anda harus selalu paham bahwa umumnya, generasi millennial selalu bersiap-siap untuk pindah ke kesempatan lainnya kapan saja.

    Penelitian di tahun 2016 membuktikan bahwa 1 dari 4 generasi millenial mengaku bersedia untuk keluar mencoba hal baru di tahun 2017. Angka ini bertambah banyak ketika jarak waktu ditambah sampai tahun 2020. Penelitian menyatakan bahwa di akhir tahun 2020, 2 dari 3 responden telah berencana untuk pindah ke pekerjaan baru. Sementara itu, hanya 16% dari responden melihat diri mereka masih bekerja untuk perusahaan yang sama di 10 tahun mendatang.

    Tentu saja, fakta ini sangat menarik untuk diperhatikan. Fakta ini akan menjadi tantangan sendiri bagi perusahaan untuk mempekerjakan generasi millennial. Apalagi, kini generasi millennial adalah generasi paling produktif di dunia kerja.

    Kepemimpinan

    Masih menyangkut poin sebelumnya. Salah satu faktor generasi millennial tidak memiliki tingkat loyalitas yang cukup tinggi adalah kurangnya pengembangkan kepemimpinan untuk diri generasi millennial yang dirasakan dari perusahaan. Tidak sedikit kini generasi millennial yang sudah menduduki posisi yang cukup tinggi di perusahaan.

    Hal ini kemudian dapat berhubungan dengan anggapan generasi millennial yang merasa kemampuan kepemimpinannya tidak dikembangkan secara maksimal di perusahaan tempatnya berada saat itu. Inilah yang dapat menjadi alasan mengapa generasi millennial tidak setia pada perusahaan.

    Hal yang sama terjadi untuk generasi millennial yang masih berada di posisi staff atau karyawan baru. Dari penelitian yang ada, telah terbukti bahwa generasi millennial yang cenderung bertahan di satu perusahaan setuju bahwa masih adanya dukungan, fasilitas, dan kesempatan untuk diri mereka yang ingin menjabat posisi lebih tinggi di perusahaan tersebut.

    Selain itu, generasi millennial yang masih tergolong baru di perusahaan masih merasa terdorong untuk mendapatkan jabatan yang dapat melibatkan kemampuan kepemimpinan.

    Di sisi lain, generasi millennial yang memiliki kecenderungan tidak setia untuk jangka waktu panjang pada perusahaan mengaku kemampuan kepemimpinan yang mereka miliki tidak dikembangkan secara maksimal. Selain itu, tidak adanya dorongan dari perusahaan untuk mencapai posisi pemimpin di perusahaan. Oleh karena itu, ketika mempekerjakan generasi millennial sangat penting untuk mempertimbangkan aspek pengembangkan dan kesempatan kepemimpinan yang diberikan oleh perusahaan.

    Keuntungan

    Poin berikutnya yang perlu dipahami sebelum mempekerjakan generasi millennial adalah apa tujuan yang dimiliki oleh generasi millennial dalam bekerja itu sendiri. Jika berbicara soal bisnis, generasi millennial memang sudah terbukti terus memberikan hal positif mengenai pengembangan bisnis. Akan tetapi, ternyata setelah ditelaah lebih lanjut, kebanyakan generasi millennial beranggapan bahwa keuntungan dari bisnis bukanlah segalanya.

    Berdasarkan penelitian di tahun 2016 terhadap generasi millennial, 9 dari 10 responden atau setara dengan 87% responden mengaku bahwa kesuksesan bisnis seharusnya diukur tidak hanya sekadar dari jumlah angka keuntungan yang didapatkan. Seiring dengan berkembangan bentuk bisnis yang ada, generasi millennial berangkapan bahwa kesuksesan bisnis yang dijalankan diukur dari besar manfaat dan dampak yang diberikan kepada lingkungan sekitar secara luas.

    Terlepas dari perubahan ekonomi yang terjadi, generasi millennial masih terus memiliki fokus bahwa bisnis yang dilakukan tetap harus memiliki nilai dalam memberikan dampak kebaikan.

    Baca Juga: 8 Hard dan Soft Skill yang Harus Kamu Kuasai di Tahun 2022

    Kesejahteraan

    Kesejahteraan menjadi poin yang tidak kalah penting untuk diperhatikan sebelum mempekerjakan generasi millenial. Bagi Anda yang mempertimbangkan mempekerjakan generasi millennial secara jangka panjang, maka perhatikanlah kesejahteraan generasi millennial di perusahaan. Di penelitian sebelumnya, kebanyakan generasi millennial mengaku melihat keuntungan secara finansial secara hasil yang diharapkan setelah bekerja.

    Faktor keuntungan yang dapat diukur dengan angka bukanlah nilai yang dapat menjadikan generasi millennial untuk bekerja secara maksimal ataupun bertahan di perusahaan demi kesuksesan yang diinginkan.

    Jika menyangkut perihal kesuksesan perusahaan, generasi millennial memandang bahwa perusahaan harus menempatkan pegawainya sebagai prioritas utama. Generasi millennial beranggapan bahwa, perusahaan harus memiliki fondasi kepercayaan dan integritas yang kuat terutama ketika mempekerjakan generasi millennial.

    Pegawai harus merasa sejahtera dan nyaman berada di perusahaan dengan lingkungan positif dan baik. Hal ini tentu dapat disertai dengan fasilitas yang memadai serta hubungan sesama pegawai juga atasannya yang terjalin dengan baik.

    mempekerjakan generasi millennial

    Mempekerjakan generasi millennial dengan kata lain harus dengan baik memastikan bahwa pegawai merasa nyaman juga dipercaya. Kenyamanan dan kepercayaan ini dapat dilakukan dengan mengadakan sesi diskusi antara atasan dan pegawai. Generasi millennial cenderung tertarik untuk ditanyakan pendapatnya. Diskusi pendapat dan bertukar ide adalah langkah penting ketika mempekerjakan generasi millennial.

    Dengan langkah tersebut, generasi millennial dapat merasa dipercaya, diperhatikan, dan menyangkut poin sebelumnya, dapat digunakan sebagai pengembangkan kemampuan kepemimpinan.

    Jika dapat disimpulkan, generasi millennial cenderung gemar untuk dapat merasa bertanggung jawab melakukan pekerjaannya demi demi memberikan dampak positif dari apa yang dikerjakannya. Bagi Anda yang akan mempekerjakan millennial, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi, memahami, dan menyesuaikan dengan generasi millennial.

    Ketika resmi memepekerjakan generasi millennial, ingatlah untuk memenuhi keinginan generasi millennial dalam lingkup kebutuhan sebagai pegawai di perusahaan Anda. Dan langkah terakhir yang tak kalah penting adalah dengan mendukung ambisi dan perkembangan diri generasi millennial. Langkah ini penting untuk dilakukan tidak hanya dalam pertimbangan mempekerjakan generasi milllennial, tapi juga untuk mempertahankan secara jangka panjang.

    Baca Juga: Tips Sukses Wawancara Untuk Rekruter

    Untuk terus mengasah skill dan memperluas pengetahuanmu tentang dunia kerja, yuk, baca artikel-artikel lainnya dari Glints.

    Klik tombol di bawah ini untuk bacaan lainnya yang tak kalah menarik, ya!
    BACA ARTIKELNYA

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 4 / 5. Jumlah vote: 2

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Comments are closed.

      Artikel Terkait