Cara Menguji Soft Skill Saat Wawancara Kandidat

Diperbarui 30 Mar 2022 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Menguji kemampuan para kandidat sebelum memutuskan bergabung bersama perusahaan dapat dilakukan dalam beberapa tahap, seperti: tahap wawancara, psikotes, atau menulis artikel secara langsung demi kepentingan pekerjaan. Tes ini memang efektif untuk menyortir kandidat-kandidat terbaik, namun Anda jangan melupakan mengenai soft skill.

    Menguji soft skill para kandidat merupakan hal yang sangat penting demi mengetahui sikap, attitude, serta etika kerta yang dimiliki seseorang. Apakah menguji soft skill itu penting? Sebenarnya, apa yang dimaksud dari soft skill?

    Pengertian Soft Skill

    Pengertian Soft Skill

    © Freepik.com

    Soft skill merupakan salah satu kemampuan yang dapat dipelajari dari seorang kandidat, seperti: komunikasi, pengambil keputusan, kolaborasi, bekerja dalam tim, manajemen waktu, kreativitas, dan lainnya. Hal-hal ini sangat penting dalam menentukan kandidat yang ‘pantas’ masuk ke perusahaan Anda karena setiap perusahaan biasanya memiliki budaya serta kualitas yang berbeda.

    Pertanyaan utama yang harus Anda fokuskan adalah “apakah kandidat ini benar-benar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan perusahaan?” Seperti contohnya jika Anda ingin mencari freelancer atau seseorang yang bekerja secara remote, Anda harus menguji soft skill komunikasinya karena hal itu yang sangat dibutuhkan untuk pekerja remote atau freelance.

    Baca Juga: Butuh Merekrut Cepat? Berikut Teknik Wawancara Terbaik

    Seberapa Penting Soft Skill?

    Seberapa Penting Soft Skill?

    © Pexels.com

    Perusahaan terbaik akan membagun soft skill yang sama kuatnya dengan hard skill. Soft skill ini sangat penting dimiliki oleh tiap orang dan juga sangat penting untuk kemajuan sebuah perusahaan. Soft skill akan mempengaruhi kinerja seseorang dalam bekerja, seperti: apakah mereka memiliki time management yang baik. Lalu apakah mereka dapat berkomunikasi dengan baik dengan sesama anggota tim, bagaimana produktivitas mereka dalam mengerjakan sesuatu.

    Yang paling penting adalah soft skill dapat membangun citra perusahaan. Kandidat dengan kemampuan soft skill yang baik tentunya akan memberikan imej yang bagus kepada perusahaan di mana mereka berkembang.

    Baca Juga: Rekrut Kandidat Terbaik dengan Iklan Lowongan Kerja yang Tepat!

    Menguji Soft Skill

    Menguji Soft Skill

    © Wanted.co.kr

    Studi dari Harvard Business Review menyarankan agar perusahaan membuat sebuah tes yang pertanyaan seputar kemampuannya sebelum melakukan wawancara. Hal ini dinilai lebih efektif sehingga management sudah mengetahui dahulu apakah kandidat masuk ke dalam tahap wawanacara yang sekaligus akan diuji soft skillnya. Cara terbaik dalam menguji soft skill seorang kandidat adalah dalam tahap wawancara dengan menanyakan beberapa pertanyaan sebagai berikut:

    “Bisakah Anda menceritakan pengalaman bekerja dalam tim?”

    Dalam tahap wawancara, jangan lupa untuk menyisipkan pertanyaan ini. Dengan Anda menanyakan ini, Anda akan mengetahui bagaimana personality dari kandidat dari jawaban dan ceritanya. Jika kandidat menceritakan tentang dirinya yang sangat berpengaruh di dalam sebuah tim dan tim tidak akan berjalan tanpanya, hal ini mengindikasikan bahwa kandidat ini memiliki sikap arogan dan tidak dapat bekerja dalam tim dengan baik.

    Jawaban yang baik dan sempurna adalah jika para kandidat menjawab bagaimana ia ikut ‘berjuang’ bersama timnya dan menjabarkan perannya, maka kandidat ini dapat dipastikan merupakan kandidat terbaik karena dapat bekerja dengan baik dalam tim, memiliki inisiatif yang tinggi serta sikap kepemimpinan yang tinggi. Menguji soft skill kandidat dapat terlihat dari jawabannya yang berkualitas.

    “Kapan Anda meminta bantuan saat mengerjakan pekerjaan Anda?

    Untuk menguji soft skill kandidat, Anda dapat menanyakan pertanyaan ini saat tahap wawanara. Kandidat yang berkualitas akan mengetahui jawaban yang baik untuk pertimbangan interviewer.

    Jawaban yang patut dipertanyakan adalah “saya tidak ingat kapan terakhir saya meminta bantuan”. Mengapa? Jawaban ini mengindikasikan kandidat ingin terlihat sempurna sehingga tidak butuh bantuan orang lain atau ia tidak memiliki inisiatif dalam bekerja.

    Kandidat yang menjawab dengan jawaban tersebut juga berpotensi untuk diam saja dan tidak memikirkan jalan keluar jika melakukan kesalahan. Anda tak mau kan hal ini terjadi dalam tim?

    Baca Juga: Rekruter, Ini Beberapa Pertanyaan Untuk Mendapatkan Kandidat Terbaik

    “Apa kelemahan terbesar Anda?”

    Pastinya Anda tak asing kan dengan pertanyaan ini? Pertanyaan yang dilayangkan oleh para interviewer kepada kandidat bukanlah sekadar pertanyaan basa-basi atau pertanyaan wajib, lho! Pertanyaan ini ternyata mampu untuk menguji soft skill para kandidat yang hendak bergabung dalam sebuah perusahaan. Anda akan mengetahui kandidat yang baik jika mereka dapat mengidentifikasikan kelemahannya dan belajar dari orang lain.

    Pengalaman terbaik dari sebuah team work adalah dapat belajar dari sesama anggota tim.  Kandidat terbaik dapat menjabarkan dengan rinci hal apa saja yang mereka pelajari dari team work dan solusi dari kesalahan yang pernah diperbuat. Jika ada kandidat yang hanya menjawab kelemahannya tanpa solusi yang jelas, maka Anda harus mempertimbangkan kembali kandidat tersebut.

    Seseorang yang mau belajar dari kesalahan dan orang lain yang lebih berpengalaman adalah orang yang siap mempelajari sesuatu yang baru untuk posisi/jabatan di sebuah perusahaan.

    Dari ketiga pertanyaan di atas, apakah Anda sebagai management di perusahaan sudah melakukannya? Apakah Anda memiliki cara tersendiri untuk menguji soft skill seorang kandidat? Cari kandidat terbaik untuk perusahaan Anda bersama Glints.

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 4.2 / 5. Jumlah vote: 6

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Comments are closed.

      Artikel Terkait