5 Tahapan Karier dan Bagaimana Cara Menghadapinya

Tayang 13 Agu 2023 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Setelah lulus dari perguruan tinggi dan menjadi seorang fresh graduate, pernahkah kamu bertanya-tanya akan tahapan karier selanjutnya?

    Sudah memiliki rencana apa saja yang akan kamu lakukan? Apa malah mungkin masih bingung dengan dunia kerja? Jangan patah semangat!

    Merangkum Indeed, Glints akan kasih tahu 5 tahapan karier dan bagaimana kamu dapat menghadapinya.

    1. Exploration

    Tahapan karier pertama yang akan dihadapi seseorang adalah tahap exploration atau eksplorasi jenis dan jenjang karier yang ada di luar sana.

    Di sini, seseorang akan mencari informasi tentang pilihan pekerjaan dari berbagai bidang industri yang sesuai dengan preferensi, hobi, dan skill pribadi.

    Memangnya, seperti apa, sih, rasanya berada pada di tahap pertama ini? Beberapa orang mungkin akan merasa bingung dan frustrasi.

    Hal ini sangatlah wajar karena kebanyakan orang diperhadapkan dengan banyak pilihan dan karier sekaligus. Namun, janganlah sampai hal tersebut menghambatmu, ya.

    Menurut Indeed, ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk kamu yang ada dalam tahap ini, misalnya:

    • Kenali minat pribadi, coba temukan apa passion-mu, hal-hal yang bisa memotiviasimu, dan pekerjaan seperti apa yang cocok dengan kepribadianmu.
    • Kembangkan skill dasar, ikuti kursus yang berhubungan dengan pilihan kariermu dan mendapatkan sertifikasi yang dibutuhkan pilihan tersebut.
    • Tentukan ekspektasi masa depan, pikirkan gaya hidup yang kamu inginkan di masa depan dan tentukan besar gaji pekerjaan untuk bisa mencapainya.
    Baca Juga: 5 Hal Penting yang Membedakan Pekerjaan dan Karier

    2. Establishment

    Sudahkah kamu sudah tahu gambaran ideal karier menurutmu? Sudahkah kamu menghadapi kebingungan memilih karier?

    Jika sudah, kamu sekarang sudah naik ke tahap selanjutnya yaitu establishment atau dapat diterjemahkan sebagai penetapan karier.

    Dalam tahap ini,  kamu berarti sudah memiliki mental untuk mencari, melamar, dan masuk pada pekerjaan pertamamu.

    Tentunya langkah ini tidaklah mudah dan terdapat kesulitannya sendiri.

    Misalnya, dalam mencari dan melamar pekerjaaan tentu kamu harus mulai dari mengirim CV ke perusahaan dan menunggu jawaban dari rekruter.

    Kemudian, kamu harus melewati serangkaian proses rekrutment dari perusahaan seperti wawancara dan tes-tes kemampuan.

    Jika sudah dilewati semuanya, kamu akan mendapatkan pekerjaan pertamamu. Walau menyenangkan, di sini kamu akan mempelajari realita kehidupan kerja.

    Walaupun begitu, jangan takut dan tetap tingkatkan skill dan tetap positif ketika menghadapi tantangan.

    Beberapa tips untuk pekerja yang ada di tahap ini adalah:

    • Berusaha untuk mempelajari skill dan pengalaman baru sebanyak mungkin.
    • Membuat koneksi dengan orang yang sudah terjun dalam bidang yang kamu minati.
    • Melihat kembali rencana karier yang sudah dan mengubahnya jika diperlukan.
    • Dapatkan sertifikasi atau lisensi yang berhubungan dengan industri pekerjaanmu.

    3. Mid-career

    Setelah melewati dua tahapan di atas, kamu akan masuk pada tahap mid-career. Tahap ini biasanya dialami oleh pekerjaan pada umur 35-45 tahun.

    Maksud dari mid-career adalah fase di mana kamu sudah memiliki karier yang stabil dan sudah memiliki skill spesifik untuk sebuah bidang tertentu.

    Apabila kamu bekerja satu perusahaan dalam waktu yang lama, komitmen dan loyalitas tersebut akan membuatmu posisimu terbilang aman dan mendapatkan kenaikan gaji.

    Namun, jika hal tersebut tidak terjadi, kamu mungkin harus mengevaluasi kembali pekerjaan, skill, dan minat yang dimiliki.

    Tidak jarang ada banyak yang melakukan transisi menuju posisi atau karier yang baru karena hal ini.

    Selain itu, tantangan lain yang dialami dalam tahap ini adalah mencapai work-life balance atau menyeimbangkan kehidupan profesional dengan waktu pribadi.

    Saat berada di tahap ini, kamu bisa ikuti tips berikut untuk menghadapinya:

    • Berbicara dengan atasan mengenai kesempatan karier yang lebih tinggi.
    • Evaluasi kepuasan kerjamu
    • Sudah mulai memikirkan masa pensiun
    Baca Juga: 8 Langkah Menentukan Jenjang Karier yang Tepat

    4. Late-career

    Late-career adalah tahap di mana seseorang mulai benar-benar merencanakan pensiunnya.

    Biasanya, pada tahap ini, seseorang akan mulai mencari kesempatan untuk bekerja di lingkungan dengan tuntungan yang lebih kecil.

    Kemudian, ketimbang mempelajari atau mengembangkan skill, pekerja dalam late-career akan berfokus membimbing karyawan lain dan mencari penerus.

    Nah, penting diketahui juga bahwa pekerja tidak akan mendapat banyak kesempatan untuk mengembangkan karier atau menganti karier di tahap ini.

    Menurut Flexjobs, beberapa hal yang harus dapat dilakukan pada tahapan karier ini adalah:

    • Tetap pada jalur yang sudah ada dan tetap mengikuti tren bisnis dan industri.
    • Memikirkan kontribusi jangka panjang yang ingin diberikan kepada perusahaan.

    5. Decline

    Tahapan kelima dan paling terakhir dari karier adalah decline atau mulai menjalani transisi dari bekerja menuju masa pensiun dan melakukan pensiun.

    Biasanya dalam masa transisi ini, kebanyakan akan menghabiskan waktu mengerjakan pekerjaan yang lebih sederhana dan menjalani hidup dengan lebih santai.

    Sebagai contoh, kebanyakan orang mungkin akan melakukan hal-hal yang ia sukai seperti mendalami hobi, travelling, dan menghabiskan waktu bersama keluarga.

    Banyak yang menyangka bahwa pensiun adalah akhir dari karier seseorang. Namun, faktanya tidaklah seperti itu.

    Pekerja yang sudah pensiun dapat tetap aktif dalam kegiatan sukarela atau membuat bisnis misalnya.

    Ada juga yang senang mengajar dan membagikan pengalaman kepada orang-orang yang lebih muda.

    Baca Juga: Panduan Lengkap Membuat Perencanaan Karier (Plus Template Gratis)

    Lima tahapan karier di atas memang merupakan tahapan yang banyak dialami pekerja, namun tak menutup kemungkinan ada juga yang tidak merasakan beberapa di antaranya.

    Adapun kemungkinan seseorang langsung loncat dari fase 1 ke fase 3 atau malah mundur dari fase 3 ke fase 2.

    Namun, hal yang terpenting adalah kamu selalu bertanggung jawab dan menyeimbangkan hidup pribadi dengan pekerjaan.

    Nah, hal-hal apa lagi, sih, yang biasanya muncul dalam proses membangun karier, ya? Jika penasaran, yuk, baca artikelnya di Glints Blog.

    Ada banyak tips menarik seputar jenjang karier di berbagai industri hingga cara memilih karier yang cocok untukmu.

    Ayo, langsung temukan semua informasi dengan klik di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.4 / 5. Jumlah vote: 7

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait