Rekruter, Ini Beberapa Pertanyaan Untuk Mendapatkan Kandidat Terbaik

Diperbarui 31 Mar 2022 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Mencari kandidat berkualitas bisa dibilang gampang-gampang susah. Butuh sejumlah cara agar Anda (baik HR atau CEO) bisa mendapatkan kandidat berkualitas yang begitu dibutuhkan. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah mengajukan sejumlah pertanyaan saat wawancara dengan kandidat.

    Jika Anda betul-betul ingin memakai cara ini, maka Anda tak boleh memberikan pertanyaan saat wawancara yang biasa. Sebaiknya, Anda gunakan sejumlah pertanyaan saat wawancara yang tak biasa; yang dapat membuat si kandidat dapat memperlihatkan kualitas dan karakteristik dirinya.

    Beberapa referensi pertanyaan saat wawancara di bawah ini (yang dilansir dari Career Contessa dan The Muse) barangkali bisa membantu Anda sekalian, baik sebagai HR maupun CEO yang hendak mewawancarai kandidat Anda:

    Baca Juga: Tips Menghadapi Kesalahan Pegawai

    1. Apa yang akan kamu lakukan saat ingin bersenang-senang?

    pertanyaan interview android developer

    © Rawpixel.com

    Ini adalah pertanyaan saat wawancara yang sering dilontarkan CEO Warby Parkers, Neil Blumenthal. Blumenthal sendiri cukup senang dan sering memberikan pertanyaan saat wawancara ini. Pasalnya, pertanyaan saat wawancara  ini bisa membantunya untuk lebih mengenal si kandidat.

    Kadangkala, dia juga sering menambahkan pertanyaan ini dengan sejumlah pertanyaan saat wawancara lain, seperti: “Apa pakaian baru yang Anda kenakan?”; dan “Mengapa Anda mengenakannya?” Menurut Blumenthal, pertanyaan-pertanyaan tambahan tersebut bukanlah untuk mengetahui apakah si kandidat sudah memakai pakaian baru atau tidak.

    “Ini (pertanyaan-pertanyaan tersebut, -pen) lebih untuk menilai reaksi mereka atas pertanyaan-pertanyaan tersebut. Apakah Anda seseorang yang menganggap pertanyaan itu terlalu serius dan merasa dirimu sangat serius? Jika demikian, itu adalah tanda berbahaya bagi kami. Kami ingin kandidat yang menganggap pekerjaan mereka serius, tapi bukan untuk dirinya sendiri,” ujarnya soal pertanyaan-pertanyaan tambahan yang biasa dia ajukan.

    2. Ceritakanlah beberapa masalah tersulit Anda dan bagaimana cara menyelesaikannya?

    Ini adalah pertanyaan saat wawancara yang sering dilontarkan sang pemilik Tesla, Elon Musk. Pada KTT Dunia 2017 di Dubai, Musk menyatakan alasan dibalik pertanyaan saat wawancara ini. Menurutnya, “Orang yang dapat menyelesaikan masalah dan tahu betul cara menyelesaikannya secara detail.”

    Jadi, bila Anda tengah mencari kandidat dengan kemampuan detail oriented yang tinggi, maka pertanyaan saat wawancara ini cocok untuk Anda ajukan ke kandidat Anda nanti.

    3. Ceritakanlah kisah hidup Anda dalam 3 menit

    Brian Chesky, sang CEO Airbnb sering sekali mengajukan pertanyaan saat wawancara ini. Tujuannya adalah agar Brian tahu seperti apa sosok si kandidat, serta bagaimana cara si kandidat mengambil keputusan dalam hidupnya. Pertanyaan saat wawancara ini sekilas tampak mirip dengan pertanyaan saat wawancara sebelumnya. Namun, pertanyaan satu ini bisa Anda pakai bila Anda tengah mencari kandidat yang memiliki kualitas sebagai problem solver. Pertanyaan saat wawancara ini juga bisa dipakai untuk mengenal karakter kandidat Anda secara singkat.

    4. Tolong ceritakan latar belakang Anda

    pertanyaan saat wawancara

    © Freepik.com

    Pertanyaan saat wawancara ini terlihat senada dengan pertanyaan milik Brian Chesky. Bedanya, pertanyaan ini tidak menuntut kandidat Anda untuk menjelaskan dirinya dalam waktu tiga menit saja. Mengajukan pertanyaan ini di sesi wawancara ini dapat membuat Anda mengenal kandidat Anda lebih dalam. Pasalnya, sang kandidat bisa menceritakan latar belakang dirinya secara detail dan mendalam, tanpa dibatasi waktu yang singkat.

    Namun, bila nanti Anda jadi mengajukan pertanyaan saat wawancara ini, ada baiknya Anda tetap memberikan batas waktu (10 atau 15 menit misalnya), agar sesi wawancara tidak habis oleh penjelasan latar belakang kandidat Anda.

    CEO Soulcycle, Melanie Whelan sering mengajakukan pertanyaan satu ini. Menurutnya, “ini (mengajukan pertanyaan satu ini, -pen) cara yang bagus untuk menghangatkan percakapan apa pun (termasuk sesi wawancara, -pen), dan itu benar-benar membantu saya memahami bagaimana Anda (kandidat, -pen) berkomunikasi. Apakah Anda adalah orang yang ringkas dan lugas dalam berbicara? Atau, Anda seorang pendongeng yang baik? Atau, seseorang yang sangat menghibur?”

    5. Ceritakan soal keputusan karier atau transisi karier Anda

    Pertanyaan saat wawancara ini juga sering diajukan oleh Melanie Whelan. Pertanyaan satu ini sangat cocok Anda ajukan, terutama mengenai keputusan karier atau transisi karier kandidat Anda, yang semula bekerja di tempat lain lalu kini akan bekerja untuk Anda.

    Lewat pertanyaan ini, Anda akan tahu apakah perpindahan kandidat Anda dari perusahaan sebelumnya merupakan bagian dari pengembangan kariernya, atau justru hanya sekadar pelariannya dari perusahaan tempat dia bekerja sebelumnya.

    6. Jika Anda menemukan diri Anda dalam situasi yang tidak seperti yang Anda inginkan, apa yang akan Anda lakukan?

    Kandidat yang mampu menyikapi situasi sulit atau tak ideal dengan baik, adalah tipikal kandidat berkualitas. Pasalnya, kandidat semacam ini nantinya akan mampu menghadapi situasi apa pun yang menimpanya saat bekerja untuk Anda nanti, utamanya saat situasi tengah tidak ideal.

    Bila Anda ingin mengetahui apakah kandidat Anda memiliki kelebihan tersebut, maka alangkah baiknya Anda ajukan pertanyaan saat wawancara satu ini. Lori Dickenson Fouche selaku CEO Prudential Financial sering memakai pertanyaan saat wawancara ini kepada para kandidatnya. Tujuannya sama seperti yang dijelaskan di paragraf atas, yaitu: untuk mengetahui kualitas si kandidat dalam menghadapi situasi sulit atau tak ideal.

    Tak jareang, Fouche juga menambahkan sejumlah pertanyaan lain. Misalnya: “lingkungan kerja macam apa yang menurut Anda ideal?”; “Di situasi seperti apa Anda bisa berkembang dan bersinar?”; atau “ceritakanlah momen di mana Anda dan rekan-rekan Anda berada di situasi sulit, dan jelaskan bagaimana Anda memimpin rekan-rekan Anda untuk menghadapi situasi tersebut!”

    7. Bagaimana cara Anda berinteraksi dengan orang-orang yang ada di ruang tunggu?

    pertanyaan saat wawancara

    Bila dibilang, kalau pertanyaan saat wawancara ini terbilang unik. Namun, pertanyaan saat wawancara ini efektif untuk dipakai, terutama dalam menilai cara mereka berkomunikasi. Lewat pertanyaan ini, Anda jadi tahu apakah kandidat Anda seorang yang pendiam atau komunikatif dan supel.

    Yang membuat pertanyaan saat wawancara ini kian unik adalah saat Kat Cole, pemimpin Cinnabon, sering mengajukan pertanyaan saat wawancara ini dengan sejumlah gimmick khusus. Misalnya, dengan memberikan air minum ke si kandidat; atau menjatuhkan sejumlah kertas ke lantai ruang kerjanya (terutama di area yang menghubungkan pintu masuk dan meja kerjanya).

    Cole menggunakan sejumlah gimmick tersebut bukan tanpa alasan. Cole sengaja memberikan air minum ke si kandidat, supaya dia tahu apakah kandidat mengucapkan terima kasih atau tidak. Sementara itu, menjatuhkan kerta ke lantai ruang kerja sendiri dilakukan untuk melihat apakah si kandidat akan mengambil dan merapikan kertas-kertas tersebut, atau malah sebaliknya.

    Bila si kandidat mengucapkan terima kasih dan mau mengambil serta merapikan kertas-kertas yang berserak di lantai, maka Cole memastikan kalau si kandidat tersebut adalah orang yang santun dan detail oriented.

    Demikianlah beberapa referensi pertanyaan saat wawancara yang bisa Anda tanyakan ke kandidat Anda nanti. Semoga bisa dipraktikkan, dan mampu membantu Anda dalam menemukan kandidat berkualitas yang Anda butuhkan.

    Baca Juga: Teknik Wawancara Terbaik Untuk Merekrut Dengan Cepat

    Apakah Anda tengah mencari kandidat bekualitas? Jika demikian, Anda sebaiknya mengikuti Glints TalentHunt dan temukanlah kandidat bekualitas yang Anda butuhkan di sana!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait