4 Nasihat Karir Untuk Generasi Millenials Yang Sedang Membangun Karir

Diperbarui 12 Mei 2022 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Generasi millenial sampai saat ini masih sering diasosiasikan dengan golongan manusia muda yang punya banyak keunikan dan kreatifitas dalam berbagai bidang. Tapi tidak jarang juga predikat susah diatur melekat ke generasi millenial ini.

    Khususnya dalam hal karir, seringkali ada ketidakcocokan dengan rekan kerja atau pimpinan yang usianya sama dengan orang tua di rumah. Bukannya maju dan berprestasi di kantor, yang ada kamu malah seperti kutu loncat yang pindah-pindah tempat kerja karena kurang effort untuk beradaptasi. Sayang sekali, bukan?

    Segala pro dan kontra terhadap generasi millenial memang susah untuk diredam, karena berbagai karakter individu muda yang berbeda dengan latar belakang sosial dan keluarga yang tidak sama juga. Alhasil, stereotip generasi millenial di lingkungan kerja belum bisa sepenuhnya positif meskipun dalam beberapa hal generasi ini jauh di atas kemampuan generasi sebelumnya seperti teknologi dan kecepatan sistem informasi.

    Supaya bisa bertahan di tengah ramainya dunia kerja, kamu sebagai generasi millenial perlu tahu beberapa esensial dalam berkarir. Saya sudah merangkumnya menjadi 4 poin singkat berikut ini.

    Baca Juga: Yuk, Sayangi Diri! Berikut 4 Hal Untuk Menjaga Kesehatan Mental Millenial

    1. Terbuka dengan bidang baru

    benefit tim kecil

    © Pexels.com

    Bukan cuma generasi millennial yang ingin work-life balance, generasi sebelumnya juga pasti merasakan hal yang sama. Kenyataannya, tidak semua generasi millennial punya kesempatan untuk bekerja dengan porsi yang seimbang dengan kesempatan menjalani kehidupan di luar kantor. Banyak juga yang mendapat first job tidak sesuai keinginan awalnya saat baru lulus kuliah. Jika kamu salah satu yang mengalami ini, tidak perlu merasa paling terpojok dengan situasi.

    Saat diterima kerja di bidang yang berbeda sama sekali dari minat, kamu perlu memberi kesempatan pada diri sendiri untuk merasakan pengalaman baru. Nikmati dulu masa penyesuaian sambil melihat lingkungan baru. Jangan menolak jika didelegasi oleh bos untuk ikut training atau seminar, bisa jadi kamu menemukan jalan untuk masuk ke lingkungan kerja yang kamu idamkan sejak awal mencari kerja. Generasi millennial seringkali dipandang sebelah mata dalam hal bertahan seperti ini, setidaknya kamu bisa membuktikan pada diri sendiri kalau mencoba hal baru tidak salah sama sekali.

    2. Tahu kapan harus resign

    mengatasi sedih rekan kerja resign

    © Pexels.com

    Urusan resign tidak asing lagi bagi generasi millennial. Berdasarkan pengalaman beberapa rekan yang punya staf generasi millennial, lulusan baru ini sangat mudah untuk mengajukan pengunduran diri.

    Alasannya beragam, ada yang merasa gaji yang didapat terlalu kecil dibanding ekspektasi, ada juga yang mengganggap pekerjaannya terlalu susah. Padahal seharusnya hal-hal ini sudah diketahui oleh para generasi millennial sejak awal tanda tangan kontrak dengan perusahaan.

    Sering kali generasi millenial resign meninggalkan kesan buruk bagi mantan atasan dan perusahaannya. Tanpa sadar, kamu sedang menutup pintu-pintu rezeki nih sebenarnya. Padahal bisa saja kamu mendapat rekomendasi dari kantor sebelumnya jika kemampuan kamu memang terpakai dan berhubungan baik dengan banyak orang di kantor sebelumnya.

    Poin yang perlu kamu pahami adalah tidak salah untuk move out dari perusahaan, tapi alasannya harus relevan juga loh. Jika kamu sudah mencoba bekerja di bidang yang baru lalu tidak ada dukungan dan guidance dari pimpinan untuk perkembangan karir, kamu bisa mulai mencari tahu perusahaan lain yang lebih bisa mendukung karirmu.

    Pelajari lebih dulu situasi sebelum memutuskan untuk resign karena kebutuhan tetap akan ada dan kamu tidak bisa membayar atau membeli sesuatu dengan cuma-cuma, kecuali kalau orang tua memang tidak keberatan untuk tetap memenuhi berbagai kebutuhan harian dan bujet hang out kamu.

    3. Punya kehidupan di luar kantor

    © Freepik.com

    Generasi millennial yang terlalu asyik dengan dunia kerja kadang lupa untuk punya kehidupan di luar kantor. Jangankan menambah teman, komunikasi dengan orang rumah dan para sepupu pun sudah jarang karena waktunya sudah habis untuk di kantor. Bagi para generasi millennial yang bekerja di perusahaan startup pasti paham betul susahnya pulang ke rumah sebelum jam makan malam di hari kerja.

    Padahal punya kehidupan di luar kantor adalah bentuk investasi hubungan yang perlu kamu jaga. Beruntung jika urusan kantor membuat kamu bertemu dengan banyak teman baru dari berbagai sektor pekerjaan, tinggal menjalin relasi baik dengan orang-orang tersebut.

    Menjalin hubungan di luar kantor bagi para generasi millennial tidaklah sulit. Kamu bisa masuk ke komunitas yang sesuai hobi; misalnya komunitas lari, sepeda, blogging, beauty enthusiast, sampai ke pecinta hewan. Tetap berhubungan dengan teman-teman terdekat juga penting bagi generasi millennial yang rentan stres akibat kerja. Pergaulan di luar kantor akan membantu kamu untuk melepas penat dan berbagi cerita. Jangan sampai kamu mencari pelarian yang salah dan merugikan diri karena tidak ada tempat berbagi keluh kesah tentang urusan karir.

    4. Sedia tabungan sebelum hari tua

    reksadana pasar uang

    © Freepik.com

    Salah satu alasan penting generasi millennial perlu memulai karir segera setelah lulus adalah supaya lebih banyak waktu untuk menabung. Seiring dengan bertambahnya usia, kamu akan ada di situasi yang bikin menyesal jika tidak pernah menabung. Masalah yang sering timbul saat ini muncul karena generasi millennial hidupnya dekat dengan media sosial.

    Generasi millennial mudah terserang panik melihat teman bisa berjalan-jalan ke luar negeri, punya barang bagus dengan harga aduhai, hingga konsep pesta pernikahan yang matang dan bermodal tinggi. Meskipun tidak harus diikuti, tapi 3 hal tadi bisa kamu siapkan dengan bijak sesuai tabunganmu. Tidak harus mewah tapi yang sederhana pun butuh modal.

    Maka sebagai generasi millennial, kamu dan saya harus pandai merawat karir dan tahu betul tempat subur untuk menanamkan benih-benih karir. Semakin sering kamu pindah kerja dalam durasi singkat (> 1 tahun), semakin sulit untuk sampai ke jenjang karir yang mapan. Artinya, semakin lama juga tabungan kamu bisa terkumpul untuk masa depan dan hari tua yang tenang.

    Baca Juga: Tentukan Tujuan Karir Dengan Realistis! Simak Tipsnya Di Sini

    Sekarang kamu sudah tahu lebih banyak seputar membangun karir di dunia kerja generasi millennial. Memang tidak selalu mudah untuk menemukan karir yang sesuai keinginan, tapi setidaknya kamu sudah tahu cara dan alasan bertahan pada jenjang karir tertentu. Jadi, selamat berkarya bagi para generasi millennial!

    Jangan lupa untuk sign up di Glints untuk mendapatkan berbagai lowongan kerja dari internship hingga full time

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 3 / 5. Jumlah vote: 3

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Leave a Reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *

      Artikel Terkait