6 Tips Menghadapi Keberagaman Kultur di Kantor

Diperbarui 17 Mei 2022 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Sadarkah kamu setelah masuk ke lingkungan kerja, kamu akan mengenal banyak orang dari berbagai latar belakang yang berbeda? Jika di kampus dulu kamu merasakan punya banyak teman yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, di lingkungan kerja keberagaman tersebut menjadi hal yang akan lebih kental terasa.

    Soalnya, kalau di kampus kamu menjalin hubungan pertemanan yang notabenenya tidak setiap saat bertemu dan membutuhkan toleransi tinggi saat bekerja sama. Sementara di lingkungan kerja, keberagaman kultur bisa memberi dampak pada keseharian kamu di kantor. Kira-kira seberapa besar diversity di lingkungan tempat kamu bekerja?

    Keberagaman pada satu perusahaan akan menghasilkan lingkungan kerja dengan perspektif yang luas, kaya akan pengalaman dan skill yang bisa membuat perusahaan lebih mudah menemukan inovasi dan kreatifitas.

    Di sisi lain keberagaman di kantor juga bisa menimbulkan proses yang kurang menyenangkan seperti selisih paham, perbedaan pola kerja, dan cara pandang terhadap masalah ataupun situasi. Tapi  keberagaman ini  tidak bisa kamu hindari, maka kali ini saya akan berbagi beberapa tips supaya kamu bisa lebih bijak dan siap menghadapi lingkungan kantor dengan berbagai keberagaman kultur dan latar belakang para pekerjanya.

    Baca Juga: 5 Alasan Pentingnya Keberagaman di Perusahaan Anda

    Tips Menghadapi Keberagaman di Kantor

    Tips Menghadapi Keberagaman Kultur di Kantor

    © Unsplash.com

    1. Perlakukan rekan kerja sebagai individu

    Di lingkungan kerja saya, beruntungnya sih, cukup menerima keberagaman para karyawannya. Meskipun ada satu ras yang mendominasi, bukan berarti ras tersebut didewakan atas seluruh lantai di gedung kantor.

    Hal yang perlu kamu terapkan baik pada komunitas atau ras yang dominan adalah tetap memperlakukan masing-masing rekan kantormu sebagai individu yang utuh. Bukan berarti karena ada banyak suku X di kantor, lalu ada salah satu teman yang berasal dari suku tersebut punya perilaku yang mengganggulantas semua karyawan suku tersebut dianggap punya sikap yang sama.

    Selain latar budaya, masih banyak lagi faktor eksternal yang membentuk karakter seseorang. Supaya kamu bisa berkoordinasi dan punya teamwork yang solid, jangan sama ratakan semua teman kerjamu yang satu suku atau agama bahkan almamater, ya.

    Tiap orang datang dengan keberagaman sekaligus keunikannya sendiri yang seharusnya bisa jadi aset perusahaan dari segi kreatifitas dan luasnya pengalaman para karyawan tersebut.

    2. Menemukan unsur perbedaan

    Jika kamu ada di lingkungan kerja yang homogen, tentu akan mudah menentukan rencana atau kegiatan. Tapi dengan adanya keberagaman, baik itu agama, budaya, latar belakang keluarga dan sosial membuat kamu butuh usaha ekstra untuk bisa bersosialisasi di tempat kerja.

    Misalnya saja, ada rekan kerja yang seorang vegetarian sehingga saat acara makan siang bersama tim di kantor teman yang lain harus menghargai keberagaman ini. Caranya sederhana saja, setidaknya ada menu yang bisa dimakan teman vegetarian tersebut saat acara makan bersama. Biasanya kamu akan tahu keunikan tersebut jika punya relasi yang baik dengan orang-orang di kantor.

    Apalagi bagi kamu yang seorang leader, tahu keberagaman yang ada dalam tim adalah hal penting. Unsur perbedaan yang ada dalam komunitas kecil bisa jadi rambu-rambu agar kamu terhindar dari masalah yang membuat suasana di kantor tidak lagi kondusif. Maka dari itu, seorang pimpinan perlu punya rasa peduli dan inisiatif tinggi untuk bersikap bijaksana di lingkungan kerja yang tinggi keberagaman.

    3. Pentingnya standar tertulis

    Salah satu kondisi yang membuat karyawan merasakan diskriminasi adalah kebijakan kantor. Semakin tinggi keberagaman di perusahaan, lebih besar pula kemungkinan karyawan menemukan kebijakan yang terkesan hanya mementingkan mayoritas saja.

    Kalau sudah begini, akan sulit membangun tim yang kompak dan bisa bekerja maksimal untuk mencapai target. Alih-alih hanya memberkati keterangan verbal, menetapkan objektif standar akan memudahkan perusahaan meminimalisir masalah yang timbul dari keberagaman karyawannya.

    Itulah salah satu alasan dari adanya aturan tertulis yang diterapkan merata bagi semua karyawan. Cara ini membuat pekerja di perusahaan lebih yakin bahwa manajemen sudah cukup adil dalam membuat keputusan, karena ada objektif yang jelas dan sudah disosialisasikan sejak awal para staf bergabung di perusahaan.

    4. Tetap bersikap sopan

    Menanggapi keberagaman di lingkungan kerja, sikap sopan santun menjadi semakin penting untuk dibiasakan. Tidak hanya pimpinan pada bawahannya, dari atas ke bawah pun harus bisa bersikap sopan dalam setiap kesempatan.

    Melatih intonasi bicara agar tidak terdengar membentak adalah salah satu yang bisa kamu coba pelajari dan terapkan di kantor. Beberapa budaya di Indonesia terkenal dengan gaya bicara yang terdengar seperti sedang marah, padahal itu hanya intonasi yang sudah terbentuk menjadi karakter karena dilakukan terus menerus tanpa sadar oleh orang-orang.

    Sementara di lingkungan masyarakat tertentu, suku Jawa misalnya, berbicara dengan nada tinggi sering diasosiasikan sebagai bentuk ekspresi kemarahan. Jika kamu dan rekan-rekan di kantor sudah membiasakan diri untuk berbicara dengan sopan dan tidak berteriak, akan lebih mudah menjaga kondisi lingkungan kerja sekalipun keberagaman budayanya cukup tinggi.

    5. Komunikasi yang clear

    Setelah punya standar objektif, tips selanjutnya agar kamu bisa menghadapi keberagaman di kantor adalah cara komunikasi yang jelas. Selain cara menyampaikan yang sopan dan bahasa yang juga santun, pastikan pilihan kata yang dipakai dalam surat atau saat meeting mudah dimengerti.

    Keberagaman budaya juga bisa jadi sumber salah paham jika ada ungkapan atau bahasa yang ternyata arti sebenarnya berbeda meski ejaannya sama (homonim). Pakai bahasa Indonesia yang umum dan kalimat yang tersusun rapi serta tidak berbelit-belit maksudnya akan jadi cara paling ampuh untuk menghindari adanya salah paham atau selisih pendapat di lingkungan kantor.

    6. Terbuka dengan saran dan kritik

    Adanya keberagaman kultur di lingkungan kerja membuat setiap orang datang dengan pola pikir dan cara pandang yang berbeda pula. Sisi positifnya, tentu saja kantor kamu akan jauh lebih “hidup” karena selalu ada ide baru dan segar yang masih bisa diolah untuk inovasi baru di lingkungan kerja.

    Bahkan jika pimpinan di kantormu cerdas memanfaatkan keberagaman tersebut, seharusnya akan ada banyak produk dan usaha baru yang bisa meningkatkan performa serta profit perusahaan.

    Hal ini tidak akan terjadi begitu saja, butuh karakter yang mau menerima pendapat dari orang lain untuk bisa menciptakan lingkungan kerja yang maju dan suportif. Lagi-lagi setiap lapisan manajemen harus bisa mengaplikasikan karakter ini agar keberagaman kultur di kantor bisa dikembangkan menjadi satu hal yang positif.

    Baca Juga: Waspadai 7 Tanda Adanya Diskriminasi di Tempat Kerja Berikut ini!

    Itu tadi beberapa tips yang tidak begitu sulit untuk kamu terapkan di lingkungan kerja dengan tingkat keberagaman kultur atau lingkungan yang diverse. Keberagaman akan terlihat indahnya kalau kamu mau belajar menerima dan menempatkan tiap karakter di bagian yang pas, jadi selamat menikmati proses menerima dan memanfaatkan perbedaan di lingkungan kerjamu.

    Dan jangan lupa untuk sign up di Glints untuk menemukan berbagai lowogan pekerjaan dari full-time hingga project based!

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 3.9 / 5. Jumlah vote: 18

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Leave a Reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *

      Artikel Terkait