4 Efek Samping dari Penggunaan Koyo yang Harus Kamu Ketahui
Isi Artikel
Di kala badan terasa pegal, pertolongan pertama untuk para pekerja mungkin adalah koyo. Tahukah kamu bahwa ada beberapa efek samping dari penggunaan koyo?
Pengobatan koyo atau dalam bahasa Inggris patch transdermal digunakan sebagai obat luar untuk menghilangkan nyeri otot, nyeri sendi, dan rasa pegal.
Pada umumnya, metode ini biasa digunakan agar menurunkan efek samping dari obat pereda nyeri atau suntikan.
Namun, koyo sendiri punya, lho, beberapa efek samping yang harus diperhatikan.
Nah, jika kamu penasaran apa saja efek sampingnya, yuk, cermati ulasan Glints di bawah ini!
Cara Kerja Koyo
Sebelum membahas efek samping koyo, kamu harus tahu dahulu bagaimana cara kerja koyo.
Menurut Healthline, koyo berisi obat-obatan yang ditempelkan langsung pada permukaan kulit.
Setelah ditempel pada area kulit yang terasa nyeri, obat-obat tersebut akan diserap oleh lapisan kulit paling dalam di mana pembuluh darah berada.
Nah, obat-obat ini nantinya akan masuk ke dalam pembuluh darah dan mengubah respons otak serta saraf terhadap rasa nyeri atau pegal yang dirasakan seseorang ujar MedlinePlus.
Selain itu, dilansir Tapemark, koyo akan terus mengirimkan obat-obatan yang ada hingga semuanya sudah terserap habis atau hingga ia dilepaskan.
Umumnya, bahan kimia yang digunakan dalam koyo pereda nyeri adalah menthol, glycol salicylate, camphor, dan capsaicin.
Nah, koyo bisa saja ditempelkan di titik tubuh yang sakit mulai dari kaki, pinggang, punggung, lengan, pundak, leher, hingga kepala.
Namun, saat memakainya, jangan lupa pastikan bagian tubuh yang akan ditempelkan koyo sudah bersih dan kering agar obat-obatnya dapat diserap dengan efektif oleh tubuh.
Efek Samping Penggunaan Koyo
Walaupun memang digunakan sebagai alternatif untuk mengatasi nyeri, koyo punya beberapa efek samping. Berikut penjelasannya:
1. Iritasi kulit
Salah satu efek samping dari penggunaan koyo yang paling sering kita dengar adalah iritasi kulit ujar WebMD.
Mungkin tidak lama setelah kamu menempelkan koyo, kulit di area tersebut kulit menjadi warna kemerahan dan terasa gatal.
Hal ini bisa terjadi karena adanya reaksi alergi terhadap salah satu zat kimia yang terdapat di dalam koyo tersebut.
Jika terjadi iritasi ini, segera lepaskan koyo dari bagian yang ditempel secara hati-hati.
2. Ruam
Dalam kasus yang ekstrem, bekas tempelan koyo juga bisa menjadi ruam atau dermatitis kontak (peradangan kulit). Di sini, kulit bisa terasa kering, mengelupas, dan gatal atau perih.
Hal ini bisa saja terjadi pada orang yang memiliki kulit yang sensitif. Oleh karena itu, koyo tidak disarankan untuk anak-anak di bawah 12 tahun atau bayi.
Selain itu, tidak disarankan juga untuk menggunakan koyo pada tempat yang sama lebih dari 3 kali sehari dan lepaskan jika sudah digunakan selama kurang lebih 8 jam.
3. Melepuh
Bila reaksi alergi dari semakin parah, salah satu efek samping dari koyo adalah membuat kulit melepuh. Tentunya, hal ini tidak akan terasa nyaman saat beraktivitas.
Saat terjadi hal ini, kamu harus segera lepaskan koyo secara perlahan dan berikan kompres dingin di area tersebut.
Jika tidak semakin membaik, Glints sarankan kamu langsung periksa ke dokter.
4. Flu dan batuk
Menurut WebMD, efek alergi dari koyo selain iritasi kulit adalah flu dan batuk. Hal ini bisa saja terjadi kita kamu tidak sengaja menghirup obat-obatan yang ada di dalam koyo.
Oleh karena itu, saat akan memakainya, jauhkan koyo dari mata, hidung, dan mulut untuk mengantisipasi efek samping satu ini.
Itulah informasi terkait cara kerja koyo dan beberapa efek samping dari penggunaan koyo.
Intinya, gunakan koyo sesuai dengan petunjuk yang sudah tertera. Jika terjadi iritasi, ruam, atau reaksi yang tidak nyaman lainnya, segera lepaskan koyo tersebut.
Nah, jika masih ingin membaca informasi kesehatan dalam dunia kerja lainnya, kamu bisa menemukannya di Glints Blog.
Dari topik seperti pertolongan pertama, tips sehat saat di kantor, hingga tips sehat saat WFH ada semuanya di sini.
Ayo, langsung dapatkan semua informasinya dengan klik di sini!
