4 Kriteria Kantor Impian Millenials, Setuju?

Diperbarui 22 Apr 2022 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Dalam mencari pekerjaan, millenials mempertimbangkan beberapa hal lain terutama yang berkaitan dengan lingkungan dan interaksi sosial di kantor incarannya.

    Hal ini bisa jadi karena millenials dituntut untuk mampu menghadapi perubahan yang cepat, maka kenyamanan di kantor cukup dipertimbangkan oleh generasi ini sebagai faktor memilih tempat kerja.

    Soalnya di tahun-tahun mendatang, generasi millenials yang akan memenuhi berbagai posisi dan jabatan di lapangan kerja. Lalu apa saja yang menjadi pertimbangan millenials dalam mencari perusahaan untuk bekerja?

    Baca Juga: Yuk, Sayangi Diri! Berikut 4 Hal Untuk Menjaga Kesehatan Mental Millenial

    Jam Kerja Fleksibel

    kantor impian millenials: jam kerja fleksibel

    Masuk kerja jam 07:30 atau jam 08:00 sudah jadi rutinitas bagi pekerja korporat yang jadwal kerjanya strict. Biasanya perusahaan konvensional atau institusi seperti rumah sakit dan sekolah masih bertahan dengan aturan jam kerja demikian. Sementara bagi perusahaan yang banyak merekrut generasi millenials sebagai pekerjanya, jam kerja yang fleksibel pasti akan jadi poin plus meskipun bukan yang utama. Mengapa?

    Kecenderungan millenials dengan segala sesuatu yang fleksibel merambat sampai ke sektor pekerjaan. Dengan jam kerja yang tidak kaku, Anda memang lebih bisa mengatur kegiatan lain di luar kantor.

    Praduganya, work-life balance pun bisa tercapai karena jika ada urusan mendadak dengan keluarga Anda bisa ikut dan melanjutkan bekerja setelah urusan beres tanpa harus merelakan satu hari cuti.

    Bagi millenials yang bekerja di kota besar seperti Jakarta, jam kerja fleksibel juga sangat menolong untuk terhindar dari kemacetan ibukota di pagi hari. Tentu macet jam 9 pagi akan berbeda dengan padatnya jalanan jam 6 pagi yang dipenuhi kendaraan untuk mengantar anak sekolah.

    Namun, dengan adanya jam kerja fleksibel ini pihak perusahaan harus pintar menyiasati cost operasional yang membengkak dibanding jika kantor hanya beroperasi 8:00 – 17:00. Salah satu alternatif untuk pengusaha agar bisa menerapkan jam kerja fleksible dengan cost yang tetap terkontrol adalah menyewa shared office space. Di kalangan pekerja millenials ibukota, shared office space bukan lagi hal yang baru. Ada yang sudah pernah bekerja di shared office space?

    Kemudahan Mengakses Informasi

    kantor impian millenials: kemudahan akses informasi

    Media sosial sudah seperti nasi yang hampir tiap hari (atau memang selalu) dikonsumsi oleh millenials. Keputusan memasukkan media sosial ke dalam elemen pekerjaan, jika dieksekusi dengan tepat oleh penyelenggara usaha atau kantor bisa meningkatkan produktifitas pekerja yang didominasi oleh millenials.

    Contohnya untuk mengakses informasi terbaru, perusahaan bisa memanfaatkan jejaring sosial yang menjangkau seluruh karyawan. Bagi millenials, perusahaan digital based akan lebih tinggi daya tariknya dibanding perusahaan yang masih banyak menggunakan sistem manual.

    Perusahaan di bidang jasa seperti konsultan, FinTech, dan raksasa situs belanja online adalah beberapa jenis kantor yang sekarang diminati millenials karena kecepatan informasi dan kecanggihan teknologi yang perusahaan siapkan bisa mendukung proses kerja secara optimal. Meskipun dengan semakin banyaknya platform yang bisa mendukung live feeds di sebuah sistem informasi perusahaan juga berarti akan mengurangi kebutuhan SDM di divisi tertentu.

    Artinya, millenials juga harus bisa membekali diri dengan skill di bidang sistem informasi dan teknologi di samping kemampuan akademisnya. Kemudahan mengakses informasi lewat live feeds juga berarti tidak ada lagi alasan belum menerima pemberitahuan dari headquarter tentang regulasi dan indformasi terbaru. Di balik setiap konsep impian para millenials, terselip juga konsekuensi yang tidak bisa dianggap remeh termasuk tentang penggunaan jejaring sosial sebagai media live feeds.

    Work-life yang Terhubung dengan Personal-life

    kantor impian millenials: work-life dan personal-life yang terhubung

    Beberapa teman dan senior yang bekerja di start-up pernah berpendapat bahwa kerja di perusahaan start-up harus siap dengan kondisi di mana Anda hampir tidak punya privasi. Tapi situasi demikian yang justru lebih bisa masuk ke generasi millenials. Pola di mana kehidupan pribadi bisa terjaga dan tidak tercampur dengan urusan kerja sudah tidak lagi punya tempat di hati para millenials.

    Don’t get it wrong, yang dimaksud dengan tergabungnya ranah profesional dan pribadi dalam hal ini maksudnya pihak perusahaan perlu juga untuk melakukan pendekatan secara personal pada karyawannya yang termasuk millenials. Lewat personal approach ini, pihak kantor bisa tahu karakter, minat, dan talenta Anda yang bisa saja memberi lebih banyak benefit pada pihak perusahaan dan juga mendukung perkembangan karir Anda.

    Dampak positifnya bagi generasi millennials adalah punya kesempatan untuk berkarir sesuai dengan passion. Dukungan dari perusahaan juga akan lebih terasa langsung jika memang ada pimpinan yang mau melihat kemampuan stafnya secara pribadi yang utuh, bukan cuma sekedar bawahan. Hanya saja, kriteria perusahaan atau pimpinan seperti ini belum tersebar merata alias masih jarang ditemukan di perusahaan yang justru sudah well established.

    Fasilitas dan Keserba-adaan

    kantor impian millenials: fasilitas dan keserba-adaan

    Fleksibel dan praktis, selain tidak terlalu cocok dengan sistem yang kaku generasi millennials juga cenderung mengambil proses yang praktis. Bukan berarti millennials secara keseluruhan malas loh. Jika bisa mendapatkan sesuatu tanpa harus bersusah payah dan menghabiskan waktu, generasi Y akan mencari cara yang lebih sederhana. Maka perusahaan atau kantor yang fasilitasnya komplit akan lebih menarik bagi para millennials.

    Kantor dengan sudut santai yang dilengkapi bean bags, ayunan rotan, sampai meja ping-pong yang sering Anda lihat di unggahan linI masa adalah contoh kantor impian yang dikenal millennials. Jika itu terlalu dreamy, setidaknya kulkas yang penuh dengan persediaan kopi susu dan camilan lain serta koneksi internet tanpa buffer akan jadi harapan di lubuk hati para millennials.

    Fasilitas ini bisa membuat para staf betah kerja berjam-jam dan tidak perlu menghabiskan waktu untuk mengantre di tempat makan. Sisi negatifnya, tubuh Anda bakal kurang pergerakan dan kesehatan mata juga bisa terancam sanking lamanya melihat layar komputer. Tapi jika ada praktis, siapa juga yang mau repot?

    Baca Juga: 10 Makanan Untuk Gaya Hidup Sehat Biar Makin Produktif

    Selain 4 ciri di atas, millennials juga biasa mengimpikan kantor yang nyaman untuk dihuni saat lembur. Akses ke pusat kota dan keramaian adalah pertimbangan lainnya, supaya kalau bekerja sampai larut tidak terlalu takut untuk pulang ke tempat tinggal. Anda sendiri termasuk millennials yang mengimpikan kantor seperti apa?

    Tidak perlu lagi kesulitan untuk menemukan kandidat terbaik untuk perusahaan Anda, dengan Glints TalentHunt headhunter profesional kami siap membantu dalam menemukan kandidat terbaik dan sesuai kualifikasi. Atau sign up segera di Glints untuk post lowongan kerja perusahaan Anda dengan gratis!

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 1 / 5. Jumlah vote: 1

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Leave a Reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *

      Artikel Terkait