Berbagai Tips Manajemen Keuangan di Usia 20-an
Kebiasaan yang baik akan membawa kamu ke karakter yang juga baik. Kebanyakan orang yang punya karakter baik, tahan uji, dan tahu arah hidupnya pasti bisa membawa diri ke masa depan yang lebih baik juga. Termasuk kebiasaan dalam hal mengatur finansial. Meskipun masih berusia di bawah dirty thirty, bukan berarti kamu harusmenunda untuk punya kebiasaan manajemen keuangan yang apik dan efisien. Kebiasaan terkait manajemen keuangan di antaranya menabung, melakukan investasi, punya deposito, ikut program asuransi dan jaminan hari tua, bahkan saat melakukan peminjaman dan cicilan/kredit sekalipun.
Sebagai pekerja yang masih berusia 20-an, saya masih dalam proses belajar manajemen keuangan. Kesadaran diri yang ingin punya masa depan finansial bermutu jadi alasan saya mulai melakukan manajemen keuangan. Meskipun memang tidak ada jaminannya seseorang akan selalu hidup dalam kondisi finansial yang aman tentram, tapi setidaknya ada rencana yang sudah tersusun untuk hari depan jika punya manajemen keuangan sejak muda. Lalu apa saja yang bisa kamu lakukan untuk mengelola finansial di usia yang masih 20-an?
Isi Artikel
Tips Manajemen Keuangan di Usia 20-an
Mengatur budget
Bagi first timer di lapangan kerja profesional, setidaknya kamu harus tahu dulu dasar dari manajemen keuangan yang akan kamu terapkan. Apa saja yang termasuk kebutuhan, menentukan nilai fungsi suatu barang dan jasa yang akan kamu beli/bayar, dan uang yang kamu punya. Manajemen keuangan baiknya dilakukan terus-menerus tiap bulannya, misalnya dari sebelum hari gajian kamu sudah bisa membuat pos-pos alokasi gaji yang akan kamu terima. Sebut saja kamu punya 4 pos dalam manajemen keuangan bulan ini; kebutuhan sehari-hari termasuk uang makan dan transportasi, hiburan akhir pekan, kesehatan atau perawatan, dan tempat tinggal bagi yang kost.
Menuliskan kebutuhan ini akan membantu kamu mengatur uang yang ada di tanganmu nantinya. Jika di tengah bulan ada keinginan untuk membeli hal tersier atau yang tidak utama seperti baju atau aksesoris, kamu punya rem untuk menahan diri karena sudah mengatur budget sedemikan rupa agar keuangan kamu bulan ini tidak defisit. Mengatur budget ini berlaku bagi siapa saja tanpa pandang besarnya pendapatan karena tidak peduli nominal yang kamu terima tiap bulannya, jika tidak ada pengaturan budget maka uang tersebut hanya menyapa rekeningmu saja tanpa masuk ke alokasi yang tepat.
Memangkas pengeluaran
Setelah mengatur budget, tentu kamu semakin tahu kebutuhan primer yang memang tidak bisa ditoleransi serta kebutuhan sekunder yang tidak harus selalu kamu masukkan dalam manajemen keuangan. Memangkas pengeluaran adalah tahap selanjutnya dalam manajemen keuangan yang akan membantu kamu mengalihkan budget ke hal yang tidak prioritas. Bagi sebagian orang, mengurangi pengeluaran tidak terlalu sulit karena sudah cukup sadar ada kebutuhan lain yang lebih penting untuk dipenuhi. Tapi bagi sebagian lagi, manajemen keuangan jadi menakutkan karena harus rela memotong budget pengeluaran yang sudah biasa dikeluarkan untuk hal tidak penting. Misalnya, kebutuhan makan bukan bagian dari manajemen keuangan yang harus dipangkas budgetnya melainkan kebiasaan atau gaya hidup yang kamu pilih untuk selalu makan siang/malam di restoran yang perlu diubah. Termasuk juga kebiasaan menikmati kopi yang secangkir harganya bisa untuk 2x makan di kantin kantor.
Mengurangi pemakaian kartu kredit
Berhubungan erat dengan poin kedua, pemakaian kartu kredit adalah big issue dalam memulai manajemen keuangan. Tujuan kamu untuk membenahi manajemen keuangan bisa dimulai juga dengan mengurangi pemakaian kartu kredit ini. Janji-janji kemudahan dan beragam promosi dari merchant untuk barang konsumsi dan siap pakai biasanya jadi alasan seseorang akhirnya mau menerima tawaran sales atau telemarketer untuk memakai kartu kredit. Awalnya memang agak berat untuk belajar bilang cukup dan mencukupkan diri dengan hal yang dipunyai. Butuh disiplin tingkat tinggi untuk menahan nafsu saat melihat promosi atau tawaran menggiurkan dari bank untuk kartu kredit yang kamu ajukan. Tapi saya yakin pasti kamu bisa mendisiplinkan diri demi manajemen keuangan yang lebih tertata meski masih muda dan belum lama menjadi pekerja.
Punya simpanan darurat
Tips manajemen keuangan berikutnya adalah punya simpanan yang terpisah dari budget bulanan dan tabungan kamu. Salah satu teman pernah mengalami krisis keuangan karena memutuskan resign dan di luar perhitungan harus menganggur sampai 4 bulan. Bagi kamu yang punya manajemen keuangan sebaik apapun, kondisi ini pasti membuat cemas karena selama ini secara finansial selalu aman dan tidak ada kejadian yang signifikan sampai harus mengambil uang simpanan. Bayangkan jika suatu hari nanti kamu ada di posisi seperti teman saya, atau kondisi lainnya yang membuat kamu tidak bisa bekerja dalam satu periode waktu yang relatif panjang, pasti butuh pos dana tidak terduga. Apalagi bagi kamu yang sudah mengambil tanggung jawab seperti cicilan rumah atau kendaraan, kondisi manajemen keuangan yang secure harus termasuk simpanan darurat agar cicilan tersebut tidak menjadi beban di masa krisis keuangan. Budget kartu kredit bisa kamu alihkan ke simpanan darurat ini agar masa depan finansial lebih siap nantinya.
Ikut program asuransi
Lain simpanan darurat, lain juga untuk budget kesehatan. Manajemen keuangan kamu tidak lengkap jika tidak menyiapkan budget atau pos untuk kesehatan. Sekarang ini sudah banyak program asuransi yang cukup terjangkau bagi pekerja muda, ditambah lagi tawaran menarik lainnya seperti menggabungkan asuransi kesehatan dan deposito atau simpanan untuk hari tua. Bahkan kalau kamu aktif di jejaring sosial, banyak startup yang menawarkan berbagai asuransi dengan premi bersahabat dan bisa diakses lewat handphone. Buat pekerja yang mendapat fasilitas kesehatan dari kantornya, patut bersyukur dan bijak memanfaatkan mengingat layanan kesehatan saat ini cukup mahal. Pertanyaannya, asuransi seperti apa yang harus diikuti oleh pekerja usia 20an? Cari produk asuransi permanen yang bisa cover kesehatan dan menjamin kalau terjadi kecelakaan, lebih baik lagi jika ada benefit dalam bentuk akumulasi dana yang mengendap untuk jadi pertimbangan di manajemen keuangan yang kamu rencanakan.
Investasi
Satu lagi hal yang perlu kamu masukkan saat menyusun manajemen keuangan adalah investasi. Saya setuju sekali sama pekerja yang masih muda tapi sudah berani investasi. Tidak harus dalam wujud bisnis besar atau properti yang harganya harus dicicil belasan tahun, investasi bisa kamu mulai dari membeli barang yang harganya relatif naik di tahun-tahun ke depan.
Bisa investasi dengan membeli logam mulia, selain harganya yang masih bisa dijangkau oleh anak muda, resiko yang ada juga tidak terlalu tinggi karena penyimpanan emas yang tidak perlu perlakuan khusus. Jika manajemen keuangan kamu sudah lebih aman karena gaji yang semakin bertambah, tidak ada salahnya juga coba investasi yang lebih besar seperti join bisnis kuliner dengan teman. Sejauh ini bisnis kuliner termasuk yang mudah mendapat untung dan pasarnya pun meluas ke berbagai segmen. Intinya, apapun bentuk investasi yang kamu pilih, jangan lupa menjadikan itu sebagai salah satu prioritas manajemen keuangan sejak muda.
Sebagian besar dari tips ini sudah saya terapkan juga loh dalam manajemen keuangan, meskipun kadang ada beberapa hal yang membuat budget tabungan dan persiapan investasi harus terpakai sementara. Semoga kamu juga berani untuk mencoba tips manajemen keuangan di atas agar bisa mempersiapkan finansial yang matang dan terencana di masa depan.
Sign up di Glints dan temukan berbagai lowongan pekerjaan dari full-time hingga project based!