Microcopy: Definisi dan Fungsinya untuk Meningkatkan User Experience (UX)

Diperbarui 09 Mar 2021 - Dibaca 12 mnt

Isi Artikel

    Dalam meningkatkan user experience (UX), microcopy adalah salah satu aspek kecil yang penting tetapi kadang suka terlewatkan.

    Glints sudah menyiapkan penjelasan mengenai apa itu microcopy, mengapa hal ini penting, dan cara mengoptimalkannya.

    Yuk, simak lebih lanjut!

    Apa Itu Microcopy?

    microcopy adalah

    © Freepik.com

    Dilansir dari XD Adobe, microcopy adalah bagian copy atau tulisan kecil yang biasa ditemukan di website, aplikasi, dan juga produk.

    Biasanya, microcopy akan menjelaskan kepada pengguna mengenai konsekuensi dari langkah yang akan diambil.

    Ketika sedang sign in ke dalam email dan salah memasukkan password, pasti kamu mendapatkan tulisan “password salah”, kan?

    Nah, itu adalah salah satu bentuk microcopy yang mungkin sering kamu temui.

    Microcopy juga biasa dikenal dengan istilah UX writing. Banyak yang menganggap bahwa UX writing dan copywriting adalah hal yang sama. 

    Padahal, keduanya merupakan bidang yang cukup berbeda. 

    Perbedaan UX writer dan copywriter yang paling utama adalah fokus pekerjaannya. 

    UX writer berfokus kepada membantu pengunjung mendapatkan experience yang memuaskan, sedangkan copywriter lebih ke arah mendorong mereka untuk mengambil tindakan tertentu.

    Baca Juga: Apa Itu UX Writer? Yuk Ketahui Lebih Dalam Di Sini!

    Mengapa Microcopy Penting?

    ux researcher

    © Shutterstock.com

    Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, fungsi utama microcopy adalah untuk memberikan penjelasan kepada pengunjung mengenai konsekuensi dari langkah yang diambil.

    Dilansir dari TopTal Designers, microcopy juga bisa berfungsi sebagai petunjuk yang mengarahkan pengunjung harus melakukan apa.

    Salah satu contohnya adalah kamu sedang membuka sebuah website untuk memesan penginapan. Di dalam website tersebut, ada kolom pencarian.

    Nah, salah satu contoh microcopy yang bisa dituliskan di kolom tersebut katakanlah, “Coba cari penginapan di Bandung”.

    Orang yang tadinya belum tahu ingin pergi ke mana, jadi mendapatkan ide baru dan akan mengeksplorasi website-mu lebih jauh.

    Mungkin juga, kamu sedang memesan beberapa produk dari sebuah website.

    Ketika mengecek proses pengiriman, terdapat tulisan bahwa produk sedang dalam pengiriman. 

    Di bawahnya, tulisan di dalam microcopy adalah, “Mohon ditunggu, ya. Kami sudah mengirimkan pesananmu di tanggal 10. Kamu bisa menghubungi call center kami jika terdapat kendala.”.

    Dengan pesan kecil tersebut, pelanggan jadi tahu harus melakukan apa jika ada kendala dalam proses pengiriman produk yang ia beli.

    Meskipun terlihat sepele, menurut Careerfoundry, detail sekecil microcopy dapat membantu dalam meningkatkan conversion rate.

    Mengapa begitu?

    Saat membuat microcopy berisikan instruksi yang jelas, pengunjung website-mu tidak perlu kerepotan mencari pesan yang dibutuhkan ke sana kemari.

    Dengan begitu, mereka membangun kepercayaan terhadap brand-mu dan merasa lebih nyaman untuk melakukan transaksi.

    Baca Juga: Kamu Lulusan Psikologi? Simak Peluang Kariermu di Dunia UX

    Cara Mengoptimalkan Microcopy

    microcopy adalah

    © Freepik.com

    Pasti kamu ingin tahu cara membuat microcopy yang baik, kan?

    Tenang saja, di bawah ini Glints sudah menyiapkan tips-tips yang bisa diikuti untuk melakukannya.

    1. Buat microcopy dengan singkat, padat, dan jelas

    Pertama-tama tentunya adalah membuat microcopy yang singkat, padat, dan jelas.

    Tentukan di awal, kamu ingin microcopy tersebut terlihat seperti apa?

    Coba ucapkan perintah atau penjelasan yang ada di dalam microcopy tersebut. Apakah sudah cukup friendly, atau sudahkah sesuai dengan image yang ingin dibangun?

    Setelah itu, pastikan juga tidak terlalu bertele-tele dalam menuliskan copy tersebut di website.

    Kamu sendiri pasti malas kan, kalau diberi instruksi panjang lebar untuk melakukan satu hal yang sangat simpel?

    2. Gunakan customer mindset

    Cara selanjutnya untuk membuat microcopy yang baik adalah dengan menjalankan strategi customer oriented.

    Masuk ke dalam mindset customer, apa kira-kira yang mereka butuhkan?

    Kalau kamu adalah user, detail seperti apa yang akan membuat pengalaman berkunjungmu menjadi lebih baik?

    UX Planet memberikan beberapa contoh microcopy yang baik dan memikirkan konsumennya.

    Salah satunya adalah ketika sedang mengisi formulir sign up, pengunjung pasti harus mengisi beberapa informasi pribadi, kan?

    Nah, untuk user experience yang lebih baik, ada microcopy di bawah yang bertuliskan “Kenapa anda harus memasukkan informasi ini”. 

    Dengan adanya copy ini, pengunjung akan tahu alasan mengapa mereka harus menuliskan data tersebut. 

    Contoh lainnya adalah ada eror yang terjadi di website.

    Alih-alih memberikan instruksi seperti robot, microcopy yang baik akan menggunakan nada perbincangan yang santai dan mudah dimengerti.

    Kalau ada istilah teknis, usahakan untuk mencari kata lain yang lebih biasa digunakan sehari-hari.

    Dengan begitu, pengunjung dapat lebih mudah mengerti kesalahannya ada di mana dan cara mengatasinya.

    3. Pilih penempatan yang tepat

    Tak hanya memberikan informasi untuk mengatasi sebuah permasalahan, microcopy juga bisa berfungsi kurang lebih seperti CTA (call-to-action).

    Dengan tulisan yang menarik dan mudah dimengerti, pengunjung akan lebih merasa terdorong untuk langsung mengklik tombol sign up, misalnya.

    4. Buat microcopy yang berguna

    Cara selanjutnya adalah membuat microcopy yang sebisa mungkin menjadi berguna. Jangan jadikan microcopy sebagai hiasan saja. 

    Hal ini bisa diaplikasikan baik ketika memberi solusi, atau mengarahkan seseorang untuk melakukan sesuatu. 

    Contoh mudahnya adalah kolom sign up di sebuah website.

    Ketika sedang membuat password baru, pasti kamu sering melihat ada indikator tingkat kekuatan password, kan?

    Dengan memberikan microcopy di bawahnya yang berisikan indikator password yang baik seperti apa, pengunjung akan lebih mudah untuk membuatnya.

    Jika dari awal sign up saja sudah memberikan pengalaman yang baik, pasti mereka akan semakin tertarik untuk mengeksplorasi website-mu.

    Baca Juga: Yuk Cari Tahu Lebih Jauh tentang Profesi UX Researcher

    Itu dia penjelasan lengkap seputar apa itu microcopy, mengapa detail ini penting, dan tips untuk membuat microcopy yang baik.

    Semoga kamu jadi mengerti seputar topik ini, ya. 

    Kalau ingin memperluas pengetahuan seputar user interface/experience dan bidan desain secara umum, kamu bisa mengikuti Glints Expert Class, lho.

    Glints Expert Class adalah kelas yang akan dibawakan oleh pakar di bidang desain, memberi kesempatan bagi siapa pun untuk belajar desain lebih dalam.

    Tunggu apa lagi? Yuk, segera cari kelas yang ingin kamu ikuti!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait