Kamu Lulusan Psikologi? Simak Peluang Kariermu di Dunia UX

Diperbarui 01 Apr 2024 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Umumnya, lulusan psikologi berkarier sebagai praktisi, baik di dunia klinis sebagai psikolog, maupun pada bagian sumber daya manusia (SDM). Namun, ternyata saat ini ada banyak peluang karier untuk lulusan psikologi, salah satunya di bidang UX.

    Percaya atau tidak, UX adalah bagian yang tak terpisahkan dari psikologi. Hal ini dikarenakan bidang tersebut memahami perilaku konsumen dan menggunakannya untuk mengembangkan produk yang tepat sasaran.

    Kathleen Kreemer, salah seorang ilmuwan psikologi American Psychology Association (APA) mengatakan, pendekatan kognitif sangat berperan pada pengembangan UX suatu produk.

    Persepsi, memori, dan perhatian adalah elemen vital untuk memahami bagaimana pengguna dapat terlibat dengan produk. Bagaimana produk dapat bermanfaat bagi konsumen juga dijelaskan oleh fungsi kognitif.

    Lalu, peluang karier apa saja untuk lulusan psikologi di dunia UX? Berikut di antaranya.

    1. UX researcher

    ux researcher

    © Shutterstock

    Bagi kamu pecinta riset dan eksperimen, UX researcher adalah pilihan karier yang tepat. Kemampuan untuk penelitian empiris, desain eksperimental dan mengurangi bias sangat dibutuhkan dalam UX research.

    Melakukan pengujian pengguna tidak berbeda jauh dengan penelitian psikologi.

    Kamu meminta peserta untuk melakukan tugas, mengamati bagaimana mereka merespons, menarik kesimpulan dari hasil tes, dan menggunakan kesimpulan ini untuk menentukan langkah selanjutnya. 

    UX researcher harus menyadari banyak masalah serupa. Hal tersebut misalnya berusaha untuk tidak menggiring peserta dan mengurangi unsur-unsur seperti bias keinginan sosial.

    UX research juga menjelajahi motivasi pengguna. Memahami model mental pengguna adalah bagian besar dari proses pengujian.

    Melalui pendekatan ini kamu bisa memahami motivasi dan loyalitas pengguna terhadap produk.

    Ada beberapa teori psikologi yang digunakan dalam UX research. Berikut rangkuman dari User Focus:

    • Hukum Hicks, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan meningkat ketika jumlah pilihan diperluas. Hukum ini diperkenalkan oleh psikolog William Edmund Hicks.
    • Hukum Fitts yang diperkenalkan oleh psikolog Paul M. Fitts. Hukum ini menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk bergerak cepat ke target adalah fungsi jarak ke dan ukuran target.

    Baca Juga: 5 Pertanyaan Interview UX Researcher yang Perlu Kamu Tahu

    2. UX designer

    ux designer

    © Pexels

    UX designer adalah pilihan karier yang umum bagi lulusan desain grafis saat ini. Namun, lulusan psikologi pun dapat berkarier sebagai UX designer. Terutama untuk kamu yang mempelajari psikologi desain.

    Psikologi desain adalah kombinasi dari psikologi kognitif, psikologi sosial dan interaksi manusia-komputer yang mendekati desain UX dengan pendekatan perilaku manusia. 

    Dengan pendekatan ini, UX designer dapat mengembangkan desain produk yang sesuai bagi kebutuhan pengguna.  

    Selain itu, ada beberapa pendekatan psikologi lainnya yang dirangkum oleh UXBert:

    • Prinsip Gestalt mengenai persepsi visual; menjelaskan bahwa pengguna secara tidak sadar mengelompokkan objek-objek yang terpisah untuk memahami mereka secara keseluruhan.
    • Psikologi warna dan bentuk, yang menjelaskan hubungan antara warna dan bentuk dengan perilaku manusia. 

    Baca Juga: Tips Belajar UI UX Design yang Harus Diketahui oleh Pemula

    3. UX writer

    perbedaan ux writer dan copywriter

    © Freepik.com

    Selain sebagai researcher dan designer, UX writer adalah salah satu peluang karier yang cocok untuk lulusan psikologi. Hal ini terutama jika kamu memang punya hobi menulis.

    Pendekatan yang umum digunakan dalam UX writing adalah konsep dasar heuristik. Konsep ini adalah aturan kognitif yang membantu kita membuat keputusan dengan cepat dan efisien.

    Pendekatan ini berguna dalam mendorong pengguna untuk membuat keputusan.

    Selain itu, UX writer juga dituntut untuk menguasai kemampuan berempati. Keterampilan ini adalah kunci untuk mampu menulis konten yang dapat menggugah emosi pengguna.

    Pendekatan psikologi lainnya yang digunakan dalam UX writing adalah:

    • Model perilaku Fogg, yang memahami penyebab perilaku manusia, dan memanfaatkannya untuk membujuk atau meyakinkan pengguna.
    • Psikologi perilaku. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, UX sangat bergantung pada perilaku manusia. Untuk itu, pendekatan psikologi perilaku digunakan untuk mempengaruhi pengguna.

    Baca Juga: 4 Pertanyaan Interview UX Writer yang Perlu Kamu Persiapkan

    Jadi, meskipun kamu lulusan psikologi, kamu masih bisa berkarier di dunia UX. Apakah kamu tertarik? Yuk, mulai dengan mencari lowongan kerja UX yang ada di Glints.

    Sign up sekarang, dan dapatkan pekerjaan yang cocok untukmu!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait