Mengenal UX Research: Definisi, Penerapan, dan Metode Riset

Diperbarui 17 Okt 2021 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Era yang serba canggih membuat berbagai macam profesi di bidang teknologi menjadi perhatian. Salah satu bidang yang cukup mendapatkan banyak peminatnya adalah UX research.

    Profesi ini memang sangat diperlukan apalagi bagi perusahaan yang bergantung pada teknologi seperti website hingga aplikasi mobile.

    Jadi apa sih sebenarnya UX research itu? Berikut ini Glints berikan sedikit ulasan mengenai UX research mulai dari definisi, penerapan hingga metode risetnya. Yuk simak artikelnya!

    Definisi UX Research

    belajar ui ux design

    © Shutterstock

    Menurut Interaction Design, user experience (UX) research adalah penelitian menyeluruh dari pengguna atau user dan kebutuhannya. Hal ini dilakukan untuk memberikan masukan pada proses desain user experience.

    Proses riset ini bertujuan untuk mengidentifikasi, menemukan kebutuhan, dan kesulitan dari para pengguna.

    Tujuan dilakukannya penelitian tersebut tentunya untuk meningkatkan kualitas dan membuat desain produk agar bisa menjadi lebih baik dan sesuai dengan keinginan dari para target pengguna.

    Kesalahan dari UX designer pemula adalah tidak melibatkan user, maka penelitian ini menjadi penting.

    UX research rupanya memiliki cakupan metode untuk penelitian yang cukup banyak sehingga bisa mendapatkan banyak informasi mengenai kebutuhan dari para pengguna.

    Tujuan utama dari UX research sendiri yaitu untuk memberikan desain produk yang sesuai dengan perspektif dari penggunanya.

    Jadi produk bisa dinikmati oleh pengguna dan mencegah untuk membuat desain yang hanya sesuai dengan keinginan desainer saja.

    UX research juga harus bisa mengumpulkan data mulai dari apa saja yang dibutuhkan oleh pengguna dari produk yang ditawarkan.

    Misalkan ada hal yang tidak sesuai dengan keinginan pengguna, maka seorang UX researcher harus bisa menemukan solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

    Jadi nantinya pengguna bisa merasakan kemudahan saat menggunakan produk yang telah dibuat. Mulai dari desain, warna hingga pemilihan font juga perlu diperhatikan agar pengguna bisa mengaksesnya lebih mudah.

    Baca Juga: Sering Tertukar, Begini Sebenarnya Perbedaan Utama UI dan UX

    Penerapan UX Research

    pertanyaan interview data scientist

    © Shutterstock

    Di dalam penerapannya UX research memiliki beberapa bentuk penelitian yang paling sering dilakukan. Bentuk penelitian itu mulai dari wawancara, survei dan kuesioner, tes A/B dan masih banyak lainnya.

    1. Wawancara

    Dilansir dari Career Foundry, wawancara adalah salah satu metode yang paling umum dilakukan oleh UX researcher dengan para pengguna.

    Terdapat sekitar 3 jenis wawancara yang memiliki konteks dan tujuan yang berbeda.

    Pertama adalah wawancara terarah. Jenis wawancara ini paling umum dengan peneliti langsung mengajukan pertanyaan yang spesifik dan terarah.

    Kedua adalah wawancara tanpa arahan. Jenis wawancara ini digunakan jika peneliti ingin lebih menyentuh pengguna.

    Biasanya wawancara akan dimulai dengan pertanyaan seputar keseharian pengguna. Di sini, peneliti juga akan cukup sering mendengarkan kisah dari para pengguna.

    Ketiga adalah wawancara etnografi. Dalam jenis wawancara ini peneliti akan langsung melakukan wawancara ke rumah atau tempat bekerja dari pengguna.

    Lewat jenis wawancara ini peneliti akan lebih memahami seperti apa kebiasaan dan kehidupan dari pengguna.

    2. Survei dan kuesioner

    Survei dan kuesioner adalah salah satu bentuk penelitian yang cukup sering digunakan. Apalagi jika pengguna yang ingin dilakukan survei cukup besar, maka survei dan kuesioner akan lebih efektif.

    Peneliti tidak perlu mengeluarkan tenaga untuk langsung bertemu dan bertanya kepada pengguna dan hanya perlu mengirim survei lewat email atau bahkan Google Documents.

    3. Tes A/B

    Tes A/B juga cukup sering digunakan dan menggunakannya juga sangat mudah. Tes A/B biasanya digunakan untuk mengetahui dua hal yang ingin dipilih untuk mengembangkan produk.

    Biasanya pengguna akan diberikan dua pilihan dan disuruh memilih salah satunya saja. Pilihan tersebut bisa saja dari desain yang berbeda, jenis font atau jenis konten.

    Baca Juga: Tips untuk Kamu yang Tertarik Belajar Desain Grafis

    Metode Riset UX Research

    ux designer

    © Pexels

    Metode riset dari UX research yang digunakan terdapat 3 macam yaitu observasi, pemahaman, dan analisis.

    1. Observasi

    Sebelum melakukan penelitian tentunya harus didahului dengan observasi.

    Kegiatan yang satu ini bisa dimanfaatkan bagi peneliti untuk membuat beberapa catatan yang bisa menentukan pola dari para pengguna. Dalam tahap observasi setiap peneliti harus mencaritahu karakteristik dari target pengguna.

    2. Pemahaman

    Setelah menjalani proses observasi, metode selanjutnya adalah pemahaman atau understanding. Dalam metode ini peneliti harus bisa melihat situasi dari para pengguna.

    Pahami dulu seperti apa latar belakang dari pengguna sehingga saat diajak melakukan wawancara, pertanyaan yang sudah disiapkan sudah relevan.

    Proses pemahaman ini juga mewajibkan peneliti untuk mengidentifikasi seperti apa karakteristik dan keinginan dari pengguna.

    3. Analisis

    Setelah mengumpulkan sejumlah informasi yang dibutuhkan, proses selanjutnya adalah dengan melakukan analisis pada data-datanya. Dalam proses ini peneliti harus bisa mengidentifikasi pola dari data yang sudah didapatkan.

    Saat menemukan suatu masalah, maka mereka juga harus memberikan sebuah solusinya. Hasil dari analisis ini bisa berupa grafik yang mewakili karakteristik pengguna.

    Info dari grafik ini dibuat dengan tujuan untuk membuat produk yang lebih baik dan mudah digunakan oleh pengguna.

    Baca Juga: 8 Tips Menjawab Pertanyaan Interview Desain Grafis

    Itulah serba-serbi tentang UX research. Selain informasi ini, kamu juga bisa menemukan lowongan pekerjaan di Glints. Yuk, daftar dan lamar pekerjaan impianmu.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.6 / 5. Jumlah vote: 10

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait