Hobi Menulis? Yuk Pahami Perbedaan Antara UX Writer dan Copywriter

Diperbarui 27 Mar 2024 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Di era digital saat ini, UX writer dan copywriter menjadi profesi penulis yang menjanjikan. Sekilas, kedua profesi tersebut terlihat sama, namun ada beberapa perbedaan antara UX writer dan copywriter.

    Tak bisa dipungkiri, kedua profesi tersebut saat ini banyak sekali dicari oleh banyak perusahaan, khususnya yang bergerak di bidang digital.

    Melihat fenomena tersebut, tentu ini menjadi peluang yang besar bagi kamu yang memang mempunyai hobi menulis dan ingin mendapatkan uang dari menulis.

    Jika kamu hobi menulis, maka tidak ada salahnya untuk menapaki jenjang karier di dalam UX writer atau copywriter. Lalu, seperti apa sih perbedaan antara UX writer dan copywriter?

    Terkait dengan hal tersebut, berikut Glints akan menjelaskannya.

    Apa yang Dikerjakan oleh UX Writer dan Copywriter?

    perbedaan ux writer dan copywriter

    © Freepik.com

    Meskipun kedua profesi ini sama-sama memerlukan keahlian dalam menulis, namun ada sedikit perbedaan pada keduanya, terutama terkait apa saja yang dikerjakan oleh UX writer dan copywriter.

    Terkadang, orang-orang yang membaca lowongan pekerjaan dari kedua profesi tersebut sedikit merasa bingung dan bertanya-tanya mengenai tugas dari UX writer dan copywriter.

    1. Tugas UX writer

    UX writer memiliki tugas yang sangat berbeda dengan copywriter. Jika melihat dari namanya saja, UX merupakan singkatan dari user experience.

    User experience sendiri merupakan pengguna yang mengeksplorasi website ataupun aplikasi, lalu mereka mendapatkan pengalaman dari hasil eksplorasinya tersebut.

    Dalam artian lain, UX writer mempunyai tugas untuk menciptakan kenyamanan pengguna saat mengeksplorasi website menggunakan kata-kata.

    Dilansir dari Wpion, tugas seorang  UX writer adalah membuat teks yang membantu pembaca agar mudah dalam hal mengeksplorasi website ataupun aplikasi.

    Dengan demikian, tantangan terberat yang harus dihadapi oleh seorang UX writer adalah memilih diksi yang tepat dan sederhana agar dapat memudahkan pengguna.

    Jika kata-kata yang mereka dibuat tidak sederhana dan cenderung rumit, maka kemungkinan besar pengguna akan meninggalkan website tersebut.

    Baca Juga: 5 Contoh Portofolio Copywriter yang Bisa Ditiru untuk Memukau Perusahaan

    2. Tugas copywriter

    Berbeda halnya dengan UX writer, copywriter bertugas membuat teks untuk materi promosi yang biasanya terletak di brosur, situs web, email, papan iklan, dan lain-lain.

    Copywriter cenderung lebih mengarah ke tulisan CTA (Call to Action) supaya dapat mengajak pengguna untuk mengambil tindakan tertentu.

    Sebagai contoh, misalnya membuat pengguna agar terlibat dalam perusahaan, mendaftar email, atau bahkan membeli layanan atau produk.

    Dengan artian lain, copywriter menulis konten atau artikel dengan kata-kata dengan tujuan untuk komersil.

    Perbedaan yang mendasar dari UX writer dan copywriter adalah UX writer membuat kata-kata dengan tujuan untuk menciptakan hubungan yang kuat dengan pengguna.

    Sementara itu, copywriter justru membuat kata-kata dengan tujuan untuk mengajak pengguna agar membeli produk atau layanan yang ditawarkan sehingga bersifat komersil.

    Bagaimana Peran UX Writer dan Copywriter?

    perbedaan ux writer dan copywriter

    © Pexels.com

    Meskipun UX writer dan copywriter sama-sama harus pandai dalam menggunakan kata-kata, kedua profesi ini memiliki peran yang berbeda satu sama lain.

    Berikut ini perbedaan peran yang ada antara UX writer dan copywriter:

    Baca Juga: 9 Pertanyaan Interview Copywriter yang Harus Kamu Pelajari

    1. Fokusnya berbeda

    Dilansir dari UX Planet, copywriter lebih berfokus kepada mendidik, meyakinkan, memberi informasi kepada pelanggan dengan tujuan komersil.

    Sementara itu, UX writer lebih berfokus kepada membantu pengguna dalam hal menyelesaikan masalahnya, sehingga pengguna nantinya dapat merasa nyaman saat kembali mengeksplorasi website atau aplikasi.

    2. Ruang lingkup kolaborasi

    Ruang lingkup kolaborasi antara copywriter dan UX writer sangat berbeda. Copywriter cenderung mempunyai ruang lingkup kolaborasi yang sempit karena ia hanya berkolaborasi dengan tim desainer dan tim sales/marketing.

    Sementara itu, ruang lingkup kolaborasi UX writer sangat luas. Ia harus berkolaborasi dengan tim business development, legal, strategy, dan marketing.

    Pasalnya, seorang UX writer harus memahami dengan benar terkait product experience yang akan mereka bawa kepada pengguna nantinya.

    Baca Juga: Gemar Menulis? Ketahui Perbedaan Antara Content Writer dan Copywriter

    Itu dia perbedaan antara UX writer dan copywriter. Kira-kira sudah mengerti perbedaan dari kedua profesi writer tersebut? Mau belajar lebih tentang copywriting? Yuk ikuti kelas copywriting di Glints ExpertClass yang diajarkan langsung oleh expert dari berbagai perusahaan top di Indonesia.

    Nah, apabila kamu sudah mengerti, kini saatnya bagi kamu untuk mencari lowongan kerja terkait UX writer maupun copywriter.

    Di Glints sekarang banyak, lho yang membuka lowongan terkait kedua profesi tersebut. Caranya bagaimana? Yuk segera sign up sekarang!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait