Dokter Kecantikan: Definisi, Tugas, dan Cara Memulai Karier

Tayang 23 Jun 2024 - Dibaca 6 mnt

Sesuai namanya, dokter kecantikan atau dokter aesthetic adalah salah satu kategori profesi dokter yang berfokus pada bidang estetika medis.

Peran mereka adalah untuk membantu memperbaiki penampilan, tekstur atau kontur dari kulit, wajah, dan tubuh pasien.

Lantas, apa bedanya peran mereka dengan para dermatologis atau ahli bedah plastik? Seperti apa kualifikasi yang dibutuhkan jika ingin memulai karier sebagai dokter aesthetic?

Temukan jawaban lengkapnya dari rangkuman Glints berikut ini!

Apa Itu Dokter Kecantikan?

Dilansir dari Indeed, dokter kecantikan adalah seorang profesional medis yang punya spesialisasi dalam perawatan estetika noninvasif atau non-bedah.

Prosedur non-invasif tidak mengharuskan dokter untuk membedah kulit lewat prosedur operasi medis, sedangkan prosedur invasif membutuhkan operasi pembedahan kulit pasien.

Jadi, beberapa contoh perawatan yang dapat dilakukan oleh dokter kecantikan di antaranya operasi hidung tanpa bedah, pemasangan filler, treatment laser, dan lain sebagainya.

Mereka juga kadang disebut sebagai cosmetic doctor maupun dokter aesthetic.

Keahlian dan jasa dokter aesthetic banyak dicari oleh pasien yang memerlukan perubahan pada keindahan tampilan mereka.

Baca Juga: 4 Perbedaan Psikolog, Psikiater, dan Konselor, Mana yang Lebih Tepat Untukmu?

Perbedaan Dokter Kecantikan, Dermatologis, dan Ahli Bedah Plastik

Praktisi yang berfokus di bidang kecantikan tidak hanya dokter kecantikan saja, lho. Ada dermatologis dan juga ahli bedah plastik.

Supaya kamu tahu mau fokus mengejar profesi yang mana, berikut adalah beberapa perbedaan utama antara ketiganya, dilansir dari Enrich Clinic.

1. Kualifikasi atau lisensi

Dokter kosmetik adalah seorang dokter umum yang menawarkan perawatan kosmetik. Jadi, mereka tidak memerlukan pendidikan dokter spesialis.

Sementara itu, dermatologis adalah dokter spesialis yang sudah menempuh spesialisasi dan memiliki lisensi untuk fokus pada satu bidang kedokteran tertentu, baik itu kulit, rambut, atau kuku.

Seorang dermatologis sangat memahami penyakit kulit, tetapi belum tentu berspesialisasi dalam perawatan kosmetik seperti dokter kecantikan.

Baca Juga :  Arkeolog: Definisi, Tanggung Jawab, Skill & Cara Memulai Kariernya

Terakhir, seorang plastic surgeon atau ahli bedah plastik adalah dokter yang sudah mengambil spesialisasi dan memperoleh lisensi untuk menjadi seorang ahli bedah.

Menurut Forbes, setidaknya diperlukan waktu 13-14 tahun untuk menjadi seorang ahli bedah (4 tahun sarjana kedokteran, 4 tahun sekolah kedokteran, dan 5-6 tahun menjadi residen)

2. Prosedur yang dapat dilakukan

Karena kualifikasi mereka berbeda-beda, maka prosedur yang bisa dan boleh dilakukan oleh ketiganya juga berbeda.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, dokter aesthetic hanya bisa melakukan tindakan noninvasif, seperti:

  • memberi suntikan anti-aging
  • memberi suntikan filler
  • melakukan perawatan dengan laser

Di sisi lain, dermatologis dapat melakukan pembedahan, namun jenis pembedahannya bergantung pada spesialisasi mereka.

Contoh operasi dermatologi yang dapat dilakukan mereka adalah operasi pengangkatan tahi lalat, hingga operasi sedot lemak.

Nah, ahli bedah plastik bisa melakukan prosedur operasi untuk tujuan kecantikan maupun bedah rekonstruktif.

Contoh bedah rekonstruktif di antaranya adalah perbaikan beberapa bagian wajah setelah kecelakaan.

Baca Juga: Dokter Gigi: Definisi, Tugas, hingga Jenis Spesialisasinya

Tugas Dokter Kecantikan

Lebih jelasnya lagi, berikut adalah tugas utama dokter aesthetic yang perlu kamu ketahui.

  • Memberi rekomendasi skincare atau treatment yang sesuai dengan kondisi klien.
  • Menyediakan konsultasi profesional, masukan, dan saran sesuai dengan kebutuhan klien.
  • Melakukan treatment noninvasif atau nonbedah kepada klien.
  • Memberi masukan medis sekaligus mempromosikan produk perusahaan atau klinik.
  • Membuat treatment plan atau rencana tindakan lalu mengomunikasikannya pada klien.
  • Mengecek progres perbaikan kondisi klien dan melakukan tindakan lanjutan yang dibutuhkan.

Kualifikasi Dokter Kecantikan

Untuk menjadi dokter aesthetic, kamu setidaknya harus memiliki gelar sarjana kedokteran atau S.Ked, serta STR atau Surat Tanda Registrasi.

Jadi, jurusan kuliah yang harus ditempuh calon dokter kecantikan adalah jurusan kedokteran.

Meski tak perlu melanjutkan pendidikan dan mengambil spesialisasi, kamu tetap perlu mengikuti pelatihan tambahan.

Kursus atau pelatihan tersebut diperlukan untuk memperoleh sertifikat atau surat izin menjadi dokter kecantikan.

Baca Juga :  Kenali Risk Analyst, Peneliti Risiko Bisnis yang Dibutuhkan Banyak Perusahaan

Gaji Dokter Kecantikan

Kisaran gaji dokter kecantikan sangat variatif, yaitu antara Rp5.000.000 – Rp25.000.000.

Perbedaan gaji tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti pengalaman kerja, lokasi fasilitas kesehatan terkait, wilayah, hingga prosedur yang kamu kerjakan nantinya.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Prodi Favorit, yuk, Kenali Jurusan Kedokteran dan Durasi Perkuliahannya

Cara Menjadi Dokter Kecantikan

Sudah yakin ingin menjadi dokter aesthetic? Berikut adalah panduan umumnya untukmu.

1. Selesaikan sarjana kedokteran

Langkah pertama untuk menjadi dokter aesthetic adalah menyelesaikan pendidikan sarjana di fakultas kedokteran.

Proses ini melibatkan beberapa tahap, mulai dari praklinik hingga menjalani ujian kompetensi.

Setelah lulus, kamu perlu mengikuti ujian kompetensi nasional untuk mendapatkan gelar dokter umum.

2. Ikuti program magang

Langkah berikutnya sesudah menjalani ujian kompetensi nasional adalah mengikuti program magang atau internship.

Program internship dokter umumnya berlangsung selama 1 tahun, di mana kamu berkesempatan untuk dilibatkan di berbagai departemen rumah sakit.

3. Dapatkan izin praktik

Setelah menyelesaikan program internship, dokter harus mendapatkan izin praktik dari pemerintah atau badan kesehatan yang berwenang di negara masing-masing.

Di Indonesia, izin praktik dikeluarkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) setelah dokter lulus Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI).

4. Ikut berbagai pelatihan

Sayangnya, pengalaman selama internship kemungkinan belum cukup membekalimu dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi dokter aesthetic.

Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk ikut berbagai pelatihan estetika medis, seperti:

  • pelatihan injeksi (botox, filler)
  • pelatihan laser dan terapi cahaya
  • pelatihan prosedur bedah ringan minim invasif, seperti pengencangan kulit dan facelift

5. Lamar kerja ke fasilitas kesehatan

Apabila sudah mengantongi izin, mulailah mencari pengalaman kerja pertamamu dengan melamar ke klinik-klinik kecantikan.

Menurut Indeed, kamu bisa mencoba melamar sebagai aesthetic assistant atau aesthetic nurse terlebih dahulu untuk mengumpulkan pengalaman kerja.

Apabila kamu merasa pengalamanmu sudah cukup, kamu dapat mengembangkan karier dengan membuka praktik mandiri.

Itulah penjelasan mengenai apa itu dokter kecantikan dan langkah-langkah untuk memulai kariernya.

Sudah siap untuk lamar pekerjaan sebagai dokter kecantikan? Yuk, lihat berbagai lowongannya di Glints!

CEK LOWONGAN LAINNYA


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terkait

Glints TapLoker Icon