Ini 4 Perbedaan antara Creative Design dan Graphic Design

Diperbarui 04 Sep 2023 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Meski sering dianggap memiliki makna yang sama, apakah sebetulnya ada perbedaan antara creative design dan graphic design

    Apabila ada, di manakah letak perbedaannya mengingat kedua profesi ini sama-sama berkaitan erat dengan pembuatan karya visual?

    Untuk menemukan jawabannya, Glints sudah merangkum 4 perbedaan utama antara creative design dan graphic design di artikel ini.

    Mari kita simak sampai akhir, yuk!

    Baca Juga: Desain Grafis Minimalis: Apa Itu, Prinsip, dan Tips Menerapkannya

    1. Proses kreatif

    Di dunia kerja, proses kreatif merujuk pada pembuatan segala sesuatu yang memiliki aspek seni yang unik dan inovatif.

    Sesuai namanya, creative design juga melibatkan proses kreatif yang cenderung lebih luas dan inovatif dari pada graphic design.

    Dilansir dari Blue Sky Graphics, seorang creative designer harus mampu mewujudkan solusi ke dalam bentuk ide, masukan, atau sebuah creative brief.

    Nah, creative brief inilah yang selanjutnya akan diubah menjadi sebuah karya desain baik oleh mereka sendiri maupun profesional lain, termasuk graphic designer maupun ilustrator.

    Hal ini bukan berarti bahwa graphic designer kurang keatif, ya. Namun, pada umumnya pekerjaan graphic design memiliki proses yang lebih singkat.

    Contohnya seperti membuat atau memodifikasi karya visual tanpa memiliki tanggung jawab untuk brainstorming atau merencanakan keseluruhan proses pembuatan aset visual perusahaan atau klien.

    2. Tugas utama

    Perbedaan creative design dan graphic design selanjutnya terletak pada tugas dan fungsi utama keduanya.

    Creative design bertugas untuk membuat konsep desain dan karya seni dalam berbagai bentuk, seperti:

    Selain itu, mereka juga perlu memastikan bahwa hasil karya seni yang dibuat telah sesuai dengan standar klien atau perusahaan.

    Di sisi lain, tugas utama dari graphic designer adalah mengomunikasikan idenya melalui karya digital maupun fisik. Mereka membuat modifikasi pada berbagai elemen visual seperti, layout, logo, ads, dan lain-lain.

    Jadi, graphic designer adalah salah satu pekerjaan yang bisa termasuk ke dalam ranah creative design.

    Baca Juga: 9 Kursus Desain Grafis Online bagi Kamu yang Masih Pemula

    3. Cakupan kerja

    Dari penjelasan di atas, semakin terlihat bahwa cakupan kerja creative design cenderung lebih luas jika dibandingkan dengan graphic design.

    Pekerjaan creative design mencakup proses kreatif dari hulu ke hilir, sedangkan graphic design pekerjaanya lebih bersifat teknis.

    Dilansir dari Coursera, sebagai graphic designer, kamu akan bertanggung jawab untuk membuat sebuah karya visual.

    Sebagai creative designer, kamu tidak hanya diberi tanggung jawab untuk membuat karya visual, tetapi juga menciptakan ide, konsep, dan inovasi yang bisa menjawab persoalan yang dihadapi client.

    Itulah mengapa ada berbagai jenis profesi yang masuk ke dalam kategori creative design selain graphic design, di antaranya adalah:

    • Multimedia designer, biasanya bekerja di televisi atau perfilman untuk membuat keperluan karya seni menggunakan suara, desain, video, hingga animasi.
    • Web designer, bertugas membuat layout sebuah situs agar user memiliki pengalaman yang menyenangkan ketika berkunjung.
    • Brand designer, berperan untuk membangun identitas brand, mulai dari membuat logo, tipografi, color palette, dan elemen lainnya.

    4. Skill yang dibutuhkan

    Perbedaan creative design dan graphic design yang terakhir terletak pada keahlian yang diperlukan untuk mengemban tugas masing-masing.

    Keduanya sama-sama harus memiliki technical skill dalam bidang desain, seperti menguasai prinsip-prinsip desain dan mahir menggunakan software desain.

    Seorang creative designer perlu memiliki beberapa skill manajemen, seperti project management, problem solving, komunikasi, dan organization skill.

    Meskipun begitu, bukan berarti graphic designer tidak perlu mengasah beberapa soft skill di atas. Hanya saja, peruntukkannya yang sedikit berbeda.

    Misalnya, creative designer menggunakan problem solving skill untuk menghasilkan ide dan creative brief berdasarkan masalah yang dihadapi client serta hasil brainstorming dengan tim.

    Di sisi lain, graphic designer memanfaatkan problem solving skill-nya untuk mencari cara terbaik agar bisa membuat karya visual sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan.

    Baca Juga: 12 Skill Ini Harus Dimiliki Desainer Grafis Berkualitas, lho!

    Demikian penjelasan mengenai perbedaan creative design dan graphic design secara umum. Pada akhirnya, fungsi kedua profesi ini bisa saja berubah tergantung pada kebijakan perusahaan dan industri pekerjaannya.

    Akan tetapi, seperti yang telah disebutkan, kedua profesi ini tetap memerlukan keahlian teknis yang serupa.

    Jadi apa pun pilihanmu ke depannya, kamu tetap perlu mempelajari berbagai hal terkait hard skill di dunia desain termasuk tentang design principle.

    Untuk itu, Glints sudah mempersiapkan artikel selanjutnya yang bisa menambah pengetahuanmu tentang prinsip desain yang sangat penting untuk kamu pahami.

    Yuk, pelajari artikel-artikel di bawah ini supaya kamu lebih siap kembangkan karier sebagai designer!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4 / 5. Jumlah vote: 6

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait