Supaya Karyamu Punya Dampak Baik, Ketahui 7 Prinsip dan Manfaat Ethical Design

Diperbarui 23 Nov 2022 - Dibaca 12 mnt

Isi Artikel

    Bayangkan sebuah iklan produk rokok mempromosikan manfaat dan kegunaan rokok, pastinya secara etika hal itu tidak baik disampaikan ke publik. Makanya, dibutuhkan ethical design saat membuat konten untuk sebuah produk.

    Dalam menentukan dan mengimplementasikan sebuah design, diperlukan prinsip yang sesuai agar hasil karyamu tidak melenceng dan menyebabkan kesalahpahaman.

    Nah, yuk, simak ulasan berikut yang sudah Glints rangkum tentang ethical design.

    Memahami Ethical Design

    belajar desain produk

    © Freepik.com

    Ethical design adalah proses mendesain sebuah produk sekaligus menumpahkan nilai-nilai moral yang kamu pegang dan menggabungkannya dengan konsep bisnis perusahaan.

    Secara sederhana, mengutip 99designs, ethical design bertujuan untuk mencegah munculnya desain yang bersifat merusak. 

    Merusak bagaimana, sih, yang dimaksud? Merusak dari sisi moral atau malah menuntun ke pola pikir yang keliru.

    Etika ini jadi penting karena ketika kamu mendesain, entah itu sebuah produk, marketing campaign, atau bahkan poster, ini bisa memberikan dampak bagi yang melihat atau menggunakan. 

    Smashing Magazine menyebutkan, sebuah produk bisa disebut menerapkan etika desain yang baik jika desain itu dibuat dengan niat dan maksud yang baik. 

    Baca Juga:

    Prinsip Ethical Design

    prinsip desig ethical design

    © Ind.ie

    Berhubung desain yang disetujui tidak sepenuhnya mutlak keputusanmu sebagai desainer, tentu tetap penting untuk menerapkan prinsip etika desain ini. Jadi, kamu bisa menyisipkannya di dalam proyekmu.

    Secara umum, prinsip ethical design akan berusaha mengutamakan hak asasi manusia, usaha yang diberikan, serta pengalaman yang didapat.

    Prinsip-prinsip ini berakar dari piramida kebutuhan etis (Ethical Hierarchy of Needs) yang dibuat oleh Aral Balkan dan Laura Kalbag.

    Piramida ini menggambarkan bahwa setiap lapisan piramid saling menunjang satu sama lain. Jika satu runtuh, semua runtuh.

    Berikut ini beberapa prinsip ethical design yang harus kamu ketahui:

    1. Kegunaan

    Usability, alias kegunaan adalah prinsip utama dalam etika desain. Tentu kamu mau desain yang kamu ciptakan itu bisa berguna buat orang lain bukan?

    Baik dipakai langsung atau mampu memberikan informasi bagi mereka.

    Produk yang berguna sebaiknya bisa menjawab apa yang konsumen butuhkan, mudah digunakan, dan membantu menyelesaikan masalah mereka.

    Ada 5 hal utama yang perlu jadi pertimbangan saat mendesain produk yang berguna:

    • Kemudahan, seberapa mudah desainmu (produk atau grafis) dipahami oleh pengguna
    • Efisien, seberapa cepat pengguna dapat mengoperasikannya
    • Mudah diingat, seberapa banyak user yang akan kembali untuk menggunakan produkmu
    • Error, seberapa banyak dan fatal kesalahan yang mungkin muncul
    • Kepuasaan pelanggan, seberapa menyenangkan produkmu bagi konsumen

    2. Kemudahan mengakses

    Produk dengan ethical design yang baik mampu memberikan kemudahan bagi siapa saja untuk mengaksesnya. 

    Saat menciptakan sebuah produk, kamu tentu memikirkan target market-mu. Makanya, desain yang dibuat juga akan menyesuaikan.

    Akan tetapi, ada kelompok target yang mungkin tidak sengaja tidak terpikirkan saat kita mengembangkan sebuah desain. Akibatnya, saat produk jadi, tidak semua bisa melihat atau mengaksesnya.

    Contohnya, beberapa perusahaan kerap “lupa” memikirkan kemudahan bagi para difabel saat menciptakan sebuah produk.

    Alhasil, saat produk diluncurkan, tidak semua dapat mengaksesnya dengan mudah.

    Walaupun mungkin mereka tidak menjadi target pasar utama, menciptakan desain atau produk yang bisa dinikmati semua orang tentu akan menguntungkan.

    3. Privasi

    membuat cv

    © delimiter.com.au

    Saat ini, isu soal privasi memang menjadi kekhawatiran utama dalam dunia digital.

    Itu sebabnya, prinsip ethical design terbaik adalah dengan mengembangkan sebuah desain yang mampu menyimpan informasi yang hanya benar-benar dibutuhkan.

    Salah satu contoh, beberapa orang lebih memilih menggunakan aplikasi Telegram dibandingkan WhatsApp karena isu privasi. Terlebih setelah WhatsApp melakukan beberapa update.

    Dalam hal ini, desain produk Telegram dianggap lebih aman dari sisi privasi.

    4. Transparansi dan persuasi

    Cara terbaik untuk menerapkan ethical design adalah membuat segalanya jelas tanpa ada yang ditutup-tutupi.

    Dengan begitu, user benar-benar mengetahui dan menyetujui apa yang mereka gunakan.

    Menginformasikan hanya sebagian riskan membuat konsumen merasa ditipu. Itu sebabnya dalam merancang sebuah sistem atau produk, consent form sangat penting. 

    5. Melibatkan user

    Seperti yang telah kita singgung sedikit sebelumnya, kamu mendesain tentu ditujukan untuk seseorang, yakni user. Jadi, melibatkan user dalam proses desain adalah sebuah etika desain yang benar.

    Dengan demikian, mereka jadi lebih memiliki sense of belonging terhadap produk tersebut. Ini tentu akan memberikan pengalaman positif bagi desainmu.

    Cara terbaik melakukannya bisa dengan melakukan demo atau percobaan produk kepada sekelompok kecil user.

    Dari sana, kamu jadi tahu apa kekurangan produk dan bagaimana produk ini diinginkan oleh user.

    Baca Juga: 6 Aplikasi Terbaik untuk Desain Produk Pilihan Glints

    6. Fokus pada user

    Seorang desainer sebaiknya memahami bahwa segala produk yang dibuat adalah bagian dari kehidupan user. Ya, kata kuncinya adalah bagian.

    Jadi, akan ada waktu ketika user mungkin tidak membutuhkannya atau perlu jeda sementara.

    Menciptakan produk yang dapat dengan mudah memenuhi kedua kebutuhan ini bisa membantu user untuk memudahkan hidupnya lebih mudah.

    Dengan kata lain, tidak perlu effort lebih untuk mengatur produk yang digunakan hanya demi menyesuaikan dengan kebutuhan user.

    Misalnya, Netflix memberikan kemudahan bagi mereka yang gemar movie marathon dengan mode autoplay.

    Akan tetapi, orang tetap bisa langsung menyudahinya jika mereka perlu melakukan hal lain.

    7. Ramah lingkungan

    ecopreneur adalah

    © hips.heartsapps.com

    Isu lingkungan menjadi salah satu kekhawatiran. Nah, mendesain sebuah produk yang turut melestarikan lingkungan sama dengan kamu telah menciptakan sebuah produk yang menerapkan prinsip ethical design.

    Dalam hal ini menciptakan produk dengan menggunakan kembali (reuse) produk tak terpakai bisa jadi solusi.

    Apa Manfaatnya Menerapkan Prinsip Ethical Design?

    service design adalah

    © Freepik.com

    Manfaat menerapkan etika desain sendiri tentu sejalan dengan definisinya. Untuk membuat sebuah desain yang tidak menyesatkan penggunanya.

    Apalagi sampai memiliki pola pikir yang keliru.

    Bayangkan bagaimana semuah desain untuk restoran cepat saji, misalnya, menuntun pada pola pikir bahwa ini makanan yang aman untuk dikonsumsi.

    Ini dapat berujung pada tingginya angka obesitas.

    Laman Slate menyebutkan bahwa menerapkan ethical design juga merupakan salah satu cara menghentikan penyebaran hoax.

    Pasalnya, berita bohong termasuk ke dalam salah bentuk unethical design.

    Etika desain juga membantu produk diterima oleh semua kalangan, dan mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan, seperti keberagaman dan solidaritas.

    Baca Juga: Mengenal Ecopreneur, Wirausahawan yang Berorientasi pada Lingkungan

    Nah, itulah seluk-beluk ethical design yang harus diketahui dan kamu praktikkan.

    Selalu upayakan untuk menerapkan prinsip etika desain dalam mendesain sebuah produk, outline berita, poster, website, atau hal apa pun.

    Untuk tahu tips dan triknya kamu juga bisa belajar di Glints ExpertClass. Terdapat beberapa webinar dan workshop yang dibawakan oleh para pakar di dunia desain.

    Tak hanya belajar, kamu juga bisa berdiskusi dengan para profesional mengenai sebuah desain produk ataupun yang lainnya.

    Yuk klik di sini untuk temukan kelas-kelasnya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 1.5 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait