Mengenal Ecopreneur, Wirausahawan yang Berorientasi pada Lingkungan

Diperbarui 04 Apr 2024 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Ecopreneur mungkin adalah istilah yang terdengar mirip dengan entrepreneur.

    Ya, tidak heran, karena ecopreneurship sebenarnya tidak jauh beda dengan entrepreneurship.

    Ecopreneur merupakan sosok yang sebenarnya dibutuhkan di dunia bisnis saat ini meskipun istilahnya belum dikenal orang banyak.

    Pasalnya, kini semakin banyak masyarakat yang memperhatikan isu lingkungan dan ingin bisnis-bisnis pun melakukan hal yang sama.

    Nah, simak lebih lanjut penjelasan Glints untuk mengenal apa itu ecopreneur, ya!

    Baca Juga: Tertarik Memiliki Bisnis Sendiri? Pahami 7 Skill yang Harus Dimiliki oleh Entrepreneur

    Apa Itu Ecopreneur?

    ecopreneur adalah

    © hips.heartsapps.com

    Untuk memahami tentang ecopreneur atau green entrepreneur, mari berkenalan terlebih dahulu dengan istilah ecopreneurship.

    Menurut Reset, ecopreneurship adalah kombinasi dari dua kata, yaitu eco dan entrepreneurship.

    Oleh karena itu, ecopreneurship adalah kegiatan bisnis yang berbasis lingkungan.

    Fokus dari bisnis yang mengaplikasikan ecopreneurship adalah pengurangan dampak terhadap lingkungan dan tetap memastikan tujuan bisnis terpenuhi dan hasil usaha bisa maksimal.

    Dilansir dari Business Dictionary, ecopreneur adalah seorang wirausahawan yang menciptakan dan menjual produk atau jasa yang ramah lingkungan dengan berlandaskan prinsip ekonomi lingkungan dan ekologi.

    Jadi, seorang ecopreneur adalah orang yang berorientasi keuntungan sama seperti entrepreneur.

    Akan tetapi, ecopreneur juga memperhatikan aspek lingkungan dan berhati-hati mengenai dampak dari operasi bisnisnya.

    Selain itu, tujuan dari ecopreneurship juga adalah membangun bisnis minim limbah yang berkelanjutan untuk waktu yang lama.

    Keuntungan Ecopreneurship

    green entrepreneurship adalah

    © smallbusinessbonfire.com

    Ecopreneur memiliki keunggulan dibanding entrepreneur biasa dengan membangun hubungan yang bermanfaat dengan bisnis-bisnis lainnya, organisasi komunitas, bahkan pemerintah.

    Saat ini, tren konsumen dan stakeholder lainnya telah bergerak menjadi lebih sadar akan dampak lingkungan. 

    Oleh karena itu, dengan membangun bisnis yang peduli dengan lingkungan, kamu justru dapat memperbesar kesempatan dan keuntungan.

    Kamu bahkan punya kemungkinan mendapat dukungan serta pendanaan dari kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan dan diuntungkan dari visi ecopreneur.

    Menurut NBS, ecopreneur mendapatkan lebih banyak pendanaan dibanding bisnis lainnya. 

    Selain itu, pengeluaran operasi bisnis pun lebih rendah karena terjadi pengurangan pembuangan energi maupun bahan baku semaksimal mungkin.

    Kendala Ecopreneurship

    green entrepreneurship

    © Pexels.com

    Selain keuntungannya yang cukup banyak, ecopreneurship juga memiliki tantangannya tersendiri.

    Beberapa tantangan menjadi seorang ecopreneur adalah minimnya informasi dan terbatasnya pengetahuan orang-orang di dunia bisnis tentang hal ini.

    Selain itu, tidak terlalu mudah menemukan orang yang benar-benar peduli terhadap isu lingkungan. Pasalnya, masih lebih banyak pebisnis yang berorientasi keuntungan saja.

    Jadi, dapat disimpulkan bahwa kendala utama yang akan dihadapi ecopreneur adalah kurangnya kesadaran, sosialisasi dan pengetahuan.

    Selain itu, ada pula kendala minimnya bimbingan dan dukungan dalam implementasi standar bisnis berbasis lingkungan yang baik, contohnya ISO 14000.

    Baca Juga: Baru Memulai Bisnis? Jangan Lupa Model Bisnis Kanvasmu

    Karakteristik Model Bisnis Ecopreneurship

    apa itu green entrepreneur

    © Pexels.com

    Dilansir dari Sustainable Entrepreneurship Project, studi oleh Lutz E. Schlange menyimpulkan bahwa karakteristik utama dari ecopreneur adalah fokus pada aspek ekologi.

    Fokus pada aspek itu jauh lebih kuat dibanding entrepreneur biasa yang hanya memiliki tujuan untuk menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya.

    Selain itu, studinya menemukan karakteristik lainnya yang penting bagi model bisnis dengan prinsip ecopreneurship yaitu ekonomi dan sosial atau etika.

    1. Ekonomi

    Karakteristik ini merujuk pada seluruh aktivitas ekonomi perusahaan. Karakteristik ini memperhatikan beberapa proses yaitu input, transformasi, dan output.

    Pada tahap input, indikator yang harus diperhatikan adalah penyediaan dari pemasok.

    Sebagai ecopreneur, kamu harus mengetahui sumber bahan baku yang digunakan oleh bisnismu. Apakah sudah sesuai dengan ketentuan bisnis ramah lingkungan?

    Kemudian, pada tahap transformasi, bisnis harus memiliki rencana jelas untuk perkembangan jangka panjang yang juga meliputi potensi pertumbuhan secara ekonomi dan inovasi. 

    Misi perusahaan harus bertujuan untuk membangun bisnis yang berkelanjutan, dan hal ini harus dianut oleh seluruh sistem perusahaan. 

    Tak hanya itu, semua orang yang terlibat dalam bisnis seorang ecopreneur harus memiliki pemahaman dan tujuan yang sama pula.

    Pada tahap output, indikator utamanya adalah kooperasi dan hubungan yang berkelanjutan dengan mitra bisnis yang mendukung kredibilitas perusahaan sebagai agen keberlanjutan.

    2. Ekologi

    Pada proses ini, indikator pada tahap input adalah transportasi, di mana sistem yang digunakan harus ramah lingkungan.

    Pada tahap transformasi, fokusmu sebagai ecopreneur adalah penggunaan energi.

    Sebisa mungkin, gunakan sumber energi alternatif dan peningkatan efisiensi konsumsi energi.

    Selain itu, sangat penting bagi bisnis ramah lingkungan untuk mengurangi emisi dan racun atau kontaminasi pada limbah sebelum dibuang ke lingkungan.

    Sementara, untuk proses output, indikator yang harus diperhatikan adalah siklus hidup produk yang sesuai dengan kaidah ekologi agar menghasilkan limbah seminimal mungkin.

    3. Sosial/etika

    Ecopreneur juga harus memperhatikan aspek sosial, seperti kesetaraan kesempatan bagi semua gender dan kelompok masyarakat lainnya serta membuka kesempatan bagi pekerja dengan keterbatasan fisik.

    Para pekerja perusahan seorang ecopreneur harus memiliki kesempatan yang sama dan diberi penghargaan yang sesuai.

    Selain itu, kamu juga harus memastikan bahwa lingkungan kerja perusahaanmu aman dan sesuai dengan standar-standar yang sudah ditetapkan.

    Hal ini penting agar terjadi keberlanjutan yang ideal bagi seluruh sistem dan stakeholder perusahaan.

    Baca Juga: Pelajari 4 Kesalahan Umum Startup Ini agar Bisnis Tetap Terjaga

    Itulah sekilas penjelasan dari Glints tentang ecopreneur.

    Dengan terus berkembangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya ekologi bisnis dan industri, tentu bisnis berbasis lingkungan akan semakin diminati di masa yang akan datang.

    Jika kamu berencana memulai bisnis sendiri, memperhatikan aspek ini bisa jadi nilai tambah yang sangat menarik.

    Hal itu bisa menarik di mata calon konsumen dan pihak-pihak lain yang dapat diuntungkan oleh visi dan misi bisnismu.

    Nah, oleh karena itu, persiapkanlah dirimu dengan baik untuk menjadi ecopreneur sukses.

    Untuk itu, yuk, ikuti kelas-kelas online di Glints ExpertClass agar kamu bisa menambah pengetahuan yang penting untuk memulai bisnis.

    Kesempatannya terbatas, jadi, daftar sekarang dan jangan sampai ketinggalan, ya!

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 4.4 / 5. Jumlah vote: 18

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Comments are closed.

      Artikel Terkait