Target Pasar: Definisi, Tujuan, dan Cara Menentukannya
Isi Artikel
Target market atau target pasar adalah sekumpulan orang yang dinilai akan membeli suatu produk atau jasamu.
Menentukan target pasar merupakan langkah yang cukup awal dalam mengembangkan sebuah bisnis.
Salah menentukan bisa berakibat cukup fatal untuk bisnismu ke depannya.
Agar kamu dapat memahaminya dengan baik, ayo simak rangkuman yang telah Glints siapkan berikut ini!
Definisi Target Pasar
Dilansir dari Investopedia, target pasar adalah sekelompok orang yang dinilai sangat berpotensi menjadi konsumen bisnismu.
Umumnya, proses penentuan target pasar ini dimulai dengan menentukan segmentasi pasar, yaitu proses mengelompokkan masyarakat berdasarkan segmentasi mereka, seperti:
- usia
- jenis kelamin
- tempat tinggal
- pendapatan
- gaya hidup
Dari segmentasi di atas, kamu dapat mengolah data yang diperoleh dan menentukan segmen manakah yang paling cocok dengan karakteristik bisnis yang kamu bangun.
Nah, segmen yang dipilih inilah yang akan menjadi target pasarmu.
Tujuan Menentukan Target Pasar
Untuk apa bisnis menentukan target pasarnya?
Tujuan menentukan target pasar di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Mengoptimalkan strategi bisnis
Baik itu strategi pemasaran, penjualan, hingga pengembangan produk, data target market merupakan basis yang paling penting.
Bagaimana kamu akan melakukan perbaikan atau merumuskan strategi jika tidak tahu siapa yang akan membeli produkmu dan apa yang mereka butuhkan?
2. Memudahkan proses distribusi produk
Proses distribusi produk tentunya akan lebih terencana jika kamu telah mengantongi segmentasi pasar mana yang akan menjadi fokus perusahaan saat ini.
Misalnya, kamu menemukan bahwa pekerja yang tinggal di kota-kota besar merupakan segmentasi pasar yang paling potensial untuk melakukan pembelian.
Dengan penemuan data tersebut, perusahaan tidak akan membuang-buang sumber dayanya untuk mendistribusikan produk ke lokasi yang kurang strategis.
3. Membuat kampanye yang lebih personalized
Semakin target market merasa ‘klop’ dengan produk atau brand kamu, semakin besar juga awareness yang muncul.
Nah, bagaimana caranya agar mereka bisa merasa ‘klop’?
Dengan menyampaikan pesan yang relevan bagi mereka, baik dari segi esensi pesan, cara menyampaikan, channel yang digunakan, hingga siapa yang menyampaikan.
Memahami target pasar adalah langkah utama untuk mewujudkan personalized campaign tersebut.
Contoh Segmentasi Target Pasar
Seperti apakah contoh segmentasi yang dimaksud? Beberapa contoh segmentasi target pasar di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Segmentasi demografik
Segmentasi demografik merupakan hal yang paling mendasar dan terpenting dalam pembuatan target market. Adapun pengelompokkan demografik berdasarkan pada:
- jenis kelamin
- usia
- tingkat pendidikan
- tingkat pendapatan
- pendidikan
Dari pengelompokan inilah kamu bisa mengetahui apakah produk atau brand yang akan kamu pasarkan cocok dengan klasifikasi di atas.
Seperti contohnya jika produk yang akan kamu pasarkan berupa kosmetik untuk menunda penuaan dini.
Kamu tidak akan memasarkannya kepada perempuan remaja yang berumur 12-17 tahun melainkan kepada wanita berumur 30 tahun ke atas.
2. Segmentasi geografik
Segmentasi ini merupakan pengelompokan target market berdasarkan lokasi atau wilayah. Adapun hal-hal yang mendasarinya:
- lingkungan
- kode pos
- kode area
- kota
- provinsi
- wilayah
Segmentasi ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan masing-masing para target market dengan harapan setiap wilayah memiliki kebutuhan yang berbeda.
Contohnya seperti penjualan pupuk pastinya akan lebih laris di daerah atau wilayah yang memiliki banyak perkebunan.
3. Segmentasi psikografis
Dalam segmentasi ini, kamu akan membagi target pasar berdasarkan kelas ekonomi, kepribadian atau preferensi gaya hidup.
Segmentasi ini dibagi menjadi masyarakat berdasarkan tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, jenis pekerjaan dan sebagainya.
Klasifikasi gaya hidup melibatkan nilai, kepercayaan, minat, dan sebagainya.
Segmentasi psikografis didasarkan pada teori bahwa pilihan yang dibuat seseorang saat membeli produk atau jasa adalah cerminan dari preferensi gaya hidup mereka atau kelas sosio-ekonomi.
Cara Menentukan Target Pasar
Dilansir dari Hootsuite, beberapa cara mengidentifikasi target pasar di antaranya adalah:
1. Kumpulkan data yang sudah ada
Sebelum mengumpulkan data melalui riset secara terpisah, kamu dapat memanfaatkan data yang sudah ada terlebih dahulu untuk mengetahui siapa target pasarmu.
Data ini dapat diperoleh dari berbagai sumber, mulai dari followers media sosial, e-commerce, atau pengunjung blog.
Mereka adalah orang-orang yang mau berinteraksi dengan brand dan telah memiliki ketertarikan lebih pada brand.
2. Riset kompetitor
Nah, riset kompetitor juga dapat membantu mengidentifikasi siapa target pasar yang lebih tepat untukmu.
Dengan melakukan riset terhadap kompetitor, kamu mungkin akan menemukan beberapa insight penting, seperti:
- Apakah kompetitor menargetkan kelompok yang sama denganmu?
- Apakah ada segmentasi pasar yang kompetitor targetkan namun belum terpikirkan olehmu?
- Bagaimana cara mereka menerapkan strategi brand positioning-nya?
Insight tersebut dapat dijadikan sebagai data tambahan untuk memutuskan apakah kamu akan memperluas, mempersempit, atau mengubah target pasarmu.
3. Cari tahu kelebihan produkmu
Misalnya, kamu sedang berusaha menjual produk skincare. Brand A juga menjual produk yang serupa denganmu.
Namun, kamu baru menyadari kelebihan produkmu dibandingkan brand A, yaitu dapat digunakan oleh remaja dengan kulit sensitif tanpa menimbulkan iritasi.
Padahal, sebelumnya brand-mu hanya merasa bahwa kelebihan skincare tersebut adalah mudah dibeli di mana saja, harganya terjangkau, dan tersedia di berbagai ukuran.
Nah, kelompok remaja dengan kulit sensitif itulah yang dapat kamu jadikan sebagai tambahan target pasar.
4. Buat target market statement
Setelah mengumpulkan berbagai data dari cara-cara di atas, sekarang saatnya membuat target market statement.
Dokumen yang satu ini penting untuk dibuat agar brand kamu dapat menerapkan strategi brand positioning yang lebih tepat.
Salah satu contoh template target market statement adalah sebagai berikut:
Target pasar kami adalah [jenis kelamin] berusia [x] tahun, yang tinggal di [domisili], dan senang melakukan [aktivitas].
Template tersebut tentunya tidak berlaku untuk semua bisnis. Domisili mungkin tak menjadi faktor utama bagi bisnismu, jadi kamu dapat menyesuaikan dan melengkapinya sesuai dengan kebutuhan.
Yang Harus Dilakukan Setelah Menentukan Target Pasar
Langkah-langkah yang harus diperhatikan setelah menentukan target pasar di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Memaksimalkan strategi marketing dan penjualan
Setelah kamu menentukan target market yang cocok dengan produk atau jasa yang akan kamu jual, ini saatnya menentukan strategi untuk memasarkan dan menjual produk pada mereka.
Untuk memaksimalkannya, ada beberapa pertanyaan yang dapat kamu jawab, seperti:
- Siapa saja kompetitor bisnismu?
- Apakah produk kamu sudah memiliki kelebihan yang kompetitor tidak miliki?
- Apakah produk kamu sudah bisa menjawab kebutuhan target market?
Serta banyak pertanyaan lain yang dapat memancing ide-ide kreatif lainnya.
2. Optimalkan penggunaan media sosial
Tidak mungkin rasanya kalau pada era globalisasi yang serba digital ini kamu enggan menggunakan sosial media sebagai sarana untuk pemasaran atau promosi.
Nah, beberapa sosial media seperti Instagram, Twitter, hingga TikTok pun sudah menjadi tempat untuk berbisnis selain untuk berjejaring.
Selain itu, ada fitur social media ads yang harus kalian gunakan semaksimal mungkin untuk mendapatkan perhatian dari target pasar yang sudah kamu tentukan.
Dalam fitur iklan tersebut, ada beberapa kolom untuk diisi berupa detail mengenai target pasar yang kamu pilih. Mulai dari umur, wilayah, gender, dan juga interest.
3. Analisis hasil strategi
Saat ini mungkin saja target pasarmu memiliki preferensi A dan perilaku B.
Dua bulan kemudian, belum tentu preferensi dan perilaku belanja mereka akan tetap sama. Jadi, selalu analisis hasil kampanye secara rutin untuk terus melihat kebutuhan mereka.
Nah, kini sosial media juga menyediakan analytic tools yang bisa kamu olah datanya untuk melihat hasil campaign.
Demikian penjelasan singkat Glints terkait serba-serbi target market yang perlu kamu ketahui
Apakah kamu sudah memiliki gambaran mengenai target market? Atau justru kamu masih ingin mempelajari dasar-dasar pengembangan bisnis?
Bila ya, tenang saja. Kamu bisa pelajari semuanya di Glints Blog. Di sana, terdapat banyak artikel tentang serba-serbi dunia business development.
Tak hanya materi yang menarik, kamu juga bisa dapatkan ide baru mengenai strategi business development yang berguna bagi para wirausahawan maupun profesional yang bekerja sebagai business development.
Jangan sampai ketinggalan, yuk, klik link ini untuk temukan artikel terbarunya!