Proses Rekrutmen Karyawan Ini Perlu Kamu Ketahui!
Isi Artikel
Setiap sesuatu pasti tidak terjadi begitu saja. Ada sejumlah proses yang harus ditempuh demi menjalankan sesuatu. Hal itu berlaku pula dalam konteks merekrut karyawan. Ada sejumlah proses yang harus dilakukan perusahaan dalam merekrut sejumlah karyawan yang dibutuhkan. Ada berbagai alasan mengapa proses rekrutmen karyawan begitu panjang dan lama. Salah satunya adalah demi mendapatkan kandidat terbaik sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Lantas, apa saja proses rekrutmen tersebut? Yuk, simak pembahasannya di bawah ini!
Mengidentifikasi Kebutuhan Suatu Posisi
Sebelum membuka lowongan, pihak perusahaan biasanya akan melakukan proses rekrutmen ini terlebih dulu. Posisi yang diidentifikasi biasanya adalah posisi baru yang masih lowong, atau posisi lama yang sudah ditinggalkan karyawan sebelumnya. Proses rekrutmen ini sendiri dilakukan agar perusahaan mengetahui apa saja kebutuhan posisi tersebut, seperti: spesifikasi karyawan yang akan mengisi posisi tersebut; atau berapa jumlah karyawan yang dibutuhkan.
Merencanakan Proses Rekrutmen
Langkah ini dilakukan setelah perusahaan selesai melakukan langkah sebelumnya. Perencanaan proses rekrutmen sendiri mencakup berbagai hal, yaitu:
- Bagaimana dan lewat apa lowongan dipublikasikan.
- Siapa saja yang akan meninjang keseluruhan proses rekutmen.
- Siapa saja yang akan dilibatkan dalam proses wawancara kandidat.
Kesemua perencanaan tersebut nantinya akan dibicarakan dan disusun oleh pihak HRD perusahaan, bersama dengan pimpinan divisi yang sedang membutuhkan karyawan.
Mempublikasikan Lowongan Pekerjaan
Setelah perencanaan selesai, pihak perusahaan akan langsung mempublikasikan lowongan pekerjaan di tempat mereka. Biasanya, perusahaan akan mempublikasikan lowongan tersebut lewat media cetak, khususnya koran. Namun, di era digital ini, sebagian besar perusahaan mulai mempublikasikan lowongan kerja secara daring lewat beberapa langkah, yaitu:
- Melalui situs resmi mereka.
- Melalui situs khusus lowongan kerja,
- Lewat LInkedIn atau media sosial perusahaan (Instagram, Twitter, Facebook, dsb).
Langkah-langkah di atas membuat lowongan kerja mudah diakses oleh kandidat. Dengan begitu, mereka pun lebih mudah untuk melamar ke lowongan yang telah dipublikasikan tersebut. Tak hanya bagi kandidat, langkah-langkah di atas juga memudahkan perusahaan untuk melakukan proses rekrutmen selanjutnya.
Meninjau Lamaran yang Telah Masuk
Membuka lowongan secara daring membuat kandidat mudah dalam melamar. Kemudahan dalam melamar tersebut juga membuat perusahaan lebih mudah menerima lamaran yang masuk. Dengan begitu, perusahaan pun lebih mudah dalam melakukan proses rekrutmen selanjutnya, yakni meninjau lamaran.
Lamaran sendiri biasanya akan ditinjau dan disaring oleh pihak HRD. PIhak HRD akan menyaring lamaran berdasarkan syarat dan spesifikasi yang mereka tuliskan dalam lowongan yang telah dipublikasikan sebelumnya.
Bila lamaran cocok, maka pihak HRD akan menghubungi pihak pelamar. Selanjutnya, perusahaan akan meminta pelamar untuk mengikuti sejumlah proses rekrutmen lainnya.
Wawancara
Setelah pelamar dihubungi, pelamar akan diminta perusahaan untuk mengikuti proses rekrutmen satu ini. Proses rekrutmen ini biasanya dilakukan oleh pihak HRD, atau kepala divisi dari posisi yang dilamar. Di beberapa perusahaan tertentu, pihak pelamar biasanya akan diminta untuk mengisi formulir lamaran kerja, atau mengizinkan perusahaan memeriksa referensi dan latar belakang si pelamar. JIka kamu dimintai untuk melakukan sejumlah hal tersebut, maka lakukanlah saja hal-hal tersebut.
Selama proses rekrutmen ini berlangsung, pihak pelamar akan ditanyai dengan sejumlah pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan biasanya berkisar pada motivasi bekerja; sejauh mana pihak pelamar mengetahui perusahaan tersebut; dan sejenisnya.
Jika nanti kamu menjalani proses rekrutmen ini, pastikan kamu menjawab kesemua pertanyaan dengan tenang. Hindari jawaban yang terkesan berlebihan atau bahkan jawaban yang bohong. Hal itu akan mengurangi reputasimu di hadapan perusahaan.
Seusai proses rekrutmen ini selesai, pihak pelamar akan dipersilakan meninggalkan ruangan, serta diminta menunggu kabar selanjutnya dari pihak perusahaan.
Memeriksa Referensi dan Latar Belakang Pelamar
Seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa beberapa perusahaan biasanya melakukan proses rekrutmen satu ini. Proses rekrutmen ini dilakukan agar perusahaan dapat memastikan bahwa apa yang tertulis di lamaran kerja si pelamar adalah benar adanya.
Proses rekrutmen ini dilakukan dengan menghubungi orang-orang yang pernah berhubungan dengan si pelamar. Misalnya: dosen atau mantan atasan si pelamar. Bila dirasa cocok, pihak perusahaan akan langsung mengajak si pelamar untuk melakukan proses rekrutmen selanjutnya. Bila tidak, si pelamar akan dicoret dari daftar kandidat yang dicari oleh perusahaan.
Mengabari Pihak Pelamar
Bila pihak pelamar diterima, maka perusahaan akan menghubungi orang tersebut, lalu kemudian menyuruhnya untuk datang lagi ke kantor. Setelah di kantor, orang tersebut akan melakukan sejumlah proses rekrutmen lainnya, seperti negosiasi dan sosialisasi hal-hal teknis seputar pekerjaan.
Sebaliknya, bila tidak diterima, perusahaan juga akan mengabari si pelamar mengenai hal tersebut. Sayangnya, cara ini jarang dilakukan oleh sebagian besar perusahaan. Padahal, mengabari bahwa si pelamar tidak diterima perusahaan sangatlah penting.
Bagi pihak pelamar, cara tersebut membuat mereka tahu bahwa lamaran mereka ditolak, sehingga mereka tak perlu menunggu lama dan bisa fokus melamar ke perusahaan lain. Bagi perusahaan, cara tersebut dapat memberikan citra positif di mata pelamar, karena mereka nantinya akan dianggap sebagai perusahaan yang kooperatif dalam proses rekrutmen karyawan.
Negosiasi Gaji dan Sosialisasi Teknis Pekerjaan
Saat kandidat sampai di kantor, pihak perusahaan akan mengajaknya untuk menegosiasikan soal gaji. Dalam proses ini, perusahaan akan menanyai berapa besaran gaji yang diminta kandidat. Jika kamu ditanyai hal ini, jawablah pertanyaan tersebut secara cerdas dan diplomatis. Misalnya: “untuk soal gaji, saya cukup fleksibel. Paling sesuaikan saja dengan standar perusahaan.” Di beberapa perusahaan, proses rekrutmen ini lazimnya dilakukan di saat proses wawancara tersebut.
Setelah negosiasi selesai, pihak perusahaan akan memberikan pengarahan soal teknis pekerjaan, seperti: sistem presensi di perusahaan; pengoperasian beberapa alat kerja; dan sebagainya. Saat melewati proses rekrutmen ini, kamu akan diizinkan perusahaan untuk mengajukan sejumlah pertanyaan.
Bila kamu dalam kondisi tersebut, manfaatkanlah sebaik mungkin dengan mengajukan pertanyaan sejumlah pertanyaan penting terkait perusahaan, fasilitas, atau teknis pekerjaan. Misalnya: dengan menanyakan beberapa teknis pekerjaan yang belum kamu ketahui. Atau, kamu juga bisa menanyakan berapa jatah cuti yang boleh kamu ambil.
Usahakan untuk tidak menanyakan pertanyaan personal kepada pihak perusahaan, seperti: status pemimpin perusahaan, hobi, dan sejenisnya. Jenis pertanyaan tersebut akan membuat perusahaan ilfeel kepadamu.
Kandidat pun Resmi Bekerja
Setelah kesemua proses rekrutmen sebelumnya telah dijalani, sang kandidat pun resmi menjadi karyawan perusahaan. Lazimnya, sang kandidat bisa langsung bekerja hari itu juga, atau di hari lain sesuai kebijakan perusahaan dan kesanggupan si kandidat.
Sang karyawan baru pun akan diberi sejumlah tanggung jawab oleh perusahaan. Di beberapa perusahaan tertentu, pihak perusahaan juga akan mengenalkan seorang mentor kepada sang karyawan baru. Nantinya, mentor tersebut akan memberi sejumlah pengarahan selama sang karyawan baru bekerja di sana.
Itulah beberapa proses rekrutmen karyawan yang lazim dilakukan perusahaan. Dari penjelasan di atas, kita pun jadi tahu, betapa panjangnya proses rekrutmen yang dilakukan perusahaan demi merekrut sejumlah karyawan yang dibutuhkan. Dengan begitu, kita pun jadi tidak terlalu heran mengapa proses rekrutmen karyawan di sejumlah perusahaan berjalan tidak begitu cepat.
Sedang mencari pekerjaan? Yuk, sign up di Glints Indonesia untuk mendapatkan pekerjaan terbaik!