Dikenal Sebagai Prodi Favorit, yuk, Kenali Jurusan Kedokteran dan Durasi Perkuliahannya
Ketika membahas jurusan dengan prospek kerja yang bagus, tentunya benak kita akan langsung terarah pada prodi kedokteran.
Bagaimana tidak? Tawaran gaji untuk lulusannya cukup menggiurkan, dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) merekomendasikan bahwa gaji minimal dokter umum adalah sebesar Rp12.500.000.
Selain itu, profesi dokter akan selalu dibutuhkan oleh masyarakat. Sehingga, lowongan pekerjaannya akan selalu tersedia di mana pun kamu berada.
Meskipun demikian, seperti apa kehidupan di jurusan kedokteran? Apa saja materi yang harus dikuasai oleh mahasiswanya? Lalu, berapa lama waktu yang harus ditempuh untuk mendapatkan gelar S.Ked?
Tenang saja, semuanya sudah Glints rangkum dalam artikel ini. Yuk, disimak!
Isi Artikel
Deskripsi Jurusan Kedokteran

© Freepik.com
Menurut Medicinenet, medicine school atau yang lebih dikenal dengan prodi kedokteran, adalah pendidikan dengan kurikulum yang mengarah pada ilmu praktik-praktik kesehatan.
Misi dari setiap jurusan kedokteran mencakup pengajaran ilmu kesehatan, penelitian, dan perawatan pasien.
Semua sekolah kedokteran memiliki tujuan yang sama, yakni untuk mempersiapkan mahasiswa dalam ilmu kedokteran, dan memberikan mereka latar belakang yang diperlukan untuk memasuki periode pendidikan pascasarjana.
Selama menempuh pendidikan di medicine school, mahasiswa akan melewati 3 fase studi yang berbeda, yaiu fase praklinis, fase studi klinis, dan fase praktik lapangan.
Masing-masing fase saling berkaitan dan dilakukan agar mahasiswa dapat meraih semua ilmu kesehatan tanpa merasakan beban perkuliahan yang terlalu berat.
Apa yang Perlu Dipersiapkan untuk Kuliah Kedokteran?

© Freepik.com
Meskipun perkuliahannya tampak seru, nyatanya, materi yang akan kamu pelajari di jurusan kedokteran akan terasa cukup menantang.
Bahkan, program studi tersebut terkenal sangat kompetitif, di mana masing-masing mahasiswa berjuang untuk menjadi calon dokter terbaik di angkatannya.
Nah, maka dari itu, agar perjalananmu di jurusan ini mulus, berikut adalah tiga hal yang perlu kamu siapkan terlebih dahulu. Dicatat, ya!
1. Pemahaman yang kuat di bidang kimia, fisika, dan matematika
Apakah minat dan nilai yang cemerlang pada pelajaran Biologi dijamin akan menjadikanmu sebagai dokter yang hebat? Belum tentu!
Kenyataannya, kamu juga perlu modal pemahaman konsep yang baik seputar kimia, fisika, dan matematika.
Menurut SGU, tubuh manusia adalah suatu hal kompleks yang terdiri dari organ, jaringan, dan sistem yang saling bergantung satu sama lain.
Untuk itulah, kamu juga perlu memahami konsep pelajaran kimia, fisika, dan matematika agar bisa memahami interaksi dan reaksi yang terjadi di dalam tubuh.
Sebagai contoh, kamu perlu memahami reaksi kimia yang memicu proses biologis hingga dosis obat yang tepat untuk menghasilkan reaksi yang diinginkan.
Contoh lainnya adalah konsep fisika kuantum yang perlu dikuasai untuk memahami cara kerja alat x-ray, serta konsep vektor untuk memahami sistem EKG dan alat rekam jantung.
2. Kemampuan untuk berpikir sistematis
Setiap sel dan sistem yang ada di dalam tubuh manusia saling berhubungan dan bahkan bergantung satu sama lain.
Ibarat mesin pabrik yang bekerja dalam alur tertentu untuk menghasilkan produk, begitu juga halnya dengan tubuh manusia.
Karena itu, dibutuhkan skill berpikir menyeluruh dan sistematis agar kamu bisa memahami dan menganalisisnya dengan baik.
Keahlian satu ini sangatlah penting untuk dimiliki di prodi kedokteran. Bukan hanya untuk memahami materinya yang cukup sulit, akan tetapi, juga untuk mengatur jadwal perkuliahanmu yang padat.
3. Kemampuan berbahasa Inggris yang baik
Meskipun perkuliahan akan dipandu dengan bahasa Indonesia, kemampuan berbahasa Inggris yang baik tetap wajib untuk dikuasai.
Pasalnya, jurusan ini menggunakan banyak buku dan teori yang dimuat dalam bahasa Inggris, sesuai ujaran MTU.
Mengapa tidak ada terjemahannya? Sebab, proses penerjemahannya akan memakan waktu yang sangat lama.
Makanya, bisa dibayangkan betapa ketinggalannya kamu jika menunggu terbitan buku berbahasa Indonesia.
Sementara itu, sudah ada buku baru dengan tambahan ilmu dan teori baru yang berhasil menyanggah teori lama.
Selain bahasa Inggris, dunia kedokteran juga akrab dengan istilah-istilah dalam bahasa Latin, lho. Jadi, segera asah kemampuan bahasa asingmu, ya!
Berapa Lama Waktu untuk Lulus dari Jurusan Kedokteran?
Sudah bukan rahasia lagi bahwa kuliah jurusan kedokteran memang lebih lama dibandingkan kuliah jurusan lain.
Meskipun bisa bervariasi tergantung prestasimu, tapi umumnya pendidikan kedokteran bisa diselesaikan dalam waktu minimal 6 tahun. Begini prosesnya!
1. Kuliah Sarjana Kedokteran (S.Ked)
Kuliah di jurusan kedokteran tidak menganut sistem kredit (SKS), melainkan blok.
Tiap satu blok, kamu akan belajar mengenai satu sistem organ secara menyeluruh, mulai dari fungsi, penyakit, obat, cara pemeriksaan, dan interpretasi hasil laboratorium.
Di jurusan kedokteran juga tidak ada Ujian Akhir Semester seperti kuliah pada umumnya. Sebagai gantinya, ada 3 jenis ujian yang akan kamu hadapi, yaitu:
- Ujian Teori Tertulis (tiap akhir blok): terdiri dari soal pilihan ganda yang bisa mencapai 500 butir.
- Ujian OSCE (tiap akhir blok/semester): merupakan ujian keterampilan di mana kamu harus mendiagnosa “pasien sandiwara” atau manekin di depan dokter penguji.
- Ujian SOCA (tiap akhir 2 semester): di sini kamu harus menjelaskan secara lisan jawaban dari soal kasus, mulai dari konsep, tindakan, alasan, ekspektasi, dan treatment yang akan kamu ambil.
Setelah selesai, kamu akan diwisuda dan mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked). Namun ingat, pada tahap ini kamu belum mendapatkan gelar dokter lho ya!
2. Program Profesi Dokter (Koas)
Tahap ini dikenal juga dengan istilah yang lebih populer yaitu koas.
Saat koas inilah kamu berkesempatan untuk dirotasi ke berbagai bagian di rumah sakit.
Hal ini dilakukan untuk mempelajari kasus dokter yang ada di Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) secara langsung, bukan dengan pasien bohongan atau manekin lagi.
Kamu bisa bertemu dan menangani pasien secara nyata. Nah, di tahap ini juga biasanya staminamu ditantang karena terkadang ada stase yang mengharuskan untuk berjaga hingga semalaman!
Tahap ini masih merupakan bagian dari masa studimu di jurusan kedokteran. Jadi, jangan membayangkan gaji yang besar dulu, ya!
Justru sebaliknya, kamu masih harus membayar biaya kuliah selama kurang lebih 2 tahun atau +14 stase menjalani koas ini.
Di penghujung koas, kamu akan dihadapkan lagi dengan ujian performa yang menggunakan metode mini clinical evaluation exercise (mini-CEX).
Kali ini kamu akan mewawancara, memeriksa, menganalisa, dan meresepkan obat kepada pasien di hadapan para dokter preceptor.
Ada pula ujian yang berkaitan langsung dengan stase yang sedang dijalani, misalnya ujian membaca foto rontgen pada stase radiologi.
3. Ujian Sertifikasi
Selangkah lagi, kamu sudah bisa mendapatkan gelar dokter di depan namamu!
Tantangan terakhir yang perlu kamu lewati sebelum bisa mengucapkan sumpah dokter adalah ujian sertifikasi.
Ujian itu terdiri dari Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) dan OSCE nasional.
Singkatnya, UKMPPD merupakan ujian tertulis, sedangkan OSCE merupakan ujian praktik.
Ujian ini dilakukan secara nasional dan serentak. Jika diibaratkan, ujian sertifikasi ini kurang lebih seperti UAN yang kamu lewati saat SMA.
Jika sudah lulus ujian sertifikasi, kamu akan melewati proses widusa lagi dan mengucapkan Sumpah Dokter yang menandakan bahwa kamu sudah resmi menyandang gelar dokter.
4. Internship
Boleh bangga atas gelar baru, namun kamu ternyata belum diizinkan untuk praktik meskipun sudah diwisuda sebagai dokter.
Kenapa? Ternyata kamu masih harus melalui masa internship untuk mendapatkan STR (Surat Tanda Registrasi) paten.
Saat internship, kamu akan praktik kerja di bawah naungan dokter senior. Di sini, kamu juga akan menerima upah dari pemerintah.
Setelah mengantongi STR paten, kamu baru bisa mengurus Surat Izin Praktik untuk melakukan praktik sebagai dokter umum.
Jika ingin mendalami satu keilmuan khusus, kamu bisa mengambil program profesi spesialis dengan rentang waktu yang berbeda-beda, tergantung spesialiasi yang kamu dipilih.
Program ini rata-rata membutuhkan waktu mulai 4 hingga 5 tahun.
Jadi, bagaimana? Apakah kamu semakin tertarik untuk kuliah jurusan kedokteran dan menjadi seorang dokter?
Nah, sebelum memutuskannya, kamu perlu memahami lingkungan kerja dokter sehari-hari. Apakah mereka bekerja setiap hari, berdasarkan shift, atau jarang punya waktu istirahat?
Yuk, cari tahu jawabannya di kanal Company Culture Glints Community!
Glints Community adalah platform diskusi seputar dunia karier. Kamu bisa menanyakan kegundahanmu di sana. Nantinya, akan ada banyak pakar yang siap menjawab pertanyaanmu.
Nah, kamu yang sudah memiliki gelar kedokteran bisa langsung melamar kerja di Glints. Di sana, terdapat banyak lowongan pekerjaan yang siap menerima lamaranmu, lho.
Menarik bukan? Yuk, dapatkan semua hal tersebut dengan sign up di Glints sekarang. Gratis!