Burnout: Apa Itu, Tanda-Tanda, Fase, dan Cara Mengatasinya

Diperbarui 27 Okt 2022 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Selain stres, burnout adalah salah satu masalah yang dapat mengganggu produktivitasmu. Burnout dapat membuat kamu merasa lelah, kosong, dan tidak mampu mengatasi masalah hidup.

    Burnout tidak muncul secara tiba-tiba. Sebaliknya, burnout muncul secara bertahap hingga terkadang sulit disadari.

    Apa saja tanda-tanda burnout? Simak selengkapnya dalam artikel berikut.

    Apa Itu Burnout?

    © Pexels.com

    Burnout adalah keadaan kelelahan emosional, fisik, dan mental yang disebabkan oleh stres yang berlebihan.

    Ini terjadi ketika kamu merasa kewalahan dan tidak mampu memenuhi tuntutan yang terus-menerus.

    Burnout dapat mengurangi produktivitas dan menghabiskan energi, membuat kamu merasa semakin tidak berdaya, putus asa, sinis, dan kesal. Akhirnya, kamu akan merasa tidak bertenaga untuk beraktivitas.

    Efek negatif dari burnout dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupanmu. Mulai dari kehidupan pribadi, pekerjaan, bahkan kehidupan sosial.

    Burnout juga dapat menyebabkan perubahan jangka panjang pada tubuh yang membuat kamu lebih rentan terhadap penyakit. Jadi, sangat penting untuk mencegah burnout sebelum terjadi.

    Baca Juga: Awas! 5 Kebiasaan Penyebab Burnout Ini Harus Kamu Buang

    Tanda-Tanda Burnout

    © Unsplash

    Burnout merupakan proses yang bertahap. Gejala awalnya mungkin tidak kentara terlihat, tetapi dapat menjadi lebih buruk seiring berjalannya waktu.

    Pikirkan gejala awal sebagai tanda bahaya bahwa ada sesuatu yang salah dan perlu segera ditangani.

    Jika kamu memperhatikannya dan secara aktif mengurangi stres, kamu dapat mencegah terjadinya burnout.

    Untuk itu, kamu harus memperhatikan tanda-tanda burnout, terutama tanda-tanda penting seperti yang dilansir oleh Rescue Time berikut.

    1. Sakit kepala kronis serta kelelahan fisik dan emosional

    Hal pertama yang bisa kamu perhatikan saat burnout adalah merasa lelah sepanjang waktu.

    Tanda-tanda ini sekilas mirip dengan tanda-tanda depresi. Bahkan, depresi dapat berkembang dari burnout yang tidak teratasi.

    Sakit kepala kronis yang dialami saat burnout tidak selalu sama. Jika kamu merasa ragu apakah kamu mengalami sakit akibat burnout atau tidak, cobalah menjawab pertanyaan berikut.

    • Apakah kamu bangun dengan rasa lelah sekalipun kamu telah tidur lebih awal?
    • Apakah kamu bergerak lebih lambat dari biasanya dan membutuhkan waktu lebih lama untuk bersiap di pagi hari?
    • Apakah tugas-tugas kecil terasa membutuhkan lebih banyak energi daripada yang mampu kamu lakukan?
    • Apakah kamu takut dengan apa yang ada di hari ini dan besok?

    Burnout adalah bentuk kelelahan mental yang dapat mempengaruhi fisik. Oleh karenanya, saat burnout tubuhmu akan lebih rentan terhadap penyakit seperti sakit kepala saat kerja, pilek, hingga demam.

    Jadi, dengarkan tubuhmu ketika mulai terasa lelah dan mulailah beristirahat.

    Rasa lelah tersebut adalah pertanda bahwa kamu sebenarnya mengalami kelelahan secara mental dan membutuhkan istirahat.

    2. Menjadi lebih sensitif dan emosional

    Burnout sering kali muncul ketika kamu sedang bekerja. Meskipun begitu, tanda burnout saat kerja dapat berbeda-beda pada masing-masing individu.

    Umumnya, tanda burnout yang tampak ketika bekerja adalah perasaan yang lebih sensitif dan emosional. Berikut yang perlu kamu perhatikan.

    • Apakah kamu lebih cepat marah atau kurang sabar dengan rekan kerja daripada biasanya?
    • Apakah kamu sering mencari alasan untuk absen dari pekerjaan secara teratur?
    • Apakah kamu tidak lagi bersemangat menghadiri kegiatan yang biasanya kamu nantikan?
    • Apakah kamu merasa kurang produktif dalam bekerja?

    3. Merasa tidak produktif di tempat kerja

    Setelah burnout mencapai tingkat tertentu, hal itu akan memengaruhi pekerjaan dan cara kamu memandang dirimu sendiri. Kamu mungkin mulai merasa apatis dan tidak produktif dalam bekerja.

    Jika kamu merasa menyerah bahkan sebelum kamu memulai pekerjaanmu, cobalah tanyakan hal berikut pada dirimu.

    • Apakah kamu merasa tidak ada yang penting dilakukan di tempat kerja?
    • Apakah kamu merasa lebih sulit untuk mengerjakan tugas harianmu dibandingkan biasanya?
    • Apakah kamu merasa pekerjaanmu saat ini lebih banyak dibandingkan yang sebenarnya?
    • Apakah kamu kewalahan dengan tanggung jawab hingga kamu merasa tidak ingin melakukan apa pun?

    Ketika mengalami burnout, kamu akan merasa tidak ada perbedaan dalam pekerjaanmu terlepas dari apa apa yang lakukan.

    Hal ini dapat menyebabkan frustrasi, kemarahan karena kurangnya produktivitas, hingga rasa putus asa.

    Baca Juga: Penyebab Utama Stres saat WFH dan Cara Mengatasinya

    Fase Burnout

    © Freepik.com

    Seperti yang sebelumnya telah dijelaskan, burnout muncul secara bertahap. Secara umum, burnout terjadi dalam lima fase.

    1. Fase antusiasme

    Fase ini ditandai dengan kepuasan kerja yang tinggi, komitmen, energi, dan kreativitas.

    Akan tetapi, masalah utamanya terletak pada pola strategi apa yang mulai kamu kembangkan untuk menghadapi tekanan kerja.

    Secara teori, jika kamu menghadapinya dengan positif, adaptif, kamu akan merasa optimis terhadap pekerjaanmu.

    Sayangnya, hanya sedikit orang yang mampu melakukannya dan lebih banyak yang mengalami fase kedua.

    2. Fase stagnansi

    Berbeda dengan fase pertama, pada fase ini kamu menyadari bahwa kamu mulai stres dalam pekerjaan. Pada fase ini umumnya kamu akan mulai merasakan ketidakpuasan terhadap pekerjaan.

    Sakit kepala dan berbagai keluhan fisik umumnya mulai muncul pada fase ini. Kamu juga akan merasa tidak produktif dalam bekerja. Gangguan tidur juga umumnya sering muncul pada fase ini.

    3. Fase frustrasi

    Pada fase ini, berbagai gejala yang muncul pada fase kedua akan terasa lebih parah. Kamu juga mungkin akan mengalami berbagai gejala yang mirip dengan depresi pada fase ini.

    4. Fase krisis

    Pada fase ini, tanda-tanda burnout akan semakin memburuk hingga dapat dikategorikan gawat.

    Kamu mungkin akan merasa tidak bertenaga untuk beraktivitas dan sering kali mengabaikan pekerjaanmu.

    5. Fase intervensi

    Gejala burnout pada fase ini akan melekat kamu dianggap memiliki masalah fisik atau emosional lain. Umumnya orang dalam fase ini sering dianggap mengalami depresi alih-alih burnout.

    Pada fase ini, kamu mungkin akan lebih terbuka dalam menerima bantuan orang lain untuk mengatasi masalah burnout yang kamu alami.

    Cara Mengatasi Burnout

    seorang wanita sedang mengalami burnout

    © Pexels.com

    Dari informasi di atas, kita telah mengetahui betapa berbahayanya burnout terhadap produktivitas kerja.

    Namun, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi burnout, menurut BetterUp dan Forbes.

    • identifikasi penyebab perasaan stres untuk mengurangi atau menghindari interaksi dengannya
    • melakukan journaling untuk menyalurkan emosi yang dirasakan
    • meminta bantuan dari profesional, seperti psikolog atau psikiater
    • bercerita pada seseorang yang bisa dipercaya dapat membantu meringankan stres yang dirasakan
    • berolahraga yang cukup atau melakukan yoga
    • berbicara dengan jujur ke atasan di tempat kerja
    • belajar teknik untuk melakukan manajemen stres
    • melakukan hal yang disukai
    • membangun jadwal tidur yang sehat
    • melakukan diet yang sehat
    • mempraktikkan mindfulness
    • membangun batasan diri dalam hubungan dengan orang lain ataupun kantor
    Baca Juga: Merasa Burn Out saat WFH? Pelajari di Sini, Yuk!

    Burnout adalah salah satu masalah mental yang dapat mengganggu produktivitasmu. Jika kamu merasakan gejala-gejala yang disebutkan di atas, segeralah mendapatkan pertolongan profesional.

    Akan lebih baik jika kamu dapat mencegah burnout sebelum gejalanya muncul. Kamu bisa melakukannya dengan memiliki work-life balance yang baik.

    Ada banyak tips untuk menjaga work-life balance tetap seimbang. Kamu bisa mendapatkannya langsung dari Glints.

    Caranya, kamu cukup sign up untuk mendapatkan newsletter Glints. Setiap minggunya, Glints akan mengirimkan berbagai artikel pilihan langsung ke emailmu.

    Yuk, daftar sekarang!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.6 / 5. Jumlah vote: 11

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait