Bukan Cocoklogi Belaka, Apa Itu Brand Association?

Diperbarui 10 Des 2020 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Saat mendengar nama merekmu, kira-kira, apa yang ada di pikiran audiens? Nah, sebutan untuk hubungan ini adalah asosiasi merek atau brand association.

    Sepintas, istilah branding ini biasa saja. Padahal, apa yang dihubungkan dengan merek bisa memengaruhi penjualan, lho.

    Bagaimana penjelasan lengkapnya? Simak di bawah ini, yuk!

    Mengenal Brand Association

    mengenal brand association asosiasi merek

    © Freepik.com

    Seperti yang sudah dijelaskan tadi, asosiasi merek adalah koneksi di antara merek dan sebuah konsep. Hal ini dituliskan oleh Brand Marketing Blog.

    Jadi, dalam kondisi ini, audiens tak sekadar melakukan brand recall. Mereka benar-benar sudah menghubungkan merekmu dengan sesuatu.

    Contohnya adalah sebagai berikut:

    • Indomie, mudah & enak
    • Xiaomi, terjangkau
    • Zwitsal, bayi
    • Honda, mudah dicari spare part-nya
    • Pantene, Anggun C. Sasmi
    • dan lain-lain

    Meski sekilas terlihat remeh, asosiasi merek adalah hubungan yang harus kamu pikirkan, lho. Sebab, ia bisa membuatmu makin bersinar di pasar.

    Sebab, kata Canto, koneksi ini bisa meningkatkan penjualan. Agar kamu bisa lebih membayangkan maksudnya, Glints akan memberikan contoh.

    Misalnya, banyak orang yang mengidolakan si A. Ternyata, ia adalah brand ambassador dari sepatu X.

    Penggemar si A bisa saja tertarik membeli sepatu tersebut. Pada akhirnya, asosiasi ini menguntungkan merek X.

    Baca Juga: 5 Tips Membangun Brand Community sebagai Suporter Bisnismu

    Sayangnya, hubungan ini tak selalu positif. Kadang kala, merek bisa diasosiasikan dengan sesuatu yang negatif, seperti:

    • murah tapi kurang berkualitas
    • pernah punya skandal
    • banyak versi palsunya
    • dan lain-lain

    Tentu saja, asosiasi negatif ini bisa menurunkan penjualan, alih-alih membuatnya meningkat.

    Jenis Brand Association

    jenis brand association asosiasi merek

    © Freepik.com

    Saat melihat contoh tadi, kamu tentu sudah paham bahwa merek bisa dihubungkan dengan apa saja. Mulai dari harga hingga brand ambassador, semua bisa diasosiasikan dengan brand.

    Nah, selain itu, masih ada hal lain yang bisa dihubungkan dengan merek, lho. Dirangkum dari Marketing91, hal-hal itu di antaranya:

    1. Hasil branding-mu

    Apakah kamu brand yang ingin terlihat prestisius? Jangan-jangan, kamu malah ingin dinilai sebagai penyedia produk yang terjangkau.

    Sadar atau tidak, ini adalah hal yang bisa memengaruhi asosiasi merek. Tentu saja, karena datang dari dirimu sendiri, hubungan ini bersifat positif.

    Hal sekecil caramu membungkus produk, bagaimana pelayanan konsumenmu, dan hal lain yang kamu lakukan juga bagian darinya. 

    Salah satu contohnya adalah Apple. Brand ini mencitrakan dirinya sebagai pelopor inovasi teknologi.

    2. Keunggulan merek

    Tiap pelanggan tentu ingin mendapat yang terbaik. Meski begitu, standar terbaik mereka berbeda-beda.

    Bisa jadi, di antara mereka, ada yang mencari kualitas bagus. Akan tetapi, ada pula yang mencari harga terjangkau. 

    Ini juga bisa menjadi entitas brand association. Kira-kira, apa yang akan didapat pelanggan jika membeli produkmu?

    Ini tentu berbeda dengan poin pertama tadi. 

    Jika poin pertama bicara soal apa yang ditawarkan merek, poin ini fokus pada pendapat audiens atau calon pelanggan atas hal itu.

    3. Sikap merek

    Kadang kala, brand punya sikap tertentu atas sebuah isu. Misalnya, perusahaan kosmetik yang menawarkan produk vegan.

    Kira-kira, apa yang akan muncul di antara gaya hidup ini dan perusahaan tersebut? Asosiasi merek adalah jawabannya.

    Contoh lainnya adalah toko online yang menggunakan plastik singkong, pabrik yang membuang limbah sembarangan, dan lain-lain.

    Baca Juga: Cause Marketing: Ajakan Jadi Pelanggan Sekaligus Lakukan Perubahan

    4. Tokoh

    Masih ingat dengan contoh brand ambassador tadi? Nah, itu merupakan salah satu hal yang bisa dihubungkan dengan merek.

    Itulah mengapa, brand yang dimiliki selebriti tertentu punya sebuah keunggulan. Sebab, sudah ada tokoh tertentu yang dihubungkan dengan merek tersebut.

    Baca Juga: Ingin Brand Lebih Diingat? Tentukan Dulu Brand Personality yang Kuat!

    Selesai sudah penjelasan dari Glints. Ingat, asosiasi merek adalah hal yang bisa mendongkrak penjualan. Jadi, jangan abaikan hubungan ini, ya!

    Selain brand association, masih ada strategi branding dan marketing lain yang tak kalah menarik. Apakah kamu tertarik mempelajarinya?

    Jika begitu, Glints ExpertClass adalah tempat yang tepat untukmu. Di sana, ada berbagai pembahasan soal pemasaran dengan pemateri berpengalaman.

    Jangan sampai kamu ketinggalan, ya. Segera ikut kelasnya sekarang, yuk!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait