Smarketing: Definisi, Manfaat, dan Cara Menerapkannya
Isi Artikel
Laporan dari Abdeen Group yang dilansir dari Act menunjukkan bahwa perusahaan yang menerapkan strategi smarketing melihat adanya kenaikan pendapatan tahunan sekitar 20%.
Istilah ini mungkin masih sedikit asing di telinga kita.
Ketika dipelajari lebih lanjut, kamu pasti akan merasa bahwa smarketing ini bukan merupakan hal yang terlalu baru di dunia kerja.
Bagi kamu yang ingin mempelajarinya lebih dalam, langsung saja simak rangkuman Glints berikut ini!
Pengertian Smarketing
Dilansir dari Hubspot, smarketing adalah strategi yang memadukan sales dan marketing. Kedua tim akan berkomunikasi secara intens untuk mencapai goal tertentu.
Mereka tetap akan memiliki KPI yang berbeda, namun akan ada lebih banyak koordinasi dan kerja sama untuk mengatasi hambatan yang ada.
Fondasi utama dari strategi ini adalah transparansi.
Artinya, salah satu tujuan utama dari strategi ini adalah untuk meningkatkan akuntabilitas semua anggota tim sales dan marketing.
Seluruh goal pribadi maupun tim akan didiskusikan secara terbuka sehingga semua orang dapat gotong royong mengatasi tantangan bersama.
Manfaat Smarketing
Beberapa manfaat dari penerapan strategi smarketing di antaranya adalah:
1. Menguatkan kerja sama
Saat tim sales dan marketing dipisah, kemungkinan besar mereka tidak mengetahui apa yang terjadi di tim lain.
Kedua tim jalan sendiri-sendiri dalam menjalankan strategi dan prioritasnya masing-masing.
Smarketing sendiri adalah strategi baru yang justru menekankan bahwa tim sales dan marketing harus memiliki satu tujuan dan objektif yang sama.
Otomatis, semua prioritas dan perencanaan di antara keduanya juga harus sama. Dengan begitu, strategi tim sales dan marketing justru akan mendukung satu sama lain.
2. Menciptakan customer experience yang lebih baik
Tim sales dan marketing berinteraksi dengan konsumen dengan cara yang berbeda.
Oleh karena itu, pasti ada satu atau dua hal tentang kebutuhan konsumen yang diketahui oleh satu tim tetapi tidak oleh tim lainnya.
Misalnya, tim marketing mengetahui bahwa target audiens tertarik dengan brand karena melihat iklan A. Satu hal yang paling menarik perhatian mereka adalah promo buy 1 get 1.
Di sisi lain, tim sales memiliki insight lain ketika berkomunikasi langsung dengan leads. Selain promo, ternyata ada satu faktor yang hampir membuat mereka batal membeli, yaitu proses checkout yang rumit.
Semakin kaya insight yang ditemukan, perusahaan akan semakin mudah untuk mengoptimalkan customer experience-nya.
3. Memaksimalkan pendapatan
Satu tugas berat pasti akan terasa lebih ringan jika dikerjakan oleh dua orang.
Hal yang sama juga berlaku pada upaya integrasi fungsi sales dan marketing di sebuah perusahaan.
Dilansir dari Salesmate, perusahaan akan lebih mudah memaksimalkan potensinya ketika ada kerja sama kolaboratif yang kuat antara sales dan marketing.
Awalnya, tim sales mungkin hanya fokus dituntut mencapai target X% penjualan selama satu bulan.
Tim marketing di sisi lain harus menghasilkan qualified leads sebanyak Y dalam satu bulan.
Akibatnya, kedua tim tidak menemukan adanya satu misi yang bersinggungan satu sama lain. Dengan strategi smarketing, keduanya sama-sama fokus pada satu hal, yaitu revenue.
Cara Menerapkan Smarketing
Nah, ada beberapa langkah penting saat perusahaan hendak menerapkan strategi smarketing. Berikut penjelasannya sebagaimana dilansir dari SendPulse.
1. Tentukan tujuan
Mulai dari tujuan besar hingga goals yang lebih spesifik, semuanya perlu ditentukan dengan pertimbangan yang matang.
Dalam hal ini, biasanya sales manager atau marketing manager yang akan berunding lalu berkoordinasi dengan seluruh anggota tim.
2. Bangun komunikasi efektif
Pastikan untuk memilih channel komunikasi yang efektif bagi kedua tim agar bisa berdiskusi dengan optimal.
Baik melalui meeting rutin atau grup di Slack, semuanya dapat diterapkan selama frekuensinya cukup dan dimanfaatkan secara efisien.
Hati-hati, berhubung sekarang timnya semakin besar, kamu juga mungkin merasa ada semakin banyak hal yang harus dikerjakan. Namun, bukan berarti perlu ada terlalu banyak meeting.
3. Buat kesepakatan tentang akses data
Agar kerja sama berjalan lancar, terkadang kamu mungkin perlu mendapatkan akses terhadap data-data yang ada di tim lain.
Oleh karena itu, perusahaan juga perlu menetapkan aturan atau himbauan yang jelas dalam strateg smarketing terkait pembagian akses data tersebut.
Hal ini sangatlah penting, mengingat kedua tim sama-sama perlu mengambil keputusan yang didukung oleh data (data-driven decision)
4. Adakan sharing session
Pengalaman anggota di tim sales dan marketing pasti memiliki pengalaman unik dan berbeda ketika tengah berinteraksi dengan konsumen.
Mulai dari pengalaman baik dan buruk, kegagalan dan kesuksesan, akan lebih baik untuk diketahui oleh semua anggota terutama jika berhubungan langsung dengan goal tim.
Pastikan ada kesempatan bagi mereka untuk saling berbagi pengalaman tersebut satu sama lain.
5. Manfaatkan tools kolaborasi
Ada banyak tools yang dapat membantu proses kerja sama menjadi semakin menarik dan efektif.
Melalui tools tersebut, semua anggota tim akan dimudahkan dalam:
- sharing dokumen
- pembagian tugas
- pelacakan progres individu dan tim
Beberapa tools yang dapat menjadi pilihanmu di antaranya adalah:
- Microsoft Teams
- Zoom
- Trello
- Notion
- Google Docs
- Wrike
- ClickUp
Sudah memutuskan mau pakai tools yang mana? Tak hanya satu, kamu dapat gunakan banyak tools sesuai kebutuhan.
Demikian pembahasan Glints mengenai smarketing. Semoga kamu kini memiliki gambaran yang lebih jelas mengenai strategi yang satu ini, ya.
Mau belajar lebih banyak tentang topik terkait marketing? Ayo baca lebih banyak artikel di Glints Blog!
Ada kumpulan artikel mengenai taktik, strategi, hingga istilah dalam bidang ini yang perlu kamu ketahui.
Semakin bayak baca, semakin banyak pula insight yang didapatkan untuk memudahkan pekerjaanmu.
Tertarik? Temukan kumpulan artikelnya di sini sekarang juga!