10 Tips Ampuh agar Performance Appraisal Berjalan Lancar
Isi Artikel
Rasa gugup biasa terjadi saat akan menghadapi performance appraisal. Tenang saja, Glints punya tips-tips agar performance appraisal-mu lancar dan sukses.
Performance appraisal adalah salah satu momen yang dinanti setiap tahunnya. Terutama di akhir tahun, karena biasanya berkaitan dengan kenaikan jabatan atau gaji.
Makanya, yuk, ikuti tips-tips dari Glints berikut ini!
Tips Menghadapi Performance Appraisal
1. Catat setiap pencapaian yang diraih
Sebelum menghadapi performance appraisal, catatlah setiap pencapaian yang telah kamu raih.
Hal ini agar kamu tidak lupa ketika melakukan performance appraisal dengan atasan.
Dengan menuliskannya, kamu jadi lebih mudah dalam menjelaskannya. Alhasil, atasan akan memahami apa saja yang telah kamu lakukan untuk perusahaan.
Ini juga akan memperbesar kesempatan untuk mendapatkan hasil performance appraisal yang baik.
2. Lakukan check-in dengan atasan secara rutin
Tips lain sebelum menghadapi performance appraisal adalah melakukan check-in dengan atasanmu secara rutin.
Melakukan check-in berarti memastikan apakah kamu dapat memenuhi goals yang ditetapkan sebelumnya dan juga mengetahui apa saja progres dalam pekerjaan.
Selain itu, kamu juga dapat mengetahui bagaimana atasan menilai performamu sejauh ini.
3. Tuliskan goals yang terukur
Jika kamu telah melakukan performance appraisal untuk periode sebelumnya, cantumkan juga goals yang telah disepakati.
Setelah itu, pastikan progresmu sejalan dengan tujuan yang telah ditentukan.
Menuliskan goals yang terukur (dalam angka misalnya) juga dapat membantumu tahu apakah strategi dan hasil selama ini sudah di jalur yang tepat.
Kamu bisa mendiskusikannya dengan atasan ketika check-in tentang langkah apa langkah selanjutnya.
4. Berkontribusi lebih di tempat kerja
Menurut Indeed, salah satu tips menghadapi performance appraisal adalah dengan berkontribusi lebih di tempat kerja.
Sebagai contoh, jika perusahaan membutuhkan seseorang untuk menulis artikel di blog, kamu bisa menawarkan diri untuk membantu menulis setelah pekerjaan utama selesai.
Meskipun hal ini mungkin bukan keahlianmu, kamu menunjukkan keinginan untuk berkontribusi lebih dengan mengambil inisiatif tersebut. Sehingga, memungkinkanmu belajar skill baru.
Tentunya, hal ini akan menunjukkan bahwa kamu adalah pekerja dengan performa yang bagus, dan membuat kesempatan lebih besar untuk promosi atau kenaikan gaji setelah performance appraisal.
5. Ketahui kekuatanmu
Sebelum menghadapi performance appraisal, selanjutnya kamu bisa coba mengetahui kekuatan atau keunggulan dalam diri.
Kemudian, fokuskan kekuatanmu dalam pekerjaan sehari-hari.
Sebagai contoh, jika kamu adalah seorang team player, coba lebih aktif membantu rekan kerja dan menggerakkan tim untuk membuat hasil yang maksimal dalam sebuah proyek.
Menunjukkan kemampuanmu secara rutin ketika bekerja akan menambah nilaimu sebagai karyawan. Sehingga, performance appraisal-mu pun akan menunjukkan hasil yang bagus.
6. Mendengarkan orang lain
Mendengarkan secara aktif terhadap apa yang dikatakan oleh orang lain, baik itu opini ataupun feedback, adalah salah satu tips untuk menghadapi performance appraisal.
Perlu kamu ingat, performance appraisal adalah sesi khusus untuk mendapatkan feedback dan kritik terhadap hasil serta performamu.
Oleh karena itu, dengarkan dengan baik dan catat setiap kritik serta masukan yang diberikan.
Pikirkan juga apa saja yang bisa kamu lakukan untuk mengaplikasikan feedback dan kritik tersebut.
7. Meminta feedback konstruktif secara rutin
Seperti yang Glints singgung, performance appraisal adalah sesi untuk meminta dan mendapatkan feedback dari atasan.
Namun, tak hanya saat sesi ini, kok, kamu juga harus bisa aktif meminta feedback dari atasan dan rekan setim soal performa atau hasil pekerjaan.
Ini adalah salah satu tips agar kamu lebih siap dalam menghadapi performance appraisal nantinya.
Hal ini dapat memastikan kamu berkembang secara profesional bersama perusahaan dan tim.
8. Jangan bersikap defensif
Menurut Robert Half, ketika sedang melakukan performance appraisal, usahakan untuk tidak bersikap defensif.
Jangan sering atau terus-terusan menyangkal serta memberi alasan untuk setiap kritik yang ditujukan padamu.
Tidak apa-apa jika kamu ingin menghilangkan kesalahpahaman, sertakan juga bukti pendukung atas argumen tersebut.
Jika tanpa bukti, sebaiknya kamu menerima dulu saja kritikan dan masukan yang ada. Kemudian, coba renungkan dan bandingkan dengan hasil kerjamu selama ini.
9. Buat checklist
Jika jadwal performance appraisal sudah ditentukan, luangkan waktu untuk mempersiapkan dirimu menghadapinya.
Pastikan daftar pencapaianmu sudah up-to-date dan tuliskan pertanyaan yang ingin kamu tanyakan.
Tuliskan juga goal-mu dan apa yang sedang kamu lakukan untuk mencapainya.
Semakin siap kamu dalam menghadapi performance appraisal, semakin banyak feedback dan pelajaran yang bisa didapatkan.
10. Diskusikan tujuan karier dengan atasan
Pastikan untuk mendiskusikan tujuan kariermu dengan atasan ketika sedang melakukan performance appraisal.
Sebagai contoh, jika mengincar promosi di tahun baru, kamu bisa menjelaskan tujuan tersebut ke atasan dan menanyakan apa yang harus dilakukan untuk mencapainya.
Dengan bersikap terbuka tentang tujuan kariermu, dapat dipastikan bahwa kamu berada di jalur yang tepat untuk mencapainya.
Itulah beberapa tips menghadapi performance appraisal yang perlu kamu tahu. Semoga setelah membaca artikel ini, kamu bisa lebih siap menghadapinya dan sukses ya nanti!
Selain tips di atas, masih ada banyak tips tempat kerja yang bisa membantu kegiatanmu di kantor. Apa saja, sih?
Kamu bisa membaca informasi lengkapnya di newsletter blog Glints. Kamu dapat temukan artikel seputar skill, tips kesehatan kerja, keuangan, hingga regulasi seputar ketenagakerjaan.
Jadi, tunggu apa lagi? Langganan gratis sekarang, yuk!