5 Langkah Antidrama Nilai Rekan Kerja saat Performance Review

Diperbarui 07 Mar 2023 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Masih banyak orang yang mengira bahwa penilaian rekan kerja bukanlah proses yang harus dianggap serius. Padahal, peer review adalah salah satu hal yang mendatangkan manfaat, lho.

    Ada pula yang khawatir menyakiti hati teman kerja saat penilaian. Sejatinya, lewat beberapa trik, rasa gundah ini tak perlu ada.

    Dalam artikel ini, Glints akan memberikan trik-trik tersebut. Akan tetapi, sebelumnya, akan ada paparan soal pentingnya proses peer review.

    Kenapa Harus Ada Peer Review?

    kenapa harus ada peer review

    © Freepik.com

    Biasanya, atasan punya kualifikasi lebih dari bawahannya. 

    Dengan alasan ini, mengapa penilaian kinerja tak dilakukan atasan saja lewat performance appraisal? Mengapa kolega kerja perlu melakukannya juga?

    Kata SpriggHR, proses ini punya beberapa manfaat. Kira-kira, apa saja manfaat dari peer review itu?

    1. Makin kompak

    Ingin buat anggota tim makin kompak? Peer review adalah salah satu jawabannya.

    Jangan salah, kekompakan tim bukan cuma untuk senang-senang belaka, lho. Ia bisa meningkatkan motivasimu.

    Pada akhirnya, peningkatan motivasi ini bisa memicu produktivitas. 

    Jadi, jangan malas-malasan saat diminta menilai kinerja teman, ya! Pada akhirnya, kamu dan dia akan sama-sama dapat untung.

    Baca Juga: Yuk, Bangun Team Work yang Kompak! Berikut 10 Tipsnya

    2. Baik untuk kinerja

    Poin selanjutnya sudah cukup jelas. Saat diberikan kritik yang baik, kinerja seseorang tentu akan meningkat.

    Sebab, ia paham betul dengan kesalahan yang dilakukannya. Dengan begitu, orang tersebut bisa memperbaikinya dengan lebih mudah.

    Tak hanya itu saja, lho, penilaian tentu mengandung pujian yang bisa memotivasi kinerja seseorang.

    Terlebih lagi, rekan kerja tentu punya penilaian yang berbeda jika dibandingkan dengan atasan. Ini tentu membuat hasil review kinerja makin utuh.

    Tips Memberikan Peer Review

    tips memberikan peer review

    © Freepik.com

    Seperti yang sudah Glints jelaskan tadi, peer review adalah proses yang kurang disukai banyak orang.

    Alasannya bisa bermacam-macam. Ada yang merasa tak enak dengan rekan kerjanya. Ada pula yang merasa tak punya kualifikasi untuk menilai kinerja seseorang.

    Sekarang, kamu tak perlu lagi merasa demikian. Glints akan memberikan tips saat kamu harus me-review rekan kerjamu.

    Kira-kira, apa sajakah trik dalam peer review itu? Dirangkum dari Lattice dan HubSpot, ini dia informasinya untukmu.

    1. Siapkan dirimu

    Seperti yang sudah Glints jelaskan, beberapa orang merasa bahwa peer review adalah proses yang sangat melelahkan dan membebani. 

    Ia muncul tiba-tiba, di tengah-tengah pekerjaan yang sudah padat.

    Untuk mencegah ini, kamu bisa mencicil prosesnya, lho. Sebelum tanggal performance review, lakukan penilaian rekan kerjamu saat proyek berakhir.

    Semuanya tak harus disampaikan saat itu juga. Kamu hanya tinggal menuliskannya untuk sementara waktu, lalu menyampaikannya di tanggal penilaian yang sudah ditentukan.

    2. Beri kritik konstruktif

    Glints sudah sempat menyinggung hal ini di atas. Kritik yang baik bisa menghasilkan manfaat yang baik pula. 

    Oleh karena itu, jangan lupa, berikan kritik yang positif, ya! Sisipkan pula pujian untuk rekan kerjamu jika telah bekerja dengan baik.

    Meski begitu, kritik saja tidak cukup. Kadang-kadang, orang lain sudah tahu apa yang menjadi kekurangannya.

    Lalu, apa yang bisa membuat kritik menjadi spesial? Kamu bisa membacanya di poin nomor 3.

    3. Tawarkan sepotong solusi

    Jangan lupa, berikan juga solusi atas kekurangan yang dihadapi rekan kerjamu.

    Tentu saja, jangan buat solusi ini terkesan menggurui, ya! Tuliskan ia sebagai pilihan saja, alih-alih terdengar wajib.

    4. Jaga prasangka baik

    Saat performance review, kamu tentu juga akan dinilai oleh teman. Nah, jangan sampai masukan dari temanmu masuk ke hati.

    Ingat, tujuan peer review adalah sama-sama menuju kebaikan, bukannya sama-sama ingin menjatuhkan.

    Selain itu, kamu juga harus memurnikan niat, ya! Ingat selalu gol utama dari proses ini.

    Baca Juga: 4 Cara Mudah Menerima Kritik Agar Tidak Mudah Baper

    5. Tanamkan growth mindset

    Growth mindset merupakan pola pikir yang fokus pada usaha seseorang menyelesaikan pekerjaan. Output dari pekerjaan tetap dipikirkan, namun bukan jadi fokusnya.

    Dengan pola pikir ini, kamu tak menekankan pekerjaan yang tak mereka selesaikan. Kamu justru memperhatikan proses menuju kesalahan tersebut.

    Kira-kira, apa tantangan yang mereka hadapi? Setelah mengetahui tantangan tersebut, apa solusi yang bisa kamu tawarkan?

    Baca Juga: Apa Saja Perbedaan Growth Mindset dan Fixed Mindset? Yuk, Cari Tahu!

    Demikian penjelasan Glints soal apa itu peer review dan tips memberikannya. Setelah ini, tentu saja, peer review adalah proses yang siap kamu jalani.

    Nah, setelah performance review selesai, apa yang harus kamu lakukan? Bagaimana dengan atasan atau departemen HR, apa langkah followup dari proses ini?

    Jika kamu ingin tahu lebih banyak seputar tips menghadapi performance appraisal,  baca artikel-artikel terkait di Glints Blog, yuk.

    Tambah wawasanmu dengan membaca ragam artikel terkait, klik di sini untuk temukan dan baca artikelnya.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 2 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait