Sering Dihubungkan dengan Produktivitas, Apa Itu Sarapan Sehat?

Diperbarui 05 Jun 2021 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Kamu tentu sering mendengar bahwa sarapan sehat adalah pendukung performa kerja di kantor. Akan tetapi, sebenarnya, sarapan seperti apa yang sehat dan mampu mendongkrak produktivitas?

    Lantas, apabila sarapanmu ternyata kurang sehat, apalagi melewatkan sarapan, apakah performa kerjamu juga akan menurun?

    Glints sudah merangkum informasi soal sarapan sehat dan produktivitas, hanya untukmu.

    Ciri-Ciri Sarapan Sehat

    apa itu sarapan sehat

    © Hellosehat.com

    Secara umum, sarapan sehat adalah sarapan yang memenuhi tiga kriteria, yakni jumlah, jenis, dan jadwal alias jam.

    1. Jumlahnya cukup

    Jumlah porsi sarapan ideal sejatinya tergantung pada kebutuhan makananmu dalam sehari. Kebutuhan ini biasanya dinyatakan dalam satuan energi kilokalori (kkal).

    Kamu bisa menentukan kebutuhan kalori dengan menemui ahli gizi atau menyesuaikan dengan Tabel Angka Kecukupan Gizi dari Pemerintah RI.

    Melalui tabel itu, kamu bisa melihat kebutuhan makanmu dalam sehari, sesuai jenis kelamin, usia, dan keadaan hamil atau menyusui.

    Dikutip dari Hellosehat, apabila kebutuhanmu dalam sehari adalah 1600 kkal, kamu bisa sarapan dengan jumlah 400 kkal.

    Nah, jika ternyata kebutuhanmu lebih tinggi, misalnya 2100 kkal, santapan sarapanmu bisa mencapai 600 kkal.

    Apabila kamu memang tak terbiasa sarapan terlalu banyak, kamu bisa menambahnya pelan-pelan.

    Tetap jaga agar jumlah makanan yang masuk dalam tubuhmu dalam sehari tak terlalu banyak atau terlalu sedikit.

    Selain memperhatikan jumlah, hal yang juga penting adalah jenis-jenis makanan yang kamu masukkan dalam menu sarapanmu.

    2. Jenisnya beragam

    Jenis makanan dalam sarapan sehat adalah jenis makanan yang tidak hanya terdiri dari satu kelompok tipe pangan.

    Kurang lebih 25% dari porsi sarapanmu baiknya terdiri dari protein, 25% dari karbohidrat, dan 50% sisanya diisi oleh sayur dan buah.

    Hal ini disampaikan oleh Ruth Frechman, seorang ahli gizi, kepada Business Insider.

    Ini juga mirip dengan panduan sekali makan dari Kementerian Kesehatan RI, yaitu Isi Piringku.

    Isi Piringku memberi ketentuan pembagian jenis makanan dalam sekali makan, yakni:

    • sepertiga diisi oleh makanan pokok (sumber karbohidrat, nasi, umbi, dan lain-lain)
    • dua per tiga diisi oleh lauk-pauk (sumber protein, telur, ikan, daging, ayam, tahu, tempe, dan lain-lain)
    • dua per tiga diisi oleh buah-buahan
    • sepertiga diisi oleh sayuran

    Selain itu, kamu juga tak boleh melupakan asupan air dalam sarapan, ya!

    3. Dilakukan di jam yang tepat

    Idealnya, jam sarapan sehat yang baik adalah sebelum jam seseorang beraktivitas. Di Indonesia, aktivitas biasanya dimulai pukul 9 pagi.

    Oleh karena itu, idealnya, kamu melakukan sarapan sebelum jam 9 pagi. Sarapan ini bisa memberimu energi setelah tak makan selama 10-12 jam kala tidur.

    Hal ini disampaikan oleh dr. Fiona Amelia, M.PH, kepada KlikDokter.

    Baca Juga: 4 Penyebab dan 5 Solusi dari Ngantuk Setelah Makan Siang di Kantor

    Sarapan Sehat Adalah Pendukung Produktivitas Kerja?

    sarapan sehat dan produktivitas kerja

    © Pexels.com

    Setelah mengetahui ciri dari sarapan sehat, mungkin kamu bertanya, apa hubungannya dengan produktivitas kerjamu?

    Sarapan dan Produktivitas

    Dilansir dari WebMD, telah banyak studi yang membuktikan bahwa membiasakan sarapan sehat adalah hal yang dapat meningkatkan konsentrasi dan memori.

    Sarapan dapat menjaga agar gula darah dan energimu tak terlalu rendah selama bekerja di pagi hari, sehingga kamu bisa beraktivitas dengan baik.

    Ini tentu baik untuk kinerjamu di kantor.

    Secara tak langsung, sarapan juga menurunkan kolesterol jahat dalam darah, hingga mencegah diabetes, penyakit jantung, dan kegemukan.

    Menjaga kesehatan tentu juga bisa menjadi upaya agar kamu tak sering izin sakit, dan menjagamu tetap bisa produktif di kantor.

    Apakah Kualitas Sarapan Penting?

    Kamu tak boleh sekadar sarapan, tapi harus memilih menu sarapan yang sehat.

    Kadang, orang lebih memilih untuk sarapan tinggi gula seperti semangkuk sereal atau roti isi selai saja.

    Masih melansir WebMD, gula yang terlalu tinggi memang bisa meningkatkan energimu secara cepat.

    Fenomena ini sering disebut dengan sugar high. Gula darahmu naik secara tiba-tiba, sehingga kamu tiba-tiba semangat dan memiliki suasana hati yang baik.

    Nah, setelah gula darah akhirnya turun lagi, kamu mungkin merasa gelisah dan suasana hatimu tiba-tiba turun. Ini disebut dengan sugar crash.

    Apabila ini terjadi secara terus-menerus, performa kerjamu akan menurun. Bahkan, konsumsi gula terlalu tinggi pada orang dewasa ternyata bisa memicu depresi.

    Selain itu, makan makanan tinggi gula bisa memicu obesitas dan diabetes.

    Selain makanan tinggi gula, makanan tinggi lemak dan garam juga bisa meningkatkan tekanan darah, kolesterol, hingga memicu penyakit jantung.

    Penyakit-penyakit ini tentu akan mempengaruhi pekerjaanmu, karena membutuhkan perhatian dan perlakuan khusus.

    Jadi, cegahlah sebelum semua itu terjadi padamu, ya!

    Baca Juga: Jangan Sambil Kerja! Ini 6 Alasan Kamu Harus Fokus Makan Siang di Kantor

    Itulah serangkaian informasi soal sarapan yang sehat dan produktivitas kerja seseorang.

    Dapat disimpulkan, sarapan sehat adalah hal yang bisa mendongkrak kinerjamu. Jadi, biasakan hal itu, ya!

    Apabila kamu ingin mendapat lebih banyak informasi tentang dunia kerja dan pengembangan diri, kamu bisa mendapatkannya dengan berlangganan newsletter blog Glints. Daftar gratis sekarang, ya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait