Active Listening: Definisi, Pentingnya, dan Cara Meningkatkannya

Diperbarui 07 Feb 2023 - Dibaca 12 mnt

Isi Artikel

    Mendengarkan secara aktif atau active listening adalah salah satu soft skill penting bagi kariermu. Mengapa begitu?

    Glints sudah menyiapkan penjelasan mengenai apa itu active listening, mengapa skill ini penting, dan bagaimana cara melakukannya di kehidupan sehari-hari.

    Yuk, simak lebih lanjut!

    Baca Juga: Apa Itu Teknik Membaca Aktif? Yuk, Simak Lebih Lanjut!

    Apa Itu Active Listening?

    Selama ini, mungkin kamu merasa sudah menjadi pendengar yang baik. Namun, apakah kamu sudah menjadi pendengar yang aktif? 

    Apa sih sebenarnya, active listening itu?

    Dilansir dari Verywell Mind, active listening adalah cara mendengarkan yang benar-benar terfokus.

    Dalam kata lain, kamu benar-benar memperhatikan apa yang sedang disampaikan oleh lawan bicara.

    Beberapa ciri orang yang mempraktikkan active listening adalah mereka mengerahkan seluruh perhatian kepada lawan bicara, tidak menginterupsi pembicaraan, dan merespon dengan netral. 

    Ketika mempraktikkan skill ini, maka kamu akan membuat lawan bicara merasa benar-benar didengar dan dihargai.

    Contoh Skill Active Listening

    Dilansir dari The Balance Career, berikut merupakan contoh respon atau ciri orang yang menerapkan kemampuan active listening:

    • Mengungkapkan kekhawatiran atas apa yang telah dijelaskan lalu menawarkan bantuan.
    • Parafrase penjelasan yang telah diberikan tanpa melewatkan poin-poin pentingnya.
    • Mampu memberikan afirmasi verbal kepada pembicara, misalnya dengan mengatakan bahwa kamu memahami apa yang mereka sampaikan.
    • Menanyakan pertanyaan terbuka yang bertujuan untuk menggali informasi lebih dalam daripada pertanyaan tertutup.
    • Menayakan hal yang lebih spesifik tentang topik yang sedang dibicarakan.
    • Mampu membagikan opini relevan terkait dengan topik utama.

    Pentingnya Skill Active Listening

    mendengarkan secara aktif

    © Freepik.com

    Active listening adalah kualitas yang sangat dihargai oleh orang lain, terutama rekruter.

    Ketika mencari karyawan baru, rekruter pastinya akan melihat apakah pelamar tersebut memiliki sikap yang bagus dan sesuai dengan perusahaan. 

    Lalu, mengapa soft skill yang satu ini sangat penting untuk kariermu?

    1. Memiliki perhatian penuh

    Saat sedang berada di sebuah meeting baik itu internal atau dengan pihak eksternal, seorang atasan tentu saja ingin karyawannya benar-benar memperhatikan.

    Pada kenyataannya, banyak orang yang mendengarkan, namun tidak bisa memberikan respon yang sesuai dengan apa yang dibicarakan.

    Nah, orang yang terbiasa mempraktikkan active listening dapat memberikan respon yang sesuai.

    Mereka juga sopan, karena tidak memotong pembicaraan ataupun menyampaikan pendapat dengan gegabah.

    2. Memiliki kecerdasan emosional tinggi

    Biasanya, orang yang mampu mendengarkan secara aktif juga dapat memilah terlebih dahulu apa saja yang ingin dikatakan dan mengetahui alasan di baliknya. 

    Kemampuan ini menunjukkan bahwa orang tersebut memiliki kecerdasan emosional yang tinggi.

    Rekruter biasanya sudah melihat kualitas ini di diri seseorang sejak pertama kali melakukan interview

    Jadi, usahakan untuk benar-benar memperhatikan apa yang dibicarakan oleh orang yang mewawancaraimu, tidak menginterupsi, dan memberikan respon yang sesuai dengan pembicaraan.

    3. Mampu bekerja di dalam tim

    Salah satu keunggulan mempraktikkan active listening sehari-hari adalah kamu dapat memahami apa yang orang inginkan. 

    Maka dari itu, akan lebih mudah bagimu untuk bekerja sama di dalam sebuah tim.

    4. Meningkatkan empati

    Active listening sangatlah penting ketika kita mendengar tentang kesulitan, masalah, dan kesedihan yang dihadapi oleh orang lain.

    Tentu skillset profesional adalah nilai plus yang dilihat ketika kamu bekerja.

    Namun, berperan dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat dengan cara menjadi seseorang dengan empati tinggi juga dapat menambah value dalam dirimu.

    5. Membangun hubungan yang kuat

    Orang-orang yang bisa mendengarkan orang lain dengan baik pasti bisa membangun relasi yang lebih kuat dengan berbagai pihak.

    Mereka akan merasa jauh lebih dihargai.

    Siapa yang ingin bekerja sama dengan orang yang tidak bisa menjadi pendengar yang baik?

    6. Meminimalkan konflik

    Di dunia kerja, kesalahpahaman sangat sering terjadi. Tak jarang juga hal ini akhirnya menimbulkan konflik serius.

    Salah satu cara terbaik untuk meminimalkan hal itu adalah dengan mencoba menjadi pendengar yang lebih baik.

    Dengan memahami pesan yang diberikan oleh rekan kerja, kamu bisa menghindari selisih paham yang biasanya terjadi.

    Baca Juga: Cara Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Manfaatnya di Dunia Kerja

    Cara Mendengarkan Secara Aktif

    1. Tunjukan bahwa kamu memperhatikan

    Ketika mempraktikkan active listening, kamu harus benar-benar memperhatikan ketika orang lain sedang berbicara.

    Hal ini dapat ditunjukkan dengan gestur non-verbal. 

    Menatap mata lawan bicara, meletakkan tangan di dagu, mengangguk, senyum, atau bahkan mengernyitkan dahi ketika ada hal yang kurang kamu pahami. 

    Dilansir dari Mind Tools, postur tubuh juga menandakan apakah kamu mendengarkan secara aktif atau tidak. 

    Disarankan untuk memposisikan tubuh menghadap ke pembicara, dan duduk dengan posisi santai. Usahakan tidak membungkuk atau bahkan melipat lengan.

    Ketika postur tubuhmu santai dan terlihat terbuka, maka pembicara akan lebih nyaman untuk melanjutkan pembicaraannya.

    2. Parafrase poin yang disampaikan

    Salah satu ciri orang yang menggunakan teknik active listening adalah merespon dengan parafrase dari apa yang disampaikan.

    Parafrase adalah teknik yang digunakan untuk menjelaskan kembali mengenai sesuatu, tetapi menggunakan bahasa dan perspektifmu sendiri.

    Sebagai contoh, temanmu sedang bercerita tentang kesulitannya dalam berteman di kantor. 

    Ketika mendengarkan secara aktif, salah satu respon yang bisa kamu berikan adalah: 

    “Jadi, kamu merasa bahwa tidak ada yang bisa mengerti perasaanmu sepenuhnya?”

    Dengan begitu, lawan bicara akan langsung tahu bahwa kamu benar-benar mendengarkan apa yang ia sampaikan.

    3. Menunggu giliran berbicara

    Salah satu tanda bahwa seseorang menjalankan active listening adalah mereka tidak pernah memotong pembicaraan orang lain.

    Untuk meningkatkan kemampuan mendengar secara aktif, kamu juga perlu meningkatkan kesabaran.

    Coba berlatih dengan mendengarkan teman yang sedang curhat tanpa menginterupsi dengan pendapatmu sendiri. 

    Ketika ia sudah selesai berbicara, baru kamu bisa memberikan pendapatmu.

    4. Memberi respons yang sesuai

    Ketika mempraktikkan active listening, secara otomatis kamu benar-benar memperhatikan apa yang disampaikan.

    Maka dari itu, respons yang diberikan juga harus sesuai. 

    Bahkan, pendengar aktif yang baik akan memberikan respon yang netral dan benar-benar objektif.

    Mereka tidak akan merespons dengan pendapat yang mungkin bias dan terlalu subjektif.

    Respons yang diberikan biasanya murni berdasarkan topik yang dibahas, bukan perasaan mereka terhadap hal tersebut.

    Sebelum memberi respons, orang yang mampu mendengarkan secara aktif biasanya akan bertanya terlebih dahulu. 

    Hal ini dikarenakan mereka ingin mengetahui respon apa yang diharapkan oleh lawan bicara.

    Jangan sampai, mereka hanya ingin bercerita saja, tetapi malah jadi kamu ceramahi.

    Cara Meningkatkan Skill Active Listening

    Beberapa cara untuk meningkatkan skill active listening di antaranya adalah sebagai berikut.

    1. Cobalah untuk fokus

    Dengarkan dan pahami apa yang lawan bicaramu sampaikan.

    Lawanlah distraksi yang ada ketika kamu mencoba mencerna apa yang sedang didiskusikan, bisa dengan pindah ke tempat yang lebih sunyi dan jauhkan handphone-mu.

    Mengulangi apa yang lawan bicara katakan di dalam hati juga dapat membantu untuk memahami penjelasan mereka lebih baik.

    2. Jangan menyelak

    Hindari memotong pembicaraan secara tiba-tiba.

    Hal ini dinilai sangat tidak sopan dan tidak menghargai lawan bicaramu.

    Selain itu, kamu juga kehilangan kesempatan untuk mendengar penjelasan mereka secara lengkap. Akibatnya, diskusi menjadi tidak lancar.

    3. Jaga kontak mata

    Gestur tubuh juga bisa menandakan bahwa kamu menyimak dengan baik dan mencoba memahami apa yang sedang disampaikan.

    Orang lain akan merasa dihargai ketika kamu menjaga kontak mata ketika berkomunikasi dengannya.

    Menjaga kontak mata juga bisa memberi sinyal pada diri sendiri bahwa kamu harus tetap fokus dengan inti diskusinya.

    4. Bertanya

    Menjadi pendengar yang baik bukan berarti kamu diam terus-menerus selama diskusi berlangsung.

    Lawan bicaramu mungkin akan berpikir bahwa kamu tidak memperhatikan dan hanya pura-pura mendengarkan.

    Tunggu saat yang tepat untuk bertanya mengenai hal spesifik atau yang dapat memancing diskusi agar membahas persoalan lebih dalam.

    Kamu juga bisa bertanya untuk memastikan apakah pemahamanmu sudah tepat atau belum.

    Baca Juga: Pelajari Apa Itu Kemampuan Analisis dan Cara Meningkatkannya

    Intinya, active listening adalah skill yang membutuhkan waktu dan kesabaran untuk dikembangkan.

    Itu dia penjelasan mengenai apa itu active listening, mengapa skill ini penting di dunia kerja, dan juga cara melakukannya.

    Selain skill yang satu ini, ada banyak skill lainnya di dunai kerja yang harus kamu asah.

    Pasalnya, skill tersebut akan sangat membantu untuk meningkatkan kinerja dan performa di tempat kerja.

    Kamu bisa cari tahu lebih lanjut dengan membaca kumpulan artikel di kategori Skills Profesional di Glints Blog. Semua artikelnya gratis dan up to date.

    Tunggu apalagi? Ayo temukan kumpulan artikelnya di sini dan jangan sampai ketinggalan insight terbaru!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.2 / 5. Jumlah vote: 13

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait