6 Cara Menulis Pengalaman Kerja dalam CV dan Contohnya

Diperbarui 26 Mar 2024 - Dibaca 13 mnt

Isi Artikel

    Pengalaman kerja yang kamu miliki memang menjadi pertimbangan utama perusahaan untuk menerima kamu.

    Namun, cara menulis pengalaman kerja di CV-mu juga akan menentukan langkahmu kedepan.

    Setiap orang tentu memiliki pengalaman untuk dibagikan dan setiap pengalaman tersebut tentu memberikan nilai tambah dalam kehidupan seseorang.

    Namun tidak semua pengalaman tersebut perlu untuk kamu tulis dalam CV.

    Banyak orang seringkali membuat kesalahan saat menuliskan pengalaman kerja mereka, di mana hal tersebut sering menjadi alasan utama mereka gagal mencapai tahap interview.

    Untuk menghindari kemungkinan itu terjadi, kamu perlu mengetahui trik – trik menulis pengalaman kerja yang baik.

    infografik-contoh penulisan pengalaman kerja di cv

    Baca Juga: 30 Cara Membuat CV Dilirik Perekrut

    1. Tulislah pengalamanmu dengan jujur

    Tentu setiap orang menginginkan CV yang terlihat sempurna, dengan banyak pengalaman yang dapat mendukung kamu untuk akhirnya diterima di posisi dan perusahaan yang kamu inginkan.

    Umumnya pihak pewawancara tidak akan menanyakan secara detail pengalaman kerjamu.

    Mereka akan cenderung menanyakan kontribusi apa yang telah kamu berikan dan apa yang kamu pelajari dari pengalaman tersebut.

    Berikut adalah contoh pengalaman yang bisa kamu gunakan sebagai referensi di CV-mu:

    • Menulis 4 artikel SEO-friendly dalam sehari (Wrote 4 SEO-friendly articles per day)
    • Meriset 10 keyword dalam seminggu (Researched 10 keywords per week)
    • Mendapat penghargaan “Writer of the Month” 6 kali (Achieved “Writer of the Month” 6 times)

    Ingatlah untuk menuliskan pengalaman yang kamu miliki sebanyak yang sebenarnya, tidak perlu dilebih-lebihkan.

    Misal, dengan menambahkan, “meriset 100 keyword dalam seminggu” padahal hanya 10 hingga 15 saja.

    Perlu dipahami bahwa menulis CV tidak berarti kamu harus berbohong mengenai pengalaman kerja yang sudah dimiliki.

    2. Beri skala untuk setiap kemampuan yang kamu miliki

    Setiap orang tentu memiliki kemampuan yang dapat membantu mereka untuk diterima di posisi yang mereka inginkan.

    Namun, sering kali banyak orang tidak memberikan informasi mengenai seberapa jauh ia mampu melakukannya.

    Selalu berikan skala atas setiap kemampuan yang kamu miliki.

    Misalnya, kamu menuliskan bahwa kamu menguasai bahasa Inggris. Kamu dapat menuliskannya dengan memberikan penjelasan mengenai seberapa jauh kamu menguasainya.

    Contohnya sebagai berikut:

    Saya telah mengikuti ujian TOEFL iBT dan mendapatkan skor total 110 dari 120, dengan keterangan skor 28 di Listening, 29 di Reading, 26 di Writing, dan 27 di Speaking

    Berikut jika diterjemahkan dalam bahasa Inggris:

    I have taken the TOEFL iBT exam and scored a total of 110 out of 120. High scores in each section of the exam, including 28 in Listening, 29 in Reading, 26 in Writing, and 27 in Speaking

    Kamu juga bisa menyematkan data dalam bentuk kuantitatif dari pengalaman yang kamu miliki.

    Sebagai referensi,

    “Berhasil mengimplementasikan strategi bisnis yang berdampak pada peningkatan jumlah konsumen pengguna produk perusahaan sebesar 30% dalam waktu enam bulan terakhir”

    Dalam bahasa Inggris,

    “Successfully implemented a business strategy that resulted in a significant increase in the number of customers using the company’s products by 30% in the last six months”

    3. Perhatikan detail dari setiap pengalaman kerjamu

    Detail adalah hal terpenting saat menuliskan pengalaman kerjamu di CV.

    Penjelasan terperinci mengenai pengalaman kerjamu akan sangat membantu pihak pewawancara untuk memahami pengalaman kerja yang kamu tuliskan.

    Maksudnya adalah, kamu wajib menuliskan pengalaman kerja beserta penjelasan mengenai apa yang kamu lakukan dalam setiap prosesnya.

    Hal ini dapat membantu menunjukkan kontribusi apa yang telah kamu berikan pada pekerjaanmu. 

    Namun terkadang, karena ingin menceritakannya dengan rinci, seseorang seringkali menuliskan kontribusi pekerjaan di CV terlalu panjang.

    Maka, perhatikan juga panjang kalimat yang kamu tuliskan, ya.

    Jangan sampai pihak pewawancara menjadi bingung dengan pengalaman kerja yang kamu coba ceritakan.

    Kamu dapat menuliskannya dengan cara seperti ini:

    “Bekerja dengan client untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dan melakukan tahap follow-up”

    Daripada,

    “Saya bekerja dengan klien untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dan membuat mereka merasa senang”

    Apakah kamu dapat melihat perbedaannya?

    Baca Juga: 5 Cara Menambah Fokus ketika Memperbaiki CV di Hari Libur

    4. Tulis dalam bullet point, bukan paragraf

    Seperti poin sebelumnya, kamu akan diharuskan untuk menceritakan kontribusimu dalam setiap pengalaman kerja yang kamu tuliskan.

    Selain harus menuliskannya dengan detil, kamu juga harus memperhatikan bagaimana cara menuliskannya di dalam CV.

    Salah satu kesalahan yang fatal dalam menceritakan kontribusimu di dalam sebuah CV adalah dengan menuliskannya dalam bentuk paragraf.

    Percaya atau tidak, masih banyak sekali yang melakukannya hingga hari ini. Jangan sampai kamu salah satunya, ya.

    Membaca pengalaman kerja dalam bentuk paragraf akan menjadi sangat melelahkan bagi pihak perekrut.

    Selain terlalu panjang, mereka dapat kehilangan fokus dengan apa yang sebenarnya kamu coba ceritakan.

    Akan menjadi sia-sia jika kamu sudah merangkai sebuah paragraf dengan baik namun berujung tidak dibaca, bukan?

    Misalnya, kamu menulis,

     “Saya bekerja secara langsung dengan klien untuk menyelesaikan masalah yang ada, bertanggung jawab untuk mengembangkan strategi bisnis yang efektif guna meningkatkan pangsa pasar perusahaan, serta terlibat dalam analisis data pasar dan tren untuk mengidentifikasi peluang pertumbuhan potensial yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan

    Kalimat di atas dapat diuraikan menjadi 3 bullet points agar menjadi lebih mudah dibaca. Contohnya sebagai berikut:

    • Bekerja dengan klien untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dan melakukan tahap follow-up.
    • Mengembangkan strategi bisnis yang efektif untuk meningkatkan pangsa pasar.
    • Menganalisis data pasar dan tren untuk menentukan peluang pertumbuhan potensial.

    5. Berapa banyak pengalaman kerja yang dapat dituliskan?

    Setiap pengalaman kerja memang layak dibagikan, namun menuliskan terlalu banyak pengalaman kerja akan membuat CV-mu terlihat teralu penuh.

    Pilihlah pengalaman-pengalaman yang kamu anggap terbaik. Lihatlah juga tahun dari setiap pengalaman kerjamu.

    Pengalaman kerja yang disarankan untuk dituliskan dalam CV adalah pengalaman yang kamu miliki minimal 1 tahun.

    Kamu juga dapat menambahkan penghargaan yang diterima dari pengalaman tersebut.

    6. Cantumkan angka

    Pastikan pengalaman tersebut punya angka atau data dalam bentuk kuantitatif yang bisa membuktikan kontribusi atau pencapaianmu.

    Tak perlu memusingkan seberapa besar atau kecil. Cantumkan angka sebenar-benarnya. Misalnya,

    • Bekerja sama dengan klaim dalam meningkatkan jumlah konten media sosial jadi 5 per hari dan menambah engagement hingga 20% per harinya
    • Menganalisis data penggunaan produk untuk mengidentifikasi tren konsumen yang dimanfaatkan untuk meningkatkan penjualan sebesar 15% dalam tiga bulan terakhir.
    • Melakukan evaluasi rutin terhadap performa strategi pemasaran digital, dan berhasil meningkatkan konversi website sebesar 25%.

    Berikut contohnya jika diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris,

    • Worked closely with claims to increase the amount of social media content to 5 per day and increase engagement by 20% per day.
    • Analyzed product usage data to identify consumer trends that were leveraged to increase sales by 15% in the last three months.
    • Conducted regular evaluations of digital marketing strategy performance, and successfully increased website conversions by 25%.

    7. Contoh pengalaman kerja untuk fresh graduate 

    Jika kamu seorang fresh graduate yang belum memiliki pengalaman kerja, tak perlu khawatir.

    Kamu bisa memasukkan kegiatan berorganisasi saat kuliah atau pengalaman magang ke dalam CV-mu.

    Misalnya sebagai berikut,

    PENGALAMAN

    Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Oktober 2020 – Oktober 2021)

    • Memfasilitasi rapat bulanan dengan 30 anggota organisasi
    • Membentuk 10+ partnership dalam 1 tahun untuk membantu kegiatan organisasi
    • Bertanggung jawab menjadi juru bicara organisasi

    Dalam bahasa Inggris,

    EXPERIENCE

    Head of Public Relations Division (October 2020 – October 2021)

    • Facilitate monthly meetings with 3o members of the organization
    • Established 10+ partnerships in 1 year to help the organization’s activities
    • Responsible for being the spokesperson of the organization

    8. Latihan, latihan, dan latihan

    Latihlah dirimu untuk terus menuliskan pengalaman kerjamu di CV.

    Jangan lupa untuk selalu meng-update CV-mu dan tuliskanlah pengalaman-pengalaman kerja yang baru kamu lalui.

    Bagi kamu yang masih duduk di bangku kuliah, akan menjadi penting jika kamu berlatih untuk menulis CV sejak dini. 

    Baca Juga: Aturan Foto dalam Melamar Kerja yang Perlu Kamu Ketahui

    Kesimpulannya, pengalaman kerja tidak bisa ditulis sembarangan di CV. Kamu perlu memperhatikan beberapa aturan di atas agar penulisannya sesuai harapan rekruter.

    Jika sudah, kamu perlu memastikan ulang, apakah CV-mu sudah sempurna?

    Nah, agar semakin yakin dengan CV-mu, yuk baca kumpulan tips dan trik membuat CV di blog Glints. Klik di sini, ya!

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 4.6 / 5. Jumlah vote: 17

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Leave a Reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *

      Artikel Terkait