Bagaimana Cara Menulis Pengalaman Kerja di Dalam CV?

Diperbarui 18 Jan 2023 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Pengalaman kerja yang kamu miliki memang menjadi pertimbangan utama perusahaan untuk menerima kamu. Namun, cara menulis pengalaman kerja di CVmu juga akan menentukan langkahmu kedepan.

    Setiap orang tentu memiliki pengalaman untuk dibagikan dan setiap pengalaman tersebut tentu memberikan nilai tambah dalam kehidupan seseorang. Namun tidak semua pengalaman tersebut perlu untuk kamu tulis dalam CV.

    Banyak orang seringkali melakukan kesalahan pada saat menuliskan pengalaman kerja mereka, dan berbagai kesalahan penulisan pengalaman kerja tersebut terkadang merupakan alasan utama mengapa kamu tidak mencapai tahap interview.  

    Untuk menghindari hal tersebut terjadi, kamu perlu mengetahui trik – trik menulis pengalaman kerja yang baik.

    infografik-contoh penulisan pengalaman kerja di cv

    Baca Juga: 30 Cara Membuat CV Dilirik Perekrut

    1. Tulislah pengalamanmu dengan jujur!

    Cara Menulis Pengalaman Kerja

    Tentu setiap orang menginginkan CV yang terlihat sempurna, dengan banyak pengalaman yang dapat mendukung kamu untuk akhirnya diterima di posisi dan perusahaan yang kamu inginkan.

    Namun hal ini tidak berarti kamu harus berbohong mengenai pengalaman kerja yang sudah kamu miliki. Tuliskanlah pengalaman yang kamu miliki sebanyak yang sebenarnya, tidak perlu dilebih-lebihkan.

    Terkadang memang pihak pewawancara tidak akan menanyakan secara detil pengalaman kerjamu. Biasanya mereka akan cenderung menanyakan kontribusi apa yang telah kamu berikan dan apa yang kamu pelajari dari pengalaman tersebut.

    Namun, bila nantinya kamu bertemu dengan manager-mu dan kamu diharuskan untuk menceritakan lebih dari sekedar kontribusimu di pengalaman kerja tersebut, bisa jadi kamu jadi tidak mampu menjawabnya jika kamu menuliskan pengalaman kerja yang sebenarnya tidak ada.

    Oleh sebab itu, akan jauh lebih baik jika kamu menuliskan pengalaman kerjamu dengan jujur dan apa adanya.

    2. Beri skala untuk setiap kemampuan yang kamu miliki

    Cara Menulis Pengalaman Kerja

    Setiap orang tentu memiliki kemampuan yang ingin mereka bagikan dan tuliskan, yang dapat membantu mereka untuk diterima di posisi yang mereka inginkan. Namun, seringkali banyak orang tidak memberikan informasi mengenai seberapa jauh ia mampu melakukannya.

    Selalu berikan skala atas setiap kemampuan yang kamu miliki!
    Misalnya, kamu menuliskan bahwa kamu menguasai bahasa inggris. Kamu dapat menuliskannya dengan memberikan penjelasan mengenai seberapa jauh kamu menguasainya.

    Kamu dapat menambahkan “elementary proficiency, limited working proficiency, professional working proficiency, full professional proficiency, atau native or billingual proficiency” pada kemampuan berbahasa inggrismu.

    Sama halnya dalam menuliskan pengalaman bekerja. Berilah data dalam bentuk kuantitatif dari pengalaman yang kamu miliki.

    Sebagai contoh, kamu pernah memiliki pengalaman di bidang strategic management atau business development.

    Kamu dapat menuliskan berapakah jumlah konsumen yang akhirnya memutuskan untuk menggunakan produk yang dibuat oleh perusahaanmu, setelah kamu menerapkan strategi yang kamu rencanakan.

    Sebuah perusahaan dapat menjadi lebih tertarik bila kamu dapat berbicara dengan data. Angka dapat membuat pengalaman kerjamu lebih terukur.

    3. Perhatikan detail dari setiap pengalaman kerjamu

    Cara Menulis Pengalaman Kerja

    Detil adalah hal terpenting saat menuliskan pengalaman kerjamu di CV. Penjelasan terperinci mengenai pengalaman kerjamu akan sangat membantu pihak pewawancara untuk memahami pengalaman kerja yang kamu tuliskan.

    Seperti yang kamu ketahui, pada sebuah CV, kamu akan dituntut untuk menuliskan pengalaman kerjamu beserta penjelasan mengenai apa yang kamu lakukan dalam setiap prosesnya.

    Kamu perlu untuk memperhatikan detil penulisan dari kontribusi yang kamu berikan pada pekerjaanmu. 

    Terkadang karena kamu ingin menceritakannya dengan detil kamu jadi menuliskan kontribusimu terlalu panjang. Perhatikan juga panjang kalimat yang kamu tuliskan!

    Jangan sampai karena kalimat yang terlalu panjang, pihak pewawancara menjadi bingung dengan pengalaman kerja yang kamu coba ceritakan.

    Kamu dapat menuliskannya dengan cara seperti ini:

    “Bekerja dengan client untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dan melakukan tahap follow-up”

    Daripada,

    “Saya setiap hari bekerja dengan client untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dan membuat mereka merasa senang”

    Apakah kamu dapat melihat perbedaannya?

    Baca Juga: 5 Cara Menambah Fokus ketika Memperbaiki CV di Hari Libur

    4. Tulis dalam bullet point, bukan paragraf

    Cara Menulis Pengalaman Kerja

    Seperti poin sebelumnya, kamu akan diharuskan untuk menceritakan kontribusimu dalam setiap pengalaman kerja yang kamu tuliskan.

    Selain kamu harus menuliskannya dengan detil, kamu juga harus memperhatikan bagaimana kamu menuliskannya di dalam CV.

    Salah satu kesalahan yang fatal dalam menceritakan kontribusimu di dalam sebuah CV adalah dengan menuliskannya dalam bentuk paragraf.

    Percaya atau tidak, masih banyak sekali yang melakukannya hingga hari ini. Jangan sampai kamu salah satunya, ya.

    Membaca pengalaman kerja dalam bentuk paragraf akan menjadi sangat melelahkan bagi pihak perekrut. Selain terlalu panjang, mereka dapat kehilangan fokus dengan apa yang sebenarnya kamu coba ceritakan.

    Akan menjadi sia-sia jika kamu sudah merangkai sebuah paragraf dengan baik namun berujung tidak dibaca, bukan?

    Oleh sebab itu, usahakan kamu menuliskan pengalaman kerjamu dalam bentuk bullet points.

    Dengan bullet points, kamu juga akan merasa lebih mudah untuk menambahkan, mengubah, dan membaca pengalaman kerja tersebut.

    5. Berapa banyak pengalaman kerja yang dapat dituliskan?

    Cara Menulis Pengalaman Kerja

    Saya sangat mengerti bahwa setiap pengalaman kerja, apapun itu memang layak untuk dibagikan, dan memang menyenangkan rasanya untuk membaca bagaimana kamu memiliki banyak pengalaman kerja di banyak bidang.

    Namun, sayangnya, menuliskan terlalu banyak pengalaman kerja akan membuat CV-mu terlihat teralu penuh.

    Pilihlah pengalaman-pengalaman yang kamu anggap terbaik. Lihatlah juga tahun dari setiap pengalaman kerjamu.

    Pengalaman kerja yang disarankan untuk dituliskan di dalam CV adalah pengalaman yang kamu miliki 10-15 tahun. Lebih daripada tahun tersebut, tidak perlu kamu tuliskan lagi di dalam CV.

    Kamu dapat menggunakan space yang ada untuk menuliskan kemampuanmu,penghargaan yang kamu dapatkan, atau hal-hal lain yang dapat mendukungmu dengan lamaran pekerjaanmu.

    6. Latihan, latihan, dan latihan

    Cara Menulis Pengalaman Kerja

    Latihlah dirimu untuk terus menuliskan pengalaman kerjamu di CV. Janganlah lupa untuk selalu meng-update CV-mu dan tuliskanlah pengalaman-pengalaman kerja yang baru kamu lalui.

    Bagi kamu yang masih duduk di bangku kuliah, akan menjadi penting jika kamu berlatih untuk menulis CV sejak dini. 

    Baca Juga: Aturan Foto dalam Melamar Kerja yang Perlu Kamu Ketahui

    Kesimpulannya, pengalaman kerja tidak bisa ditulis sembarangan di CV. Kamu perlu memperhatikan beberapa aturan di atas agar penulisannya sesuai harapan rekruter.

    Jika sudah, kamu perlu memastikan ulang, apakah CV-mu sudah sempurna?

    Nah, agar semakin yakin dengan CV-mu, yuk baca kumpulan tips dan trik membuat CV di blog Glints. Klik di sini, ya!

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 4 / 5. Jumlah vote: 1

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Leave a Reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *

      Artikel Terkait